"Hai Ki...," sapa Juan menghampiri Kia.
"Lula, kita pulang sekarang ya...," ajak Kia menarik pergelangan tangan Lula.
Dengan gerak cepat Juan segera menarik pergelangan tangan Kia.
"Kia tunggu dulu, aku mau ngomong sebentar denganmu." Ucap Juan.
"Maaf, aku sedang tak enak badan." Tolak Kia lalu menarik pergelangan tangan Lula menghindari Juan.
Juan yang masih kekeh, mengejar Kia dan Lula.
"Ki... tunggu sebentar saja, aku ingin mengajakmu kesuatu tempat." Bujuk Juan.
'Aku tau kau pasti akan memintanya kembali Juan, karena kau tak akan melewatkan kesempatan itu lagi, ' batin Kia.
"Kia... please Ki, kali ini saja..." mode rayuan terakhir.
"Aku sudah mengatakannya padamu kalau aku sedang tak enak badan. Please jangan ganggu aku Juan," Kia menolak Juan sekali lagi.
"Maaf Kia, tapi bolehkah sekali ini saja aku menemanimu istirahat, setidaknya aku mau mengecek calon anak kita." Ucap Juan dengan lirih namun masih bisa terdengar Kia dan Lula.
Kia langsung saja menutup mulut Juan dengan tangannya, Lula sendiri menoleh ke kanan dan kiri mengantisipasi supaya tak ada yang mendengar ucapan Juan.
"Ga usah bahas itu disini... kalau ada yang dengar bisa bermasalah besar Juan," Sahut Kia sembari menggigit-gigit giginya karena kesal Juan sudah berani mengancam dirinya.
Ya, Kia menganggap itu sebagai ancaman karena Juan sudah berani membicarakan soal kehamilannya di muka umum.
"Makanya boleh ya kali ini aja...," bujuk Juan kembali.
Kia menoleh kearah Lula meminta pendapat, Lula menganggukkan kepalanya untuk berjaga jika Juan berbuat nekat.
"Tapi aku punya permintaan...," ucap Kia.
"Apa?" tanya Juan.
"Aku ingin Lula ikut serta kita." Jawab Kia.
Lula menggeleng-gelengkan kepalanya tak setuju, namun sayangnya Kia langsung menarik pergelangan tangannya masuk kedalam mobil Juan.
Kia dan Lula duduk di kursi penumpang, sedangkan Juan mengemudi didepan. Meskipun dengan perasaan yang kecewa, tapi dia tetap profesional agar Kia tak curiga.
Sesampainya di sebuah klinik dokter kandungan, Kia nampak ragu untuk turun. Kia sangat takut untuk masuk kesana. Tapi Juan menggandengnya dan menenangkan hatinya.
"Lula...," panggil Kia kepada Lula yang tak turun dari mobil.
"Ada aku Kia, semuanya akan baik-baik saja." Ucap Juan meyakinkan Kia.
Kia dan Juan masuk kedalam, disana seorang dokter kandungan menyapa keduanya dengan ramah.
"Juan, apa kabarmu?" tanya dokter kandungan bertag-name Cecilia.
"Seperti yang kau lihat Cecilia," jawab Juan nampak akrab dengan sosok Cecilia.
"Waow... baru lagi nih... lebih fresh...," celetuk Cecilia langsung mendapat pelototan tajam dari Juan.
"Oups... sorry...," ucap Cecilia dengan lirih namun masih terdengar oleh Kia.
Kia hanya berpura-pura tak mendengar ucapan dokter Cecilia, nampaknya dia banyak tau mengenai Juan.
"Perkenalkan aku Cecilia, sahabat sekaligus mantan Juan," Cecilia terkekeh dengan ucapannya.
Kia hanya tersenyum, tak tahu harus menanggapi bagaimana.
"Tak usah dipercaya ucapannya Kia, dia memang selalu seperti itu." Sahut Juan terlihat biasa.
"Siapa namamu cantik?" tanya Cecilia.
"Zaskia," Jawab Kia.
"Nama yang cantik seperti orangnya. Kau memang selalu pintar mencari cewek cantik Juan...," ledek Cecilia.
"Tak usah didengarkan ucapannya Kia, dia memang suka seperti itu." Sahut Juan kembali.
"Cecilia... aku ingin kau memeriksa kandungan istriku." Ucap Juan.
Cecilia sedikit terkejut, pasalnya setiap Juan kesini bersama seorang wanita dia pasti memintanya untuk mengabor*si. Tetapi hari ini lain dari yang lain, Juan memintanya untuk memeriksa.
"Tunggu apalagi Cecil?" sahut Juan menyadarkan lamunan Cecilia.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 61 Episodes
Comments
Jingga
wow mantan?
adududu... juan pemain wanita
2023-03-14
1