DSDM-Bab 16

Setelah acara meeting selesai Rafan dan Arina kembali keperusahaan, Rafan benar-benar takjub dengan hasil kerja keras Arina tadi. Tak henti-hentinya pria itu mengucapkan terima kasih dan memuji Arina.

Sementara itu Mirza dan Carissa saling berdiam diri di dalam mobil, Mirza tau kalau istrinya tengah kesal karena tidak bisa mengalahkan Arina tadi. Dapat Mirza akui kalau kinerja Arina sangat baik.

*

*

Keesokan harinya, Arina ingin ke Mall dia ingin membeli perhiasan untuk tabungan nya.

Arina pergi sendiri, dan lagi-lagi Arina tidak menyangka akan bertemu dengan Carissa serta Mirza disana. Sepasang suami istri itu sedang berada di toko perhiasan.

Arina berjalan dengan santai, tanpa memperdulikan dua orang yang sangat ia benci, apalagi tatapan Carissa yang begitu tajam ke arahnya.

"Permisi, saya mau beli perhiasan model terbaru" ucap Arina pada pegawai toko.

Carissa mencibir, di pikirannya dari mana Arina mendapatkan uang untuk membeli perhiasan keluaran terbaru. Pasti harga perhiasan itu sangat mahal.

Tiba-tiba di pikiran Carissa terbesit ide licik, ia yakin Arina pasti masih menyukai Mirza jadi ia akan membuat Arina cemburu dengan keromantisan mereka.

"Sayang, aku mau perhiasan model terbaru juga, kamu pasti akan membelikan untuk ku kan ?" ucap Carissa dengan nada manja, bahkan kini ia tengah bergelayut di lengan Mirza.

"Hah.... Apa ?" Mirza tergagap, rupanya ia tidak mendengarkan ucapan sang istri, karena semenjak kedatangan Arina tadi membuat Mirza kehilangan fokus. Bahkan sampai saat ini Mirza tidak bisa mengalihkan tatapannya dari mantan istrinya itu.

Mendengar jawaban sang suami, Carissa merasa malu, apalagi beberapa karyawan toko menatapnya. Sementara Arina menyunggingkan senyum membuat Carissa rasanya ingin muntah dara.

Beberapa saat kemudian pelayan toko kembali dengan membawa perhiasan model terbaru yang tadi Arina minta.

"Ini perhiasan model terbaru nya nona, perhiasan ini hanya ada dua di dunia ini" ucap pegawai tokoh itu, sembari membuka kotak perhiasan berwarna merah.

"Berapa harganya ?" tanya Arina.

"400 juta nona"

"Saya akan membayar perhiasan itu seharga 500 juta, berikan perhiasan itu padaku ! dia wanita miskin mana ada dia uang sebanyak itu" sahut Carissa membuat semua orang menatapnya begitupun dengan Arina.

"Tapi nona ini lebih dulu" jawab sang pegawai tokoh.

"Saya sudah bilang, dia pasti gak punya uang sebanyak itu" Carissa tetap keukeh untuk mendapatkan perhiasan itu, sebenarnya bukan masalah perhiasan hanya saja Carissa tidak ingin kalah dari Arina.

"Berikan saja ke istri saya !" pinta Mirza dengan tegas "700 juta saya bayar perhiasan itu" sambungnya lagi.

Arina hanya mendengarkan, dalam hati ia ingin tertawa saat mendengar ucapan mantan suami dan kakak tirinya itu, Arina heran kenapa dua orang itu masih saja ingin mengganggu hidupnya.

"Ayo berikan penawaran mu !" cibir Carissa saat melihat Arina hanya terdiam "Oh aku tau, kamu pasti tidak punya uang kan untuk menawar lebih tinggi"

Arina justru membalas dengan senyuman membuat Carissa benar-benar kesal dengan sikap Arina.

"Apa kamu ingin bersaing dengan ku kak Caris yang cantik" balas Arina

"Siapa juga yang mau bersaing dengan mu ?, kamu tidak selevel dengan ku" Carissa membalas dengan di iringi tawa.

Arina menggelengkan kepalanya, ia menatap pegawai tokoh yang tadi membawa perhiasan "Bungkus perhiasan itu untukku, saya akan membayarnya dengan harga 1,5 Miliar"

Semua orang langsung menganga tak percaya mendengar ucapan Arina, begitupun dengan Mirza dan Carissa. Kedua orang itu langsung terdiam dengan pikiran masing-masing.

"Apa anda yakin nona ?" tanya pegawai toko itu.

"Tentu ! cepat bungkus ! saya tidak punya banyak waktu sekarang" jawab Arina.

Dengan semangat empat lima pegawai tokoh itu membungkus perhiasan yang di minta Arina dengan bagus.

Setelah mendapatkan perhiasannya Arina berjalan meninggalkan tempat itu tanpa mengucapkan satu katapun. Carissa yang merasa di kalahkan pun tak terima sedikitpun.

"Mas, kenapa kamu biarkan perhiasan itu di miliki Arin ?" ucap Carissa

"Apa kau tidak mendengarnya Caris, perhiasan itu di tawar Arina dengan harga 1,5 M, walau aku punya uangnya tapi aku tidak akan mengeluarkan uang sebanyak itu hanya untuk satu perhiasan, lebih baik uangnya aku pakai untuk membangun perusahaan" balas Mirza dengan entengnya.

Carissa merasa sangat malu mendengar jawaban sang suami, apalagi saat ini Mirza meninggalkan nya sendiri.

"Awas kamu Arin" gumam Carissa dan segera menyusul sang suami.

"Mas tunggu !!" teriak Carissa namun Mirza tetap berjalan cepat meninggalkan sang istri.

Setiba di mobil Carissa menutup pintu mobil dengan kencang, membuat Mirza mengelus dadanya karena terkejut.

"Kenapa sih kamu ninggalin aku gitu aja ?, aku malu tau gak"

Mirza tak menjawab, ia lebih memilih melajukan mobilnya menuju rumah. Adu mulut dengan sang istri akan membuat kepalanya bertambah pusing.

"Mas, aku ini bicara sama kamu" kembali Carissa membentak, ia kesal karena sang suami mengabaikan dirinya.

"Aku capek dengar suara kamu"

Carissa menganga, bisa-bisanya Mirza mengatakan hal serupa.

"Kamu berubah seperti ini pasti karena tadi ketemu sama Arin kan ?" tuduh Carissa.

"Kenapa harus bahas Arin sih, dia gak tau apa-apa"

"Oh gitu, jadi sekarang kamu lebih belain dia di banding istri kamu"

"Stop Carissa ! atau aku turunin kamu di sini"

*

*

*

Sementara itu Arina mendengus kesal seraya menatap perhiasan yang baru saja ia beli dengan harga fantastis, kalau bukan karena ingin mempermalukan Kakak tirinya, tidak mungkin ia akan membayar perhiasan tadi.

1,5 Miliar bukan uang yang kecil bagi Arina, itu adalah tabungannya saat bekerja di Amerika dulu.

"Ludes semua tabunganku" gumam Arina.

"Ini kalau di jual lagi apa harganya akan semahal itu ?"

Saat pikirannya sedang kacau tiba-tiba ponsel Arina berbunyi, buru-buru wanita itu melihat dan ia sangat terkejut saat ada notifikasi transferan yang sangat banyak.

"Uang sebanyak ini dari siapa ?" gumam Arina.

Tak berapa lama ponsel mewah itupun menerima panggilan, Arina dengan cepat menggeser menu hijau agar panggilan terhubung yang ternyata dari Rafan.

"Halo tuan ada apa ?" tanya Arina

"Apa uang nya sudah masuk nona ?"

"Jadi itu dari tuan ?"

"Bukan, itu dari tuan Arga, dia kagum karena mendengar kinerja anda makanya ia memberikan bonus pada anda"

"Tapi itu kebanyakan"

"Kalau menurut tuan Arga uang segitu belum ada apa-apanya nona"

Arina mencibir, perusahaan tempatnya bekerja memang perusahaan terbesar di negara itu. Bahkan perusahaan milik Mirza saja tidak ada apa-apanya. Arina jadi penasaran seperti apa CEO di perusahaan nya.

Setelah panggilan terputus, Arina melajukan mobilnya menuju perusahaan, ia tak lagi pusing karena uang nya habis tadi karena sekarang ia sudah mendapatkan pengganti yang lebih banyak.

Terpopuler

Comments

lulu rahayu

lulu rahayu

duuh trlalu halu aahh.. drpd bayarnya 1,5 M lbh baik beli perhiasan berlian yg model lain lah yg lbh mehong donk🤣🤣🤣

2024-02-22

0

YuWie

YuWie

400jt kok dibayar 1,5M demi gengsi...itu menang atau goblig..hah

2024-02-14

1

Wirda Lubis

Wirda Lubis

lanjut.

2024-01-04

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!