Di pintu depan.
"Aduh jeng, makasih banyak undangan makan malamnya. Makanannya sangat lezat" ucap Mama Salma memegang lengan Mama Yanti.
"Sama-sama jeng. Kapan-kapan kemari lagi ya, jangan ajak mereka, kamu aja sendiri yang kesini."
"Tenang jeng. Pokonya kita harus jadi besan" bisik Mama Salma.
"Hehe.. Bagus itu"
"Nanti aku kabari lagi ya"
"Lihat Mama kalian. Kalau sudah kumpul gini, kita mana diajak ngobrol lagi" ucap Papa Herlambang.
"Hehe.. Udah loh ini, Pa! jangan ngambek gitu. Ayo kita pulang" ucap Mama Salma.
"Ma.. Undangannya mana?" tanya Papa Herlambang.
"Oh hampir lupa. Jeng! ini undangannya. Jangan lupa datang loh ya, pokoknya kamu sama keluarga mu harus datang lebih awal, bantuin aku siapin pernikahan Rangga ya" ucap Mama Salma menyerahkan undangannya.
"Ok siip, baju bridesmaid ada gak buat aku sama anak ku?"
"Tenang, jangankan buat kamu sama anakmu, untuk suamimu juga udah aku siapkan, tinggal besok kalian datang ke butik aku untuk ukur bajunya"
"Haduh.. Ini baru best"
"Iyalah, pokoknya pesta kali ini kamu dan keluarga mu harus datang, sekalian kita umumkan pertunangan anak kita" bisik Mama Salma.
"Siip. Urusan anakku, aku sendiri yang atur, kamu tunggu saja kabar dari aku. Dan jangan lupa, si Adit itu, kamu bujuk dia sampai dia mau, jangan nanti anakku sudah mau malah anakmu yg gak mau".
"Urusan Adit, kamu tenang saja".
"Ma.. Ayo kita pulang" ajak Papa Herlambang.
"Iya, Pa"
"Jeng! aku pamit ya"
Muah muah cipika cipiki Mama Salma dan Mama Yanti.
"Bram! aku pamit ya. Assalamualaikum" ucap Papa Herlambang menepuk pundak Papa Bram.
"Wa'alaikumussalam warahmatullah"
Ketika Adit berjalan, Shofi menjulur kakinya membuat Adit hampir jatuh kesandung kaki Shofi.
Shofi menahan tawanya melihat Adit hampir jatuh karena.
"Hati-hati kamu, nak" Ucap Papa Bram.
"Iya, Om"
"Awas kamu ya" ucap Adit kesal.
Shofi menjulur lidahnya meledek Adit.
"Om! pamit ya. Assalamualaikum"
"Wa'alaikumussalam warahmatullah"
Rumah kembali sepi dan semuanya berjalan menuju kamar.
Di kamar Shofi langsung mengambil handphonenya untuk membuat live story.
"Hello Guys.. Coba lihat penampilan gue malam ini. Cantik kan? Jelas dong. Kalian tau kenapa? Karena gue pakai gaun dari @Fashion_wanita. Kalian lihat ini, ini super duper nyaman banget dan kalian harus coba gaun ini"
Shofi berjalan ke kamar mandi, menghapus make up-nya dan mengganti pakaiannya.
"Huft.. hari yang melelahkan. Kasur gue, kamu tempat yang paling nyaman buat gue rebahan" ucap Shofi membaringkan tubuhnya dan tertidur nyenyak.
*Di kediaman Adit.
Sampai di rumah Adit lansung menuju kamarnya dan mengganti baju tidur.
"Sial tu anak, bikin gue malu. Awas ya kalo gue ketemu sama lo lagi, jangan harap lo bakal lolos dari gue" gerutu Adit seraya merebahkan tubuhnya di kasur.
*Keesokan harinya.
Seperti biasa Shofi bergegas pergi ke kampus yang diantar oleh Kakaknya, Eri.
Shofi dengan wajah bahagianya melewati hari-hari dengan bahagia.
Setelah masuk kuliah 2 sks Shofi dan Tari berjalan keluar.
"Shofi! kita hari ini ada janji photoshoot sama bang Heri" Ucap Tari menunjukkan schedule.
"Ok, kita berangkat"
Di lokasi photoshoot Shofi dan Tari menyapa semua kru yang ada disana.
"Makin cantik aja lo" Ucap Hendra menghampirinya.
"Ah lo bisa aja, Hen. Bang Heri kemana?" tanya Shofi melihat keseluruhan ruangan.
"Tu dia lagi photoshoot"
"Gue kesana dulu ya"
"Hello bang Heri! sorry banget gue baru bisa hadir kesini" ucap Shofi berjalan mendekat Bang Heri.
"Gak apa-apa, lo siap-siap gi, bentar lagi giliran lo" ucap Bang Heri sambil mengambil gambar.
Shofi ke kamar ganti dan memakai baju yang ingin di endorse-nya.
"Tar! gimana penampilan gue?"
"Sempurna"
"Ok. Gue kesana dulu ya"
Shofi berjalan menuju Bang Heri guna mengambil beberapa gambar untuk promosi baju yang dikenakannya.
*Di kediaman Adit.
Adit turun dari tangga mencari Mama Salma yang gak tau kemana.
"Ma..! Mama..! Ma..! Kemana sih Mama?"
"Mama di halaman belakang, Adit" teriak Mama Salma sambil memotong daun bunga kering.
Mendengar suara Mama Salma langsung Adit berjalan menghampirinya.
"Ada apa pagi-pagi teriak-teriak panggil Mama. Hampir pecah kuping Mama tau" ucap Mama Salma terus memotong bunga.
"Lagian sih, Mama. Dari tadi Adit panggil Mama, malah pura-pura gak dengar"
"Mama dengar kok, kamunya aja yang gak peka"
"Aisstt Mama ni"
"Ma.."
"Euu"
"Minta kunci mobil dong, Ma!"
"Untuk apa?"
"Adit mau hangout bareng temen-temen"
"Hangout? Oh, gak bisa. Kamu harus ikut Mama hari ini"
"Alah Ma! bentar aja, sini kuncinya" ucap Adit sambil mengulur tangannya.
"Gak! pernikahan kakak kamu bulan depan, kamu mau hangout sama teman-teman kamu itu. Oh no! Kamu harus bantuin Mama siapin pesta pernikahan kakak kamu"
"Yang nikah dia, kenapa Adit yang sibuk" ucap Adit kesal.
"Apa gunanya kamu Mama suruh pulang ke Indonesia?" ketus Mama Salma.
"Iya deh Ma iya" ucap Adit terpaksa.
"Kamu siap-siap gi, jam 10 nanti kita berangkat" tutur Mama Salma tersenyum.
"Iya, Ma"
Adit berjalan ke kamarnya dengan wajah kesal.
Mama Salma dengan perasaan bahagianya segera masuk ke kamar dan mengambil handphone-nya untuk menghubungi Mama Yanti.
"Assalamualaikum, Jeng"
"Wa'alaikumussalam warahmatullah"
"Jeng! aku udah atur rencana pertemuan anakmu dan anakku. Kita ketemu di butik aku ya."
"Ok Jeng. Tapi, Shofi belum pulang dari kampus ni"
"Kamu telepon aja dia, suruh pulang. Lagian ini kesempatan bagus loh"
"Ok deh jeng. Aku telepon dulu ya"
"Sip. Udah dulu ya. Assalamualaikum"
"Wa'alaikumussalam warahmatullah"
Mama Salma tersenyum bahagia dan kembali bersiap-siap.
*Di kediaman Mama Yanti.
Mama Yanti berusaha menelpon Shofi berkali-kali namun gak pernah dijawab membuat Mama Yanti kesal.
"Aisstt.. anak ni, di telpon gak pernah diangkat" Gerutu Mama Yanti.
Sinta berjalan membawa sebuah nampan berisi dua gelas jus mangga dan meletakkannya di atas meja dekat Mama Yanti yang sedang duduk kesal di sofa.
"Kenapa, Ma?" tanya Sinta sambil duduk di samping Mama Yanti.
"Ini adik iparmu. Mama telepon dari tadi tapi gak pernah dijawab" keluh Mama Yanti kesal.
"Mungkin dia ada kelas kali, Ma"
"Kelas gimana? Jadwal kuliah dia ada sama Mama. Mama tau kalau dia cuma 2 sks hari ini dan sekarang sudah selesai kuliahnya" ngoceh Mama Yanti.
"Mama! minum dulu gi, Sinta udah bikinin jus untuk Mama. Mana tau setelah Mama minum jus, pikiran Mama jadi adem" ucap Sinta menyugukan jus.
"Terimakasih, Sin" ucap Mama Yanti mengambil jus dan meminumnya.
"Gimana, Ma? Enakkan?" tanya Sinta tersenyum.
"Iya, Sin"
Kring..kring..
"Eh, Shofi telepon" ucap Mama mengambil handphonenya.
"Angkat, Ma" ucap Sinta tersenyum.
"Assalamualaikum, Ma"
"Wa'alaikumussalam warahmatullah"
"Ada apa Ma telepon Shofi pagi-pagi gini?" tanya Shofi bingung.
"Kemana aja kamu? Capek Mama telpon dari tadi, sekalipun gak dijawab. Kesel"
"Iya maaf, Ma. Shofi tadi lagi photoshoot"
"Photoshoot-photoshoot, mending kamu tinggalin deh dunia keartisan mu itu" ucap Mama Yanti kesal.
"Ah, Mama ni! Bisa gak jangan minta Shofi tinggalin yang satu ini" Ucap Shofi cemberut.
"Yaudah, kamu pulang sekarang!"
"Loh.. loh.. Kenapa, Ma" tanya Shofi bingung.
"Hari ini kita ukur baju di butik tante Salma"
"Hah? Butik tante Salma?". Shofi kaget dan mengerutkan keningnya.
"Gila.. gila.. pasti gue bakal ketemu sama si rubah licik itu" bathin Shofi.
"Iya, kita harus secepatnya ngukur baju. Lagian pestanya bulan depan, takut gak keburu nanti." Ucap Mama Yanti.
"Ok deh, Shofi pulang. Assalamualaikum" ucap Shofi kesal.
"Wa'alaikumussalam warahmatullah" ucap Mama tersenyum bahagia.
Shofi dengan wajah kesalnya meraih tas di tangan Tari dan pergi meninggalkan studio.
Tari mengejar Shofi bingung melihat sikap Shofi.
"Shofi! Lo mau kemana?" ucap Tari terus mengikuti Shofi.
Shofi berhenti dan memalingkan wajahnya.
"Hufff" Shofi menarik nafas dan membuangnya.
"Lo tau?" sambung Shofi.
Tari menggeleng kepalanya.
"Nyokap gue suruh gue pulang untuk ukur baju kondangan" sambung Shofi kesal.
"Bagus dong. Baju baru, wow..keren" ucap Tari tersenyum sembari membayangkan gaun.
Shofi menepuk jidatnya geram terhadap Tari yang kagak peka dengan kondisinya saat ini.
"Udahlah, malas gue cerita sama lo. Lo pasti kagak paham juga" ucap Shofi kembali melangkah kakinya.
"Eh..tunggu!" panggil Tari mengikuti Shofi.
"Gue buru-buru. Nyokap gue kalo ngomong gak bisa tawar menawar, dan gue harus balik sekarang" ucap Shofi mempercepat langkahnya.
"Biar gue antar!" Tari menawarkan dirinya.
"Kalau gue gak ngerepotin lo, bolehlah" ucap Shofi.
Tari menekan tombol kunci mobilnya. Dan mereka bergegas masuk dan melanjutkan perjalanan ke rumah Shofi.
*Di kediaman Shofi.
Mama Yanti yang sedang duduk di ruang tamu bergegas menghubungi Mama Salma.
"Assalamualaikum, Jeng" ucap Mama Yanti dengan senyum bahagia.
"Wa'alaikumussalam warahmatullah. Gimana, Jeng?" tanya Mama Salma penasaran.
"Beres." ucap Mama Yanti.
"Ok. Kalian tunggu di rumah ya, biar kami jemput" ucap Mama Salma senang.
"Siip. Assalamualaikum" ucap Mama Yanti.
"Wa'laikumussalam warahmatullah" ucap Mama Salma.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 216 Episodes
Comments
Roewina
Thor si Sofi kan berhijab jadi q ngebayangin si Sofi anaknya kalem , lemah lembut sopan, tapi kok kalau ngomong kata - katanya kurang pas maaf ya Thor, tapi ceritanya bagus q suka 👍🙏
2022-12-27
0
Nina Puji Handayani
duo emak2 kompak bgt nih,jd ikutan semangat 😀😀
2021-01-08
0
Santi Santi
thor bingung mau komen apa karna keenakan baca bahkan aku ga bosen baca yh sampe berkali-kali
2020-11-30
2