Bamba akhirnya selesai, sangat melelahkan untuk Elsa. Dia menunggu Tama di halte, setidaknya di sana tidak ada anak anak fakultas hukum yang mungkin akan mengenalinya.
Saat melihat mobil yang Elsa kenali, dia langsung berlari dan menarik tuasnya. Sayangnya, Tama sepertinya lupa membuka kunci.
Bruk! Bruk! Bruk! Dengan brutal Elsa memukulnya. "Buka! Ada senior jalan ke sini! Nanti mobilnya dikenali!" Teriak Elsa panik seolah ada hantu yang akan menerkam nya. "Buka! Buka!"
Tama yang ada di dalam sana menatap heran, dia membukanya dari depan dan membuat tubuh Elsa hampir terjungkal. "Ditarik, Neng. Bukan di dorong," Ucap Tama sambil terkekeh melihat Elsa yang masih kebingungan. Perempuan itu begegas masuk sambil mengerucutkan bibirnya. "Mau kemana dulu?"
"Pulang aja langsung. Capek."
"Gak mau nyari makan dulu? Emang kamu mau masak?"
"Pesen aja kan bisa."
"Mumpung diluar ini. Beli aja yuk?" Tanya Tama. "Aku yang keluar. Kamu gak usah. Tinggal bilang mau apa."
Ternyata pria ini peka juga, Elsa tersenyum dan mengatakan kalau dirinya ingin makan nasi padang. Tama yang keluar dari mobil, sementara sang istri diam di dalam mobil.
Karena lelah, Elsa memilih memejamkan mata tapi tidak tidur. "Lah, ketiduran dia," Gumam Tama ketika masuk kembali.
Elsa ingat dalam adegan film kalau pemeran utama pria akan menggendongnya jika terlelap. Jadi Elsa diam saja, toh dia lelah karena acara tadi menghabiskan tenaganya. Elsa harus ikut melompat lompat seperti mereka yang seolah menikmati band dari fakultas hukum
Kenapa melakukannya? Karena jika ada yang diam pasti akan diberi kalimat, "Kenapa? Gak seru ya? Mau pulang?" Berakhirlah Elsa yang harus pura pura menikmatinya.
"Elsa, bangun udah nyampe," Ucap Tama.
Elsa bertanya tanya dalam hatinya, kenapa tidak digendong saja?!
"Elsa, ayok bangun. Udah nyampe ini." Tama keluar dari mobil lebih dulu, dia membuka pintu mobil di dekat sang istri. Elsa sudah tersenyum siap untuk digendong. Namun, dia malah mencium aroma kayu putih. Membuatnya bangun dan terbatuk batuk.
"Lah, kirain pingsan."
"Bau ih apa apaan sih!"
"Ayo mandi dulu, terus sholat. Abis itu kita makan. Jangan tidur jam segini. Nanti kamu linglung kayak sebelumnya."
Elsa menghentikan kakinya malas dan terpaksa keluar dari mobil mengikuti langkah Tama dari belakang.
***
Langsung mandi supaya segar. Elsa kaget karena ada Tama di dalam kamar. Untung saja dia sudah memakai pakaian dari dalam sebelumnya. "Kenapa gak ke mesjid?"
"Di sini aja mau imamin kamu. Ayok sholat bareng."
Untuk pertama kalinya, Elsa sholat dengan imam yang menjadi suaminya. Begitu selesai, Tama langsung menyodorkan tangannya. Elsa mendekat dan menciumnya. Memangnya mau apa lagi kan?
"Cakep," Puji Tama mengusak rambut sang istri. Mereka turun ke lantai satu dan makan bersama sama di sana. "Kapan kita belanja ke mall? Buat isi kulkas. Kamu pasti kalau malem malem mau makan camilan kan?"
"Online aja deh. Aku males keluar. Tiga hari libur mau istirahat sebelum kuliah. Pasti capek banget kan? Berangkat pagi pulang sore."
"Apaan, kamu cuma empat atau lima jam di kampus," Ucap Tama. "Kalau emang males kemana mana ya udah gak papa diem di rumah aja. Lagian aku juga ada banyak kerjaan di rumah. Nanti kita bisa nonton bareng."
Elsa menatap sang suami. Menang tampan, apalagi cara makannya begitu bersih dan tertata tidak seperi nasi padang Elsa yang sudah berantakan. Kira kira kenapa ya mereka menikah? Mana waktu itu hanya dihadiri keluarga terdekat saja dan terkesan buru buru.
"Mas," Panggil Elsa untuk yang pertama kalinya
"Hmmm?"
Duh, damage nya kena! Elsa memang suka kesal dengan Tama, tapi dia tidak munafik jika menolak pesona Tama yang begitu tampan ini.
"Kenapa kita nikah?"
"Karena kita sama sama jomblo."
"Kok nerima aja? Mana sama mahasiswa lagi. Kenapa?"
"Mau rendangnya lagi gak?"
"Ih mau!" Elsa langsung teralihkan. Melihat makanan Tama yang belum habis, Elsa jadi bernafsu. "Itu kulitnya gak dimakan juga?"
"Kenyang, sa. Tadi makan banyak di kampus."
"Yaudah sini buat aku. Kata Mama gak boleh buang buang makanan, mubadzir. Nanti dosa. Banyak orang yang kelaparan di luar sana soalnya." Dengan semangat Elsa mengambil lauk itu dan memakannya lahap.
Tama terkekeh gemas. "Makannya pelan pelan kenapa, Sa." Bahkan menyeka bumbu yang ada di sudut bibir dengan menggunakan tissue. "Kamu kuliah dari jam 8 sampe jam 12. Kalau aku gak bisa anterin kamu pulang, nanti naik Grab aja. Mata kuliahnya perhari dua. Kalau kamu butuh banyak buku, liat liat nanti di perpustakaan. Ya?"
Elsa mengangguk. Lumayan juga punya suami dekan.
***
Sesuai perkataan Tama, Elsa dibawa ke ruangan dimana ada banyak sekali buku di sana. Mata Elsa langsung berbinar melihatnya. "Kenapa kamu masuk fakultas hukum?"
Seketika membuat Elsa menegang. Dia malah teringat dengan pertanyaan kakak tingkat. "Um, soalnya pengen ikut jejak ayah jadi pengacara juga."
"Nah apalagi kalau jadi pengacara. Kamu harus bisa berkomunikasi dengan baik. Baca buku buku ini di awal nih." Mengambil dari salah satu rak dan memberikannya pada sang istri. "Rekomendasi banget buat pemula kayak kamu."
"Wahhh. Ada pengantar ilmu hukum?"
"Ada, Sa. Di belakang sana." Tama terfokus pada ponselnya. "Bentar ya. Ada telpon dari ketua prodi."
Elsa mengangguk dan membiarkan Tama pergi. Dia melihat lihat tumpukan buku yang begitu banyak. Ada salah satu buku yang menarik perhatiannya. Tangan Elsa terulur untuk mengambilnya, tapi dia tidak sampai dan harus menaiki rak. "Asyik dapat. Huaaaa!" Brak! Elsa terjatuh karena kehilangan keseimbangannya.
Kepalanya terpentuk dengan rak di belakangnya.
"Elsa. Ya Allah hati hati kamu." Tama datang dan langsung mengusap kepala Elsa berulang kali. Bahkan pria itu meniupnya. "Yang mana yang sakit?"
Dengan posisi yang seperti berpelukan, dan kepala yang diusap dengan lembut itu berhasil membuat Elsa berkaca kaca. Dia jadi mengingat ayahnya yang sudah meninggal. "Hiks… hiks…"
"Elsa? Sakit? Mau ke rumah sakit?"
Sambil menangis, Elsa menggelengkan kepalanya. "Hiks.. Hiks…"
"Mana yang sakit?" Bahkan kini Ucapannya semakin kuat.
"Hiks… jangan kenceng kenceng usapnya, nanti rambutnya makin kribo.. Hiks…"
***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 40 Episodes
Comments
🇪🇭🇲🇨n⭕⭕v!🇪🇭🇲🇨
Ha.... Ha.... Ha ....
Teori dari mana kalau usap rambutnya jadi makin keriting 😅🤣🤣
2024-11-14
0
gia nasgia
Hahaha somplak nya Elsa kebangetan 🤣
2025-02-27
0
Meny Djaulu
kribow
2024-10-06
0