Bab. 4. Apa yang Terjadi?

Cahaya mentari pagi mulai menerobos masuk ke dalam kamar untuk membangunkan para penghuni yang masih bergelung di bawah selimut, terlihat seorang lelaki menggeliatkan tubuhnya dengan kedua mata yang mulai terbuka.

"Hoam! Jam berapa ini?"

Abra merenggangkan otot-otot tubuhnya yang terasa sangat pegal, dia lalu beranjak bangun dan mengambil segelas air yang ada di atas meja.

Glek, glek, glek. "Hah, segar sekali!"

Abra kembali meletakkan gelas yang sudah kosong, dia lalu menyibakkan selimut yang sedang membalut tubuhnya untuk pergi ke kamar mandi.

Namun, baru saja menyibakkan selimut itu. Abra kembali menutupnya dengan sangat terkejut, bagaimana tidak, saat ini ternyata dia sedang tidak menggunakan sehelai benang pun ditubuhnya.

"Eemmh, Tuan sudah bangun?"

Tubuh Abra mendadak tegang saat mendengar suara seorang wanita, dia lalu memutar kepalanya ke samping untuk melihat wanita tersebut.

Deg, Abra membelalakkan kedua matanya karna benar-benar melihat seorang wanita berada di sampingnya. Mereka berada di atas ranjang yang sama, serta di bawah selimut yang sama pula.

Untuk beberapa saat, Abra terdiam dengan mata membulat lebar. Dia masih mencerna apa yang sedang terjadi saat ini, apalagi melihat tubuh bagian atas wanita itu yang penuh dengan bekas percintaan mereka.

Bella yang tau kalau Abra sedang kebingungan memilih untuk turun dari ranjang, lebih baik dia segera mandi dan pergi dari tempat itu.

Dia menyambar kemeja yang ada di samping ranjang dan memakainya untuk ke kamar mandi, tidak mungkin dia telanja*ng bulat di depan lelaki itu walaupun sebenarnya dia tidak keberatan sama sekali.

"Tunggu!"

Baru beberapa langkah berjalan, Bella terpaksa menghentikan langkahnya saat mendengar suara Abra. Dia lalu berbalik dan menghadap ke arah lelaki itu.

"siapa kau? Dan kenapa aku bisa ada di sini?" tanya Abra dengan tajam.

Bella terdiam, dia bingung harus mulai dari mana untuk mengatakan semuanya pada lelaki itu.

"Em ... namaku Bella! Anda bisa ada di sini karna aku dan teman anda yang membawanya!"

Kening Abra berkerut dalam saat mendengar jawaban wanita itu. "Teman? Teman yang mana?" Suaranya terdengar tajam.

"Yang, yang bersama anda di klub tadi malam!"

Abra mulai berpikir kalau teman yang dimaksud adalah Rafi, tapi kenapa Rafi membiarkan semua ini terjadi?

"Jadi maksudmu, kau dan Rafi membawaku ke sini?"

Bella mengangguk membuat Abra memijat kepalanya yang berdenyut, bayangan-bayangan tentang kejadian tadi malam mulai memenuhi pikirannya.

"Kalau memang kalian membawaku, kenapa kau harus tidur di sini juga?"

Pertanyaan demi pertanyaan terus Abra lontarkan, sungguh dia benar-benar tidak bisa mencerna semua ini.

Bella lalu memilih untuk menceritakan semua yang terjadi pada lelaki itu, dia tidak ingin ditanya-tanya lagi karna memang saat ini dia harus segera pergi.

Abra mendengarkan semua cerita wanita yang ada dihadapannya dengan tangan mengepal kuat, bisa-bisanya dia kembali terperangkap dalam jebakan yang Romi buat.

"Sial*an! Awas saja kau, Romi! aku akan membuat perhitungan denganmu!"

Siapa yang tidak emosi saat mengetahui bahwa dia telah terkena obat perangs*ang, dan harus menghabiskan malam dengan wanita yang tidak dikenal sama sekali.

Abra lalu memperhatikan wanita yang ada di hadapannya, wanita itu tidak sedang bersedih menandakan kalau apa yang terjadi di antara mereka tidak ada unsur keterpaksaan.

"apakah aku benar-benar tidur denganmu?" tanyanya kemudian.

Bella yang sejak tadi merasa diperhatikan terkesiap mendengar pertanyaan lelaki itu, dia lalu melihat ke arah lelaki itu dengan tajam.

"Tentu saja, Tuan! Bukan hanya sekedar tidur, tapi anda juga menikmati tubuhku!"

Abra membuang napas kasar, dia lalu turun dari ranjang dengan melilitkan selimut ke tubuhnya untuk mengambil sesuatu disaku jasnya.

Bella terus memperhatikan gerak-gerik lelaki itu, terlihat Abra sedang menulis sesuatu di atas kertas yang tidak dia ketahui.

"Ambil ini, dan segera pergi dari tempat ini!"

Bella terdiam melihat selembar cek yang bertuliskan nominal uang sebesar 30 juta, sungguh matanya tidak bisa berkedip saat membayangkan berapa banyak uang tersebut.

Melihat wanita yang ada di depannya diam, Abra segera menarik tangan wanita itu membuat Bella terjingkat kaget.

"Sekarang keluarlah!"

Abra berjalan ke kamar mandi untuk membersihkan diri dan menjernihkan segala pikiran, setelah itu dia harus segera menghubungi Rafi dan mencecar lelaki itu dengan segudang pertanyaan.

Bella yang masih terdiam segera meletakkan cek itu di atas ranjang, dia lalu memakai semua pakaiannya yang berserakan di atas lantai dan memutuskan untuk segera keluar dari kamar itu.

Namun, saat akan membuka pintu. Bella kembali teringat dengan cek yang Abra berikan, dia lalu berbalik dan berjalan ke arah ranjang.

"Aku harus mengatakan sesuatu!"

Dia lalu mencari kertas dan pulpen untuk menulis apa yang ingin dia katakan, karna dia tau kalau lelaki itu tidak ingin lagi berbicara dengannya.

"Terima kasih atas sejumlah uang yang anda berikan ini, Tuan! Tapi, saya tidak bisa menerimanya karna saya sudah dibayar oleh teman anda. Anda juga tidak perlu khawatir, karna saya tidak akan mengatakan kejadian ini pada siapapun, saya berjanji! Terima kasih banyak."

Setelah selesai menulis surat, Bella segera pergi dari tempat itu untuk pulang ke rumahnya sendiri.

Abra yang baru selesai membersihkan diri tersenyum sinis saat tidak melihat keberadaan wanita itu, dia yakin kalau wanita itu sudah pergi dari sana.

"Hah! Kenapa semua ini bisa terjadi?"

Abra mengusap wajahnya dengan kasar, dia lalu mencari ponselnya untuk menghubungi Rafi. Matanya lalu tidak sengaja melihat cek yang ada di atas ranjang, dia lalu mengambil cek itu dan sebuah kertas yang ada di sebelahnya.

Deg, jantung Abra berdebar keras saat membaca surat yang wanita itu tulis untuknya. Entah kenapa dia merasa ada sesuatu yang mengganggu jantungnya saat ini.

"Lupakan saja! Aku yakin dia sudah mendapat banyak uang dari Rafi!"

Tbc.

Terima kasih yang udah baca 😘

Terpopuler

Comments

Banu Tyroni

Banu Tyroni

... butuh uang ini mah 🙂

2025-01-28

0

Yunerty Blessa

Yunerty Blessa

seperti nya Bella terpaksa

2024-07-11

0

Ucio

Ucio

lanjut

2023-01-09

1

lihat semua
Episodes
1 Bab. 1. Pengkhianatan Yang Sempurna.
2 Bab. 2. Obat Terlarang.
3 Bab. 3. Menyerahkan Seluruhnya.
4 Bab. 4. Apa yang Terjadi?
5 Bab. 5. Menuntut Kesempurnaan.
6 Bab. 6. Permohonan Maaf.
7 Bab. 7. Beritahu Saja Pada Keluargamu.
8 Bab. 8. Kedatangan Tamu Kehormatan.
9 Bab. 9 Kemarahan Papa Adnan.
10 Bab. 10. Pelayanan Yang Sangat Memuaskan.
11 Bab. 11. Ini Yang Terbaik.
12 Bab. 12. Menenangkan Diri Sejenak.
13 Bab. 13. Malam Panjang.
14 Bab. 14. Berita Mengejutkan.
15 Bab. 15. Menolak Bantuan.
16 Bab. 16. Sosok Bella.
17 Bab. 17. Tawaran Kerja.
18 Bab. 18. Persiapan Kerja.
19 Bab. 19. Terpesona.
20 Bab. 20. Penyambutan Karyawan Baru.
21 Bab. 21. Ronde Kedua.
22 Bab. 22. Api Asmara.
23 Bab. 23. Terbakar Kenikmatan.
24 Bab. 24. Kepanikan Di Pagi Hari.
25 Bab. 25. Mengetahui Kondisi Bobi.
26 Bab. 26. Rencana Pernikahan.
27 Bab. 27. Kabar Yang Sangat Mengejutkan.
28 Bab. 28. Perdebatan Membawa Luka.
29 Bab. 29. Anak Itu Darah Dagingku.
30 Bab. 30. Apa Yang Harus Dilakukan?
31 Bab. 31. Tawaran Rudi.
32 Bab. 32. Ayo, Kita Bicara!
33 Bab. 33. Kejujuran Abra.
34 Bab. 34. Pilihan Yang Sangat Sulit.
35 Bab. 35. Uangkapan Cinta Yang Sangat Manis.
36 Bab. 36. Keributan Dikeluarga Abra.
37 Bab. 37. Pertengkaran Hebat.
38 Bab. 38. Masih Selamat.
39 Bab. 39. Masih Pantaskah Disebut Ayah?
40 Bab. 40. Hasil Akhir (lembaran baru).
41 Bab. 41. Pertemuan yang Tidak Terduga.
42 Bab. 42. Semoga Kalian Berjodoh.
43 Bab. 43. Sederhana Asal Bahagia.
44 Bab. 44. Niat Terselubung.
45 Bab. 45. Sedikit Demi Sedikit.
46 Bab. 46. Permainan Di Belakang.
47 Bab. 47. Jadwal Operasi.
48 Bab. 48. Bantuan Dari Tuhan.
49 Bab. 49. Kehampaan yang di Rasakan.
50 Bab. 50. Sampah Perusahaan.
51 Bab. 51. Kepulangan Bobi.
52 Bab. 52. Ungkapan Cinta yang Terpendam Lama.
53 Bab. 53. Kekuatan Jodoh.
54 Bab. 54. Di Ambang ke Bangkrutan.
55 Bab. 55. Menyelesaikan Masalah.
56 Bab. 56. Berkumpul di Rumah Sakit.
57 Bab. 57. Datangnya Kebahagiaan.
58 Bab. 58. Lamaran.
59 Bab. 59. Kembali Pulang Ke Rumah.
60 Promosi Novel Simbiosis Mutualisme (tameng cinta)
61 Bab. 60. Kebahagiaan Semua Orang (Tamat).
Episodes

Updated 61 Episodes

1
Bab. 1. Pengkhianatan Yang Sempurna.
2
Bab. 2. Obat Terlarang.
3
Bab. 3. Menyerahkan Seluruhnya.
4
Bab. 4. Apa yang Terjadi?
5
Bab. 5. Menuntut Kesempurnaan.
6
Bab. 6. Permohonan Maaf.
7
Bab. 7. Beritahu Saja Pada Keluargamu.
8
Bab. 8. Kedatangan Tamu Kehormatan.
9
Bab. 9 Kemarahan Papa Adnan.
10
Bab. 10. Pelayanan Yang Sangat Memuaskan.
11
Bab. 11. Ini Yang Terbaik.
12
Bab. 12. Menenangkan Diri Sejenak.
13
Bab. 13. Malam Panjang.
14
Bab. 14. Berita Mengejutkan.
15
Bab. 15. Menolak Bantuan.
16
Bab. 16. Sosok Bella.
17
Bab. 17. Tawaran Kerja.
18
Bab. 18. Persiapan Kerja.
19
Bab. 19. Terpesona.
20
Bab. 20. Penyambutan Karyawan Baru.
21
Bab. 21. Ronde Kedua.
22
Bab. 22. Api Asmara.
23
Bab. 23. Terbakar Kenikmatan.
24
Bab. 24. Kepanikan Di Pagi Hari.
25
Bab. 25. Mengetahui Kondisi Bobi.
26
Bab. 26. Rencana Pernikahan.
27
Bab. 27. Kabar Yang Sangat Mengejutkan.
28
Bab. 28. Perdebatan Membawa Luka.
29
Bab. 29. Anak Itu Darah Dagingku.
30
Bab. 30. Apa Yang Harus Dilakukan?
31
Bab. 31. Tawaran Rudi.
32
Bab. 32. Ayo, Kita Bicara!
33
Bab. 33. Kejujuran Abra.
34
Bab. 34. Pilihan Yang Sangat Sulit.
35
Bab. 35. Uangkapan Cinta Yang Sangat Manis.
36
Bab. 36. Keributan Dikeluarga Abra.
37
Bab. 37. Pertengkaran Hebat.
38
Bab. 38. Masih Selamat.
39
Bab. 39. Masih Pantaskah Disebut Ayah?
40
Bab. 40. Hasil Akhir (lembaran baru).
41
Bab. 41. Pertemuan yang Tidak Terduga.
42
Bab. 42. Semoga Kalian Berjodoh.
43
Bab. 43. Sederhana Asal Bahagia.
44
Bab. 44. Niat Terselubung.
45
Bab. 45. Sedikit Demi Sedikit.
46
Bab. 46. Permainan Di Belakang.
47
Bab. 47. Jadwal Operasi.
48
Bab. 48. Bantuan Dari Tuhan.
49
Bab. 49. Kehampaan yang di Rasakan.
50
Bab. 50. Sampah Perusahaan.
51
Bab. 51. Kepulangan Bobi.
52
Bab. 52. Ungkapan Cinta yang Terpendam Lama.
53
Bab. 53. Kekuatan Jodoh.
54
Bab. 54. Di Ambang ke Bangkrutan.
55
Bab. 55. Menyelesaikan Masalah.
56
Bab. 56. Berkumpul di Rumah Sakit.
57
Bab. 57. Datangnya Kebahagiaan.
58
Bab. 58. Lamaran.
59
Bab. 59. Kembali Pulang Ke Rumah.
60
Promosi Novel Simbiosis Mutualisme (tameng cinta)
61
Bab. 60. Kebahagiaan Semua Orang (Tamat).

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!