Kia berjalan masuk gerbang Sekolahnya, sebuah tangan tiba-tiba menariknya mengajaknya ke belakang Sekolah.
"Kia... aku mau menjelaskan semuanya soal Reyhan...," ucap Meina atau terbiasa dipanggil Mei.
"Apalagi yang mau kau jelaskan Mei..., semuanya sudah sangat jelas, kau tak perlu menjelaskannya lagi. Lagian aku sudah tak peduli dengan kalian. Mulai sekarang jangan pernah menggangguku lagi." sahut Kia menekan ucapannya.
Mei terdiam, dia bisa melihat wajah kecewa Kia saat ini. Tapi sayangnya nasi sudah menjadi bubur. Perbuatan Mei merebut Reyhan adalah tindakan yang salah.
Di dalam kelas, Kia lebih banyak diam tak seperti biasanya. Hatinya masih terasa sakit melihat Reyhan dan Mei sering bergandengan bersama.
"Kia, kantin yuk...," ajak Lula.
"Boleh... yuk...," sahut Kia.
Kia melewati Reyhan dan Meina dengan hati yang sangat kesal tapi masih bisa terkendali.
"Kia... kok Mei tega banget menusukmu dari belakang? aku kalau jadi kamu, sudah aku remas-remas tuh kepala mereka," ucap Lula kesal.
Mendengar Lula kesal, Kia hanya bisa tersenyum.
"Biarinlah, rugi sendiri kalau marah-marah... mending kita move on terus ganti yang lebih cakep," sahut Kia sambil mengedipkan satu matanya.
"Waaah... setuju kalau itu..., kalau perlu gebet juga anak sekolah sebelah. Orangnya kan cakep-cakep...," saran sesat Lula.
"Ada-ada saja kamu La... udah ah yuk makan, keburu waktu istirahat habis...," sahut Kia mengingatkan.
Waktu menunjukkan jam ke 5 pergantian jam pelajaran. Kebetulan saat itu jam kosong, Kia yang gerah melihat sikap Mei berpindah tempat berkumpul dengan Dion.
"Eh... si cantik tumben nih gabung sama kita, " ledek Dion.
"Emang ga boleh... kalau ga boleh aku pindah deh...," sahut Kia.
"Eit... boleh dong, siapa yang bilang ga boleh... kaget aja seorang Dion dihampiri cewek cantik berasa dunia runtuh tau...," Dion sengaja menggombali Kia.
"Aw... aw... aw... meleleh keringatku," sahut Lula.
"Ye... kirain hatinya malah keringatnya... hahaha...!" begitulah para teman-teman Kia dikelas. Mereka sangat senang dengan kehadiran Kia. Soalnya, semenjak Kia bersama Reyhan Kia tak pernah sekalipun boleh berkumpul dengan teman-temannya. Reyhan tipikal cowok pencemburu akut.
"Reyhan... kau tak apa?" tanya Mei saat melihat wajah Reyhan berubah.
"Aku tak apa Mei... sebaiknya kita pindah dari sini," jawab Reyhan kemudian menggandeng tangan Mei keluar dari kelasnya.
Semua orang satu kelas bersorak melihat tingkah Reyhan, sedangkan Kia meski hatinya merasakan sakit dia masih terlihat santai.
Sepulang sekolah Kia meminta bantu Dion untuk menebeng kendaraannya. Kebetulan kediaman Dion satu komplek dengan tantenya yang akan melaksanakan syukuran pernikahan anaknya.
"Dion...," panggil Kia.
"Boleh aku nebeng?" pinta Kia.
"Boleh banget Kia... rugi tau ga bolehin seorang Kia yang cantik nebeng diatas motorku yang keren ini...," sahut Dion.
"Udahlah Dion ga usah muji-muji gitu, jatuh cinta tau rasa loh!" ucap Kia terkekeh.
Melihat keakraban Dion dan Kia, Reyhan semakin panas dan tak sadar dia meninggalkan Mei yang masih mengobrol dengan teman lainnya.
"Loh... loh... Reyhan...!" panggil Mei melihat Reyhan sudah meninggalkannya.
"Kenapa Mei, ditinggal Reyhan?" tanya salah satu temannya.
"Hati-hati loh Mei... takut seperti Kia, ditinggalkan begitu saja setelah dapat yang baru... hahaha...!" sindir teman-temannya.
Mei semakin kesal, dia langsung menghindari teman-temannya. Mei tak sengaja melihat Kia sedang boncengan dengan Dion. Sekarang Mei tahu dengan yang terjadi pada Reyhan.
"Kau belum bisa melupakan Kia, Reyhan..." gumam Mei.
**
"Ki... apa kau tak mau mencari pengganti Reyhan?" tanya Dion.
"Capek Dion pacar-pacaran terus...," jawab Kia.
"Sorry ya Ki sikapku tadi... aku tak bermaksud bercanda seperti itu, aku sebenarnya kesal sama Reyhan. Sok kegantengan banget tuh orang, bisa gonta-ganti pacar emangnya keren apa...," ucap Dion.
"Udah ah... ga usah bahas dia ya...," sahut Kia.
"Okay Ki... eh, emangnya kak Eva dapat orang mana?" tanya Dion mengganti tema obrolannya.
"Kurang tau ya... aku belum tanya-tanya sama mama dan papa," jawab Kia.
"Ya sudah nanti ditanya biar tahu," ledek Dion.
Mereka berdua sebenarnya dipertemukan dalam acara keluarga. Orang tua Dion masih sepupuan dengan papanya Eva. Sedangkan mamanya Eva adik dari mamanya Kia. Jadi, setiap ada acara keluarga besar mereka selalu bertemu.
"Cie... cie...," sorak Nana melihat Kia turun dari motor Dion.
"Cie.. cie apa dik?" tanya Kia pura-pura tak mengerti.
"Kata Kak Nino, kalau kak Kia boncengan sama temannya harus bilang cie.. cie...," jawab Nana.
Kia dan Dion tertawa terbahak-bahak mendengar penuturan Nana.
"Nana pintar banget sih... Kira-kira kak Dion cocok ga sama kak Kia?" kejahilan Dion mulai lagi.
"Dion...," panggil Kia langsung memukul kepala Dion dengan tasnya.
**
Pagi ini semuanya sudah bersiap untuk acara pernikahan Eva sepupu Kia.
"Emang harus pakai begini ya kak?" gerutu Nino memakai beskap adat Jawa.
"Boleh ga ini diganti celana saja...," protes Nino daritadi.
"Nino...," panggil Kia dan Eva bersamaan.
"Okay... okay ndoro ayu...," sahut Nino.
Kia dan Eva terlihat tertawa bersama karena sikap Nino.
"Eva... sorry aku telat...," seorang pria bertubuh tinggi, tampan tiba dengan tergesa-gesa.
"Kemana saja sih... kagak ada respek-respeknya sama sahabat sendiri...," sahut Eva.
"Ada banyak pekerjaan yang harus aku selesaikan." Ucap pria itu.
"Ya... ya.. ya... tak usah dilanjutkan, aku mengerti...," sahut Eva.
Kia terlihat tak peduli dengan kedatangan pria itu. Dia masih santai dengan ponselnya. Tetapi berbanding terbalik dengan pria itu, dia terus menatap Kia.
"Juan... buruan ganti pakaianmu," panggil Eva.
"Siap bos...," sahut pria yang bernama Juan.
Juan masih terus melirik kearah Kia. Dion yang tak sengaja memperhatikan merasa tak suka dengan pria bernama Juan itu.
"Eh Ki... nih Lula minta foto kita... PAP yuk," ajak Dion yang sudah rapi dengan beskap serta blangkonnya.
Kia dengan senang hati langsung berfoto selfi dengan Dion, Nino juga ikut berfoto karena Kia menariknya.
Juan terus saja menatap Kia tanpa berkedip.
'Aku harus mendapatkan gadis itu' batin Juan.
**
Acara pernikahan Eva berjalan dengan lancar, selesai berfoto keluarga sebagai kenang-kenangan mereka semua berganti pakaian. Selesai berganti pakaian, Kia mengeluh perutnya lapar.
"Dion... aku lapar...," ucap Kia.
"Lapar makan Ki... lapar jangan panggil aku, ga tau apa aku lagi sibuk pacaran...," sahut Dion masih asyik telfonan dengan Lula.
"Ye... gaje...," sahut Kia kemudian meninggalkan Dion.
Kia memilih makanan di stand pernikahan Eva. Saat akan mengambil minuman, tak sengaja Kia menabrak Juan sehingga membuat bajunya basah.
"Sorry... sorry kak... aku tak sengaja," ucap Kia panik merasa tak enak.
"Tak apa-apa," sahut Juan tersenyum kearah Kia.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 61 Episodes
Comments
bebyBohay
bgus bngt
2023-03-03
2
💘💞Ratunya Bo Qingang💕💘.
ulluu ullluuuuu...🤣🤣🤣🤣
2023-01-02
1
💘💞Ratunya Bo Qingang💕💘.
bnr tuuuh kta kia...
2023-01-02
1