Bi Hana menganggukkan kepalanya.
"Iya. Dia adalah anak yang baik dan aku sudah seperti ibu kedua baginya dan aku tahu banyak tentang dirinya." Ucap Bi Hana.
"Benarkah dia baik Bi Hana? Aku rasa Bibi salah bicara." Ucap Clara tertawa kecil.
"Tidak, dia memang sangat baik." Balas Bi Hana.
'Wow, benarkah? Tapi semua yang bisa aku lihat darinya, dia itu sangat dingin, mesum dan bersikap jahat. Tapi Bi Hana tidak mungkin bohong.' ucap Clara dalam hati.
"Bi Hana, apa yang Bibi katakan kepadanya?" Ucap William.
"Oh bukan suatu hal yang penting Willy, tidak perlu khawatir." Balas Bi Hana.
'Hah, apa yang terjadi dengan mata wanita ini sampai begitu bengkak? Dia pasti menangis semalam. Tapi kenapa? Apakah karena aku? Tidak mungkin. Dia bertingkah keras denganku dan tidak takut kepadaku. Dia pasti menangis karena hal lainnya. Apakah aku harus mencari tahu? Tunggu dulu, kenapa aku harus mengatakan bahwa aku khawatir tentang wanita ini? Itu semua akan membuang waktuku saja. Lebih baik aku tidak bertanya apapun padanya dan lebih baik aku pergi bekerja lebih pagi karena aku sudah bersiap-siap sekarang.' ucap William dalam hati.
"Bi aku akan pergi bekerja sekarang." Ucap William.
"Tapi Willy, Kau belum makan apapun." Balas Bi Hana.
"Oh, tidak apa-apa Bi. Aku baik-baik saja. Aku tidak lapar sekarang." Ucap William.
"Baiklah kalau begitu jangan lupa untuk makan nanti Willy." Ucap Bi Hana lagi.
"Bi, kumohon berhentilah memanggil aku Willy. Aku sudah 27 tahun sekarang." Ucap William protes.
"Baiklah, baiklah, kalau begitu William." Ucap Bi Hana.
"Hei gadis bodoh. Akan lebih baik jika kau bisa bersikap yang baik dan menginformasikan kepadaku jika kau mau pergi ke suatu tempat." Ucap William pada Clara.
"Kenapa aku harus melakukannya?" Tanya Clara.
"Jangan lupa tentang kontrak itu bodoh. Aku sudah menandatanganinya. Jadi kau lebih baik tidak melanggar apapun aturan yang aku buat itu." Ucap William dengan wajah yang tampak marah.
'Sial.' "Baiklah Tuan penja- maksudku William." Ucap Clara.
Setelah itu William pun pergi.
"Nyonya tolong bawakan makanan untuk William jika anda bisa." Ucap Bi Hana.
"Eh tapi Bi, apakah dia tidak akan marah padaku. Dan Bi Hana, tolong jangan panggil aku Nyonya. Itu terlalu tidak nyaman bagiku, hehehe." Ucap Clara.
"Baiklah, kalau begitu aku akan memanggilmu Clara sayang." Ucap Bi Hana.
"Aku rasa itu lebih baik Bi Hana. Apakah aku harus membuat janji untuk bisa bertemu dengannya lebih dulu?" Tanya Clara lagi.
"Tidak, perusahaan akan mengerti karena kalian sudah menikah. Jadi perusahaan pasti sudah tahu siapa dirimu." Jawab Bi Hana.
Clara pun mengangguk dan dia mulai merasa kesal karena dia akan membawakan makanan untuk William setelah dia selesai makan nanti.
Sebenarnya Clara tidak mau membawakan makanan untuk William, tapi berpikir bahwa dia pasti akan merasa bosan jika dia terus diam di rumah sepanjang hari. Jadi dia harus bisa keluar rumah beberapa saat. Dia pun berharap bahwa tidak ada suatu hal buruk yang terjadi saat dia berjalan ke perusahaan William nanti.
...****************...
Clara Akhirnya selesai bersiap-siap untuk membawakan sarapan bagi William dia menggunakan sebuah gaun formal tapi tampak begitu elegan dan pergi ke perusahaan William.
Tiba di perusahaan William, dia pun menanyakan seseorang di mana ruangan William berada.
Semua orang yang ada di perusahaan itu tampak terpesona dengan kecantikan Clara saat dia mulai berjalan pergi ke ruangan William.
'Oh ini sangat tidak nyaman. Semua orang melihat ke arahku. Aku lebih baik berjalan sedikit lebih cepat dan membawakan sarapan ini kepadanya. Sial, aku seharusnya tidak setuju melakukan hal ini.' ucap Clara dalam hati.
Saat dia tiba di ruangan William, dia mengetuk pintu. Tapi tidak ada siapapun yang menjawab. Jadi dia membuka pintu dan dia melihat seorang wanita bersama dengan William. Wanita itu terus mencoba menggoda William, tapi William tampak tidak peduli padanya.
Clara melihat semuanya dan merasa dikhianati karena mereka sudah menikah. Tapi dia tetap bersikap tenang karena pernikahan mereka hanyalah sebuah paksaan tanpa ada perasaan sedikitpun.
"Oh aku lihat kau menikmati semuanya di sini. Aku pikir bahwa kau pria yang berhati dingin dan tidak akan pernah mempedulikan bahwa kau mempunyai seorang wanita di dalam ruangan mu secara rahasia hahaha. Ngomong-ngomong Bi Hana meminta aku untuk membawakan ini untukmu karena kau tidak makan tadi..."
'Ah sial, pria brengsek ini tidak membiarkan aku untuk mendekat dengan pria manapun. Tapi dia di sini mempunyai seorang wanita yang terus bermesraan dengannya di dalam ruangannya.' umpat Clara dalam hati.
Setelah itu Clara berlari untuk pulang ke rumah.
'Wanita itu, apakah dia cemburu dan kenapa wanita ini terus menggodaku. Aku harusnya membunuh dia. Tapi, ah sialan....' ucap William dalam hati.
"Hai apakah kau sudah selesai menggodaku? Tidak bisakah kau melihat bahwa aku sudah punya istri. Kau bisa membuat aku marah." Ucap William.
"Hah, itu istrimu? Tapi aku bisa mencuri hatimu dan aku mungkin saja bisa berhasil..." Ucap wanita itu.
"Jika kau tidak pergi sekarang, aku akan membunuhmu. Kau membuat istriku salah paham. Sekarang enyah lah dari hadapanku." Ucap William.
Wanita itu lalu keluar dari dalam ruangan William setelah melihat William tampak begitu marah seolah William ingin membunuhnya.
Di sisi lain Clara sudah pulang ke rumah. Bi Hana melihat wajahnya yang marah dan bertanya kepadanya.
"Clara sayang, apa kau baik-baik saja? Kau terlihat marah."
"Tidak Bi, aku tidak marah. Ngomong-ngomong aku tidak mau lagi membawa makanan untuknya Bi, aku mungkin akan membunuhnya jika..."
"Kenapa sayang? Apakah sudah terjadi sesuatu?" Tanya Bi Hana.
"Tidak Bi, aku hanya mau beristirahat." Balas Clara.
"Oh baiklah Clara sayang. Kalau begitu pergilah beristirahat." Ucap Bi Hana.
Bi Hana mulai kesal karena memikirkan apa yang sudah dilakukan William kepada Clara hingga membuat Clara begitu marah. Jadi Bi Hana memutuskan untuk memarahi William saat dia pulang nanti.
Bi Hana memang sangat dekat dengan William. William sendiri juga memperlakukan Bi Hana seperti Ibu keduanya. Jadi Bi Hana sudah terbiasa memarahi William.
William akhirnya pulang ke rumah. Dia mendapati Bi Hana tengah duduk di ruang tamu menunggu dirinya.
"Bi, aku sudah pulang. Di mana wanita bodoh itu?" Ucap William.
"Berani-beraninya kau memanggil dia sebagai wanita bodoh Willy. Dia punya sebuah nama. Bagaimana kau bisa begitu saja memanggil istrimu itu sebagai wanita bodoh dan apa yang sebenarnya sudah kau lakukan padanya? Saat dia pulang ke rumah tadi, dia terlihat marah dan berkata bahwa dia tidak mau mengantar makanan untukmu lagi. Pergi dan bicaralah kepadanya atau aku akan terus memarahi mu Willy." Ucap Bi Hana.
"Baiklah, baiklah, aku akan pergi ke kamarnya sekarang juga." Ucap William.
Bersambung....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 35 Episodes
Comments