"Sayang, istrimu yang cantik ini akan pulang ke rumah. Apakah kau tidak memiliki rencana untuk mengucapkan selamat tinggal kepadanya?" Ucap Clara menggoda William.
William ingin tersenyum melihat tingkah Clara. Dia tidak pernah tahu bahwa Clara memiliki kemampuan menggoda yang cukup hebat. Dia pun ingin meladeni Clara dengan menggodanya juga.
"Baby... Apakah kau mau sebuah ciuman Selamat tinggal dari kesayanganmu ini?" Balas William.
Clara malah merona. Dia pun tersadar bahwa dia lah yang lebih dulu menggoda William. Tapi dia tidak ingin kalah karena dia tahu bahwa William tidak pernah memiliki hubungan percintaan sebelumnya dengan orang lain. Jadi Clara merasa bahwa kemampuan menggoda yang dia miliki pasti lebih hebat dibandingkan William. Namun setelah itu Clara baru menyadari bahwa sebelumnya dia belum pernah melakukan hal seperti ini. Bahkan dia mengingat dengan jelas bahwa dia belum pernah menggoda Adrian seperti yang dia lakukan pada William saat ini.
"Tidak, aku mau kesayanganku ikut denganku keluar dan mengantar aku sampai ke pintu depan." Ucap Clara lagi dengan suara yang terdengar begitu manja.
"Baiklah Baby, kesayanganmu ini akan melakukannya untukmu." Ucap William seraya mendekat ke arah Clara dan memeluk pinggang Clara.
Setelah itu, William lalu menarik tubuh Clara mendekat ke arahnya.
Clara ingin berteriak atas tindakan yang dilakukan William kepadanya. Dia pun merasa kalah dalam hal menggoda karena dia justru menjadi begitu merona atas godaan yang diberikan William kepadanya. Dia sadar bahwa dia tidak bisa lagi menahan semua itu . Dia pun ingin menghentikan semua permainan yang dia mulai sendiri.
"Baiklah.... Baiklah.... Aku kalah. Aku tidak tahu bahwa seseorang yang tidak pernah berada dalam hubungan apapun seperti dirimu akan begitu hebat dalam hal menggoda." Ucap Clara.
"Tentu saja Baby, kesayanganmu ini suka menonton drama." Ucap William dengan menyeringai.
"Eh benarkah? Bagaimana kau bisa begitu hebat? Ternyata kita berdua sama-sama mempelajari itu dari drama." Ucap Clara lagi.
"Aku tidak tahu Baby, apakah kau mau kesayanganmu ini memberikanmu ciuman selamat tinggal?" Goda William lagi.
"Baiklah... baiklah... Hentikan, aku mengaku kalah." Ucap Clara mengakui kekalahannya.
"Tapi Baby, aroma tubuh mu ini sangat enak. Jadi aku mau merasakannya." Ucap William.
"Hei apa yang kau lakukan... Hentikan....!" Ucap Clara.
William tidak bisa menghentikan dirinya sendiri untuk ingin mencium Clara. Jadi dia pun mulai mencium Clara.
"Hai William, hentikan...." Ucap Clara.
Namun William tetap menciumnya. Meski begitu entah kenapa di dalam hati Clara, dia ingin William terus menciumnya lagi. Dia pun bertanya kepada dirinya sendiri apakah dia sudah jatuh cinta kepada William atau tidak. Namun dia berpikir bahwa itu semua tidak mungkin terjadi kepadanya.
Sementara itu William pun kembali kepada kesadarannya. Dia pun menyadari bahwa dia sudah mencium Clara. Dia pun lantas berhenti mencium Clara dan meminta maaf kepadanya.
"Clara, aku minta maaf. Aku tidak bermaksud untuk mencium mu tanpa persetujuan darimu. Tolong jangan marah." Ucap William tidak enak hati.
"Tidak apa-apa. Aku akan pulang ke rumah sekarang. Bi Hana pasti sudah menunggu aku, sampai ketemu lagi nanti di rumah." Ucap Clara.
Clara terus saja bertanya dalam hatinya bahwa dia tidak mungkin jatuh cinta kepada William. Dia juga bingung pada dirinya sendiri kenapa dia tidak mendorong William saat William menciumnya tadi.
Clara pun menyadari bahwa jika dia memang jatuh cinta kepada William maka dia harus menghapus perasaannya itu, karena jatuh cinta tidak diperbolehkan dalam kontrak yang sudah mereka tanda tangani.
Clara pun merasa kecewa kepada dirinya sendiri. Dia merasa bahwa seharusnya dia tidak pernah menandatangani kontrak itu jika dia tahu bahwa suatu hari dia akan jatuh cinta kepada William secara tiba-tiba.
Setelah itu, Clara pun pulang ke rumah dan saat dia tiba di rumah, dia melihat ada seorang pria di dalam rumah tengah duduk bersama Bi Hana.
"Eh, Bi Hana siapa dia?" Tanya Clara.
"Oh... Hai, kau pasti adalah Clara, istri dari William bukan?" Ucap pria itu dengan begitu ceria.
"Ah iya... Bisakah aku tahu siapa kau?" Tanya Clara tersenyum canggung.
"Oh biarkan aku memperkenalkan diriku kepadamu. Namaku Leon Anggara, tapi kau bisa memanggilku Leon. Aku adalah saudara William tapi saudara tidak sedarah. Hahaha, aku hanya bercanda. Aku adalah sahabat baik William. Kami saling mempercayai satu sama lain seperti saudara kandung. Kami sudah berteman sejak kami masih kecil." Ucap pria bernama Leon itu kepada Clara.
Clara merasa sedikit takjub dengan perbedaan antara William dengan pria yang ada dihadapannya ini. Bahkan Clara berpikir, bagaimana seorang pria dingin dan kejam seperti William bisa memiliki teman yang begitu periang seperti Leon.
"Oh baiklah. Aku bisa melihat kau sedikit berbeda dengan sahabatmu itu." Ucap Clara.
Leon pun mengatakan kepada Clara bahwa William sebelumnya tidak seperti itu, bahkan William sebenarnya jauh lebih ceria dibandingkan Leon sendiri. Clara yang tidak percaya dengan apa yang dikatakan Leon pun bertanya kepada Leon, akan apa yang sebenarnya terjadi kepada William. Kenapa William tiba-tiba berubah menjadi dingin dan kejam. Leon pun menjelaskan kepada Clara semua hal tentang William.
"Dia menjadi begitu dingin dan juga kejam karena kepergian Mama nya untuk selamanya. Dia pasti sangat sedih karena hal itu." Ucap Leon.
Leon pun menatap Clara dengan menyeringai.
"Clara, apakah kau sudah jatuh cinta pada William?" Tanya Leon lagi.
"Apa? Tidak... tidak... aku tidak..."
"Eh, jangan buat dirimu terbebani. Aku hanya bertanya." Ucap Leon menyela ucapan Clara.
"Oh kalau begitu aku tidak menyukai dia." Ucap Clara.
"Ngomong-ngomong Clara, bukankah hoodie itu milik William?" Tanya Leon lagi.
"Emmm iya. Memangnya kenapa?" Ucap Clara balik bertanya.
"Hahaha... Tidak kah kau tahu bagi kami para pria, saat kami melihat wanita kami menggunakan pakaian atau hoodie kami, hal itu membuat kami sangat senang dan juga menyukainya. Karena kami akan merasa dicintai dan juga nyaman. Kau bersikap begitu manis dengan menggunakan hoodie itu." Ucap Leon kembali menyeringai.
"Apa maksud dari yang baru saja kau katakan itu?" Tanya Clara masih bingung.
"Kami suka melihat wanita kami menggunakan pakaian kami." Ujar Leon lagi.
"Apakah kalian tidak akan marah?" Tanya Clara polos.
"Iya tentu saja tidak, kami malah sangat menyukainya." Balas Leon.
Clara pun menggaruk kepalanya dan merasa bahwa dia begitu bodoh karena sudah mengenakan hoodie milik William.
...****************...
Satu jam kemudian, William pun pulang ke rumah dan dia melihat bahwa Leon ada di sana dan tengah duduk di ruang makan.
"Hai, apa yang kau lakukan di sini?" Ucap William kepada Leon.
"Oh... ayolah, aku hanya ingin mengunjungimu dan ipar kesayanganku itu. Tidak bisakah kau menyambut aku dengan baik?" Ucap Leon.
"Tidak." Balas William dengan dingin.
"Will, kau begitu kejam. Aku selalu menyambut mu dengan baik saat kau datang ke rumahku. Lalu kau malah tidak menyambut aku saat aku datang ke rumahmu." Ucap Leon mencoba untuk protes.
"Ya baiklah, terserah kau saja. Sekarang katakan saja apa yang kau inginkan?" Ucap William tidak sabaran.
"Tidak ada, aku akan pulang ke rumah setelah makan malam." Ucap Leon. "Oh ya Will, aku melihat istrimu menggunakan hoodie milikmu. Apakah kau sudah jatuh cinta kepadanya?" Tanya Leon.
"Tidak, itu tidak mungkin." Balas William dengan dingin.
"Benarkah? Aku rasa tidak. Lalu kenapa wajahmu merona?" Tanya Leon lagi.
"Apakah kau mau aku mengusir mu keluar?" Ucap William dengan kejam.
"Tidak... tidak.. biarkan aku makan." Ucap Leon.
Setelah itu, William pun pergi untuk memanggil Clara untuk mengajaknya makan malam bersama.
Tok! Tok! Tok!
William mengetuk pintu kamar Clara. Dari dalam kamar, Clara bertanya apakah itu Bibi Hana.
"Apakah itu Bibi? Masuklah Bi, aku butuh bantuan Bibi untuk melakukan sesuatu. Pintu itu tidak terkunci, masuk saja dan tolong bantu aku. Ini sangat sulit untuk di kaitkan." Ucap Clara.
Clara terus saja mengatakan hal itu dan meminta tolong tanpa mengetahui siapa yang mengetuk pintu kamarnya itu yang sebenarnya dia pikir itu adalah Bibi Hana.
"Bi Hana, bra ini... Tolong kaitkan ini sangat sulit bagiku." Ucap Clara.
William yang sudah masuk ke dalam kamar Clara, hanya terdiam dan melihat Clara yang membelakangi dirinya dan meminta tolong kepada dirinya untuk mengaitkan bra yang akan dia gunakan.
"Bibi Hana? Sejak kapan tangan Bibi menjadi begitu besar?" Tanya Clara bingung.
"Sudah selesai." Ucap William.
"Tunggu dulu.... Apa??" Ucap Clara berbalik.
"Aaaahhh.... William." Teriak Clara begitu terkejut.
"Lain kali kau harus tahu siapa yang mengetuk pintu lebih dulu sebelum kau meminta bantuan seperti itu." Ucap William.
"Eh, kau sendiri kenapa kau tidak mengatakan apapun?" Tanya Clara.
"Kau terus saja bicara, aku sampai tidak bisa menjawab mu. Jadi aku hanya membantumu saja." Ucap William.
"Baiklah, katakan apa yang kau inginkan?" Tanya Clara.
"Ayo kita makan sekarang, semuanya sudah siap dan Leon akan makan malam bersama kita dan apa kau tahu, kau hanya menggunakan bra saat ini." Ucap William yang membuat Clara tersadar.
"Apa? Keluarlah... dasar kau pria mesum." Ucap Clara.
William pun bingung, kenapa dia yang disebut mesum, padahal dia hanya mencoba untuk membantu Clara.
"Gunakan hoodie yang lainnya di dalam rumah." Ucap William.
"Baiklah, aku akan mencarinya. Bisakah kau keluar sekarang?" Ucap Clara.
"Iya, cepatlah." Balas William.
Clara merasa begitu malu atas kejadian yang baru dirinya. Dia pun lalu mengambil hoodie miliknya dan menggunakannya dengan cepat.
Setelah itu Clara turun ke lantai bawah untuk makan. Mereka pun menyantap makan malam mereka dan mengobrol tentang banyak hal. Kemudian Leon pulang ke rumahnya setelah semua hal itu.
"Aku akan tidur sekarang. Besok hari Jumat bukan? Kau harus membawa aku bersamamu pergi ke villa, oke." Ucap Clara.
"Iya baiklah. Kemasi lah beberapa pakaianmu untuk besok." Balas William.
"Iya... iya, tentu saja. Oh ya William, bisakah kau memberikan aku beberapa hoodie milikmu. Tentu saja hoodie yang belum kau gunakan." Ucap Clara.
"Iya tentu saja. Tidurlah lebih cepat sekarang." Ucap William lagi.
"Baiklah, selamat malam." Ucap Clara.
"Selamat malam." Balas William.
Clara pun kembali ke kamarnya dengan tersenyum. Clara berharap bahwa dia akan melihat William menggunakan pakaian selain pakaian formal besok dan dia sangat penasaran bagaimana penampilan William yang tidak menggunakan jas seperti saat dia pergi ke kantor.
Bersambung....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 35 Episodes
Comments