"Aku dan Kia bersahabat," jawab Franda.
"Bagaimana bisa kau bersahabat dengan Kia? sekolah kalian berbeda...?" tanya Juan kembali.
"Kenapa kau menanyakan sedetail itu? apa ini yang membuatmu ketakutan saat Kia memergoki kita?" balik tanya Franda.
Juan merasa kesal, kepalanya sekarang merasa pusing. Juan duduk disamping kursi Franda.
"Kau terlalu lelah memikirkan kita sehingga membuatmu pusing seperti ini." Sahut Franda kemudian mengambilkan sebotol air mineral untuknya.
"Minumlah dulu, baru kita bicarakan baik-baik." Ucap Franda.
Juan mengambil botol air mineral itu dan segera meminumnya.
"Jadi gimana sekarang, apa kita masih akan melanjutkan hubungan kita atau hanya sampai disini?" tanya Franda.
"Tapi ingat jika kita hanya sampai disini, jangan pernah menemuiku lagi." Ancam Franda kepada Juan.
Franda tau jika Juan tak bisa melepaskannya begitu saja. Sebagai Juan yang memiliki naf*su lebih akan sangat sulit jika hanya memiliki satu wanita pemuas untuk has*ratnya.
"Jangan membicarakan ini. Lebih baik kau merayuku seperti biasanya." Sahut Juan.
Franda berhasil meruntuhkan pertahanan Juan, gadis SMA yang sudah terbiasa terjun di bidang free *** itu termasuk sangat cerdas dalam pelayanan tersebut. Buktinya kini Juan kembali melupakan ucapannya beberapa menit yang lalu saat bersama Kia. Juan melakukan hal itu lagi bersama Franda hingga pagi menjelang.
**
"Kia...!" panggil papa.
Kia yang saat itu akan berangkat sekolah menghentikan langkahnya.
"Papa tak mau lagi mendengar kau membolos, untuk beberapa hari kedepan papa dan mama akan kembali ke luar kota. Jaga kedua adikmu dengan baik." Pesan papanya.
"Papa baru tiba dan akan pergi lagi?" protes Nino.
"Ada proyek yang harus segera diselesaikan nak. Papa akan mengusahakan selesai secepatnya agar kita bisa berkumpul bersama." Ucap papanya meyakinkan kedua adiknya.
Kia hanya terdiam, yang dia pikirkan saat ini adalah waktu kebersamaannya dengan Juan akan lebih leluasa. Kia mencium punggung telapak tangan papanya lalu mamanya.
"Hati-hati ya sayang... jaga dirimu beserta kedua adikmu," pesan mama kemudian megecup kedua pipi Kia bergantian.
Kia hanya mengangguk dan terdiam menahan rasa mual gara-gara mencium aroma minyak wangi mamanya. Setelah kedua orangtuanya masuk kedalam mobil dan melaju, Kia buru-buru masuk mencari toilet. Didalam sana, Kua terus saja memuntahkan isi perutnya. Melihat Kia muntah-muntah, Nana si bungsu mendekatinya.
"Kak Kia sedang apa?" tanya Nana dengan polosnya.
"Ga apa-apa kok dek, kakak cuma sedikit tak enak badan." Jawab Kia lalu menggandeng Nana keluar agak tak terlalu curiga.
"Kak... Nino pake motor saja, soalnya nanti ada ekstra. Kalau dijemput kasihan sama mang Dulu. Iya kan mang...!" sahut Nino.
"Terserah kau lah dek... Kakak sama Nana berangkat duluan keburu telat. Kakak berangkat dulu adik tampan...," pamit Kia bercanda.
"Yuhu... kakakku miss Universe yang gagal di bagian ketinggian...," ledek Nino.
"Awas lo ya dek, kalau pulang nanti kakak bejeg-bejeg wajahmu...!" teriak Kia.
Nino masih saja menguji mental kakaknya. Tiap hari ada saja tema untuk mengerjai sang kakak tercinta. Bahkan hubungan mereka selalu menjadi iri para tetangga.
Nino segera melajukan kendaraannya menuju ke sekolahnya. Di pertengahan jalan Nino tak sengaja melihat Juan sedang bersama Franda.
"Bukankah itu kak Juan dan Franda sahabat kal Kia?" gumam Nino.
"Ada hubungan apa diantara mereka?" batin Nino.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 61 Episodes
Comments