Bab. 15. Menolak Bantuan.

Perlahan namun pasti, kedua mata Bella mulai terbuka. Dia sedikit menyipitkannya untuk menyesuaikan dengan cahaya lampu, lalu akhirnya kedua mata itu terbuka sempurna.

Bella mulai memperhatikan yang ada disekitarnya, dia tau betul kalau saat ini sedang berada di rumah sakit.

"Sssh!"

Bella mendesis saat asetnya terasa sakit, sekuat tenaga dia menahan rasa sakit itu untuk beranjak duduk.

Klek!

Dia langsung memalingkan wajahnya ke arah suara yang ada di samping kanan, tubuhnya bergetar dan akhirnya meringkuk sambil memeluk bantal karna rasa takut yang sedang dia rasakan.

Abra yang baru saja keluar dari kamar mandi terpaku saat melihat Bella sudah sadar, begitu juga dengan Bella yang tercengang saat melihat keberadaan laki-laki itu.

"Ke-kenapa kau ada di sini?"

Abra mendekati Bella yang masih menatap tajam padanya, biasanya orang yang baru sadar akan bertanya kenapa bisa berada di tempatnya sadar, tetapi wanita itu malah bertanya kenapa dia ada di tempat itu.

"Ja-jangan mendekat!"

Bella kembali takut, ingatan tentang kejadian yang baru saja dia alami terlihat jelas dipelupuk matanya.

"aku ada di sini karna aku yang sudah membawamu!"

"Benarkah?"

Abra mengangguk membuat Bella mulai melonggarkan cengkraman tangannya di bantal, tetapi dia masih saja meringkuk di atas ranjang.

"apa kau mau minum?"

"Tidak! Aku, aku ingin pulang!"

Bella langsung mengatakan apa yang dia inginkan, karna memang dia ingin segera pulang dan melupakan semua yang telah terjadi.

"Tidak bisa, tubuhmu belum pulih! Lagipula ...."

Abra tidak bisa melanjutkan ucapannya, tidak mungkin dia mengatakan kalau wanita itu sudah diperkosa.

"aku akan bicara dengan Dokter, lagi pula aku tidak kenapa-kenapa!"

"Sssh!"

Bella kembali mendesis saat menggerakkan kedua kakinya, membuat Abra langsung panik dan memegangi tubuhnya.

"Apa masih sakit? Tunggu sebentar, aku akan memanggil Doker!"

Abra langsung meletakkan bantal di belakang tubub Bella dan menyandarkan tubuh itu, kemudian dia segera keluar untuk memanggil Dokter.

Bella hanya diam menerima perlakuan lembut dari lelaki itu, dia masih tidak mengerti kenapa saat ini lelaki itu bisa bersamanya.

"Anda sudah sadar, Nona?"

Bella tersentak mendengar suara Dokter. "Su-sudah, Dokter!" Dia tergagap menjawab pertanyaan Dokter itu.

"Baiklah, kalau gitu kita periksa lagi yah!"

Dokter itu lalu kembali memeriksa kondisi Bella, tentu dengan Abra yang tetap setia berada di samping wanita itu.

"tubuh Nona sudah tidak demam, dan sepertinya Nona sudah tidak lemas lagi!"

"Benar, Dokter. Jadi, jadi saya bisa pulang kan?"

Dokter itu tersenyum. "Belum bisa, Nona! Luka yang ada dibagian tubuh Nona belum membaik, pasti Nona masih merasa sakit kan?"

Bella menggigit bibirnya sendiri, dia tau apa yang sedang Dokter itu bicarakan, dan pasti Dokter itu sudah tau dengan apa yang terjadi padanya.

"Anda harus istirahat di sini dulu, Nona! Setidaknya sampai besok, saat matahari sudah menyinari bumi!"

Bella menganggukkan kepalanya, kemudian Dokter itu mengajak Abra untuk keluar karna ada sesuatu yang ingin dia katakan pada lelaki itu.

"Laporannya sudah siap, Tuan! Apa Tuan sudah mengatakan pada Nona Bella untuk melaporkan kejadian yang sudah menimpanya?"

Abra terdiam, bagaimana mungkin dia bisa membicarakan hal itu pada Bella? Sedangkan masalah itu pasti sangat sensitif sekali, dan tidak pantas rasanya jika seorang lelaki menanyakan tentang hal tersebut.

"Begini, Dokter! Saya merasa tidak pantas untuk menanyakannya, apalagi saya seorang lelaki. Bagaimana jika saya minta tolong supaya Dokter yang menanyakannya?"

Dokter itu mengangguk, dia paham bagaimana posisi Abra saat ini. Apalagi mereka hanya berteman, jelas pasti sangat canggung jika membahasnya.

"Baiklah, saya akan membicarakan masalah ini dengan Nona Bella! Tapi Tuan tunggu diluar saja, sekalian dengan teman Tuan yang ada di dalam!"

Abra dan Dokter itu lalu kembali masuk ke dalam ruangan, Abra segera membangunkan Rafi yang sejak tadi tidur di atas sofa.

Setelah Abra dan Rafi keluar, Dokter itu lalu mendekati Bella yang sedang melihat mereka dengan bingung.

"Nona Bella, apa saya boleh membicarakan sesuatu dengan anda?"

Bella mengangguk, dan segera menegakkan tubuhnya. Walau rasa sakit sangat terasa saat dia menggerakkan bagian bawahnya.

Dokter itu langsung saja menjelaskan bagaimana keadaan fisik Bella, dia juga menyerahkam hasil visum yang telah pihak rumah sakit keluarkan untuknya.

"Ini sebagai bukti bahwa anda adalah korban pemerkosaan, jadi anda bisa melaporkan semua ini pada pihak berwajib!"

Bella terdiam, matanya terasa panas dengan jantung berdebar keras saat membaca dan mendengar ucapan Dokter itu.

"Nona tidak usah takut, saya akan ada di sampung Nona untuk menemani Nona ke-"

"Tidak, saya tidak ingin melaporkan apapun!"

Dokter itu tercengang, bagaimana mungkin Bella tidak ingin melaporkan kasus pemerkosaan yang telah wanita itu alami?

"Maaf Nona, tapi ini kasus besar! Orang-orang yang menyakiti Nona harus diadili, dan diberi hukum yang seberat-beratnya.

Bella kembali menggigit bibirnya, kedua tangannya saling menggenggam dengan telapak tangan yang sudah berkeringat dingin.

"Saya, saya tidak ingin melaporkannya! Saya hanya ingin pulang!"

Dokter itu benar-benar tidak percaya, dia lalu menggenggam kedua tangan Bella yang mungkin saja sedang diancam, itu sebabnya wanita itu tidak mau melaporkan semuanya.

"Nona tidak perlu takut, ada saya di sini! Tidak akan ada satu orang pun yang-"

"Aku bilang aku tidak mau! Aku melakukannya karna ingin, dan bukan karna diperkosa!"

Brak!

Tiang gantungan infus terjatuh karna tarikan tangan Bella, sementara Abra dan Rafi yang mendengar suara teriakannya langsung masuk ke dalam ruangan itu.

"Nona, saya hanya-"

"Tolong jangan ikut campur, dan jangan pedulikan aku!"

Deg, Abra dan Rafi terpaku saat mendengar ucapan Bella, begitu juga dengan Dokter yang ada di ruangan itu.

Tbc.

Episodes
1 Bab. 1. Pengkhianatan Yang Sempurna.
2 Bab. 2. Obat Terlarang.
3 Bab. 3. Menyerahkan Seluruhnya.
4 Bab. 4. Apa yang Terjadi?
5 Bab. 5. Menuntut Kesempurnaan.
6 Bab. 6. Permohonan Maaf.
7 Bab. 7. Beritahu Saja Pada Keluargamu.
8 Bab. 8. Kedatangan Tamu Kehormatan.
9 Bab. 9 Kemarahan Papa Adnan.
10 Bab. 10. Pelayanan Yang Sangat Memuaskan.
11 Bab. 11. Ini Yang Terbaik.
12 Bab. 12. Menenangkan Diri Sejenak.
13 Bab. 13. Malam Panjang.
14 Bab. 14. Berita Mengejutkan.
15 Bab. 15. Menolak Bantuan.
16 Bab. 16. Sosok Bella.
17 Bab. 17. Tawaran Kerja.
18 Bab. 18. Persiapan Kerja.
19 Bab. 19. Terpesona.
20 Bab. 20. Penyambutan Karyawan Baru.
21 Bab. 21. Ronde Kedua.
22 Bab. 22. Api Asmara.
23 Bab. 23. Terbakar Kenikmatan.
24 Bab. 24. Kepanikan Di Pagi Hari.
25 Bab. 25. Mengetahui Kondisi Bobi.
26 Bab. 26. Rencana Pernikahan.
27 Bab. 27. Kabar Yang Sangat Mengejutkan.
28 Bab. 28. Perdebatan Membawa Luka.
29 Bab. 29. Anak Itu Darah Dagingku.
30 Bab. 30. Apa Yang Harus Dilakukan?
31 Bab. 31. Tawaran Rudi.
32 Bab. 32. Ayo, Kita Bicara!
33 Bab. 33. Kejujuran Abra.
34 Bab. 34. Pilihan Yang Sangat Sulit.
35 Bab. 35. Uangkapan Cinta Yang Sangat Manis.
36 Bab. 36. Keributan Dikeluarga Abra.
37 Bab. 37. Pertengkaran Hebat.
38 Bab. 38. Masih Selamat.
39 Bab. 39. Masih Pantaskah Disebut Ayah?
40 Bab. 40. Hasil Akhir (lembaran baru).
41 Bab. 41. Pertemuan yang Tidak Terduga.
42 Bab. 42. Semoga Kalian Berjodoh.
43 Bab. 43. Sederhana Asal Bahagia.
44 Bab. 44. Niat Terselubung.
45 Bab. 45. Sedikit Demi Sedikit.
46 Bab. 46. Permainan Di Belakang.
47 Bab. 47. Jadwal Operasi.
48 Bab. 48. Bantuan Dari Tuhan.
49 Bab. 49. Kehampaan yang di Rasakan.
50 Bab. 50. Sampah Perusahaan.
51 Bab. 51. Kepulangan Bobi.
52 Bab. 52. Ungkapan Cinta yang Terpendam Lama.
53 Bab. 53. Kekuatan Jodoh.
54 Bab. 54. Di Ambang ke Bangkrutan.
55 Bab. 55. Menyelesaikan Masalah.
56 Bab. 56. Berkumpul di Rumah Sakit.
57 Bab. 57. Datangnya Kebahagiaan.
58 Bab. 58. Lamaran.
59 Bab. 59. Kembali Pulang Ke Rumah.
60 Promosi Novel Simbiosis Mutualisme (tameng cinta)
61 Bab. 60. Kebahagiaan Semua Orang (Tamat).
Episodes

Updated 61 Episodes

1
Bab. 1. Pengkhianatan Yang Sempurna.
2
Bab. 2. Obat Terlarang.
3
Bab. 3. Menyerahkan Seluruhnya.
4
Bab. 4. Apa yang Terjadi?
5
Bab. 5. Menuntut Kesempurnaan.
6
Bab. 6. Permohonan Maaf.
7
Bab. 7. Beritahu Saja Pada Keluargamu.
8
Bab. 8. Kedatangan Tamu Kehormatan.
9
Bab. 9 Kemarahan Papa Adnan.
10
Bab. 10. Pelayanan Yang Sangat Memuaskan.
11
Bab. 11. Ini Yang Terbaik.
12
Bab. 12. Menenangkan Diri Sejenak.
13
Bab. 13. Malam Panjang.
14
Bab. 14. Berita Mengejutkan.
15
Bab. 15. Menolak Bantuan.
16
Bab. 16. Sosok Bella.
17
Bab. 17. Tawaran Kerja.
18
Bab. 18. Persiapan Kerja.
19
Bab. 19. Terpesona.
20
Bab. 20. Penyambutan Karyawan Baru.
21
Bab. 21. Ronde Kedua.
22
Bab. 22. Api Asmara.
23
Bab. 23. Terbakar Kenikmatan.
24
Bab. 24. Kepanikan Di Pagi Hari.
25
Bab. 25. Mengetahui Kondisi Bobi.
26
Bab. 26. Rencana Pernikahan.
27
Bab. 27. Kabar Yang Sangat Mengejutkan.
28
Bab. 28. Perdebatan Membawa Luka.
29
Bab. 29. Anak Itu Darah Dagingku.
30
Bab. 30. Apa Yang Harus Dilakukan?
31
Bab. 31. Tawaran Rudi.
32
Bab. 32. Ayo, Kita Bicara!
33
Bab. 33. Kejujuran Abra.
34
Bab. 34. Pilihan Yang Sangat Sulit.
35
Bab. 35. Uangkapan Cinta Yang Sangat Manis.
36
Bab. 36. Keributan Dikeluarga Abra.
37
Bab. 37. Pertengkaran Hebat.
38
Bab. 38. Masih Selamat.
39
Bab. 39. Masih Pantaskah Disebut Ayah?
40
Bab. 40. Hasil Akhir (lembaran baru).
41
Bab. 41. Pertemuan yang Tidak Terduga.
42
Bab. 42. Semoga Kalian Berjodoh.
43
Bab. 43. Sederhana Asal Bahagia.
44
Bab. 44. Niat Terselubung.
45
Bab. 45. Sedikit Demi Sedikit.
46
Bab. 46. Permainan Di Belakang.
47
Bab. 47. Jadwal Operasi.
48
Bab. 48. Bantuan Dari Tuhan.
49
Bab. 49. Kehampaan yang di Rasakan.
50
Bab. 50. Sampah Perusahaan.
51
Bab. 51. Kepulangan Bobi.
52
Bab. 52. Ungkapan Cinta yang Terpendam Lama.
53
Bab. 53. Kekuatan Jodoh.
54
Bab. 54. Di Ambang ke Bangkrutan.
55
Bab. 55. Menyelesaikan Masalah.
56
Bab. 56. Berkumpul di Rumah Sakit.
57
Bab. 57. Datangnya Kebahagiaan.
58
Bab. 58. Lamaran.
59
Bab. 59. Kembali Pulang Ke Rumah.
60
Promosi Novel Simbiosis Mutualisme (tameng cinta)
61
Bab. 60. Kebahagiaan Semua Orang (Tamat).

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!