Bab 5

Cello mengikis jaraknya dengan jarak Fara. Fara auto mundur tapi mentok di meja dapur. Laki-laki itu mendekatkan wajahnya hingga membuat jantung Fara berdegup kencang.

"Apa aku setua itu?" bisik Cello di telinga Fara. Fara mengangguk pelan niatnya mengejek tapi Cello menanggapinya dengan serius. Pemuda itu mengeratkan gigi-giginya. Fara menjadi ketakutan.

Gadis itu bingung apa yang harus dia lakukan agar bisa meredam amarah Cello. Fara pun berjinjit dan menempelkan bibirnya di bibir Cello. Cello sontak kaget mendapatkan serangan mendadak dari gadis kecil itu.

Saat menyadari apa yang dia lakukan salah, Fara melepas bibirnya yang menempel di bibir Cello. Lalu Fara memejamkan matanya takut jika Cello bertambah marah.

Tapi bukannya memarahi Cello malah balas mencium Fara. Fara yang tadinya memejamkan mata kini terpaksa membuka mata karena terkejut dengan perlakuan Cello.

Jantungnya sudah jangan ditanyakan lagi bagaimana kencangnya saat berdegup. Cello menggigit bibir bagian bawah gadis itu hingga membuatnya membuka mulut. Laki-laki itu pun mengobrak-abrik bagian dalam mulut Fara hingga membuat gadis itu terbuai.

Cello mengira ini ciuman pertama Fara. Gadis itu tak membalas. Dia hanya menerima apa yang dilakukan Cello. Lama kelamaan ciuman itu makin panas. Fara mulai mengikuti permainan Cello.

Cello membawanya ke kamar tanpa melepas ciuman mereka. Kemudian dia merebahkan Fara secara perlahan di atas ranjang. Posisi Cello kini berada di atas Fara.

Laki-laki itu kini mencium bagian leher Fara yang putih. Lalu dia turun ke bagian lain. Saat dia hampir menyentuh bagian dada Fara, tiba-tiba kesadarannya muncul. "Tidak, aku bukan pria brengsek. Aku tidak mau merusaknya," batin Cello merutuki kesalahannya.

Cello pun turun dari atas ranjang. Sementara Fara, dia merasa kecewa karena dia mengharapkan sentuhan lebih dari laki-laki tampan yang sebentar lagi menjadi suaminya itu.

"Sabar, Fara. Kamu nggak boleh diunboxing duluan. Sebentar lagi kamu akan menikah dengannya. Nikmati malam pengantin kalian dengan panjang nanti setelah menikah," gumam Fara dalam hatinya.

Saat Cello menoleh Fara segera menutup wajahnya dengan bantal saking malunya. "Cih, dasar gadis mesum," umpat Cello sambil berlalu ke kamar mandi.

Fara yang mendengar umpatan Cello itu pun membuka penutup wajahnya. "Cih, kamu juga breng*sek. Jelas-jelas dia yang mulai."

Fara pun bangun lalu kembali ke dapur. Dia ingin makan sisa telur rebusannya tadi. Perutnya sangat lapar. Hanya ada telur yang bisa dimakan. Gadis itu mengupas kulit telur lalu melahapnya.

Tak lama kemudian Cello keluar dari kamar mandi tapi dia lupa membawa baju ganti karena dia tidak berada di apartemennya sendiri. Dia pun keluar dengan memakai handuk piyama yang seharusnya dipersiapkan untuk Fara.

Cello pun menghubungi Anwar agar membawakan setelan jas agar dia bisa berangkat ke kantor. "Oh ya, belikan baju untuk dia juga," titah Cello pada Anwar melalui sambungan telepon.

Fara mencium bau badannya sendiri. "Idih, bau banget deh aku," gumamnya. Dia pun berniat ke kamar mandi tapi dia terkejut ketika Cello duduk di atas ranjang hanya menggunakan handuk piyama.

Cello yang seolah tahu isi pikiran Fara pun sengaja menggodanya. Dia berdiri lalu mendekat ke arah gadis itu. Fara buru-buru masuk ke dalam kamar mandi.

Jantung Fara berdebar kencang. "Dasar iblis mesum," umpatnya di dalam kamar mandi.

Fara ingin mandi tapi dia lupa mengambil handuk. Alhasil Fara pun menggunakan pakaiannya kembali.

Di luar unit apartemen, Anwar datang membawakan pesanan Cello. Cello pun membuka pintu ketika mendengar suara bel. "Lama sekali," protes Cello.

"Aku tidak tahu ukuran bagian dalamnya, jadi aku meminta pegawai toko untuk mencarikan yang sesuai," ucap Anwar memberi tahu.

Cello meraih paper bag yang ada di tangan Anwar. Kemudian dia pun berganti baju. "Tunggu di sini sebentar!" perintah Cello pada bawahannya.

Sementara itu Fara terkejut ketika melihat Cello membuka handuknya. "Aaa... Iblis mesum."

Fara melempari Cello dengan bantal. Cello pun segera memakai celananya. "Berhenti gadis jelek," bentak Cello sambil menangkis pukulan dari Fara.

Cello mencium aroma sabun dari tubuh Fara. Dia pun tanpa sadar mendekatkan wajahnya. Tapi Fara dengan kasar mendorong wajah tampan Cello. "Menjauhlah!"

Cello tidak terima karena tangan Fara menyentuh wajahnya. Dia pun memeluk Fara lalu berusaha menciumnya. Tapi Fara menolak.

Anwar yang mendengar suara gaduh itu kemudian mendekat ke sumber suara. Tapi dia terkejut bukan main ketika melihat Cello sedang bergulat dengan Fara di atas ranjang. Cello yang menyadari kedatangan Anwar kemudian menghentikan aktivitasnya.

"Sorry, aku salah masuk," ucap Anwar yang merasa tidak enak.

"War, ini tidak seperti apa yang kamu pikirkan." Cello mengejar Anwar tapi sebelumnya laki-laki itu menyambar kemeja dan dasinya.

Cello mendahului langkah bawahannya itu. "Ayo berangkat kerja!" ajak Cello. Dia memakai kemeja sambil berjalan.

Sementara itu Fara yang pakaiannya berantakan mengutuk kelakuan Cello. "Dasar iblis mesum," umpatnya dengan berteriak. Dia pun mengacak rambutnya karena kesal.

Setelah itu matanya mengarah ke paper bag yang ada di atas meja. Karena penasaran dia pun membukanya. "Baju?"

Fara mengambil baju yang dia duga dipersiapkan untuknya. Gadis itu mengganti pakaiannya dengan baju yang dibelikan Cello.

"Bagus juga," ucapnya saat bercermin.

Selain baju, Cello juga meminta Anwar membelikan sepatu. "Sepatu ini tinggi sekali, mana mungkin aku memakai sepatu setinggi ini," gumam Fara seorang diri.

Perut Fara sangat keroncongan. "Dia benar-benar keterlaluan. Mengirim bawahannya ke sini tapi tidak membelikan aku makanan," gerutunya.

Fara pun melihat isi tasnya. Lalu dia membuka dompetnya. "Alhamdulillah masih ada uang buat jajan. Aku mau cari makan dulu. Sabar ya perut. Kita hunting sarapan di luar," ucap Fara seolah perutnya itu bisa diajak berbicara.

Gadis itu keluar dari unit apartemen dengan perlahan. Dia bersikap waspada karena kemaren dia melihat bos rentenir itu ada di apartemen yang dia tinggali.

Setelah merasa aman, Fara masuk ke dalam lift. Tapi bodohnya dia tidak bisa menggunakan lift tersebut. Fara bingung ingin memencet bagian yang mana.

Laki-laki yang berada di belakang Fara pun tersenyum melihat tingkah konyol gadis yang baru dilihatnya pertama kali itu.

Laki-laki itu mendekat ke arah Fara. Fara yang merasa ketakutan menutup bagian dadanya dengan kedua tangan.

Apakah Fara akan dijahati di dalam lift? Atau ada adegan lain? Yuk koment yang banyak.

...♥️♥️♥️...

Terpopuler

Comments

Nanik Puspita

Nanik Puspita

lanjutkan kakakkk

2023-01-07

1

Siti Fatimah

Siti Fatimah

Fara bukan gadis yg mudah buat di jahatin secara fara sudah hidup bersama orang ² jahat 👍

2023-01-07

1

Queen's bee👸🐝🐝

Queen's bee👸🐝🐝

jangan di jahatin dong, kasihan fara dah memderita hidup nya.

2023-01-06

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!