Setelah mematung cukup lama, Sofia ahirnya sadar bahwa dia sedang dipermainkan oleh Vita yang entah sudah menghilang kemana.
Sofia tidak kehabisan akal untuk membuat Vita malu semalu - malunya. Dia tidak mau jika suaminya sampai dekat - dekat dengan Vita, yang notaben nya sebagai janda.
Apa lagi setelah dia menyematkan nama janda gatel pada Vita, Sofia semakin tidak terima akan sikap Vita yang biasa saja. Bahkan terkesan cuek dan tidak perduli dengan julukan janda gatel.
"Aku harus bisa mempermalukan nya lebih dari yang pernah aku lakukan di cafe kemarin" Tekadnya penuh kelicikan.
Sofia sudah merencanakan, untuk memviralkan kejadian di cafe. Supaya lebih mempermalukan Vita, dengan begitu Vita tidak akan dekat - dekat dengan Rudi, suaminya.
.
Setelah kejadian waktu di Mall. Tidak terasa waktu begitu cepat berlalu.
Sudah satu bulan berlalu begitu cepat, Vita dan anak-anak nya menjalani hari-hari nya seperti biasa.
Hari ini Vita akan meninjau proyek langsung bersama Nindi. Vita yang sudah siap pagi ini dengan penampilan yang casual.
Walaupun usianya sudah hampir kepala tiga, jika disandingkan dengan para mahasiswa mungkin akan terlihat seumuran.
Karena Vita memiliki wajah baby face. Jadi banyak yang menduga jika dia belum menikah, apa lagi mempunyai anak.
"Maaf Bu, apa bisa wajahnya dituakan sedikit?" Tanya Nindi nyeleneh.
"Hah??" Vita sampai membuka mulutnya dengan sangat lebar mendengar perkataan Nindi, yang membuatnya bingung.
"Maksud saya, saya insecure Bu. Melihat penampilan Ibu yang seperti mahasiswa, sedangkan saya yang usianya lebih muda dari Ibu malah kelihatan TUA" Ucap Nindi yang menekankan kata TUA.
Vita yang mendengar celotehan Nindi, sontak tertawa terbahak - bahak. Vita tidak habis fikir dengan sikap Nindi yang menurutnya sangat random.
"Kamu seharusnya bersyukur mendapatkan wajah yang kamu miliki ini. Bukan malah insecure" Jawab Vita masih tersenyum, sambil geleng-geleng kepala.
"Saya memang bersyukur Bu, tapi jika seperti ini kejadiannya yang pantas dipanggil Ibu itu saya" Ucap Nindi sambil memperlihatkan wajah prihatin nya.
Vita, tidak bisa menahan tawa nya lagi. Karena lagi-lagi Nindi membuatnya sakit perut karena terlalu banyak tertawa pagi-pagi.
"Sudah Nin, perut saya sakit dengar ucapanmu yang absurd itu" Jawab Vita, sambil menahan tawanya.
"Ya sudah, ayo berangkat Bu. Let's go...." Ucapnya semangat. Sambil senyum-senyum tidak jelas.
.
Setelah menempuh perjalanan lumayan panjang. Ahirnya mereka sampai ke lokasi proyek dilangsungkan.
Vita dan Nindi langsung turun dari mobil untuk memantau langsung. Sejauh ini semuanya tidak ada kendala, semua sesuai prediksi.
Vita dan Nindi disambut oleh kepala mandor langsung, yang dilercaya untuk mengatur semuanya.
Pak Wahyu, mandor yang sudah sangat lama bekerja untuk Pratama group sangat ulet dan juga jujur. Makanya walaupun usianya sudah seharusnya pensiun masih bekerja.
Karena untuk mendapatkan orang seperti Pak Wahyu sangat sulit saat ini.
Pak Wahyu menjelaskan semuanya dengan rinci dan juga teliti. Pak Wahyu juga memberikan berkas yang harus dibaca oleh Vita.
Saat sedang membaca sambil berjalan tiba-tiba ada kayu yang ukuran nya lumayan besar akan jatuh tepat mengenai Vita, jika tidak ada seseorang yang dengan sigap menariknya.
Vita, Nindi dan Pak Wahyu tentu saja kaget dengan kejadian yang sangat mengejutkan itu. Nindi dan Pak Wahyu langsung berlari menanyakan keadaan Vita.
"Bu, Ibu tidak apa - apa kan?" Tanya Nindi dan Pak Wahyu bersamaan.
"Saya tidak apa - apa" Jawab Vita masih shock.
Tidak lama kemudian datang seorang kuli bangunan yang tadi menjatuhkan kayu tersebut.
"Maaf Pak, saya tidak sengaja. Tadi saya terpeleset dan menyenggol kayu tadi. Saya benar-benar mohon maaf Pak" Ucap salah satu kuli bangunan yang membuat kesalahan.
"Lain kali kamu harus berhati - hati. Untung saja tidak mengenai Bu Vita, jika tidak entah apa yang terjadi" Jawab Pak Wahyu.
Vita yang sudah tidak shock lagi, menghampiri pemuda yang tadi menolongnya.
"Terimakasih kamu sudah menyelamatkan saya" Ucap Vita sambil mengulurkan tangannya.
"Sama - sama, lain kali hati - hati jika sedang berjalan. Sebaiknya jika sedang membaca sesuatu lebih baik dikantor pak mandor saja, jangan disini. Disini banyak barang-barang yang suatu saat akan jatuh" Ucap sang pemuda.
"Maaf, saya memang tidak melihat-lihat jika sedang fokus membaca" Jawab Vita.
Sang pemuda pergi begitu saja, dia tidak mengucapkan sepatah kata pun pada Vita.
Nindi yang melihat tentu saja sangat penasaran dengan pemuda itu. Nindi bertanya-tanya siapa sebenarnya dia.
"Pak, siapa pemuda itu?" Tanya Nindi pada Pak Wahyu.
"Dia salah satu pegawai disini mbak" Jawab Pak Wahyu, dia sedikit banyak sudah tau watak dan sifat pemuda itu.
Pak Wahyu, sendiri lah yang menerima dia sebagai salah satu pegawai disini. Tadinya Pak Wahyu tidak percaya dengan pemuda itu, yang datang dengan pakaian preman nya.
"Awalnya saya juga tidak percaya pada nya mbak, dia berpenampilan seperti preman pasar yang suka malak dan sebagainya. Tapi setelah saya tawari dia pekerjaan ini dia langsung mau, dia bahkan sangat tekun dan juga rajin. Walau penampilan nya seperti itu" Jelas Pak Wahyu pada Nindi.
"Tapi menurut saya ya Pak, dia itu bukan pemuda biasa deh Pak. Auranya itu berbeda, seperti orang berada, walaupun ditutupi dengan penampilan yang seperti itu" Jawab Nindi yang mengamati pemuda tadi.
"Saya juga berfikiran seperti itu mbak, walaupun kelihatan nya tidak terurus dan berpenampilan compang camping. Auranya itu seperti seorang pemimpin" Timpal Pak Wahyu lagi.
Pada saat mereka berdua sedang menggibahkan pemuda tadi, Vita sudah berdiri dibelakang mereka berdua. Bahkan pandangan Vita mengikuti pandangan kedua orang tersebut.
"Kalian sedang melihat apa?" Tanya Vita, yang membuat kedua orang itu kaget bukan kepalang.
"Bu. Ihh Ibu... Bikin kaget aja deh" Ucap Nindi yang langsung memegang dadanya yang tiba-tiba berdebar.
Pak Wahyu hanya tersenyum saja, dia juga tidak kalah kagetnya dengan Nindi tadi.
"Habisnya, kalian ini aneh banget. Dari tadi saya lihat kalian menatap lurus kedepan, sedangkan didepan sana tidak ada siapapun" Jawab Vita heran.
Bahkan Nindi masih bengong saja ditempatnya. Dia masih belum sadar jika sudah ditinggalkan oleh Vita.
"Nin, apa kamu sudah bosan bekerja padaku?" Tanya Vita dengan suara lumayan keras, karena dia sudah berjalan cukup jauh.
Nindi yang mendengar itu pun langsung lari mengejar Vita.
.
.
.
Bersambung....
Siapa ya kira-kira pemuda misterius itu???
yuk, ikuti terus kisah selanjutnya supaya tau siapa dia sebenarnya....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 88 Episodes
Comments
☠ᵏᵋᶜᶟ⒋ⷨ͢⚤🔰ⷽπⷨ¹ⷪ¹ꙷ™ͽ֟֯͜᷍ꮴ
semoga pemuda itu berjodoh dg Vita 🤲🏻🤲🏻🤲🏻🤲🏻
2023-06-14
1
Yuli Yanti
aq suka cerita nya,tiap bab nya g'terlalu panjang
2023-04-15
3
🍓🍓🍓
keknya pemuda itu next calon pendamping bu bos hhhhh dapet bonus bocil 6 sekaligus langsung rame rumah🤣
2023-02-26
2