William lalu pergi ke kamar Clara dan melihat bahwa Clara tengah berada di luar jendela melihat ke arah luar dari balkon kamarnya seraya menyisir rambutnya dengan tatapannya yang kosong.
'Wanita ini, apakah dia marah melihat ada wanita lain di kantor ku tadi yang menggodaku? Hahaha sikapnya ini sangat tidak bisa aku prediksi.' ucap William dalam hati.
"Hei wanita bodoh. Apa yang kau lakukan di sana?" Ucap William.
"Apakah kau buta? Tidak bisakah kau melihat bahwa aku tengah memandang kejauhan di mana di sana ada pemandangan yang sangat indah dan hei kau berani-beraninya dekat dengan wanita lain saat aku tidak bisa dekat dengan pria lain di luaran sana. Sialan kau William! Kau seharusnya membiarkan aku dekat dengan pria lain. Aku juga butuh untuk menemukan seseorang yang aku kenal." Ucap Clara.
'Seorang pria? Apakah pria itu yang membuat dia menangis semalam? Oh itu pasti adalah mantan kekasihnya.' ucap William dalam hati.
"Jika kau berani untuk dekat dengan pria lainnya, aku akan menghukum mu dengan sangat berat." Ucap William.
"Baiklah, sekarang kau bisa keluar. Aku mau istirahat." Balas Clara tak ingin berdebat lebih jauh dengan William.
'Dasar wanita sialan. Kau pikir aku tidak lelah sehingga aku akan berada di sini bersamamu? Hmmm...' ucap William dalam hati.
William lalu keluar dari dalam kamar Clara dan masuk ke dalam kamarnya untuk beristirahat.
...****************...
Keesokan paginya...
"Hai William, aku mau keluar rumah hari ini. Di dalam kontrak itu mengatakan bahwa aku boleh memiliki kebebasan bukan? Sekarang aku mau pergi menemui Kakak ku." Ucap Clara.
Clara yang baru saja turun dari lantai atas mendapati bahwa William tengah sarapan ditemani Bi Hana.
"Bibi, aku tidak akan sarapan. Sekarang aku harus pergi menemui Kakak ku secepatnya, agar aku bisa memiliki waktu yang cukup banyak dengannya. Aku akan sarapan dengannya nanti." Lanjut Clara yang tampak begitu bahagia.
"Oh, baiklah sayang. Lakukanlah, jangan lupa hati hati saat kau keluar rumah dan selamat bersenang-senang." Balas Bi Hana.
'Huh! Sejak kapan kedua orang ini bisa begitu dekat?' ucap William dalam hati.
William lalu menatap ke arah Clara yang menggunakan pakaian santainya berupa celana jeans biru dan kemeja bergaris putih dan abu-abu.
"Baiklah, kau boleh pergi. Tapi ingatlah untuk tidak dekat dengan pria manapun di luar sana." Ucap William kepada Clara.
Clara pun pergi dan tampak tidak menghiraukan apa yang William ucapkan padanya. William pun tampak kesal karena Clara berani untuk tidak menghiraukan dirinya.
"Hahaha... Ini adalah pertama kalinya seorang gadis tidak menghiraukan mu Willy. Dan itu sangat lucu hahaha." Ucap Bibi Hana mengejek William.
"Bibi Berhentilah tertawa, kumohon." Ucap William yang tampak semakin kesal.
"Oh, ya baiklah, baiklah." Balas Bi Hana yang masih tampak menahan tawanya.
Clara pergi ke sebuah mall untuk bertemu dengan kakaknya. Saat mereka tiba di sana dan bertemu, mereka pun saling berpelukan satu sama lain dan membicarakan tentang hal yang bahagia dan menyenangkan dalam hidup mereka.
Setelah beberapa saat, mereka pun pergi berbelanja dan kemudian makan siang di sebuah restoran mewah. Saat mereka sudah selesai makan, mereka tengah berjalan dan terus berjalan mengitari mall, memiliki waktu yang sangat bahagia seperti sahabat baik dan saudara yang sebenarnya sampai akhirnya...
Mereka tidak menyangka bahwa mereka akan bertemu dengan Adrian, mantan kekasih Clara. Kemudian Clara melihat Ardian yang tampak bersama dengan kekasih barunya berjalan di mall dan pergi ke depan mereka. Awalnya Clara berusaha untuk menenangkan dirinya walaupun sebenarnya dia merasa sakit di dalam hatinya. Namun saat dia melihat Adrian menyeringai, Clara pun menjadi sakit hati.
"Adrian, Kenapa kau meninggalkan aku tanpa mengucapkan apapun atau memberikan alasan apapun? Kau hanya mengirimiku sebuah pesan dan langsung memblokir nomorku. Kita sudah bersama selama 3 tahun dan dengan seperti itu saja kau meninggalkan aku. Kenapa? Apakah aku tidak terlalu baik?" Ucap Clara dengan rahangnya yang tampak mengeras.
"Iya, kita memang sudah bersama selama 3 tahun. Tapi aku merasa kau tidak mempercayai aku." Balas Adrian.
"Apa maksudmu mengatakan bahwa aku tidak percaya kepadamu? Aku selalu mempercayaimu, tapi kau malah meninggalkan aku." Ucap Clara.
"Clara tenanglah, pria ini brengsek. Biarkan saja dia pergi. Pria sepertinya tidak pantas mendapatkan mu." Ucap Chelsea, Kakak Clara.
Namun Clara terus saja mau mengeluarkan uneg-uneg nya agar dia bisa mendapatkan jawaban dari Adrian mengenai alasan apa yang membuat Adrian sampai meninggalkan dirinya.
"Kita sudah bersama selama 3 tahun, tapi kau tidak membiarkan aku untuk menyentuhmu atau melakukan hubungan badan denganmu." Ucap Adrian.
"Tapi... tapi..." Ucap Clara dengan suara yang gemetar.
"Clara ku mohon, tinggalkan aku dan kekasihku berdua. Aku sudah melupakan dirimu sejak lama." Ucap Adrian.
"Clara, ayo pergi sekarang. Dia ini hanya seorang pria brengsek. Untuk apa kau menangisinya?" Ucap Chelsea.
Chelsea terus berusaha menarik Clara agar menjauh dari mantan kekasih adiknya itu yang dia sebut sebagai pria brengsek itu. Clara lalu meminta kakaknya itu untuk ikut bersamanya. Sang Kakak pun setuju dan bertanya ke mana Clara ingin pergi.
"Kak ikutlah denganku ke sebuah bar, kumohon. Aku mau mabuk untuk melupakan masalahku. Hahaha, aku rasa aku sedikit depresi." Ucap Clara.
Clara merasa begitu terluka tentang apa yang baru saja terjadi dengan alasan yang dikatakan mantan kekasihnya meninggalkan dia karena dia tidak mau melakukan hubungan badan dengan mantan kekasihnya itu dan sekarang dia mau mabuk untuk setidaknya bisa melupakan masalahnya itu.
Clara lalu masuk ke dalam sebuah bar dan juga mabuk kemudian menangis dengan terus mengucapkan nama mantan kekasihnya itu.
Bersambung....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 35 Episodes
Comments