Pagi ini Emma,bibiknya dan Dea setelah sarapan bersama di Apartemen, mereka bertiga pergi menuju tempat yang akan di jadikan restoran Utama milik Emma sedangkan yang lama akan di jadikannya cabang restorannya.
Saat dia kuliah,Emma membuat usaha kecil kecilan yang sekarang sudah lumayan meningkat penjualannya,kini dia akan memindahkan pusat usahanya itu ketempat yang jauh lebih strategis berharap nanti usahanya akan berkembang dengan lebih pesat lagi.
Emma,dia wanita yang Gemar sekali memasak,manu makanan yang di sediakan di restorannya adalah menu buatan Emma sendiri yang sangat di sukai banyak sekali orang orang di Negara itu.
Sekarang Emma ingin mewujudkan keinginan papanya membuka usaha restoran sejak dulu namun karena terbatasnya biaya membuat papanya tidak bisa membuat usaha tersebut.
Mereka sampai di tempat yang akan mereka lihat.
"Cie ini Tempatnya." ucap Dea.
Emma melihat tempat itu dengan meneliti kiri kanannya.
"Ini sih bagus banget Cie.."ucap Emma mengangumi tempat tersebut.
"Iya nak..bagus banget tempatnya." ucap bibik Emma ikut bicara.
"Ayo kita lihat kedalam." ajak Dea, mereka bertiga masuk kedalam untuk melihat lihat setiap ruangan yang di dalam sana.
"Tempat ini di bagi tiga Cie,ruangan terbuka,ruangan dalam dan Vip1,jadi tamu tamu yang ingin makan disini sambil mengerjakan pekerjaanya atau ingin bersantai juga bisa semua cie." jelas Dea.
mereka lanjut melihat ruangan dapur,
kemudian lanjut menuju ruangan yang bisa menjadi tempat tinggal di tempat itu.
"Besar sekali tempat ini nak.." ucap bibiknya Emma berjalan mengelilingi setiap ruangan itu.
"Gimana Cie,kamu mau ambil tempat ini?" tanya Dea menanyakan Emma apakah mau memilih tempat itu atau tidak.
"Aku suka sih tempat ini strategis banget,tapi Pasti sangat mahal cie." ucap Emma masih memikirkan biayanya.
"Kita Tanya dulu sama yang punya Gimana?, kebetulan dia temanku juga. Dia sama keluarganya mau pindah keluar jadi semuanya di jual cie." ucap Dea.
"Emm..Bolehlah." ucap Emma setuju, mereka berdua menemui bibik Emma membawanya keluar dari sana menuju ketempat orang yang memiliki tempat itu.
Tibalah mereka di tempat yang sudah Dea dan temannya tentukan tadi.
"Kak willian" panggil Dea.
"Silahkan duduk" ucap pria itu menyuruh mereka duduk.
"Ini teman kamu mau membeli tempatku itu?" tanya pria itu.
"Iya kak Wil,perkenalkan namanya Emma dan ini bibiknya." ucap Dea.
William mengulurkan tangannya yang lansung Emma balas begitu juga bibiknya Emma.
"Gimana Kak Wil bisalah kurangi sedikitlah biayanya..?" ucap Dea menyuruh temannya itu menurunkan sedikit harga jual tempat yang akan Emma beli. Mendengar itu wiliam melihat kearah Emma.
"Baiklah,Aku akan menguranginya 30% saja,lebih dari itu aku tidak bisa." ucap William setuju,mendengar itu Dea dan Emma sangat bahagia sekali.
"Terimakasih kak Will." Ucap Dea.
"Terimakasih Tuan.." ucap Emma merasa senang.
"Sama sama." William melihat kearah Emma lagi.
" Ini surat suratnya,untuk pengurusan membalikan namanya nanti aku bantu mengurusnya,Hmm oke..kalian sudah bisa lansung menempati atau pun lansung membuka usaha kalian disana.." ucap william.
"Baik Tuan,terimakasih banyak bantuan anda.." Ucap Emma tersenyum.
"Sama sama,semoga usahanya berjalan dengan lancar dan berkembang.." Ucap william lagi,mereka pun kembali berjabat tangan.
Mereka bertiga berpamitan dengan william untuk kembali menuju tempat tadi.
"Makasih banyak ya cie kamu selalu bantuin aku." ucap Emma.
Saat ini mereka sudah berada di dalam mobil.
"Sama sama..sekarang gimana kalian lansung mau pindah kesitu kah atau masih mau tinggal di tempat aku..?" tanya Dea.
"Kayaknya pindah kesitu aja deh cie lagian sayang kan nggak di tempatin, jadi Besok pagi udah bisa kemas kemas depan.." ucap Emma memutuskan lansung pindah ketempat di belakang gedung yang akan dia jadikan restorannya nanti.
"Baiklah,kalau begitu aku ikut ya bantuin kalian,besok pagi aku suruh semua pengawalku membantu kamu berkemas.. Aku tidak menerima penolakan." ucap Dea yang membuat Emma terpaksa menyetujui kemauan sahabatnya itu.
"Baiklah.." ucap Emma.
Tidak lama mereka sampai ketempat tadi,Mereka masuk kedalam ruangan belakang lalu mulai membersihkan ruangan tersebut sampai bersih.
Huuuh... "Capeknya..." ucap Dea menyandarkan tubuhnya kelelahan di sofa.saat itu juga Emma memberikan Dea air minum yang lansung Dea minum sampai habis.
"Terimakasih cie" Ucap Dea.
"emm.Aku kan udah bilang nggak usah bantuin aku,kamu kan nggak biasa kerja beginian." ucap Emma.
"Nggak apalah cie,Aku suka melakukannya.kamu taulah kalau di rumah semua pelayan yang mengerjakannya." ucap Dea.
Dari depan bibik Emma membawakan sebuah bungkusan besar menghampiri Emma dan Dea.
"Nak ini ada yang mengantar kedepan tadi" ucap Bibik Emma memberitahu.
"Aa iya Aku yang pesanin makanan bik untuk kita makan siang.." jawab Dea.
"Ya sudah kalau begitu biar Bibik siapkan ya" ucap bibik Emma berjalan menuju dapur,dia menghidangkan makanan itu di atas meja makan. Setelah itu Bibik Emma kembali menghampiri Dea dan Emma.
"Mari kita makan.." Ucap Bibik Emma.
"Baik Bik" jawab mereka berdua bersamaan.
Mereka bertiga berjalan menuju meja makan lalu mulai memakan makanan itu.
"Nak Dea nanti tungggu bibik masakin makanan Nak Dea cobain ya..." ucap Bibik Emma.
"Emm Benar Cie..masakan Bibik juga sangat enak Cie,kamu mesti coba kalau bibik masakin pasti kamu ketagihan." ucap Emma.
" Baiklah tentu saja aku mau cie.." ucap Dea kembali mengunyah makananya.
setelah selesai,mereka kembali menuju Apartemen Dea untuk mengambil semua barang barang milik Emma dan bibiknya.
Setelah itu mereka kembali lagi menuju tempat tinggal Emma dan bibiknya sekarang.
Emma dan bibiknya lansung mengemas barang barang di kamar mereka berdua masing masing.
tempat tersebut memiliki 3 buah kamar tidur,satu ruangan keluarga,satu ruangan Tamu dan ruang dapur.
Emma sangat beruntung membelinya.
Hingga pukul sepuluh malam mereka baru selesai mengemasi semuanya.
Tut...tut..deringan ponsel Dea berbunyi.
"Hallo kak." jawabnya.
"Kamu dimana?,mamy bilang kamu belum pulang kerumah,kakak juga keapartemen kamu tapi kamu tidak ada disana.." tanya kakaknya.
"Siapa?" tanya Emma berbisik.
"Cie aku lupa mengabari orang rumah aku disini.." jawab Dea juga berbisik membuat Emma melototkan matanya.
"Bilanglah nanti mamymu khuatir." ucap Emma.
"Deanesya..!!" ucap kakaknya.
"Kak aku tempat Emma sahabatku. Maaf aku lupa mengabari kalian..ini aku bilang mamy.." mendengar itu kakaknya lansung mematikan sambungan teleponnya.
Yaakk "Dasar Harimau kutub" omel Dea kepada kakaknya karena suka sekali mematikan teleponnya.
"Aku telepon mamy dulu cie."
Dea lansung menghubungi mamynya.
"Mamy maafin Aku,aku lupa mengabari mamy.aku sekarang di tempat Emma, tadi bantuin dia pindahan my.." ucap Dea menjelaskan kepada mamynya.
"Syukurlah kalau kamu di tempat Emma,mamy kira kamu kenapa napa sayang..,kamu menginap disana kah?" ucap mamanya tidak marah dengan putrinya.
"Iya mamy,Aku menginap disini my. besok aku mau bantuin Emma mengemas restorannya my.." ucap Dea lagi.
"Baiklah,kalau begitu mamy akan kirim berapa pelayan kita kesana membantu Emma ya sayang.." ucap mamanya.
"Oke mamy,Good night mamy i love you."
"Night too love you too" jawab mamynya lalu mematikan sambungan telepon dengan Dea.
"Mamy kamu nggak marah..?" tanya Emma.
"Nggaklah,Mamy nggak bisa marah kalau menyangkut kamu." jawab Dea.
"Hmm baiklah,kamu duluan mandi gih pakai pakaian aku itu.." ucap Emma.
"Baik Tuan putri.." ucap Dea lalu berjalan menuju kamar mandi,
sedangkan Emma geleng geleng kepalanya melihat kelakuan sahabatnya itu.
Emma sangat bersyukur di pertemukan dengan Dea,orang sangat baik bagi Emma,meskipun dari keluarga yang kaya raya tapi dia tidak sombong. Dia bahkan ramah kepada siapapun.
Berawal dari membantu Dea yang hampir di culik membuatnya menjadi sahabat Dea sejak lima tahun lalu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 68 Episodes
Comments
fiqa
up thor jangan nyerah ye 😉
2023-01-05
1