Nino yang tak begitu mempedulikan mereka pergi begitu saja.
"Kau mau kemana Juan?" tanya Franda masih menahan Juan.
"Kau tak perlu tau kemana aku pergi. Aku kecewa padamu Franda, kenapa kau melakukan ini denganku!" protes Juan.
"Bukankah kau sangat suka kalau aku yang mengendalikan permainan ranjangmu?" bisik Franda di telinga Juan.
"Aku tak peduli Franda!" Juan menepis tubuh Franda yang akan menggigit kecil telinganya.
"Juan...,' panggil Franda tetapi sayangnya Juan sudah lebih dulu masuk kedalam mobilnya dan melajukannya dengan kencang.
"Kenapa bisa aku melakukan hal ini kepada Franda! Dasar kau Juan tak pernah bisa tak tergoda sedikitpun." Gerutu Juan pada dirinya sendiri.
**
"Perut ini makin hari makin besar, aku harus gimana kalo ada orang yang bertanya?" keluh Kia di toilet sekolah dengan lirih.
"Sudah selesai Kia?" tanya Lula yang ikut mengantar Kia.
"Ga apa-apa kok," jawab Kia langsung mengajak Lula ke kantin.
"Makanmu banyak juga Ki...," sindir Lula melihat Kia makan dengan porsi lain dari tak biasanya," sindir Lula.
"Aku sangat lapar, jadi harus makan yang banyak Lula...," sahut Kia.
"Dimana Dion? aku belum melihatnya La...," tanya Kia.
"Oh... hari ini dia ijin mengantarkan mamanya berobat !" jawab Lula.
"Memang papanya kemana?" tanya Kia lagi.
"Lah mana ku tahu Kia... kan aku bukan petugas sensus." Jawab Lula langsung membuat mereka berdua tertawa bersama.
Melihat Kia sudah bisa tersenyum kembali, seluruh temannya ikut senang kecuali Meina.
"Kau tahu Ki... Meina dan Reyhan kabarnya sudah putus," ucap Lula memberitahu Kia.
"Baguslah setidak mereka sudah menemukan karna atas apa yang mereka perbuat." Sahut Kia sambil menghabiskan bakso terakhirnya.
"Permisi, boleh aku gabung?" tanya Reyhan.
"Gabung aja, aku juga mau selesai makannya." Jawab Kia ketus kemudian beranjak dari tempat duduknya.
Reyhan menarik pergelangan tangan Kia, menahannya agar tak meninggalkannya.
"Hubungan kita sudah berakhir Reyhan. Aku tak mau terjadi salah paham dengan Meina." Kia menepis tangan Reyhan lalu meninggalkannya sendirian.
"Ki... apa ga keterlaluan sikapmu tadi?" tanya Lula.
"Keterlaluan lagi jika aku menanggapinya." Jawab Kia.
"Keputusanmu sudah tepat Kia," puji Lula.
Mereka berdua berjalan menuju kelas secara bersama. Memang Kia dan Lula bersahabat sama-sama sejak kecil.
**
"Itu bukannya Juan si breng*sek yang sudah berurusan denganku?" gumam Dion.
Dion terus memperhatikan gerak-gerik Juan yang sedang bersama Franda.
"Gadis itu sama seperti yang ditemui di Cafe, itu tandanya Juan masih berhubungan dengan wanita lain selain Kia." gumam Dion.
"Dion... apa yang sedang kau lihat?" tanya mamanya.
"Eh, ga apa-apa kok mam... Dion hanya memikirkan kondisi mama. Mama cepat sembuh ya...," jawab Dion sambil bersandar di pundak mamanya dengan manja.
"Anak mama satu-satunya memang terbaik," puji mamanya Dion.
**
"Ki... pulang sekolah mau kemana?" tanya Lula.
"Sepertinya dirumah saja, badanku rasanya tak karuan pingin rebahan." Jawab Kia.
"Syukurlah pria itu tak mengganggumu lagi," ucap Lula dengan lirih tetapi masih bisa terdengar.
"Kau mengatakan pria, pria siapa yang kau maksud Lula?" tanya Kia.
"Kau salah dengar Kia, aku tak menyebutkan pria... hehehe...," sahut Lula tak mau terjadi perdebatan olehnya.
"Kita pulang sekarang?" tawar Lula.
Didepan gerbang sudah berdiri seorang pria yang saat ini sedang jadi perbincangan para teman-teman Kia di kelas.
"Ki... Ki... itu bukannya kak Juan?" tanya Lula.
Kia menoleh kearah yang ditunjuk oleh Lula lalu tersenyum kearahnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 61 Episodes
Comments
Jingga
ada loh kak cowok seperti juan ditempatku ampun dah parah 😠
2023-03-14
1