Epsd 6. Curhatan hati Juan

Satu bulan setelah kejadian itu, Kia merasa dirinya sudah berbuat terlalu jauh. Kia memutuskan untuk tak menerima panggilan atau Chat bahkan pertemuan dengan Juan. Kia pun kembali seperti semula, menjadi anak yang pendiam seperti setelah putus dari Reyhan.

"Ki... kantin yuk...," ajak Lula.

"Duluan aja, aku masih mau disini." Tolak Kia, dia lebih memilih berdiam diatas gedung ketimbang ke kantin.

"Ki... sebenarnya apa yang terjadi denganmu?" tanya Lula penasaran pasalnya hampir seminggu Kia berubah.

"Ga ada apa-apa Lula...," jawab Kia menutupi semua yang terjadi.

"Apa kak Juan sudah menghubungimu?" tiba-tiba Lula menanyakan soal Juan. Padahal sudah sekuat tenaga Kia mau melupakannya.

Terlihat Kia membuang nafasnya kasar.

"Jangan bahas dia ya...," sahut Kia.

"Gimana aku mau ga bahas udah 2 minggu ini kak Juan ada disana," Lula menunjuk kearah Juan bersandar di mobilnya tempat biasa Kia dan Juan bertemu untuk membolos.

Kia mengikuti arah jari Lula, berapa terkejutnya dia melihat Juan sedang melambaikan tangan kearahnya. Hati Kia yang tadinya sedih tak tahu kenapa berubah menjadi bahagia.

"Ehm... cie... cie... yang ga ketemu sebulan...," sindir Lula.

"Apaan sih Lula, ga jelas banget." Sahut Kia.

Kia berusaha untuk menahan perasaannya didepan Lula. Diam-diam rupanya Lula sering berinteraksi dengan Juan demi menyampaikan keadaan Kia. Juan sengaja menemui Lula untuk meminta tolong memberinya informasi kabar Kia.

Lula diam-diam menyuruh Juan untuk naik keatas sekolah. Tanpa menunggu lama Juan segera mengikuti arahan Lula. Sebagai pria Juan bisa dikatakan sebagai pria yang berani. Contohnya saat ini, disaat sekolah masih melaksanakan kegiatan belajar mengajar Juan memberanikan diri untuk meminta ijin kepada guru untuk mengajak Kia dengan alasan keperluan keluarga.

Kia yang mendapat panggilan dari salah satu guru terkejut.

"Ki... dicari Mr. Jo tuh...," ucap Meta teman sekelas Kia yang ditugaskan untuk mencari Kia karena ada tamu.

Kia menoleh kearah Lula. Lula langsung mengendikkan kedua bahunya tak tahu. Kia kembali menoleh kearah Meta yang sudah lebih dulu berjalan. Kia sedikit berlari mengejar Meta .

Sesampainya di ruang tamu guru, "Kia segera kekasih barangmu, soalnya kakak sepupumu sudah menjemputmu." Ucap Mr. Jo.

Kia merasa bingung lalu menoleh kearah kursi didepannya yang ternyata ada Juan. Juan melemparkan senyum kepada Kia. Sedangkan Kia langsung melotot kearahnya.

"Kia... kenapa kau tak bilang jika saudaramu ada yang menikah? kau jan bisa ikut ulangan harian besok lusa. Sekarang kau bisa pulang lebih awal dari biasanya." Ucap Mr. Jo.

Kia melirik tajam Juan yang tersenyum kearahnya.

"Eh... i-iya Mr...," sahut Kia.

Kia langsung berbalik ke kelasnya untuk mengambil tasnya. Meina yang sedikit kepo menyapa Kia, "mau kemana Kia? ga biasanya pulang awal," tanya Mei dengan nada menyindir.

"Cari berlian buat tunangan." sahut Kia singkat.

Terlihat Meina sangat kesal dengan sikap Kia.

"Bisa-bisanya sekarang dia ketus denganku, aku kan sudah minta maaf... apa begitu sikap baik...?" gerutu Meina.

"Minta maaf doang emangnya cukup... sakit hatinya masih basah tau... untungnya penggantinya lebih tajir...," sahut Lula sengaja menyindir.

"Maksudmu apaan Lula, nyindir aku...,"

"Ye... ngapain nyindir... eh Meina, kalau kau tak bersalah tak perlulah ngerasa apa yang aku ucapkan." sahut Lula langsung membuat Meina terdiam secepatnya. Sedangkan Reyhan dia terlihat tidak memperdulikan Meina, hal itu malah membuat Meina semakin kesal. Meina pergi begitu saja.

Kia kini sudah bersiap pergi bersama Juan. Mereka berdua berpamitan kepada Mr. Jo.

"Terimakasih pak, kami berdua pamit dulu." Pamit Juan dengan sopan.

Kia tersenyum dengan menundukkan sedikit tubuhnya. Mereka berdua meninggalkan sekolah Kia.

"Mulai merasa nyesel ya...," sindir Lula melihat Reyhan diam-diam memperhatikan Kia bersama Juan.

"Siapa dia Lula?" tanya Reyhan penasaran.

"Kepo ya... tanya Kia sendiri sono...," jawab Lula berhasil membuat Reyhan cemburu.

Reyhan melirik Lula lalu meninggalkannya. Lula dengan spontan tertawa puas melihat ekspresi Reyhan.

"Kesambet setan mana La?" sapa Dion selesai dari kamar mandi.

"Kau lihat ekspresi Reyhan tadi waktu Kia dijemput kak Juan sumpah gokil abis, mirip kambing jenggotan... hahaha...," Lula masih belum bisa menahan tawanya.

"Kia dan kak Juan?" tanya Dion memastikan.

"Iya Dion... baru saja kak Juan menjemput Kia...," jawab Lula.

'Ada apa kak Juan menjemput Kia? apa mereka ada hubungan serius?' batin Dion.

"Eh... ngalamunin apa kok diam?" tanya Lula yang tak mendapatkan respon dari Juan, malah yang terlihat saat ini Dion terlihat serius.

"Ga ada kok... masuk yuk... Mr. Jo uda keluar dari ruangannya," ajak Dion langsung menarik lengan Lula.

**

"Maaf ya aku mengajakmu bertemu dengan cara ini," ucap Juan.

Kia hanya menarik satu bibirnya tanpa ucapan.

"Mengenai hari itu, aku minta maaf karena sudah lancang melakukan---"

"Lupakan." Sahut Kia memotong ucapan Juan.

Juan tersenyum karena pada akhirnya Kia mau mengeluarkan suara untuknya meskipun sedikit.

"Baiklah. Aku mau mengajakmu kesebuah tempat yang sangat indah, untuk menebus semua kesalahanku kau berhak untuk mengambil apa saja yang ada disana." Ucap Juan.

Mereka berdua melewati perjalanan hampir 1 jam. Hari ini kedua orang tua Kia ke luar kota dan akan pulang besok. Jadi, untuk hari ini Kia sedikit bebas.

Juan turun terlebih dulu, dia langsung mencari jaket untuk menghangatkan tubuh Kia. Benar kata Juan ini tempat yang sangat indah, diatas lereng gunung dengan angin yang menyambar seluruh kulit membuatnya dingin.

Kia menggesek kedua tangannya, Juan dari belakang langsung memakaikan Jaket yang dibelinya.

"Eh... terimakasih," ucap Kia.

"Kau kedinginan," sahut Juan melihat Kia kedinginan wajahnya pucat. Saat Juan akan merangkulnya, Kia menolaknya.

"Okay... maaf, aku tak sengaja." Ucap Juan.

Juan mempersilahkan Kia berjalan terlebih dulu. Kia sengaja menahan rasa dingin ditubuhnya, diam-diam Kia memiliki alergi terhadap dingin.

"Kau tahu Kia, tempat ini tempat dimana aku menghabiskan waktu ketika sedang berada dalam masalah." Ucap Juan. Kia masih mendengarkan Juan sambil menahan rasa dingin.

"Sejak kecil aku selalu berharap papa pulang kerumah, tetapi papa tak pernah pulang sampai aku memergokinya dengan seorang wanita selain mama. Semenjak saat itu aku tahu kenapa mama sering menangis di dalam kamarnya." kini Juan terlihat sangat sedih menceritakan sisi lain dari kehidupannya.

Kia menepuk bahu Juan dan tersenyum kearahnya.

"Kakak pasti bisa melalui semuanya," ucap Kia. Tanpa Kia sadari, Kia menarik Juan kedalam pelukannya.

Baru pertama ini Juan bisa mengungkapkan kesulitannya hanya kepada Kia. Sebenarnya dalam lubuk hati yang dalam Juan suka kepada Kia dalam pandangan pertama.

Merasakan Kia melepas pelukannya, Juan mengendurkan pelukannya dan menoleh kearah Kia yang sudah lemas.

"Ki... apa yang terjadi denganmu,"

Episodes
1 Epsd 1. Dua garis merah
2 Epsd 2. Penjelasan Meina
3 Epsd 3. Perkenalan
4 Epsd 4. Pertemuan Kia dan Juan
5 Epsd 5. Kencan pertama
6 Epsd 6. Curhatan hati Juan
7 Epsd 7. Khilaf
8 Epsd 8. Kemarahan papa Adit
9 Epsd 9. Kau tak pantas untuknya!
10 Epsd 10. Kenyataan pahit
11 Epsd 11. Cukup Juan!
12 Epsd 12. Apa itu cinta
13 Epsd 13. Pergulatan kedua
14 Epsd 14. Kesempatan 1
15 Epsd 15. Kesempatan 2
16 Epsd 16. Kesempatan 3
17 Epsd 17. Kesempatan 4
18 Epsd 18. Janji Manis
19 Epsd 19. Jatuh pingsan
20 Epsd 20. Ancaman Juan
21 Epsd 21. Terkuak yang sebenarnya
22 Epsd 22. Kepergian Kia dari rumah
23 Epsd 23. Kuret
24 Epsd 24. Perasaan seorang Ibu
25 Epsd 25. Rencana Eva part 1
26 Epsd 26. Rencana Eva part 2
27 Epsd 27. Titik terang
28 Epsd 28. Menemukan Kia
29 Epsd 29. Bisa gawat ini
30 Epsd 30. Do'a orang tua
31 Epsd 31. Kembalinya Kia
32 Epsd 32. Permasalahan Kia
33 Epsd 33. Mahasiswa Abadi
34 Epsd 34. Miss you Kia
35 Epsd 35. Tolong mengerti Juan mam?
36 Epsd 36. Dokter tampan
37 Epsd 37. Barbeque
38 Epsd 38. Kecurigaan mama Lita kepada Amanda
39 Epsd 39. Tak waras
40 Epsd 40. Akhirnya kau datang
41 Epsd 41. Kia, I love you
42 Epsd 42. Tak mau bermasalah
43 Epsd 43. Kecemburuan Meina
44 Epsd 44. Terus berjuang
45 Epsd 45. Masalalu papa Adit
46 Epsd 46. Menemui Elmira
47 Epsd 47. Taruhan
48 Epsd 48. Taruhan
49 Epsd 49. Kenyataan sebenarnya
50 Epsd 50. Hatimu hanya untukku
51 Epsd 51. Karma
52 Epsd 52. Masalalu papa Adit
53 Epsd 53. Calon papa mertua
54 Epsd 53. Calon papa mertua
55 Epsd 54. Pertemuan
56 Epsd 55. Restu
57 Epsd 56. Kesempatan
58 Epsd 57. Siapa Jayden?
59 Epsd 58. Saudara tiri
60 Epsd 59. Sangat mencintainya
61 Epsd 60. Akhir sebuah cerita
Episodes

Updated 61 Episodes

1
Epsd 1. Dua garis merah
2
Epsd 2. Penjelasan Meina
3
Epsd 3. Perkenalan
4
Epsd 4. Pertemuan Kia dan Juan
5
Epsd 5. Kencan pertama
6
Epsd 6. Curhatan hati Juan
7
Epsd 7. Khilaf
8
Epsd 8. Kemarahan papa Adit
9
Epsd 9. Kau tak pantas untuknya!
10
Epsd 10. Kenyataan pahit
11
Epsd 11. Cukup Juan!
12
Epsd 12. Apa itu cinta
13
Epsd 13. Pergulatan kedua
14
Epsd 14. Kesempatan 1
15
Epsd 15. Kesempatan 2
16
Epsd 16. Kesempatan 3
17
Epsd 17. Kesempatan 4
18
Epsd 18. Janji Manis
19
Epsd 19. Jatuh pingsan
20
Epsd 20. Ancaman Juan
21
Epsd 21. Terkuak yang sebenarnya
22
Epsd 22. Kepergian Kia dari rumah
23
Epsd 23. Kuret
24
Epsd 24. Perasaan seorang Ibu
25
Epsd 25. Rencana Eva part 1
26
Epsd 26. Rencana Eva part 2
27
Epsd 27. Titik terang
28
Epsd 28. Menemukan Kia
29
Epsd 29. Bisa gawat ini
30
Epsd 30. Do'a orang tua
31
Epsd 31. Kembalinya Kia
32
Epsd 32. Permasalahan Kia
33
Epsd 33. Mahasiswa Abadi
34
Epsd 34. Miss you Kia
35
Epsd 35. Tolong mengerti Juan mam?
36
Epsd 36. Dokter tampan
37
Epsd 37. Barbeque
38
Epsd 38. Kecurigaan mama Lita kepada Amanda
39
Epsd 39. Tak waras
40
Epsd 40. Akhirnya kau datang
41
Epsd 41. Kia, I love you
42
Epsd 42. Tak mau bermasalah
43
Epsd 43. Kecemburuan Meina
44
Epsd 44. Terus berjuang
45
Epsd 45. Masalalu papa Adit
46
Epsd 46. Menemui Elmira
47
Epsd 47. Taruhan
48
Epsd 48. Taruhan
49
Epsd 49. Kenyataan sebenarnya
50
Epsd 50. Hatimu hanya untukku
51
Epsd 51. Karma
52
Epsd 52. Masalalu papa Adit
53
Epsd 53. Calon papa mertua
54
Epsd 53. Calon papa mertua
55
Epsd 54. Pertemuan
56
Epsd 55. Restu
57
Epsd 56. Kesempatan
58
Epsd 57. Siapa Jayden?
59
Epsd 58. Saudara tiri
60
Epsd 59. Sangat mencintainya
61
Epsd 60. Akhir sebuah cerita

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!