20

"Kak." pangil Emma menghentikan langkah Dego yang ingin berjalan menuju kamarnya.

"Ada apa?" tanya Dego.

"Aku akan menjawab apa yang kakak katakan tadi." Jawab Emma.

Emma sudah memikirkan benar benar jawaban apa yang akan dia berikan menanggapi Ungkapan perasaan Dego padanya.

"Bisa kita keluar lagi?" Ucap Emma.

"Baiklah." Ucap Dego,mereka berdua kembali keatas lagi. Sampainya diatas Emma masih terdiam,namun kemudian dia mencoba mengatur emosi dan perasaannya.

Di sampingnya Dego sudah tidak sabar mendengar jawaban dari Emma.

"Malam itu saat aku mendengar Dea mengatakan jika kakak menyukaiku, Aku sangat terkejut sekali,Jujur aku sangat bingung sekali kenapa kakak bisa menyukaiku,kita bahkan baru malam itu bertemu dan aku juga baru pertama kali itu melihat wajah kakak seperti apa,kemudian Dea menceritakan kepadaku bagaimana kakak bisa mengatakan itu."

Emma menghentikan ucapannya lalu menatap Dego dengan serius.

"Terimakasih sudah menyukaiku tapi sebelumnya aku benar benar minta maaf sama kakak,Aku bukannya tidak mau membalas perasaan kakak tapi jujur untuk sekarang aku belum bisa kak, ini masih sangat mengejutkan aku kak, kakak mungkin sudah mengetahui gimana kehidupan yang aku jalani,Gimana keluargaku. Aku harap kakak mengerti posisiku." Ucap Emma benar benar jujur mengatakan apa yang ada dalam hatinya.Dego masih melihat kearah Emma.

"Baiklah,terimakasih atas kejujuranmu aku sangat menyukai sebuah kejujuran,Aku mengerti maksudmu." Ucap Dego tersenyum membuat Emma sejenak terpana namun kemudian bingung kenapa Dego malah tersenyum.

"Kakak tidak marah.?" tanya Emma.

"Untuk apa aku marah,kamu hanya mengatakan untuk saat ini kan' kamu belum bisa membalas perasaanku bukan..?" Dego mendekat kearah Emma lalu dia lansung merangkul pinggang ramping Emma memeluknya dengan erat membuat Emma melototkan matanya.

"Berarti bukan menolakku,Aku anggap artinya kau menerimaku dan mulai sekarang dan saat ini juga kamu adalah kekasihku,kamu dalah wanitaku,MILIKU." Ucap Dego serius.

"Ta..tapi kak?"

"Kau pasti mengerti apa yang aku katakan tadi bukan?,Dego Grabielio Handaranata tidak akan pernah menerima penolakan dalam hidupnya."Ucap Dego sangat serius dengan masih menatap lekat wajah Emma.

"Aku Dego Grabielio Handaranata,

akan membuatmu Emmanuela Gresilea mencintaiku seumur hidupmu."

Deg...Ucapan Dego sangat mengultimatum Emma,Emma bahkan tidak bisa bicara apapun saat itu.

"Aku harap kamu menerima keputusanku Emma,sekarang kau adalah wanitaku itu berarti apapun yang terjadi padamu,hidupmu adalah tanggung jawabku,siapa pun yang menginginkan wanitaku,mencari masalah denganmu,aku anggap mereka adalah musuhku juga." ucap Dego sangat serius.

"Ayo kita masuk udaranya sudah mulai dingin,aku tidak mau kamu sakit." Dego membawa Emma yang masih dalam pelukannya masuk kedalam, Dego bahkan mengantar Emma sampai kedalam kamar.

"Tidurlah ini sudah malam." Ucap Dego kemudian dia lansung keluar dari dalam kamar Emma menuju kamarnya.

Aaaa...."kenapa jadi begini..." Ucap Emma sangat kesal bahkan dia melempar bantal gulingnya kelantai, Emma membaringkan tubuhnya dengan matanya menatap langit kamarnya.

"Ya ampun,Aku harap ini hanya mimpi.." triak Emma kesal plak..plak.. Emma menampar keras pipinya.

Aukh.."jadi ini bukan mimpi?"Emma mengusap wajahnya.

Aaaa.. "Ya Tuhan,kenapa aku harus di pertemukan dengan Pria pemaksa seperti dia..,dia bahkan sangat menyeramkan dan tidak menerima penolakan dalam hidupnya, bagaimana aku bisa hidup sama orang seperti dia." Emma benar benar bercampur aduk perasaannya saat ini,dia bahkan tidak memikirkan hal ini akan seperti ini jadinya.Jika wanita lain mereka pasti akan sangat bahagia dan senang sekali menjadi kekasih seorang Grabreil Dego Handaranata tetapi tidak Dengan Emma,dia benar benar sangat tidak menyukai itu.

Hhhhaaah.."Dea...." triak Emma mengusap wajahnya,malam itu Emma bena benar tidak tau bagaimana perasaannya,hatinya benar kacau,karena lelah memikir nasipnya ahkirnya Emma tertidur lelap.

Berbeda dengan Dego,dia benar benar sangat bahagia malam itu karena Emma sudah menjadi Kekasihnya,dia benar benar tidak bisa berkata lagi.

Hahh.."Ahkirnya kau menjadi milikku juga,tapi aku pastikan tidak lama lagi aku akan menjadikanmu milikku seutuhnya Emma." Ucap Dego.

Malam itu Dego masih belum tidur,dia terus melihat layar ponselnya melihat Emma dengan kekesalannya,senyum di bibir Dego terus terukir,dia bahkan tidak marah mendengar ucapan Emma mengatainya.

"Apa tidak sakit tidur seperti itu?" ucap Dego karena melihat posisi tidur Emma kepalanya sengaja tergantung di bawah kasur,melihat itu Dego lansung bangun lalu berjalan menuju kamar Emma. Sampai disana dia lansung merapikan poisisi tidur Emma.

"Papa Aku sangat merindukanmu." Guman Emma dalam tidurnya.

"Apa dia setiap malam seperti ini?." Guman Dego dengan tangannya perlahan mengusap kepala Emma.

"Aku yakin kamu pasti sangat sulit menjalani semua ini,tapi kamu mencoba untuk mejadi kuat.Aku bersyukur kami masih memiliki mamy. Aku pastikan akan membahagiakan kamu Emma." Ucap Dego kemudian memberikan kecupan lembut di kening Emma. Dego bangun lalu dia kembali menuju kamarnya.

****

Pagi yang cerah itu,Emma dan Dego tengah duduk untuk sarapan bersama, sebelumnya Emma bangun lebih awal, lalu dia keluar dari kamar menuju dapur.melihat bik sani sibuk membuat sarapan,dia pun berinisiatif membantu bik sani pagi itu.

"Bik siapa yang memasak makanan ini?" tanya Dego yang sangat jeli mengenai rasa masakan.

"Itu Tuan muda,Nona Emma." jawaban Bik sani membuat Dego melihat kearah Emma yang sedang memakan sarapannya.

"Kamu memasak ini?" tanya Dego.

"Iya.." jawab Emma.

"Hmm..masakanmu sangat Enak,

terimakasih membuatkan sarapan seenak ini." puji Dego.

Huk..huk..huk..Dego lansung memberikan minuman kepada Emma.

"lain kali makannya pelan pelan." ucap Dego.

"Terimakasih." ucap Emma.

"Hmm.," Dego kembali memakan sarapannya sampai habis,melihat itu Emma sedikit tersenyum.

"Bik Apa Nasi Gorengnya masih ada?" tanya Dego mengejutkan Emma.

"Kakak mau nambah lagi?" tanya Emma mengira Dego masih ingin memakan nasi goreng buatannya.

"Tidak,aku akan membawanya kekantor untuk makan siangku." jawab Dego.

"Maaf Tuan muda Nasi Gorengnya sudah habis,Nona hanya membuatnya 2 porsi." Ucap Bibik Sani,mendengar itu raut wajah Dego berubah seperti kecewa. Emma menyadari itu,di hatinya kasian melihat Dego ingin sekali membawakan nasi goreng buatannya untuk bekalnya kekantor.

"Kamu sudah selesai.?" tanya Dego.

"Sudah." jawab Emma.

"Ayo kita kembali." Ucap Dego bangun lalu menuju kamarnya lalu keluar lagi menuju keluar Villa.

"Tunggu kak." Ucap Emma menghentikan langkah Dego.

"Ada apa?." tanya Dego.

"Kakak Tunggu sebentar,aku mau membuatkan bekal untuk kakak." ucap Emma.

"kamu yakin?,aku tidak mau memaksamu melakukan hal yang kamu tidak sukai Emma." Ucap Dego.

"Tidak,aku serius mau membuatkan bekal untukmu." jawab Emma lalu berjalan menuju dapur,Dia mulai mengolah bahan makanan di bantu bibik lalu memasaknya.Di meja makan Dego serius melihat Emma memasak dengan senyumnya terus terukir,tidak lupa diam diam dia mengeabadikan momen itu dengan ponselnya

Setelah Lima belas menit kemudian Ahkirnya Emma selesai memasak bahkan menyimpan masakannya kedalam wadah bekal Dego.

"Ini.." Ucap Emma memberikan kotak bekal tersebut kepada Dego yang lansung dia sambut.

"Terimakasih,Aku anggap ini adalah ungkapan kamu menerimaku menjadi kekasihku." Ucap Dego.

Emma tidak menjawab apa yang Dego katakan.

"Ayo kita pergi." Ucap Dego.

mereka pun berangkat menuju kota, sampai disana setelah mengantar Emma kerumahnya,Dego lansung menuju kantornya.

Terpopuler

Comments

Elah Hayati

Elah Hayati

lanjutttt

2023-01-17

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!