"Daisy," panggil Ruby.
Ruby adalah anak angkat Devon yang sudah menikah dan tinggal di luar kota.
Kisahnya ada di novel CLICK YOUR HEART ya
"Kak Ruby kapan pulang?" tanya Daisy lalu dia mencium pipi kakaknya kanan ke kiri.
Ruby belum sempat menjawab. Matanya melirik ke arah gadis yang berada di belakang Daisy. "Kamu ke sini bersama temanmu?" tanya Ruby.
Daisy tersenyum. "Bukan, dia istrinya Abang," jawab Daisy. Ucapan Daisy membuat Ruby terkejut.
"Kenapa dia menikah tidak mengundangku? Apa dia telah menghamili gadis itu?" tuduh Ruby.
"Hish Kak Ruby jangan asal menuduh. Mereka menikah karena saling mencintai," ungkap Daisy yang tidak tahu duduk permasalahannya.
Ruby mendekat pada Fara. Setelah itu dia mengulurkan tangannya. "Aku Ruby kakaknya Cello dan Daisy."
Fara langsung membalas uluran tangan kakak iparnya itu. "Fara, maaf Cello tidak pernah cerita padaku," ungkapnya.
"Bagaimana kalau kita makan di restoran dekat sini?" ajak Ruby.
"Kebetulan sekali, Kak. Aku lapar," jawab Daisy. Fara pun ikut. Menurutnya tidak jadi masalah jika dia pulang terlambat karena keluar bersama kakak dan adik iparnya.
Tapi baru saja duduk sebentar handphone Fara berbunyi. Dia memberi nama Cello dengan sebutan 'iblis mesum'. Ruby dan Daisy yang tak sengaja melirik ke handphone Fara tertawa seketika. Mereka pikir pasti julukan itu ditujukan untuk Cello.
"Hallo," jawab Fara ketika mengangkat telepon dari suaminya.
"Kamu ke mana? Kenapa tidak ada di rumah?" omel Cello dengan suara lantang. Fara sampai menjauhkan handphone dari telinganya. Kemudian Ruby merebut handphone Fara.
"Heh, iblis mesum berani-beraninya kamu memarahi istrimu. Datanglah kemari karena aku akan menghajarmu, dasar adik laknut," umpat Ruby.
"Kak Ruby? Hallo, hallo," teriak Cello dengan kesal. Dia sampai meninju udara karena kakaknya itu menutup telepon secara sepihak.
"Kita tunggu pasti tidak ada setengah jam dia jemput kamu," kata Ruby. Daisy tertawa.
Benar saja belum sampai tiga puluh menit Cello datang ke tempat mereka makan. Padahal dia hanya berbekal GPS untuk melacak keberadaan Fara melalui ponselnya.
"Di mana Fara?" tanya Cello pada adik dan kakaknya. Mereka berdua kompak menunjuk gadis yang duduk di depan mereka menggunakan dagu.
Cello tercengang. Dia tak menyangka istrinya berubah drastis menjadi sangat amat cantik. "Awas air liurnya netes," ledek Ruby melihat Cello yang terpesona pada kecantikan istrinya sendiri.
Cello berdehem untuk mengontrol dirinya. "Siapa yang suruh kamu dandan semenor ini?" tanya Cello pada Fara dengan kasar.
"Cello," tegur Ruby. Dia berdiri. "Kenapa kamu sekasar itu pada Fara?" tanya Ruby pada adik angkatnya itu.
Fara merasa dipermalukan di depan kakak dan adik iparnya. Dia pun berlari menjauh dari mereka. "Cello kenapa kamu diam saja? Kejar istrimu!" perintah Ruby.
"CK, merepotkan saja." Walau menggerutu dia tetap mengejarnya.
Fara berlari keluar. Dia meninggalkan tas dan handphonenya. Di saat yang bersamaan hujan turun dengan derasnya. Fara berjalan tanpa arah.
Tin tin
Cello membunyikan klakson agar Fara menoleh. Tapi gadis itu tak menghiraukan suaminya. "Fara masuk! Nanti kamu sakit," teriak Cello.
Suara hujan yang teramat lebat membuatnya harus berteriak agar Fara mendengarnya. Namun, Fara seolah enggan melirik ke arah Cello.
"Dasar gadis sialan," umpat Cello. Dia pun menghentikan mobilnya. Lalu Cello mengambil payung. Cello berjalan menyusul Fara.
"Fara berhenti!" Cello menarik lengan Fara. Gadis itu menahan sakit akibat tangan Cello yang menyentuh sikunya yang terluka.
"Jangan buat aku melakukan kekerasan!" ancam Cello.
"Biarkan aku pergi. Lepaskan aku!" mohon Fara.
"Tidak, kamu akan melanggar perjanjian yang aku buat," balas Cello.
"Ceraikan aku hari ini juga!"
Ucapan Fara bersamaan dengan bunyi petir yang menggelegar. Cello tak menyangka gadis itu berani menantangnya.
"Baik, kalau begitu kembalikan uang 10 miliar yang kugunakan untuk membayar hutangmu," balas Cello tak mau kalah.
"Jual saja organ tubuhku maka kamu akan mendapatkan sejumlah uang yang kamu inginkan," ucap Fara dengan dingin.
Fara menggigil kedinginan. Selain terlalu lama di bawah hujan dia juga merasa kesakitan. Cello menekan sikunya terlalu keras. Lama kelamaan Fara tidak tahan. Tubuhnya merosot ke bawah tapi dia masih bisa mempertahankan kesadarannya.
Cello tak tega melihat Fara demikian. Dia membopong istrinya lalu masuk ke dalam mobil walaupun badannya basah kuyup. Cello tak peduli lagi ketika mobilnya kotor.
Laki-laki itu membawa istrinya pulang ke apartemen. Cello meletakkan Fara di sofa panjang yang ada di ruang tamu. Fara dalam keadaan lemah dan tidak kuat membuka mata karena kepalanya terlalu berat. "Sial bagaimana aku mengganti pakaiannya yang basah?" gerutunya dalam hati.
Tubuh Fara semakin menggigil. Mau tak mau Cello melepas pakaian Fara sendiri. Cello menahan diri sekuat tenaga. "Tahan, tahan," gumamnya saat mengganti pakaian Fara.
Setelah itu Cello mengecek suhu tubuh Fara dengan termometer. "Panas banget," ucapnya ketika melihat suhu yang tertera 38,5°C.
Laku itu mengambil air dan kompresan kemudian dia meletakkan kain yang sudah dibasahi ke dahi Fara. Cello ketiduran di samping Fara dalam keadaan duduk.
Fara bangun pada pukul delapan malam. Suhunya sudah turun dan dia pun bisa membuka matanya meski kepalanya agak pusing. Tapi tidak separah tadi.
Fara menyadari kalau Cello merawatnya. Dia pun turun kemudian berlalu ke dapur. Dia ingin mengambilkan minuman hangat untuk suaminya.
Cello yang masih terpejam tiba-tiba membuka mata ketika dia mencium bau jahe. Fara meletakkan minuman jahe hangat di atas meja. "Sudah bangun?" tanya Fara sambil tersenyum.
Setelah itu dia menyodorkan minuman hangat itu untuk suaminya. Cello menerimanya dengan ragu. "Apa kamu sudah tidak marah lagi?" tanya Cello pada gadis itu.
Fara menggeleng. "Minumlah keburu dingin," pintanya. Cello pun meminum air jahe pemberian Fara.
"Terima kasih."
Hati Fara menghangat ketika dia mendengar suaminya berkata terima kasih. "Jangan membuat hatiku melambung tinggi. Aku tahu kamu tidak akan memberi harapan padaku," kata Fara dengan wajah sendu. Dia menatap ke dalam mata suaminya.
Cello merasa iba pada gadis itu. Entah kenapa dia selalu ingin melindungi Fara sejak pertama kali bertemu. Waktu itu Cello tak sengaja menolongnya. Tapi di saat yang sama dia berpikir untuk memanfaatkan gadis polos itu. Cello jadi merasa bersalah sekarang.
Akankah Fara bisa mengambil hati Cello yang dingin?
...♥️♥️♥️...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 98 Episodes
Comments
Ana Wiwid
cello oo cello.....😄😄
2023-01-15
0
Nanik Puspita
lanjutkan kakakkkkk
2023-01-15
0