Abra terpaku di depan pintu lift saat melihat Bella, entah kenapa dia seperti sedang terhipnotis dengan tampilan wanita itu dalam balutan pakaian kerja.
"Selamat pagi, Tuan!"
Abra lalu mengerjapkan matanya saat mendengar sapaan dari seseorang, dia lalu menganggukkan kepalanya dan berlalu dari tempat itu.
Sepanjang hari, Abra benar-benar tidak bisa fokus dengan pekerjaannya. Sampai-sampai dia memerintahkan Rafi untuk memanggil Bella agar menemuinya.
"apa ada pekerjaan untuknya, Tuan?" tanya Rafi dengan bingung.
Abra menggelengkan kepalanya. "Suruh saja dia datang ke sini!"
Rafi lalu menganggukkan kepalanya dan berlalu keluar dari ruangan itu, dia lalu melakukan panggilan telpon pada Bella dan menyuruhnya untuk datang ke ruangan Abra.
"ada apa? Kenapa kau dipanggil ke ruangan Bos?" tanya Rita, yang rupanya satu divisi dengan Bella.
"Entahlah, aku tidak tau! Kalau gitu aku tinggal dulu ya!"
Bella segera bangun dan berlalu dari ruangannya menuju ruangan Abra, sepanjang langkah kakinya. Dia terus berpikir untuk apa Abra memanggil, dia khawatir kalau sudah membuat masalah dihari pertamanya.
Bruk!
Sangking fokusnya memikirkan Abra, Bella tidak sengaja menabrak seorang pria yang saat ini sedang memegangi tubuhnya.
"Ma-maafkan saya, Tuan!"
Bella segera berdiri dengan benar dan sedikit mengambil jarak, dia menundukkan kepalanya karna merasa tidak enak hati sudah menabrak lelaki itu.
"Lain kali hati-hati!"
Bella menganggukkan kepalanya beberapa kali sambil kembali meminta maaf, kemudian lelaki itu meninggalkannya dan berjalan ke arah lain.
"Dasar bod*oh! Bisa-bisanya aku melamun dan menabrak laki-laki itu!"
Bella lalu kembali melanjutkan langkahnya, sampai tiba di depan ruangan Abra.
Tok, tok! "Permisi Tuan, saya Bella!"
"Masuk!"
Bella langsung membuka pintu ruangan itu setelah mendengar suara Abra, dia lalu kembali menutup pintunya dan berjalan pelan mendekati laki-laki itu.
"maaf, apa ada yang harus saya kerjakan, Tuan?" tanya Bella dengan hati-hati, entah kenapa dia merasa sungkan dan hormat dengan Abra saat seperti ini.
"Bagaimana pekerjaanmu?"
Abra mendongakkan kepalanya dari laptop, dan melihat sekilas ke arah Bella lalu kembali melihat pekerjaannya.
"Saya masih harus banyak belajar, Tuan! Terima kasih atas kebaikan anda!"
Abra menganggukkan kepalanya. "Jika ada masalah, katakan saja pada Rafi! Dia pasti akan membantumu!"
Bella tersenyum lebar. "Terima kasih, Tuan!"
Kemudian Abra menyuruh Bella untuk keluar, perasaannya mendadak jadi lega dan dia bisa kembali fokus pada semua pekerjaan.
Bella yang sudah berada di luar ruangan merasa bingung, dia tidak habis pikir kalau Abra memanggilnya hanya untuk menanyakan hal seperti itu.
"Minggir!"
Tubuh Bella terjingkat kaget saat mendengar suara seseorang, dia segera menggeser tubuhnya yang memang sedang berdiri di depan pintu.
"maaf, Nona!"
"Cih, awas saja kalau kau melakukannya lagi. Aku tidak akan segan-segan untuk memecatmu!"
Brak!
Bella mengusap dadanya, dia harus ektsra sabar agar tetap bisa bekerja dengan baik. Lalu dia berbalik, dan berjalan kembali ke ruangannya.
Sementara itu, Abra sedang melihat tajam ke arah wanita yang baru saja masuk ke dalam ruangannya.
"Apa kau tidak punya aturan, sehingga masuk ke ruangan orang lain tanpa mengetuk pintu terlebih dulu?"
Abra merasa sangat kesal, mood yang baru saja membaik kini kembali rusak karna kedatangan Stefy.
"Sayang, bukannya kau sendiri yang mengatakan kalau boleh masuk ke ruanganmu kapan saja?"
Abra menghela napas kasar, memang dia sendiri yang memberi kebebasan pada wanita itu. Akan tetapi, itu dulu, sebelum Stefy menyelingkuhinya.
"Sekarang katakan apa maumu?"
Stefy tersenyum lebar dan beranjak mendekati Abra, walaupun kehadirannya sama sekali tidak diharapkan oleh lelaki itu.
"Ayo kita makan malam, pekerjaanmu sudah selesaikan?"
Abra langsung bangun saat Stefy bersiap untuk duduk di atas pangkuannya. "Aku masih banyak pekerjaan, lebih baik kau makan malam dengan orang lain!"
"Ayolah, Abra! Malam ini aku ingin menghabiskan waktu bersamamu!"
Stefy bergelayut manja dilengan Abra, tetapi sepertinya lelaki itu tidak terpengaruh sedikitpun dan tetap bersikap acuh.
"Abra, aku sudah mengatakan pada Om Adnan kalau malam ini kita akan menghabiskan waktu bersama!"
Abra melepaskan pegangan tangan Stefy dilengannya. "Kau mengancamku?" Rahangnya mengeras dengan apa yang wanita itu lakukan.
"Tidak, aku hanya ingin mengatakannya saja! Jadi, ayo kita pergi!"
Abra hanya bisa menahan kekesalannya, dia lalu menghubungi Rafi dan mengatakan kalau dia akan pergi bersama dengan Stefy.
Tentu Stefy merasa sangat senang, dia lalu menggandeng lengan Abra dan berlalu keluar dari ruangan itu. Sementara Abra hanya bisa pasrah saja, dan membiarkan apa yang wanita itu inginkan.
Bella yang sudah menyelesaikan pekerjaannya melirik ke arah jam yang tergantung di dinding, dia lalu bsrsiap untuk pulang karna memang jam kantor sudah habis.
"bagaimana kalau kita buat acara untuk penyambutanmu, Bella?" seru Rita, terdengar teman-teman yang lain menyetujui apa yang dia katakan.
"Cih, penyambutan apa sih? Emangnya aku ini orang penting yang harus di sambut?"
Bella menggelengkan kepalanya, ada-ada saja tingkah teman barunya itu yang ingin membuat acara penyambutan segala.
"Memangnya kenapa? Mau orang penting atau tidak, yang jelas kau karyawan baru! Pokoknya kita harus merayakannya, aku traktir!"
Semua orang bersorak senang, tentu saja mereka senang karna akan makan gratis sampai kenyang.
Mau tidak mau, Bella terpaksa ikut karna terus dipaksa oleh Rita. Mereka lalu keluar dari perusahaan dan menuju ke suatu restoran untuk merayakan kedatangan Bella.
"Apa kita akan makan di sini?"
Bella membulatkan matanya saat sudah sampai di tempat tujuan, karna saat ini mereka sedang berdiri di depan restoran yang cukup mahal.
"tentu saja, ayo kita masuk!"
"Tunggu dulu, hey ...!"
Tangan Bella terus ditarik sampai masuk ke dalam restoran itu, tanpa dia sadari kalau saat ini Abra sedang melihat ke arahnya dengan tajam.
"Kenapa dunia sempit sekali sih?"
•
•
•
Tbc.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 61 Episodes
Comments
Silvi Vicka Carolina
cewek nya tanpa malu ...luar biasa ..pede kelas atas .yang cowok teges tapi cewek nya bebal
2024-08-27
0
Yunerty Blessa
terlalu mudah diajak oleh Stefy 😏
2024-07-12
0
Fitriyani
iiih, bodohnya si Abra ini lh.....
2023-10-16
0