Hampir di rampok

Dua bulan tidak terasa sudah berbalu, Usaha Emma sungguh luar biasa meningkat penjualannya begitu juga dengan usaha Restorannya yang di buka itu selalu ramai pengunjung makan dan mengunakan tempat sekedar meeting pekerjaan disana.

"Puji Tuhan Bik usaha aku semakin berkembang.." ucap Emma bahagia melihat Grapik penghasilan semua usahanya sangat cukup baik peningkatan penjualannya.

"Iya Nak,syukurlah. Berkat Berdoa dan berusahaa semuanya berjalan dengan Baik." Ucap bibiknya juga ikut bahagia.

"Bibik benar..,Oh ya bik. Hari ini aku mau melihat tokoku,bibik di resto aja,aku nggak lama kok perginya.." Ucap Emma.

"Baiklah,tapi kamu hati hati pergi bawa motornya.." ucap bibiknya berpesan kepada Emma.

"Iya Bik..aku pergi dulu.." Emma menyalami tangan bibiknya lalu dia pergi keluar dari restorannya mengendarai motornya yang belum lama Emma beli untuk bisa melakukan aktivitasnya.

Suasana pagi itu cukup ramai,dengan hatinya sedang bahagia Emma mengendarai motornya dengan sangat hati hati. Tibalah dia di Cafe kopi sedapnya,dia masuk menemui karyawan kepercayaannya. Emma memperkerjakan kebanyakan karyawannya dia ambil dari anak jalanan,kasian melihat hidup mereka tinggal dijalan. Emma membimbing mereka belajar bekerja setelah itu Emma menjadikan mereka karyawannya.

"Eh Mbak Emma.." sapa salah satu keryawannya.

"Selamat pagi semuanya,gimana pagi ini kalian sehat semua..?" Tanya Emma ramah.

"Baik mbak..kami sehat semua.." jawab 6 karyawannya.

"Syukurlah kalau begitu,saya kesini hanya mau melihat keadaan kalian,siapa tau ada yang tidak sehat jangan sungkan kasi tau saya seperti biasanya ya.." Ucap Emma lagi.

"Baik mbak.." jawab mereka kemudian mereka kembali ke masing masing tugas mereka.

"Antok seperti biasa jangan lupa kasi lainnya waktu untuk mereka liburan.." ucap Emma kepada karyawan yang dia percayakan memegang semua keuangan cafenya.

"Baik mbak..,Mbak si jojo istrinya mau melahirkan bulan depan ini,jadi gimana mbak..?" tanya Antok.

"Aku udah ngomongin sama jojo nanti urusan lahiran istrinya biar mbak aja yang urus,kamu cukup urus siapa yang akan gantikan dia selama dia cuti satu minggu nantinya." jelas Emma.

"Baik mbak.." jawab antok.

Cafenya itu tidak pernah sepi pengunjung jadi penghasilannya cukup meningkat setiap bulannya, melihat itu Emma selalu memberikan bonus mingguan kepada semua karyawannya agar terus semangat bekerja.

"Ya sudah mbak pergi dulu. Semuanya aku pamit ya..semuanya semangat kerjanya.." Ucap Emma yang di Iyakan mereka semua.

Emma melangkahkan kakinya menuju motornya ,dia melanjutkan lagi perjalanannya menuju kedai makanannya yang sekarang menjadi cabang dari restorannya.

Disana Emma memperkerjakan 5 orang karyawannya. Sama seperti sebelumnya, Emma melihat penjualannya serta pengeluaran belanja dan lainnya. Dia sangat ramah kepada semuanya karyawanya. Setelah selesai dia pamit lagi dengan mereka mau kembali lagi melihat toko pakaianya. Disana dia hanya memperkerjakan tiga orang karyawannya.

Sehabis dari sana Emma pulang menuju restorannya,jalanan saat itu sangatlah sepi,tiba tiba Dari arah depan terlihat tiga buah motor menghadangnya.

"Ma..mau apa kalian?" tanya Emma yang ketakutan.Mereka tertawa mendengar pertanyaan Emma.

"Serahkan semua barang barangmu dan juga motor kalau kau ingin selamat..!!" Ancam pria bertato penuh di tubuhnya.

Emma sangat ketakutan melihat mereka yang berjumlah 4 orang itu.

"Saya mohon jangan ganggu saya,akan saya berikan kalian Uang tapi tidak dengan motor.." ucap Emma masih menegosiasi dengan pria pria itu, mereka kembali tertawa lalu ingin merampas semua barang milik Emma.

Dor....

Aaaakh.... Triak Emma seketika itu terkejut mendengar tembakan mengarah di dekatnya yang kemudian dia juga terkejut melihat satu orang dari mereka tergeletak dengan kepalanya sudah bersimbah darah.

"Memalukan..,berani mengoroyoki seorang wanita." Ucap pria itu berjalan menghampiri tiga pria yang ingin merampas semua barang dan motor Emma tadi.

"Bedebah berani kau ikut campur, Serang dia.." ucap pria satunya, mereka menyerang pria yang membantu Emma dengan membabi buta,sedangkan Emma dia sangat ketakutan melihat mereka.

Tidak lama tiga pria yang jahat itu di lumpuhkan oleh pria yang baik tadi.

"Sekali lagi kalian berani menganggu seorang wanita dan melakukan tindakan seperti ini,Aku tidak akan mengampuni kalian.Pergi!!!" ucap Pria itu memberi mereka peringatan. Dengan menahan sakit di tubuh mereka,tiga pria itu lansung lari dari sana karena ketakutan.

Pria yang baik itu menghampiri Emma dengan memberikan kembali Tas milik Emma.

"Ini milikmu,lain kali jangan lewat jalan ini kalau sendirian,disini sering terjadi pembegalan.." Ucap Pria itu.

"Te..terimakasih Tuan.." ucap Emma masih menunduk karena ketakutan.

"Reza,Namaku Reza." ucap pria itu mengulurkan tangannya,Emma memberanikan diri melihat wajah pria itu.

"Kamu??,Bukankah kamu temannya Nona Deanesya?" tanya pria itu terkejut.

"Tuan mengenal saya dan Dea sehabat saya?" tanya Emma balik.

"Tentu saja saya mengenal Nona Dea, dia Adik dari Tuan muda Dego atasan saya. Saya pernah melihat kamu saat saya mengambil berkas yang ketinggalan di rumah nyonya rosa." jelas Reza.

"maaf saya benar benar tidak mengenal anda. Terimakasih sudah menyelamatkan saya.." ucap Emma tersenyum.

"Sama sama.Ayo aku antar kamu sampai ketempat kamu.." ucap reza ingin mengantar Emma.

"Bagaimana dengan orang itu?" tunjuk Emma dia takut berurusan dengan polisi.

"Tidak perlu khuatir nanti akan ada yang mengurusnya,Ayo aku antar kamu pulang."

"Baiklah."Ucap Emma lalu berjalan menuju motornya dan mulai mengendarai motornya sedangkan Reza mengikuti Emma dari arah belakang.

"EGM RESTORAN? Kenapa dia kesini?" Guman Reza bingung.

Mereka berdua sudah sampai di halaman depan Restoran Emma.

"Tuan Reza mampirlah dulu,saya mau mentraktir anda sebagai ucapan terimakasih saya karena anda sudah menolong saya..." ucap Emma ingin mengajak reza mampir kerestorannya.

Reza melihat jam tangannya.

"Baiklah.." reza keluar dari mobil lalu mengikuti Emma masuk ke Area dalam restoran membuat kening reza mengkerut.

"Silahkan duduk Tuan..,Saya suruh pelayan menyiapkan minum untuk anda." Ucap Emma.

Tidak lama minuman sampai dengan hidangan lain.

"Silahkan Tuan di minum sama di makan kuenya." ucap Emma.

"Terimakasih.." jawab Reza lalu meminum minumannya dan juga mencicipi kue itu.

"Nak kamu sudah kembali?" tanya bibiknya lalu melihat kearah Reza.

"Bik kenalkan ini Tuan Reza,dia udah nyelamatin aku tadi hampir di begal bik.." ucapan Emma membuat bibiknya terkejut.

"Kamu di begal??,kamu nggak apa apa?" tanya Bibiknya meraba tubuh ponakannya itu.

"Bibik tenang saja aku baik baik saja, untungnya ada Tuan Reza menolong aku bik." ucap Emma membuat bibiknya menengok kearah Reza lagi.

"Makasih banyak ya Tuan sudah menolong Anak saya.." ucap bibik Emma.

"Sama sama Bu.., Nona Emma jadi kamu pemilik restoran ini?" tanya Reza sudah dari tadi ingin menanyakan itu. Emma tersenyum kearah Reza.

"Iya Tuan ini milik saya.." jawab Emma.

"Hmm,sungguh luar biasa.." Ucap Reza.

Saat itu ponsel Reza berdering yang sudah dia tau pasti atasannya yang menghubunginya.

"Ya Tuan? Saya akan segera kembali.." ucap reza setelah itu Dego lansung mematikan teleponnya.

"Maaf Nona Emma,saya harus segera kembali." Ucap Reza ingin kembali kekantor.

"Tunggu Tuan."Emma masuk kedalam lalu kembali dengan membawa bungkusan.

"Bawalah untuk makan siang anda, semoga Tuan menyukainya." ucap Emma.

"Terimakasih,kalau begitu saya permisi." jawab reza lalu pergi dari restoran Emma.

"Bik Tuan Reza tenyata asisten pribadi kakaknya Dea sehabat aku bik." ucap Emma memberitahu bibiknya.

"Oh ya..dari mana kamu tau?" tanya bibiknya.

"Dia yang bilang sama aku tadi, kalau kakaknya Dea jujur aku belum pernah melihatnya bik." ucap Emma lagi.

"Belum pernah melihatnya?,bukannya kalian sudah lama berteman masa kamu tidak pernah melihat kakaknya?." tanya Bibik tidak percaya.

"Benaran Bik,kakaknya itu jarang pulang kerumah,tinggalnya di Apartemen.udah gitu katanya orangnya sangat dingin. Tidak pernah mau melihat apa yang menurutnya tidak penting."

"Ya kah,Ada ya orang kaya gitu?" ucap bibiknya penasaran.

"Kamu sama sekali ngak tau gimana wajahnya?" tanya bibiknya lagi.

"Nggak Bik,di rumahnya nggak ada lihat poto keluarga mereka." jawab Emma.

"Aneh sekali..?" ucap bibiknya bingung.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!