EDC.CORP

EDC.CORP adalah perusahaan dibidang kontruksi, setiap menjalin kerjasama. CEO tidak pernah turun langsung, dia lebih suka bekerja dibalik layar saja.

Jadi setiap orang tidak akan mengenalnya jika bertemu tidak sengaja.

Apa lagi ditunjang dengan penampilannya yang biasa saja, bahkan yang melekat ditubuhnya hanya barang-barang yang terbilang sangat murah.

Outfit yang selalu melekat ditubuhnya hanya berkisaran puluhan ribu saja, jauh berbeda dengan asisten pribadi nya.

Dia selalu memakai barang-barang branded. Sangat berbanding terbalik bukan.

Lelaki datar, dingin dan tanpa ekspresi itu bernama Louis Edison. Walaupun penampilannya sangat biasa saja, tapi aura pemimpin selalu melekat pada nya.

Seperti biasa, lelaki dingin dan datar biasanya selalu dipasangkan dengan asisten yang dingin juga. Atau sebelas duabelas lah.

Ini sangat berbeda, Louis Edison. Yang sering disapa dengan tuan Lou mempunyai asisten yang perbandingan nya seratus delapan puluh derajat.

Jika Louis Edison dingin dan datar, asistennya sangat hangat. Sering dibilang malah selengean, apa lagi selalu bisa mencairkan suasana.

Nando Permana. Ya, namanya Nando Permana. Dia bahkan selalu banyak bicara, dan selalu membuat Bosnya menjadi sering sakit kepala jika sudah mendengarkan celotehan Nando yang sangat unfaedah.

Tapi Nando juga bisa serius, seperti menangani masalah-masalah perusahaan. Dia sangat bisa diandalkan.

Semua orang bahkan menyangka jika Nando lah CEO dari EDC.CORP, tapi dugaan semua orang salah besar.

.

Nando mengendarai mobilnya menuju suatu tempat yang biasa buat tuannya bekerja. Dimana lagi jika bukan di apartment nya.

"Tuan, beberapa hari ini ada yang tidak beres dengan sistem diperusahaan. Tapi saya belum mendapatkan buktinya, dan saya juga sudah menganalisis semuanya. Saya juga sudah merangkum semua data-data nya di iPad tuan" Lapor Nando dengan sangat rinci, tidak ada yang terlewatkan sedikit pun.

"Hmm" Jawab Lou sambil mengutak ngatik iPad nya, jika dia sedang fokus maka jangankan suara. Desahh nafas juga tidak terdengar. Auranya sangat mendominasi sekeliling nya.

Tidak terasa dua pemuda gagah itu sudah sampai digedung apartment nya. Mereka sudah sampai diunit apartment Bosnya yang selalu rapi, walaupun tidak ditempati.

Lou langsung menuju ruangan kerjanya, setelah masuk kedalam ruang kerja betapa menakjubkan nya. Banyak layar-layar monitor yang sangat canggih.

Lou langsung mengutak atik server perusahaan nya, dan muncullah virus yang mengganggu. Dengan sekali klik saja sudah normal kembali, bahkan datanya sudah pulih kembali.

Semua server sudah lebih canggih dan akan sulit untuk dibobol. Sebelum ada virus yang masuk, server malah mengirim virus lebih ganas lagi pada server yang mengirim virus lebih dulu.

Jadi jangan dianggap remeh seorang Louis Edison. Ya, walaupun penampilannya sangat tidak sesuai dengan apa yang ada diisi otaknya.

Terkadang apa yang kita lihat tidak sesuai dengan realita.

"Tuan, saya mau menyampaikan sesuatu" Ucap Nando dengan ragu-ragu.

"Apa? Apa, ada masalah lain selain server yang ini?" Tanya Lou

"Emm, tiga bulan kedepan saya akan menikah tuan" Jawab Nando dengan tegas dan jelas.

"What!!!" Ucap Lou sambil berteriak.

Nando yang mendengar teriakan itu langsung mengusap kedua telinganya yang terasa berdengung itu.

"Biasa saja kali tuan, tidak usah berteriak. Saya juga tidak tuli" Ucap Nando sambil mencebikkan bibirnya, dia juga masih mengusap kedua telinganya.

"Kau memang tidak tuli. Tapi kau sudah gila! Memangnya ada wanita yang mau dengan mu yang seperti ini" Ucapan Lou mengejek asistennya sendiri.

"Jika saya gila, maka tuan apa?" Balas Nando dengan gaya tenginya.

"KAU" Lou tidak melanjutkan ucapan nya, bagi Lou meladeni ucapan Nando akan sama gilanya.

.

.

.

Bersambung...

Sudah tau ya, siapa lelaki misterius itu....

Jangan lupa Saweran nya ya buat otor 😊🤗

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***