Adit berjalan menelusuri semua ruangan di fakultas Teknik. Senyum terukir di bibirnya membuat terpana setiap wanita yang menatapnya. Hampir dari semua wanita disana bertanya-tanya akan kehadiran Adit.
Setelah menelusuri beberapa ruangan, kemudian masuk pada sebuah ruangan yang menjadi awal pertama ia mengajar disana.
----
Di ruangan.
Semua orang membicarakan pria ganteng, berpenampilan keren dan mobil yang ia kenakan.
"Eh..! Lo lihat gak tadi ada cowok yang datang kesini. Dia ganteng banget, meleleh hati gue" ucap Erina salah satu mahasiswi disana.
"Cogan?" tanya Tari menghampiri Erina dan kawan-kawannya.
"Iya dong! Makanya lo datang telat gini mana tau ada cogan di kampus kita" ketus Erina.
Erina dan Shofi tidak cocok, sehingga Erina sering mencari masalah dengan Shofi. Erina juga gak suka dengan Tari, karena Tari sahabatnya Erina.
"Hmm.. Gue mau lihat yang mana sih cogan yang bikin hati batu Erina meleleh" ledek Tari sambil duduk.
"Hei!Jaga ya ucapan lo" ketus Erina kesal.
"Opss sorry.. ! Gue salah ya. Bukan hatinya aja yang batu, tapi otaknya juga, mukanya sih jangan tanya lagi, kayak tembok" nyinyir Tari menyungging bibirnya.
"Assalamualaikum" ucap Adit berjalan masuk ke dalam ruangan. Ia langsung menuju meja.
Seketika itu mulut mereka terdiam membisu, mata melebar dan mulut mereka terbuka, menatap lelaki yang mereka temui tadi pagi.
Berbeda dengan Tari ia merasa terkejut dengan kedatangan Adit ke ruangannya dan menempati kursi yang seharusnya diduduki para dosen.
"Kak Adit!" suara itupun lolos dari mulut Tari dengan pandangan lurus menatap Adit.
Adit dengan senyuman terukir di bibirnya ia berdiri di depan seluruh mahasiswa di ruangannya.
"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh" ucap Adit lembut.
"Wa'alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh" jawab seluruh mahasiswa kompak dan semangat.
"Guten Morgen! Mein Name ist Aditya Sultan Yusuf. Mein spitzname ist Adit." Adit memperkenalkan dirinya dalam bahasa Germany dengan lancar membuat semua orang terpelongo.
"Bapak! ngomong apa?" tanya Amar bingung.
"Itu aja lo kagak tau" ucap Doni.
"Apa coba kalau lo tau" tanya Amar menatap serius Doni.
"Bapak! tolong ulangi sekali lagi!" pinta Doni menatap Adit.
Adit tersenyum melihat tingkah mereka yang sok tau, pahal memang gak ngerti sama sekali.
"Guten Morgen! Mein Name ist Aditya Sultan Yusuf. Mein spitzname ist Adit." ucap Adit dengan cepat sehingga membuat Doni dan Amar bingung.
"Coba terjemahin!" Amar menantang Doni.
"Namanya Aditya Sultan Yusuf" ucap Doni. Padahal Doni sama sekali gak paham, namun ia cuma menangkap Aditya Sultan Yusuf, jadi ia asal menebak namanya ya itu dia.
"Iya, kamu benar. Nama saya Aditya Sultan Yusuf, kalian bisa panggil saya Adit" ucap Adit tersenyum menatap mereka semua.
"Karena hari ini perdana saya disini menggantikan Pak Boy Gunawan untuk sementara waktu, jadi saya ingin mengenal kalian dulu satu persatu" ucap Adit.
-----
"Tar! coba lo liat! Gantengkan cogan gue? dan gue gak salah mata kali ini" ucap Erina melirik Tari dengan sinis.
"Kalau kak Adit sih, duluan gue kenal" ketus Tari tersenyum sinis.
"Masa iya" ucap Erina menatap tajam Tari.
"Kalau lo gak percaya, entar gue buktiin" ucap Tari tersenyum licik.
"Ok, deal" Erina tersenyum sumringah, karena ia yakin kalau Tari hanya pura-pura kenal dengan cogan yang sedang terdiri di depan mereka.
Tari melihat keseluruh ruangan dan ia tidak menemukan wajah Shofi diantara mereka.
"Kemana sih tu anak?" bathin Tari cemas. Lalu ia langsung merogoh ponselnya dan menghubungi Shofi.
-----
Di kamar Shofi.
Setelah shalat subuh, Shofi merasa sangat ngantuk dan akhirnya ia melanjutkan tidurnya kembali.
Drrrtt...drrttt...
"Siapa sih pagi-pagi bangunin gue?" ucap Shofi parau sambil meraba-raba nakas dan mengambil ponselnya.
"Ah! ngapain sih anak ini telpon gue?" bathin Shofi sambil menggesel tombol jawab.
"Hmm.. ada apa?" tanya Shofi suara parau baru bangun tidur.
"Eh! lo cepat ke kampus, dosen baru kita udah mulai ngajar" ucap Tari menurunkan suaranya agar tidak terdengar orang lain.
Shofi mengambil jam di nakasnya dan ia terkejut melihatnya.
"Gue kesiangan!" pekik Shofi sambil berjalan ke kamar mandi.
"Nah kan, lo asik tidur, gak liat jam." ucap Tari.
"Eh tunggu! Gue izin deh hari ini" ucap Shofi santai.
"Gak ada izin-izin lagi. Lo tau dosen kita kali ini killer banget, dan lo siap-siap kalau izin, bakal E nilai lo" ancam Tari, ia sengaja berbohong kepada Shofi, karena ia tau Shofi kalau gak diancam dengan nilai, kagak mau patuh.
"Ok..ok.. Gue kesana sekarang!" ucap Shofi mengakhiri panggilannya.
Ia tergesa-gesa, ia hanya mencuci mukanya dan menyikat gigi, mandi gak jadi lagi, karena ia harus buru-buru, akhirnya minyak wangi menjadi andalannya. Dengan secepat kilat ia memakai baju dan berdandan ala kadarnya, karena alat makeup nya yang lain sudah ada dalam tas, kemudian ia mengambil ponsel dan tasnya segera turun ke bawah.
"Ma! aku pamit dulu ya!" ucap Shofi menghampiri mamanya yang sedang membereskan piring di meja makan.
"Sarapan dulu" ucap Mama Yanti.
"Udah telat, Ma. Gak sempat sarapan lagi, Shofi ambil roti aja. Oh ya, Ma. Pinjam mobil dong?" pinta Shofi melas dengan roti di tangannya.
"Kamu gak Mama izinin nyetir" ucap Mama santai.
"Ma! Aku udah telat ni, Ma. pinjam mobil, Shofi janji bakal hati-hati" ucap Shofi melas.
"Ok, janji ya." ucap Shofi sambil makan roti.
"Iya, Ma. Janji"
"Ambil saja di nakas kamar Mama" ucap Mama Yanti sambil mengangkat piring.
"Ok, Ma. Thanks" Shofi mengambil gelas susu dan meminumnya buru-buru lalu berjalan ke arah mama dan mencium pipinya.
Shofi langsung berlari ke kamar Yanti dan mengambil kunci mobil di atas nakas.
-----
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 216 Episodes
Comments
Rika Joj
siap " shofi kena Hukuman Karna telat Dari Aditya 🤦♀
2021-03-25
1
Nina Puji Handayani
pasti bakal kena hukuman nih😁😁
2021-01-08
0
Surtinah Tina
siap"sofi d kerjain adit..wkwkwkwwkwk...
2020-12-13
0