Semalam, Elsa tidak sadar terlelap begitu menyentuh kasur. Begitu bangun, dia melihat sang suami yang masih terlelap. Menatap lama pada Tama yang sedang terlelap di sana. Elsa menelan salivanya kasar, tampan sekali. Dulu Elsa pernah berimajinasi memiliki suami yang tampan seperti ini.
Dipikir pikir ini seperti dijatuhi durian runtuh, sudah tampan, mapan pula. Sayangnya Elsa masih takut jika dirinya di apa apakan oleh pria dewasa ini. Tama memiliki wajah barat yang mendominasi, campuran dari Ibunya yang merupakan keturunan Belanda dan Sunda.
"Uhuk! Uhuk!" Elsa langsung membungkam mulutnya sendiri ketika batuk, menatap ngeri pada air liur nya yang keluar mengenai wajah Tama. Segera mengusapnya sebelum menegakan tubuhnya perlahan.
Elsa merasa haus, padahal ini belum subuh. Jika sudah seperti ini, Elsa tau tanda tanda kalau dirinya sebentar lagi akan sakit. "Efek capek kemaren sih," Ucapnya demikian.
Turun ke lantai bawah dan memakan banyak makanan supaya tubuhnya kembali Vit lagi.
"Elsa, kenapa udah bangun?"
Menatap pada sang suami yang turun ke lantai bawah. Berakhir dengan Elsa yang ditemani oleh Tama di sana. Tapi Elsa mengelak kalau dirinya tidak enak badan. Tama ikut duduk di samping Elsa dan memakan cookies. Ketika tangannya terangkat hendak menyentuh kepala Elsa, perempuan itu menghindar. "Nggak papa. Udah gak sakit kok."
"Bukan, itu di rambut kamu ada sesuatu," Ucap Tama mengambilnya. "Nah, kayaknya rambut kamu perlu diurus deh. Biar gak kusut kayak gini."
"Ciri khasnya."
"Biar tambah cantik."
Elsa tersipu, tapi dia tidak mau memperlihatkan dan memilih memalingkan wajah. Setelah makan, keduanya sholat subuh bersama. Namun, Elsa benar benar tidak bisa menahan rasa pusingnya lagi. Jadi setelah dirinya selesai sholat, Elsa langsung naik ke atas ranjang lagi. Mengabaikan Tama yang masih berdoa di sana.
"Sebenarnya hari ini mau ngajak kamu ke suatu tempat kalau kamu mau. Nanti pulangnya kita ke rumah Mama kamu. Mau gak?" Tama membalikan tubuhnya sambil menyodorkan tangan. Namun, tidak ada siapa siapa di belakangnya.
Saat menatap ke atas ranjang, ternyata ada Elsa di sana sedang tidur. Curiga, Tama menyentuh dahi sang istri dan baru menyadari kalau Elsa demam.
***
Ini hari sabtu, harusnya Tama pergi ke kampus. Tapi dia tidak bisa meninggalkan Elsa jadi menemani sang istri sampai Mama mertuanya datang ke sini.
Membeli bubur dan camilan lainnya, Tama membawanya ke kamar dan memaksa Elsa untuk makan dulu. Dia memiliki banyak obat di rumah. "Nanti kalau masih demam, kita ke rumah sakit ya?"
Elsa mengangguk pelan sambil terus menyiapkan bubur dengan malas.
"Mama nanti ke sini. Aku ada kerjaan ke kampus. Pulangnya sore. Mama katanya yang mau belanja buat isi kulkas."
Elsa tidak peduli, dia hanya ingin tidur. Makan empat suap dan langsung minum.
"Makan yang banyak. Makan lagi."
"Gak mau. Udah kenyang. Gak enak ini buburnya."
"Orang kamu gak pake bumbu. Sini aku yang suapin." Tama mengaduk nya dan menyuapkan pada Elsa secara paksa hingga perempuan itu membuka mulut. Mengunyah dan menelan sambil mendengarkan nasihat dari sang suami.
Dan ini membuat Elsa merasa kalau dirinya tidak sendiri. Dia pikir setelah menikah, tidak akan ada yang peduli padanya karena berjauhan dengan sang Mama. Namun kenyataannya tidak seperti itu.
"Udah bobo lagi." Setelah Elsa minum obat.
Tapi nyatanya Elsa tidak tidur. Dia menatap bagaimana Tama bersiap siap. Pria itu menawan dengan kemeja hitamnya dan kacamata yang bertengger di hidungnya. Sampai Elsa tidak sadar kalau sang Mama sudah datang dan ternyata Mamanya sedang melihat Elsa dari ambang pintu yang terbuka.
Mama Wina menutup mulutnya ketika sang anak sedang mengangumi ketampanan Tama. "Ganteng ya suaminya? Bikin kita sadar diri kalau diri itu cuma remahan rengginang."
Tama menoleh. "Loh? Mama kok udah dateng? Gak kedengeran tadi datangnya."
"Hehehe, Mama suka tadi liatin Elsa. Sampe mau ngiler, kayaknya dia terpesona liatin kamu tau, Tam."
"Nggak gitu!" Elsa yang sedang sakit itu langsung mendudukan diri. Dan menatap tajam sang mama.
****
Elsa berada di rumah bersama Ibu Wina. "Suami kamu nyampe nelpon, bilang kalau kamu lagi sakit. Harusnya kamu bersyukur punya suami kayak dia, Elsa."
"Hmmm."
"Nah besok kan libur dua duanya. Sekalian nanti malam mingguan, malam pertamaan aja gimana?"
Elsa langsung terbatuk batuk dan membuat kacang di mulutnya keluar. Bagaimana bisa sang Mama mengatakan itu secara frontal?
"Mama ih!"
"Kalian kan belum malam pertamaan. Nanti dosa kalau ditunda tunda terus, Elsa."
"Nggak ah. Lagian Elsa lagi sakit."
Elsa lebih fokus pada ponselnya yang berbunyi. Ada pesan dari nomor baru yang menuliskan kalimat, "Hallo, Elsa. Ini Rizky ketua Bem. Save nomor kakak ya. Btw capek ya? Jangan lupa istirahat. Semangat buat hari seninnya."
Mama Wina ikut mengintip pesan itu. Tapi merasa lega juga ketika sang anak memilih untuk tidak membalasnya. "Nah kayak gitu. Jangan selingkuh."
"Siapa juga yang selingkuh ih."
"Elsa kamu harus ada timbal balik sama suami kamu ih. Kan udah dikasih uang, biaya kuliah ditanggung juga. Masa kamu gak mau ngasih jatah ke dia?"
"Please deh ma jangan bahas itu sekarang, Elsa lagi pusing." Elsa menatap tajam Ibu Wina. Sebenarnya tidak pernah terpikir dalam pikiran untuk melakukan itu dengan Tama. Elsa masih takut, masih muda takut remuk.
"Bismillahi Allahumma jannibna as-syaithana wa jannibi as-syathana maa razaqtana. Gitu bacaannya ya."
Elsa menoleh pada Ibu Wina yang ikut makan camilan dan menonton televisi. "Enak kamu sekarang. Udah punya rumah, semuanya terjamin. Mana uang jajan gede lagi, belum kebutuhan dapur."
Elsa sudah tidak mau lagi mendengarkan apa yang dikatakan sang Mama. Dia fokus memainkan ponselnya sambil mengunyah.
"Padahal sebelumnya Mama khawatir kamu diperlakukan semena mena. Untungnya gak jadi kenyataan."
"Mama bilang apa?" Tanya Elsa yang memang tidak fokus sejak tadi.
****
elsa
Tama
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 40 Episodes
Comments
gia nasgia
pantas aja Rezky yg ketua Bem naksir, Elsa cantik tapi kelihatan klau kocak juga
2025-02-27
0
gembulers
kribo ny cantik bgt gmn kerua BEM ny ngg klepek klepek
2023-07-10
0
Agustina Kusuma Dewi
yeyyeyeyee..
dikaaih visual
2023-07-07
0