Epsd 10. Kenyataan pahit

Sesampainya di cafe tempat Kia sering nongkrong bersama teman-temannya. Lula memesan roti bakar dengan cokelat caramel favorit mereka.

"Jauh-jauh ke Cafe kalian hanya memesan roti bakar, gimana sih...," cibir Dion melihat pesanan Lula.

"Terserah aku lah... mau pesan apa aja, bukan urusan seleramu," sahut Lula.

Kia masih saja terdiam sambil memandangi ponselnya. Lula meraih jemari Kia agar Kia bisa melupakan sejenak permasalahannya.

"Terimakasih kak...," ucap Lula kepada pelayan Cafe mengantarkan pesanannya.

"Aduh Ki... ini enak banget, baunya Ki lembut di hidung." Ucap Lula mencium aroma roti bakar cokelat caramel pesanannya.

Bukan ikut menikmati aromanya, Kia justru merasa mual. Bau harum cokelat yang biasanya disukai banyak orang, justru berbeda di indra penciuman Kia. Kia yang tak mampu lagi menahan langsung berlari ke kamar mandi.

"Ki... Kia...!" teriak Lula memanggil Kia.

"Kia kenapa La?" tanya Dion bingung.

"Kau disini dulu Dion, aku mau mengejar Kia." Ucap Lula langsung berlari mengejar Kia ke kamar mandi.

Hoek... Hoek...!

Terdengar Kia memuntahkan seluruh isi perutnya.

"Ki... kau tak apa-apa?" tanya Lula menggedor pintu kamar mandi Kia.

Kia tak menjawabnya, dia masih melanjutkan muntahnya yang belum selesai.

Lula merasa khawatir lalu menghubungi Dion agar membawakan minyak angin.

"Dion, bisakah kau mengantarkan minyak angin kemari?" pinta Lula menghubungi Dion lalu menutup panggilannya.

Dion langsung mencari minyak angin di dalam tas Lula. Saat Dion akan beranjak dari duduknya dia tak sengaja melihat Juan bersama Franda.

"Bukankah itu Juan?" gumam Dion kembali memperhatikan dengan jelas itu Juan beneran atau tidak.

Terlihat Juan merangkul mesra Franda, sesekali Juan mencium pipi Franda.

"Ga bener nih orang, Kia harus melihat dengan mata kepalanya sendiri sikap Juan." Ucap Juan segera menghampiri Kia dan Lula.

"Lama banget sih...," ucap Lula langsung menyahut minyak angin ditangan Juan.

"La... Lula...," panggil Dion lirih.

"Apaan sih Dion... bentar dong, lihat nih Kia terlihat lemas," sembari menunjuk kearah Kia yang memang terlihat lemas akibat muntahnya.

"Gimana Ki... udah enakan?" tanya Lula selesai membalur minyak angin ke tengkuk lehernya sambil dipijat pelan.

Jawab Kia dengan menganggukkan kepalanya.

"Maaf Lula aku sudah mengacaukan acara kita," ucap Kia.

"Ngomong apa sih Ki... ga ada kacau-kacauan. Sekarang kau istirahat, aku dan Dion akan mengantarmu pulang." Sahut Lula.

Kemudian keduanya beranjak keluar dari toilet wanita. Diluar sana, Dion sudah menunggu keduanya. Dion tak sabar melihat keputusan Kia setelah melihat dengan mata kepalanya sendiri sikap Juan.

"Dion... kita pulang langsung, kasihan Kia sepertinya masuk angin," ucap Lula.

"Lula... bentar lagi ya...," pinta Dion.

"Kau lihat kondisi Kia sangat lemas, kita ga bisa lama-lama nongkrong di Cafe ini," sahut Lula.

Dion hanya bisa pasrah mengikuti duo wanita didepannya. Saat mereka berjalan keluar , pas tak sengaja Juan terlihat memberikan cincin kepada Franda.

Kia langsung terdiam, hatinya terasa sangat sakit melihatnya.

"Ki... nanti jangan lupa kalo masuk angin kas---" Lula menghentikan ucapannya tak sengaja pandangan matanya tertuju kepada Juan.

"Oh tidak! ini ga mungkin...bagaimana dengan Kia?" gumam Lula langsung menoleh kearah Kia.

Hati Kia terasa sangat sakit melihat Juan memberikan sebuah hadiah kepada Franda.

"Kia... kau tak apa-apa?" tanya Lula pelan.

Kia menyeka air matanya, lalu menghampiri meja Juan.

"Dion... ini gimana?" tanya Lula khawatir.

"Biar Kia melihat dengan mata kepalannya sendiri siapa Juan sebenarnya." Jawab Dion.

Ditempat meja makan Juan yang kebetulan Juan akan menyuapi Franda, Kia mendekat.

"Kau tahu kau sangat cantik Franda, berbeda dengan lain. Kecantikanmu tak bisa mengalahkan wanita lain," ucap Juan sambil membelai pipi Franda

"Ki...," panggil Franda melihat Kia berdiri dibelakang Juan.

Juan menoleh kebelakangnya, terkejut melihat Kia sedang menatap tajam kearahnya.

"Ki, sejak kapan kau disini?" tanya Franda.

"Oh ya Ki, perkenalkan ini cowok aku." ucap Franda.

Juan menaikan pandangannya sejajar lurus dengan pandangan Kia. Terlihat kedua ujung mata Kia sudah bersiap membasahi pipinya.

PLAK!

Satu tamparan mendarat sempurna di pipi Juan.

"Ki, apa yang kau lakukan!" bentak Franda.

"Aku melakukan apa yang seharusnya aku lakukan." Ucap Kia dengan wajah sangat kecewa. Kia kemudian meninggalkan Juan dengan tangis sakit hati.

Juan berlari mengejar Kia, namun ditahan oleh Franda.

"Kau mau kemana?" tanya Franda.

"Maaf Franda, kau pulang bersama taxi aku masih ada urusan." Jawab Juan kemudian menepis tangan Franda yang melingkar di pergelangannya.

**

Sepanjang perjalanan, Kia terus saja menangis. Dia tak menyangka jika akan melihat Juan bersama Franda yang bukan lain adalah sahabatnya luar sekolah.

"Ki... tenangkan dirimu, jangan nangis lagi ya...," pinta Lula.

"Kenapa kak Juan tega melakukan ini semua... hiks... hiks...," ucap Kia.

Lula yang tak tega langsung memeluk Kia.

"Tuhan sudah membuka semuanya Ki... bukankah aku dan Dion sudah memberitahumu Ki...," Lula mencoba mengingatkan Kia.

"Maafkan aku Lula, Dion karena tak mendengatkanmu... hiks... hiks...," ucap Kia meminta maaf.

"Sudah yok Ki, ga usah ditangisi...," sahut Dion.

"Bagaimana aku bisa melupakan kenangan bersama Juan Lula... a sedang hamil anak Juan. Apa yang harus aku lakukan Lula, Dion...?" tanya Kia.

Mendengar kata hamil, Dion langsung mengerem mendadak mobilnya.

"Dion... Hati-hati mengemudinya!" bentak Lula.

Dion langsung menoleh kearah Kia. Kini wajahnya berubah menjadi marah.

"Ki... coba jelaskan maksud ucapanmu tadi." pinta Dion. Lula juga menyetujui pertanyaan Dion.

Kia tertunduk dengan lirih mengatakan, "aku hamil anak Juan... hiks.. hiks...," jawab Kia.

Lula langsung lemas mendengar kebenaran ini. Sedang Dion memukul setirnya dengan kencang.

"Breng*sek kau Juan!" umpat kesal Dion tak terima.

Lula kembali menarik tubuh Kia kedalam pelukannya. Mereka berdua menangis bersama.

"Dari awal aku sudah memperingatkanmu Kia... Juan itu memang bukan pria baik-baik. Tapi kau selalu menentangnya. Sekarang kau persiapkan dirimu atas apa yang akan aku lakukan terhadapnya," ucap Dion.

Benar saja mobil Juan berhenti tepat didepan kendaraan Dion yang berhenti dipinggil jalan. Dion langsung turun dari mobilnya dan menghajar Juan begitu saja,

BUGHK!

"Dion... dengarkan aku dulu," pinta Juan.

"Apa yang harus aku dengarkan lagi? " sahut Dion.

BUGHK!

Dion berhasil mendaratkan pukulan selanjutnya kepada Juan. Aksi pukul memukul itu terjadi. Kali ini Juan juga tak mau kalah, dia terus saja melawan pukulan Dion.

Kia yang melihatnya langsung menahan Dion.

"Dion... cukup Dion...," ucap Kia melerai keduanya.

Dion menyeka darah yang keluar diujung bibirnya. "Dion kita pulang sekarang," ajak Kia.

"Kia...!" panggil Juan.

"Mulai sekarang jangan pernah menggangkuku lagi kak Juan!"

Episodes
1 Epsd 1. Dua garis merah
2 Epsd 2. Penjelasan Meina
3 Epsd 3. Perkenalan
4 Epsd 4. Pertemuan Kia dan Juan
5 Epsd 5. Kencan pertama
6 Epsd 6. Curhatan hati Juan
7 Epsd 7. Khilaf
8 Epsd 8. Kemarahan papa Adit
9 Epsd 9. Kau tak pantas untuknya!
10 Epsd 10. Kenyataan pahit
11 Epsd 11. Cukup Juan!
12 Epsd 12. Apa itu cinta
13 Epsd 13. Pergulatan kedua
14 Epsd 14. Kesempatan 1
15 Epsd 15. Kesempatan 2
16 Epsd 16. Kesempatan 3
17 Epsd 17. Kesempatan 4
18 Epsd 18. Janji Manis
19 Epsd 19. Jatuh pingsan
20 Epsd 20. Ancaman Juan
21 Epsd 21. Terkuak yang sebenarnya
22 Epsd 22. Kepergian Kia dari rumah
23 Epsd 23. Kuret
24 Epsd 24. Perasaan seorang Ibu
25 Epsd 25. Rencana Eva part 1
26 Epsd 26. Rencana Eva part 2
27 Epsd 27. Titik terang
28 Epsd 28. Menemukan Kia
29 Epsd 29. Bisa gawat ini
30 Epsd 30. Do'a orang tua
31 Epsd 31. Kembalinya Kia
32 Epsd 32. Permasalahan Kia
33 Epsd 33. Mahasiswa Abadi
34 Epsd 34. Miss you Kia
35 Epsd 35. Tolong mengerti Juan mam?
36 Epsd 36. Dokter tampan
37 Epsd 37. Barbeque
38 Epsd 38. Kecurigaan mama Lita kepada Amanda
39 Epsd 39. Tak waras
40 Epsd 40. Akhirnya kau datang
41 Epsd 41. Kia, I love you
42 Epsd 42. Tak mau bermasalah
43 Epsd 43. Kecemburuan Meina
44 Epsd 44. Terus berjuang
45 Epsd 45. Masalalu papa Adit
46 Epsd 46. Menemui Elmira
47 Epsd 47. Taruhan
48 Epsd 48. Taruhan
49 Epsd 49. Kenyataan sebenarnya
50 Epsd 50. Hatimu hanya untukku
51 Epsd 51. Karma
52 Epsd 52. Masalalu papa Adit
53 Epsd 53. Calon papa mertua
54 Epsd 53. Calon papa mertua
55 Epsd 54. Pertemuan
56 Epsd 55. Restu
57 Epsd 56. Kesempatan
58 Epsd 57. Siapa Jayden?
59 Epsd 58. Saudara tiri
60 Epsd 59. Sangat mencintainya
61 Epsd 60. Akhir sebuah cerita
Episodes

Updated 61 Episodes

1
Epsd 1. Dua garis merah
2
Epsd 2. Penjelasan Meina
3
Epsd 3. Perkenalan
4
Epsd 4. Pertemuan Kia dan Juan
5
Epsd 5. Kencan pertama
6
Epsd 6. Curhatan hati Juan
7
Epsd 7. Khilaf
8
Epsd 8. Kemarahan papa Adit
9
Epsd 9. Kau tak pantas untuknya!
10
Epsd 10. Kenyataan pahit
11
Epsd 11. Cukup Juan!
12
Epsd 12. Apa itu cinta
13
Epsd 13. Pergulatan kedua
14
Epsd 14. Kesempatan 1
15
Epsd 15. Kesempatan 2
16
Epsd 16. Kesempatan 3
17
Epsd 17. Kesempatan 4
18
Epsd 18. Janji Manis
19
Epsd 19. Jatuh pingsan
20
Epsd 20. Ancaman Juan
21
Epsd 21. Terkuak yang sebenarnya
22
Epsd 22. Kepergian Kia dari rumah
23
Epsd 23. Kuret
24
Epsd 24. Perasaan seorang Ibu
25
Epsd 25. Rencana Eva part 1
26
Epsd 26. Rencana Eva part 2
27
Epsd 27. Titik terang
28
Epsd 28. Menemukan Kia
29
Epsd 29. Bisa gawat ini
30
Epsd 30. Do'a orang tua
31
Epsd 31. Kembalinya Kia
32
Epsd 32. Permasalahan Kia
33
Epsd 33. Mahasiswa Abadi
34
Epsd 34. Miss you Kia
35
Epsd 35. Tolong mengerti Juan mam?
36
Epsd 36. Dokter tampan
37
Epsd 37. Barbeque
38
Epsd 38. Kecurigaan mama Lita kepada Amanda
39
Epsd 39. Tak waras
40
Epsd 40. Akhirnya kau datang
41
Epsd 41. Kia, I love you
42
Epsd 42. Tak mau bermasalah
43
Epsd 43. Kecemburuan Meina
44
Epsd 44. Terus berjuang
45
Epsd 45. Masalalu papa Adit
46
Epsd 46. Menemui Elmira
47
Epsd 47. Taruhan
48
Epsd 48. Taruhan
49
Epsd 49. Kenyataan sebenarnya
50
Epsd 50. Hatimu hanya untukku
51
Epsd 51. Karma
52
Epsd 52. Masalalu papa Adit
53
Epsd 53. Calon papa mertua
54
Epsd 53. Calon papa mertua
55
Epsd 54. Pertemuan
56
Epsd 55. Restu
57
Epsd 56. Kesempatan
58
Epsd 57. Siapa Jayden?
59
Epsd 58. Saudara tiri
60
Epsd 59. Sangat mencintainya
61
Epsd 60. Akhir sebuah cerita

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!