Hari-hari berjalan dengan baik untuk Tama dan juga Elsa, karena Elsa Belum berani lagi memasak maka selama ini mereka memesan makanan. Tama juga tidak terlalu ahli memasak.
Elsa juga masih minta diantarkan sampai ke halte saja, merahasiakan hubungan mereka masih diinginkan oleh Elsa. Lagipula, ini bukan konsumsi publik jadi tidak perlu dipublikasikan.
Malam nanti adalah keberangkatan menuju Jogjakarta, tapi hari ini Elsa masih masuk kuliah. Ditambah lagi ada bimbingan dari kakak tingkat dan juga para petinggi fakultas untuk bekal nanti malam.
Sehabis beres jam pelajaran, Elsa dan teman-temannya langsung pergi ke aula menunggu pembekalan. Karena Aula itu memiliki ruang terbuka, jadi mereka bisa melihat keadaan sekitar.
"Tuh lihat, sekretaris BEM Universitas katanya terang-terangan bilang kalau Pak Tama itu tipe idealnya."
Elsa mengikuti arah pandangan di mana dia melihat Tama yang sedang berbicara bersama seorang wanita.
"Kelihatan banget dari gestur tubuhnya ya, kalau dia suka sama Pak Tama."
Elsa hanya dia mendengarkan, apalagi ketika Yulia menambahkan, "di angkatan kita juga banyak yang suka sama Pak Tama. Gue pribadi sih demen, tapi bukan buat dijadiin pasangan."
"Adem aja yah liatnya? Mana suka ke masjid jadi imam. Bikin hati berdebar deh." Anisa ikut masuk ke dalam percakapan.
Entah mengapa kalimat yang dikatakan oleh mereka itu membuat Elsa tidak nyaman. "Gak tau aja lu pada, kalau itu cowok sering meluk gue tiap malam, sering puk-puk gue sampai gue tidur." mengucapkannya dalam hati dengan bangga.
Semakin hari, Elsa bersama dengan Tama memang semakin lebih leluasa satu sama lain. Elsa semakin manja menganggap Tama adalah orang yang bisa meladeni sikapnya. Pria itu terkadang jahil juga, tapi seringkali meminta maaf dengan cara-cara yang manis.
Meskipun begitu, Elsa masih tidak akan memberikan dirinya pada Tama. "Untung aja gue masih datang bulan."
"Kok lu tiba-tiba ngomong gitu sih? Orang kita lagi ghibahin pak Tama."
Percakapan baru berakhir ketika ormawa masuk, bersama dengan Dekan Fakultas Hukum dan ketua Prodi.
Saat Tama sudah duduk, salah satu anak ormawa membawakannya air dan juga sepiring makanan untuk disimpan di depannya.
Bagaimana wajah menggoda wanita itu membuat Elsa tidak suka. Meskipun pernikahan mereka tidak dipublikasi, tapi Elsa selalu menjaga jarak dengan Rizky karena dia menghormati pasangannya. Kenapa tamat tidak melakukan hal seperti itu juga?
Saat pandangan mereka beradu, Elsa langsung memalingkan wajahnya.
"Pak Tama liatin lu tuh, kayaknya ada cabe deh digigit lu. Coba gue cek."
Diam gak lu." menatap tajam pada Ira.
Akhirnya sambutan dibuka, Tama berdiri untuk menyampaikan nasihatnya keberangkatan nanti malam. "Pokoknya kalian semua harus hati-hati, jaga kesehatan juga soalnya nanti di sana kita bakalan senang-senang."
Kemudian ada salah satu mahasiswa pria yang berucap menyindir, "senang senang sama mahasiswanya sendiri, Pak?"
Tama dengan tenang menanggapi. "Saya dilarang senang sama orang lain, kecuali sama istri saya."
Membuat ekspresi semua orang tampak terkejut. Tama sudah menikah?
****
"Orang orang jadi tau loh kamu udah nikah."
"Ya gak papa, bagus jadi mereka gak deketin aku lagi kan?"
Memang bagus sih, mana Tama tidak memberitahu kalau siapa istrinya itu. Jadi Elsa tidak perlu memikirkan.
Karena nanti malam keberangkatan menuju Yogyakarta, Elsa berpamitan dulu ke rumah sang Mama. Dibekali berbagai nasihat untuk tidak menyusahkan Tama. Baru setelah itu Elsa buru buru mengecek barang barangnya lagi.
Tama dan Elsa di mobil terpisah. Elsa dengan bus dan Tama dengan mobil fakultas. "Gak mau ikut aja sama aku?"
"Ogah ya. Sama aja pake bunuh diri," Ucap Elsa menggelengkan kepalanya. Rundown untuk acara di sana sudah dibagikan, Elsa akan bersenang senang hari ini.
"Jangan lupa bawa obat obatan juga."
"Aku gak bakalan sakit. Jadi gak perlu bawa."
Namun tanpa sepengetahuan Elsa, Tama memasukan beberapa obat obatan di tas sang istri. Mereka berangkat setelah isya, untuk sekarang Elsa diturunkan di halaman depan fakultas. Karena ini malam, jadi tidak masalah untuk Elsa.
"Tunggu dulu." Tama menahan tangan sang istri yang hendak keluar dari mobil.
"Kenapa?"
"Kalau ada apa apa, langsung bilang. Ngerti?"
"Iya paham."
Membenarkan rambut Elsa yang berantakan, sepertinya sosok ini mulai terbiasa dengan skinship yang dilakukan oleh Tama. "Kalau tidur jangan mangap, nanti tenggorokannya kering."
"Ih nyebelin banget!"
"Hahahaha. Salim dulu sama suami."
Seperti biasa, Tama akan mengubah rambut sang istri dan membiarkan Elsa menggerutu. Melihat bagaimana sang istri pergi menjuah. Namun senyuman Tama langsung luntur ketika melihat Rizky yang datang mendekati Elsa.
"Berat gak? Mau kakak bantuin?"
"Eh gak usah kak, gak papa kok." Menahan tas yang dia gendong. "Ini langsung kemana ya?"
"Check in aja dulu terus masuk bus ya."
"Okay siap." Elsa menghindari rizky karena dia juga tidak mau mendapatkan masalah, rizky ini banyak juga penggemarnya.
Tempat duduk sudah diatur, Elsa bersama dengan Ira. "Bawa makanan gak?" Tanya Ira begitu dirinya datang.
"Aman. Gue bawa banyak nih."
Saat Elsa membuka tasnya, dia menemukan tas kecil yang berisi obat obatan. Dengan catatan kecil berupa, "Biar kamu gak sakit. Jangan sampai di sana tumbang."
Berhasil membuat Elsa tersenyum. "Asem banget diginiin sama cowok ganteng."
"Lu ngomong apa?"
"Gak ada."
***
Bus sampai di Yogyakarta saat pagi hari. Langsung mendatangi hotel dimana sudah terbagi kelompok. Mereka mandi sebelum pergi ke beberapa tempat wisata.
Seharian itu, Elsa menikmatinya. Bersama dengan teman temannya dia bersenang senang. Dan puncaknya ketika malam tiba. Mereka diminta bersiap siap menggunakan gaun karena makan malam akan dilakukan di ballroom dengan pesta dansa yang sudah disiapkan juga.
"Anjir gaun lu mahal ini. Elsa, katanya gak mau beli yang ginian?"
"Ini kw," Ucap Elsa membohongi. Dia tidak mau mengingat bagaimana Tama memaksanya mengambil gaun ini hanya karena dia melihatnya cukup lama. "Ayok kita keluar. Gue penasaran di sana kayak gimana."
Nyatanya, tidak semenarik apa yang Elsa pikirkan. Mereka makan malam setelah mendengarkan prakata dari petinggi lembaga fakultas hukum. Kemudian setiap orang dipersilahkan berdansa dengan pria yang datang pada mereka.
Inilah titik yang paling menyebabkan untuk Elsa, dia tidak mendapatkan seorang pria yang mengajaknya berdansa. Meskipun jika ada, Elsa akan menolak karena dia tidak bisa melakukannya. Tapi terlalu memalukan ketika diam sendirian seperti ini.
"Males ah, mau jalan jalan aja ke luar."
Elsa akhirnya pergi keluar ballroom dan berjalan jalan sekitar koridor. Mendapatkan pesan dari Rizky yang menanyakan keberadaan karena dirinya ingin mengajak berdansa.
"Gak mau ah. Males, gak bisa," Ucapnya menolak tanpa membalas.
"Hei!"
"Aaaa!" Elsa kaget dan menoleh. Itu Tama! "Ih mas ngapain? Bikin aku kaget."
"Kenapa kabur?"
"Males di sana. Lagian gak bisa dansa."
"Mau ke tempat yang seru gak?"
"Dimana?" Matanya langsung berbinar.
Tama mengulurkan tangannya. "Nanti ada yang liat."
"Gak ada, mereka lagi di dalem. Ayok."
"Liat apa emangnya? Ada apa? Seru? Dimana?" Matanya kembali terlihat penasaran. Tama hanya diam menggenggam tangan sang istri. Akhir akhir ini mereka sering melakukannya. Saling menggenggam tangan menjadi hal yang keduanya sama sama sukai.
Senyuman Elsa perlahan luntur ketika dibawa ke depan pintu kamar hotel. "Ini kamar punya aku."
"Kok ke kamar sih? Emang gak ada tempat yang lain?"
"Masuk dulu ayok."
Karena dipaksa, akhirnya Elsa masuk. Matanya langsung terpesona saat satu langkah pertama. Milik Tama memiliki dinding kaca yang membuat Elsa bisa melihat keindahan kota. "Wahhh gilaaa! Keren!" Teriaknya sambil melompat lompat. Menatap bagaimana keindahan di bawah sana.
Tama mendekat dan memeluk Elsa dari belakang. Sejenak Elsa menegang kaget. "Diem dulu, Cil," Ucapnya menautkan jemari mereka.
Lama lama, Elsa rileks dan menikmati kehangatan itu. Dia tersenyum kecil, suka dengan perhatian seperti ini apalagi dirinya belum pernah memiliki kekasih.
"Mau pesen makanan gak?"
"Emang bisa?"
"Bisa dong." Tama mengeratkan pelukan.
"Mau!"
"Tidur di sini mau?"
Tapi Elsa sedikit takut, karena hari ini dia selesai haid.
****
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 40 Episodes
Comments
gia nasgia
cieee bocil 🥰
2025-02-27
0
gembulers
dasar bocil...asek.mp ny di Jogja .boleh nyusul ngg Cha dihotel mn
2023-07-10
0
Alanna Th
aq prtm n trakhir kalinya dansa saat pesta d asrama realino, yogyakarta. aq diajari dansa oleh mhsw diplomatik asal jkt n satu lagi mhsw asal jember ☺️😥🤣😂😘
2023-06-15
0