ternyata enak

"Lama sekali kau Reza? Bukankah jarak Apartemen kesini hanya sepuluh menit?." tanya Dego menajamkan tatapannya kearah Reza.

"Maafka saya Tuan, tadi saya masih menolong Nona Emma sehabat adik anda hampir saja di rampok" jawab Reza jujur,dia meletakan berkas yang dia ambil tadi di apartemen Dego kehadapan Atasannya itu. Dego tidak bertanya lagi namun matanya berpokus kearah tangan kiri reza yang saat itu tengah menenteng bungkusan.

"Apa yang kau bawa?" tanya Dego.

"Ini makanan yang Nona Emma kasi kepada saya sebagai ucapan terimakasihnya kepada saya Tuan muda.,

Tuan Ternyata EGM itu___" terputus.

"Miliknya.." Ucap Dego.

"Anda sudah mengetahuinya..?" tanya Reza.

"Hmm." jawab Dego.

"Tuan mau mencoba makanannya.?" tanya Reza.

"Tidak." jawab Dego masih berpokus kearah menitornya.

"Kalau begitu Saya permisi Tuan muda.." Ucap Reza melangkahkan kakinya menuju pintu Luar ruangan itu.

"Tunggu reza!" reza menghentikan langkahnya lalu kembali mendekati Dego.

"Tuan membutuhkan sesuatu?" tanya Reza.

"Tinggalkan Satu porsi." ucapnya membuat reza terdiam Heran karena tidak biasanya Tuannya mau memakan makanan sembarangan.

"Kau Dengar Reza!!" ucap Dego lagi mengejutkan lamunan Reza, mendengar itu reza mengambil satu porsi kotak makanan itu dan bungkusan satunya lagi lalu meletakannya di atas meja kerja Dego.

"Ini Tuan" ucap Reza setelah itu dia berjalan menuju ruangannya. Sampainya di ruangan,Reza menyimpan makanan itu lalu dia mulai melanjutkan pekerjaannya Sampai waktu menunjukan makan siang,Reza bangun lalu berjalan menuju ruangan Dego.

"Tuan waktunya anda makan s___" ucapan Reza terhenti dan juga terkejut melihat atasannya tengah memakan makanan yang tadi Dia berikan.Dego menghentikan makannya.

Hu uk...

"Tidak bisakah kau ketuk pintu dulu sebelum masuk." ucap Dego yang hampir tersedak.

"Maafkan saya Tuan,silahkan lanjutkan." ucap Reza memilih kembali keruangannya.

"Aneh sekali Tuan muda,tidak biasanya dia seperti itu mau memakan makanan belum dia tau tempatnya seperti apa, malah lahap sekali dia memakannya" Guman Reza.

Sebelumnya.

Setelah reza kembali Dego menghentikan pekerjaannya,tangannya mengapai kotak makanan itu lalu membukanya,wangi dari makanan itu membuat perutnya lansung keroncongan.

"Wangi sekali makanan ini." Guman Dego membolak balik makanan itu.

Dego kembali melihat bungkusan satunya ternyata ada juga makanan penutupnya.

Dego kembali menutup makanan itu, dia mengerjakan pekerjaannya lagi. Namun wangi dari makanan itu membuatnya semakin tidak pokus bekerja. Melihat jam sudah menunjukan pukul setengah dua belas siang.Dego membuka jasnya lalu berjalan menuju kamar mandinya,

dengan mengelap elap tangannya dan juga membawa segelas air putih,Dego membuka kotak makanan tersebut.

"Sepertinya higenis" Ucapnya lalu mulai mencoba mencicipinya.

"Ternyata makannya Enak juga." Guman Dego lagi lalu dia mulai memakan makanan tersebut sampai kedatangan Reza mengejutkan dia dan hampir membuatnya tersedak makanan.

*

*

*

"Cie..." panggil Dea yang baru saja tiba di restoran sehabatnya.

"Kamu nggak apa apa?" tadi aku terkejut dengar kamu bilang hampir saja di rampok tengah jalan.." Ucap Dea.

"Aku baik baik saja,untungnya ada Tuan Reza nolongin aku."

"Reza?, siapa?" tanya Dea penasaran.

"Iya, katanya dia asisstennya kakak kamu." jawab Emma lagi.

"Oo..kak Reza.jadi dia yang nolongin kamu..?" tanya Dea.

"Iya..kalau nggak ada dia ya ampun aku nggak tau aku saat itu gimana cie.." ucap Emma menceritakan nasipnya tadi.

"syukurlah kamu selamat cie,lain kali mau jalan bilangin aku lah biar aku yang antarin.." ucap Dea.

"Aku kira nggak ada hal begituan di negara ini cie,e taunya ada juga.. Kamu tenang aja lain kali aku akan hati hati." jawab Emma.

"Iya..cie benar banget lain kali hati hati perginya."

"Iya..,kita masuk." Ucap Emma lalu mengajak Dea masuk kedalam ruangan belakangnya.

"Malam ini mamy nyuruh kamu sama bibik kerumah,mamy ajak kalian makan malam." ucap Dea.

"Malam ini..,jam berapa?" tanya Emma.

"Jam 8 sih kata mamy,bisa nggak??" ucap Dea lalu menanyakan Emma.

"Gimana ya..emm bolehlah. Lagian udah lama nggak ketemu mamy kamu." jawab Emma.

"Baiklah kalau gitu aku hubungi mamy dulu ya." jawab Dea lalu dia lansung menghubungi mamynya.

"Hallo mamy,Dea mau ngasi tau mamy kalau Emma bisa mam ikut kita makan malam." ucap Dea.

"Oke sayang senangnya mamy dengarnya,

ya sudah mamy mau bilang bibik dulu untuk menyiapkan menu makan malam kita." Ucap mamynya lalu mematikan sambungan telepon Dea.

"Cie..Aku boleh tanya sesuatu?" tanya Emma.

"Boleh dong tanyain aja." jawab Dea sambil meminum minumannya.

"Emm kakak kamu itu sudah menikah kah?,soalnya aku belum pernah lihat kakak kamu selama ini." ucap Emma menanyakan Kakaknya Dea.

"Jangankan menikah punya pacar aja nggak pernah cie." jawab Dea santai membuat kening Emma mengeryit.

"Kakak aku normal cie.." Ucap Dea lagi takut sehabatnya itu berpikir kakaknya tidak normal.

Hehehe "Sory cie,habisnya aku bingung aja masa sih dia belum punya kekasih.."

"Ingat kamu juga belum cie.." ledek Dea.

Iss.."Kamu ini,ya aku kan punya alasan kenapa aku belum mau punya kekasih." jawab Emma lalu meminum jus buahnya.

"Semenjak papi meninggal kak Dego berubah dingin dan jarang mau bicara cie. Bicaranya sekedar aja. Kadang aku berharap semoga dia secepatnya menemukan tambatan hatinya agar bisa mengubah sedikit sikap dinginnya cie." Ucap Dea sedikit sedih. Emma memeluk sahabatnya.

"Amin.. yang pasti wanita itu menyukai kalian bukan karena kekayaan kalian tapi ketulusannya sama kakak kamu cie." ucap Emma.

"Kamu benar cie. Sebenarnya aku udah pengen banget punya kakak ipar." ucap Dea lagi.

"Memangnya kalian berdua berapa tahun jaraknya cie..?" tanya Emma.

"Lima tahun cie." jawab Dea.

"Emm gitu..jadi umur kakak kamu sekarang udah 29 tahun ya?." ucap Emma.

"Yap..benar cie."

saat mereka masih mengobrol,Ponsel Dea berdering yang lansung dia lihat.

"panjang umur kakakku cie,ini dia tengah mengubungi aku..,aku angkat dulu." Ucap Dea lalu mengangkat telepon kakaknya.

"Iya kak?" jawabnya.

"Kamu dimana?"tanya kakaknya.

"Di tempat Emma,kenapa kak?" tanya Dea.

"Tidak." Dego lansung mematikan sambungan teleponnya membuat Dea kebingungan.

"Kau dengar Cie,dia menghubungi aku hanya menanyakan aku dimana.. Benar benar kan..? Dasar Harimau kutub." omel Dea kesal kepada kakaknya.

Emma hanya tersenyum kearah Dea.

"Mungkin dia tengah sibuk cie, udah dong cemberutnya nanti cantiknya hilang." ucap Dea.

"Hmm baiklah Tuan putri.oh ya aku balik kebutik dulu ya." ucap Dea berpamitan akan kembali ke butiknya.

"Iya..nanti aku sama bibik akan datang kesana.." ucap Emma.

"No..No.. Jangan pakai motor,Nanti supirku yang jemput kalian,aku nggak mau kalian terjadi apa apa di jalan nanti pulak." ucap Dea melarang Emma mengunakan motornya dulu.

"Baiklah." ucap Emma terpaksa setuju.

Terpopuler

Comments

imhe devangana

imhe devangana

dea mau pun emma sama2 panggil cie ya thor?

2024-12-25

0

fiqa

fiqa

bikin pertemuan ngga sengaja Thor Emma Ama kakaknya dea

2023-01-08

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!