Tentang Masa Lalu

Beberapa saat yang lalu teman kelas Clara yang membully dirinya itu menemukan Clara yang tengah berdiri di tepian Danau. Clara yang tidak menyadari kehadiran mereka, membuat mereka dengan mudah bisa mendekat ke arah Clara dengan perlahan untuk tidak terlihat. Remaja laki-laki melihat Clara tengah mendapati perlakuan buruk dari teman-teman kelasnya itu kepada dirinya. Kemudian tiba-tiba teman kelas Clara yang membully dirinya itu mendorong Clara yang langsung terjatuh ke arah danau.

Clara tidak tahu bagaimana caranya untuk berenang dan danau itu begitu dalam untuk seorang anak gadis seperti dirinya. Saat Clara terjatuh ke dalam danau para teman kelas yang membully dirinya itu malah berlari menjauh dan meninggalkan Clara di sana seorang diri tengah berteriak meminta tolong untuk keselamatan nyawanya.

"Oh tidak, tolong..... Ku mohon tolong aku. Kakak.... Kakak... Aku butuh dirimu Kak, cepatlah. Tolong bantu aku. Aku tidak mau mati...." Ucap Clara.

"Oh tidak, orang-orang yang membully-nya itu mendorong dirinya. Aku harus menyelamatkannya." Ucap remaja laki-laki yang melihat Clara itu meminta bantuan.

Tapi saat Clara sudah bisa diselamatkan dengan keluar dari dalam danau, Clara tidak sadarkan diri. Remaja laki-laki yang menyelamatkan Clara itu mencoba untuk membuat Clara tersadar dengan menekan dada Clara. Tapi Clara tetap saja tidak bangun. Jadi remaja laki-laki itu mencoba memberikan Clara CPR (nafas buatan) selama 5 kali. Kemudian akhirnya Clara pun bisa kembali kepada kesadarannya.

Chelsea, Kakak Clara yang melihat remaja laki-laki itu melakukan CPR untuk menyelamatkan Clara, dia merasa begitu khawatir. Kemudian saat Clara tersadar, Chelsea berterima kasih kepada remaja laki-laki yang menyelamatkan adiknya itu.

"Terima kasih karena sudah menyelamatkan nyawa adikku. Jika kau tidak ada disini, adikku bisa saja meninggal. Bagaimana kami bisa membalas kebaikanmu itu?" Ucap Chelsea kepada remaja laki-laki itu.

"Sudah, tidak perlu. Kalian tidak perlu melakukan apa-apa. Aku senang karena aku sudah membantunya." Ucap remaja laki-laki itu.

"Tuan Muda, kita harus pergi sekarang." Ucap seorang pria yang memanggil remaja laki-laki itu dari belakang.

"Iya baiklah, aku segera datang." Balas remaja laki-laki itu.

"Oh ngomong-ngomong bawa dia ke rumah sakit sekarang. Dia memang sudah selamat, tapi dia bahkan tidak bisa bicara dan tubuhnya juga gemetar. Dia mungkin saja trauma." Lanjut remaja laki-laki itu.

"Iya... iya, pelayan kami akan datang. Terima kasih lagi aku ucapkan padamu." Ucap Chelsea.

Saat mereka tiba di rumah sakit, Clara tertidur sepanjang hari. Kemudian pada hari berikutnya, dia pun terbangun.

"Kakak, kenapa aku ada di sini? Bukankah aku terjatuh di danau? Apakah aku mati?" Tanya Clara terus menerus.

"Tidak... Adikku, kau masih hidup. Terima kasih kepada remaja laki-laki yang menyelamatkan dirimu, jika dia tidak melakukan CPR kepadamu, kemungkinan kau sudah meninggal." Ucap Chelsea.

"Oh ya, tentang remaja laki-laki itu, di mana dia Kak? Dia menyelamatkan aku, aku harus berterima kasih kepadanya secara pribadi." Ucap Clara.

"Oh Adik, dia sudah pergi." Balas Chelsea.

"Siapa namanya?" Tanya Clara.

"Aku tidak tahu. Aku begitu khawatir kepadamu dan lupa untuk menanyakan namanya." Balas Chelsea.

Saat itu Clara bersumpah untuk menikahi remaja laki-laki itu karena remaja laki-laki itulah cinta pertamanya. Karena kecelakaan itu juga yang membuat Clara takut pergi ke danau atau ke lautan.

Saat memimpikan hal itu Clara terus saja mengigau. Sementara William tampak begitu khawatir melihat Clara.

"Tidak... tidak... tidak... aku tidak mau mati. Tolong aku." Ucap Clara.

William begitu terkejut dan berpikir apa yang tengah dimimpikan oleh Clara karena ucapan Clara terdengar familiar di telinganya.

"Hai Clara, apa yang terjadi kepadamu? Aku disini." Ucap William.

"Terima kasih karena sudah menyelamatkan aku karena tenggelam." Ucap Clara.

"Tenggelam apanya? Kau bermimpi tentang tenggelam?" Tanya William lagi.

"Kakak, siapa nama laki-laki yang sudah menyelamatkan aku itu Kak? Aku harus berterima kasih kepadanya secara pribadi. Aku berhutang nyawa kepadanya. Kenapa Kakak tidak menanyakan namanya? Kakak pergilah lihatlah ke danau di mana dia menyelamatkan aku. Mungkin Kakak akan menemukan dia di sana. Aku harus berterima kasih kepadanya." Ucap Clara terus mengigau.

William begitu terkejut dan juga gemetar di seluruh tubuhnya. Setelah mendengarkan apa yang keluar dari mulut Clara.

Dia merasa tidak bisa mempercayai apa yang baru saja dia dengar. Dia pun menyadari bahwa Clara adalah gadis yang dia selamatkan di danau 15 tahun yang lalu. Dia pun merasa bahwa semua itu tidak bisa dipercaya dan terus berpikir bahwa dirinya tengah bermimpi. William lalu mencubit pipinya dan merasa sakit di pipinya.

Hal itu membuat William tersadar bahwa dia tengah tidak bermimpi. Dia pun berpikir bahwa dunia begitu kecil. Dia tidak menyangka untuk bisa melihat dan bahkan bisa menikahi gadis remaja yang pertama kali dia cintai di masa lalu itu.

William pun berjanji bahwa dia akan melindungi Clara dengan seluruh hatinya, bahkan jika itu berarti bahwa dia akan mati untuknya. Clara adalah gadis pertama yang membuat dirinya tersenyum selain Mama nya yang sudah meninggal. Dia pun mengusap kepala Clara dan berharap Clara bisa tidur dengan nyenyak, sementara dirinya akan terus menjaga Clara malam ini.

Keesokan paginya saat Clara terbangun, William sudah tidak ada di dalam kamarnya lagi dan sudah menunggu dirinya di lantai bawah untuk turun dan sarapan bersama.

Clara sendiri merasa bahwa dia akan memiliki hari yang indah hari ini. Secara tiba-tiba dia pun tertawa dan kemudian mandi dengan cepat karena dia sudah merasa sangat lapar. Saat Clara sudah selesai mengganti pakaiannya, dia turun ke lantai bawah dan melihat William yang berada di meja makan.

Clara tampak menggunakan baju rumahan dan dia baru saja membelinya kemarin saat berbelanja dengan teman-teman barunya. Bagi seorang pria yang melihat pakaian itu pasti mereka akan mengatakan bahwa pakaian itu sangat seksi dan menarik perhatian.

'Eh kenapa dia masih ada di sini? Apakah dia sakit? Terserah lah, siapa yang peduli.' Ucap Clara dalam hati.

Sementara itu, William yang melihat Clara turun melalui tangga bertanya dalam hatinya dengan pakaian apa yang tengah digunakan oleh Clara itu, karena pakaian itu sangat menggoda dan sedikit seksi. Menurut William, Clara lebih baik untuk tidak membiarkan laki-laki lain melihat dia menggunakan pakaian seperti itu, karena William akan menarik mata laki-laki itu keluar.

"Oh kau sudah bangun, sekarang kemari dan makanlah." Ucap William.

Clara tampak bingung dengan sikap William dan bertanya apa yang terjadi dengan pria yang ada di hadapannya itu dan berpikir mungkin saja William salah meminum obat.

Clara pikir bahwa dia salah mendengar ucapan yang dikatakan William kepadanya karena suara William terdengar begitu penuh perhatian dan juga sangat lembut. Clara pun merasa bahwa William memang tengah sakit, jadi dia tidak mau berurusan dengan William.

Bersambung...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!