Chapter 011

“Mbak.. Jaka mau masuk, boleh?” ucap Jaka sambil mengetuk pintu kamarku.

“Boleh, masuk aja.” balasku.

Jaka melihatku dengan tatapan bersedih, mungkin saja karena aku terlihat kebingungan untuk mengatur hasil daganganku kali ini.

“Mbak, Jaka sama Roni sudah nggak usah diberi uang saku lagi. Toh, mendingan bawa bekal dari rumah biar bisa dimakan di sekolah nantinya.” ucap Jaka.

Mendengar perkataan adikku, aku merasa sedih. Tidak sadar kepalaku tertunduk, dan aku meneteskan air mata.

Dalam hati, aku meminta maaf kepada kedua adikku karena harus hidup dalam keadaan seperti ini. Aku belum bisa memberikan apa yang mereka inginkan.

Jaka meraih kedua tanganku, dan menciumnya.

“Mbak fokus aja ya buat berdagang di pasar. Hasilnya nanti dipakai buat ngakalin harga sembako yang naik. Tapi, Jaka boleh minta satu hal nggak?”

“Boleh, kalau memang Mbak bisa melakukannya.” balasku dengan senyuman.

“Jaka, pengen beli kotak makan. Biar bisa dijadiin wadah bekal. Dengan gitu, bisa lebih hemat nggak perlu uang saku. Tenang aja, nanti Jaka ambilin sebagian uang tabungan Jaka juga kok. Gimana, Mbak?” tanya Jaka dengan polos.

Aku memikirkan perkataan Jaka, sembari menerawang berapa harga normalnya untuk sebuah kotak makan yang awet dan tahan lama.

Tetapi, jika dipikir-pikir memang perkataan adikku ada benarnya juga. Menghemat pengeluaran adalah salah satu yang harus kulakukan untuk sementara waktu.

Bukan berarti aku tidak akan memberikan uang saku sepeser pun, akan tetapi aku akan memberikannya di hari Jum’at dan Sabtu. Hari yang biasanya Roni dan Jaka sepulang sekolah bermain dengan teman-temannya.

Dalam lamunanku dan terawanganku yang tidak ada ujungya, tiba-tiba Roni berteriak dari kamarnya.

“Mbak!!”

Aku pun terkejut begitu pula dengan Jaka. Tidak sempat untuk merapikan uang yang baru saja kuhitung, kami berdua bergegas berlari menuju kamar Roni.

Wajah adikku terlihat sangat pucat. Dahinya terasa sangat panas. Jaka yang juga ikut panik karena teriakan barusan, segera aku menyuruhnya untuk mengambil air hangat.

“Kamu sakit apa, Roni?” tanyaku.

Roni tidak menjawab, tangannya terasa dingin, detak jantungnya melemah. Terlihat ada beberapa tetesan air keringat di atas dahinya.

“Sakit bagian mananya?” tanyaku kembali.

Namun, Roni masih saja tidak menjawab. Ia hanya menyentuh bagian kepalanya dengan menggelengkan semampunya. Aku menerka apakah yang dimaksud oleh adikku adalah pusing atau apa.

Di jam seperti ini, Pak Mantri di kampungku sudah tutup, karena biasanya ketika malam, Pak Mantri akan pulang kembali ke kota. Ia hanya buka praktek mulai dari jam 09.00 pagi hingga 16.00 sore.

Tidak ada lagi tenaga medis selain dirinya. Orang di kampungku, lebih mengandalkan pengetahuan dan menggunakan obat-obatan herbal hasil racikan mereka sendiri.

Dulu, ibu pernah mengatakan jangan sampai untuk mendiagnosa diri sendiri. Paling tidak harus kepada yang ahlinya agar tidak terjadi salah obat dan berakibat lebih fatal lagi.

Saat ini, hanya apotek lah yang sangat memungkinkan untuk dijangkau. Meskipun jaraknya cukup jauh, namun bisa ditempuh lebih cepat apabila melewati jalan alternatif.

Apotek yang buka 24 jam menjadi andalan kedua warga di kampungku setelah obat herbal mereka sendiri.

Jaka pun datang dengan satu gelas besar berisi air hangat. Kudekatkan air hangat itu pada bibir Roni. Hanya satu tegukan yang ia rasakan dan setelah itu, ia mengalihkan pandangannya tanda merasa tidak nyaman.

“Roni, tunggu sebentar ya.” ucapku menenangkan adikku.

Aku segera menarik tangan Jaka keluar dan menuju kamarku lagi.

“Jaka, bisa tolong beli obat buat Roni? Di apotek yang biasanya.” tanyaku.

“Bisa, Mbak.” ujarnya.

Aku segera memberikan uang dua lembar dengan nominal 20.000 kepada Jaka.

“Ya sudah, cepetan ya. Tapi hati-hati, sudah malam.”

Dengan tergesa-gesa, Jaka tidak menjawab perkataanku dan segera pergi meninggalkan rumah.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!