Bab 12

"Saya terima nikahnya Faraya Adhisti binti Darmawan dengan mas kawin 10 miliar Rupiah dibayar tunai."

Devon dan Cindy terbelalak ketika mendengar mahar yang disebutkan oleh anaknya. "Tunggu, apa kamu becanda Cello?" tanya Devon.

Cello sudah menduga ayahnya akan syok. "Maaf karena aku tidak cerita sebelumnya. Aku telah membantu Fara membayar lunas hutang keluarganya. Dan itu aku jadikan sebagai mahar yang telah aku bayarkan tunai sebelum menikah," ungkap Cello.

Cindy menenangkan suaminya agar bisa menerima kenyataan. "Sudahlah, Pa. Lagipula Fara juga akan menjadi istri Cello. Anggap saja sebagai nafkah pertama yang dia berikan pada istrinya." Devon meluruhkan bahu.

Setelah itu penghulu mengulang kembali ijab qobulnya. Cello menjawab ijab qobul dengan satu tarikan nafas. Setelah para saksi menyatakan sah, mereka saling menandatangani surat nikah.

Anwar yang hadir mengabadikan moment pernikahan mereka. Kemudian dia mengupload foto-foto pernikahan Cello ke media sosial. Namun, Cello melarang Anwar menunjukkan wajah istrinya. Dia takut istrinya akan jadi sasaran paparazi.

"Fara cium tangan Cello," titah Cindy pada menantunya. Cindy paham kalau menantunya itu masih canggung jadi dia mengarahkan Fara.

Fara meraih tangan Cello untuk dicium. Jantung Cello merasa berdebar. Dia masih tidak percaya telah memiliki seorang istri. Sedangkan Fara mulai saat itu juga menjatuhkan hatinya untuk Cello.

"Mencintaimu adalah sebuah perjalanan dan hari ini awal dari perjalanan hidupku," batin Fara.

Dia menatap lekat pada suaminya. Cello tiba-tiba salah tingkah ketika mendapatkan tatapan dari Fara. Padahal biasanya adalah sebaliknya.

Usai acara ijab qobul selesai semua orang kembali. Cello tidak mengundang keluarga besarnya karena pernikahan itu sangat sangat mendadak. Rencananya mama Cindy akan mengadakan acara resepsi sebulan lagi.

"Fara sekarang kamu bagian dari keluarga kami, anggaplah kami sebagai orang tuamu sendiri," kata Mama Cindy. Fara menangis haru.

"Terima kasih banyak," ucapnya.

"Ma, malam ini aku ingin langsung balik ke apartemen," kata Cello.

"CK, menginaplah di sini semalam saja. Kasian Fara dia pasti kecapekan," sahut sang ayah. Cello melirik ke arah Fara.

"Baiklah, hanya untuk malam ini," ucapnya lesu.

"Ajak istrimu ke kamar. Nikmati malam pertama kalian," ledek Mama Cindy. Devon dan Daisy pun tertawa mendengarnya. Sedangkan Cello tidak suka privasinya diganggu.

Fara mulai melepas hiasan kepala yang dia pakai. Sebenarnya dia merasa canggung dengan suaminya. Entah kenapa jantungnya memompa darah terlalu keras. Sehingga detakannya seolah terdengar jelas.

Cello sedari tadi hanya cuek dan lebih banyak diam. Fara pun tidak mau mengganggu pria itu meski kini sudah resmi menjadi suaminya. Tapi jika diingat lagi mereka menikah bukan karena saling mencintai. Namun, karena sebuah kesepakatan.

Usai berganti baju Fara naik ke atas ranjang. Cello melirik tajam. "Kamu tidur di sofa saja!" titahnya.

Fara tak mengira Cello sekejam itu. Padahal saat mereka belum menikah dia selalu meminta Fara tidur di sampingnya.

"Baiklah," jawab Fara dengan lirih. Dia menuruti perintah suaminya. Setelah resmi menjadi istri Cello dia berjanji untuk menjaga sikap. Meskipun nantinya mereka akan bercerai setidaknya Fara telah berusaha menjadi istri yang baik. Jadi ketika mereka bercerai tidak ada kesan buruk yang ditinggalkan.

"Kenapa dia tidak melawan? Aku merasa aneh dengannya," batin Cello.

Fara sangat capek. Dia memejamkan mata dengan mudah. Cello menengok Fara ternyata gadis itu telah tertidur. Cello pun merebahkan diri. Namun, sebelumnya dia menyalakan AC.

Setelah tertidur cukup lama tenggorokan Cello tiba-tiba haus. Dia beranjak dari ranjangnya. Saat itu matanya melihat Fara meringkuk kedinginan. Dia tidur hanya memakai kemeja tipis tanpa selimut.

Cello merasa kasian. Akhirnya dia mengangkat tubuh Fara lalu memindahkannya ke ranjang king sizenya. Cello juga menyelimuti tubuh Fara. Perlahan tubuh Fara yang bergetar mulai berkurang.

Cello berjalan ke arah dapur. Dia mengambil minuman dingin dari dalam kulkas. "Lho kok Abang di sini sih?" tanya Cindy.

"Haus, Ma. Mau minum," jawanya singkat.

"Fara sudah tidur ya? Apa Abang sudah buka segel?" goda Cindy.

Cello menyemburkan air yang dia minum. "Mama apaan sih?"

"Masih susah dibuka ya Bang? Semangat ya berusaha terus sampai kalian kasih mama cucu yang lucu-lucu," ucap mamanya lalu pergi.

"Hish mama."

Cello kembali ke kamar. Saat itu Fara terlihat anteng di tempat tidur. Mungkin karena kasur empuk dan selimut hangat yang dia pakai membuat tidurnya terasa nyaman.

Tiba-tiba Fara menyingkap selimut yang menutupi tubuhnya. Saat itu baju atasannya terangkat naik sehingga membuat perutnya terekspos di depan Cello.

Cello merasa gerah. Tak mau menyentuh gadis itu, dia segera menutup kembali perut Fara. Sayangnya tangannya yang kurang hati-hati menyentuh kulit Fara hingga gadis itu terbangun.

"Aaaa... Kamu mau apa? Dasar mesum," tuduh Fara. Dia melempari Cello dengan bantal.

"Diam atau aku akan menelanjangi kamu malam ini," ancam Cello.

Fara menaikkan selimut yang dia kenakan. Sesaat kemudian dia sadar jika posisinya sudah berpindah tempat. "Kok aku ada di sini? Bukannya tadi aku tidur di sofa ya?" gumam Fara.

"Tadi kamu tidur sambil berjalan. Makanya kamu bisa pindah ke situ," bohong Cello. Gengsinya yang tinggi tak mungkin membuatnya mengaku kalau dialah yang memindah istrinya.

"Apa betul?" tanya Fara sambil menatap Cello curiga.

"Terserah mau percaya atau tidak. Kamu boleh tidur di sana. Aku akan tidur di sofa. Ingat jangan coba-coba menghampiriku ataupun menggodaku," ancam Cello.

Fara tersenyum licik. Dia bangun dari tempat tidur dan berjalan mendekati suaminya. "Memangnya kenapa kalau aku macam-macam? Bukankah kita sudah sah sebagai suami istri?" goda Fara.

Cello hampir saja tak bisa mengontrol dirinya ketika melihat wajah cantik istrinya dari dekat. Tapi dia malah mendorong Fara hingga gadis itu jatuh di atas ranjang. Kini posisi Cello tengah berada di atas Fara.

Fara tidak memperhitungkan akibatnya saat menggoda Cello. Berada di bawah kungkungan suaminya membuat wajahnya memerah.

Cello mengikis jarak di antara mereka. Fara siapa menerima apa yang akan dilakukan malam ini oleh suaminya.

Ihir...apakah mereka akan menghabiskan malam pertama dengan panas atau dingin?

Yuk komen yang banyak

Jangan lupa yang punya poin sumbangin ya ke othor.

Terpopuler

Comments

Endank Susilowaty

Endank Susilowaty

buka segel gpp thoor udah halal juga di bolak balik 🤣🤣

2023-02-12

0

AdindaRa

AdindaRa

Haaish, Fara diem2 pinter juga ya godain misua 😅🤣😂

2023-01-30

2

AdindaRa

AdindaRa

Wkwkwk. Abang udah buka segel belum?

2023-01-30

2

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!