Derap langkah kaki terdengar nyaring di dalam rumah. Tidak ada suara atau pun kegaduhan sedikitpun. Padahal, beberapa menit yang lalu, Elder baru saja mendapatkan informasi tentang kedatangan orang tuanya.
Setengah jam ia tempuh perjalanan dengan mengebut, bahkan sempat menerobos lampu merah. Namun ketika datang, justru tidak ada siapapun yang menyambutnya.
Elder hanya menghela napas kasar. Ada wajah lega yang tergambar saat mendapati rumahnya yang sepi. Yah, setidaknya dia tidak mendengar ocehan dari sang ibu.
Namun kegembiraannya langsung buyar, ketika melihat Diego sedang duduk di sofa. Pria tua yang rambutnya masih hitam karena disemir itu, langsung menaruh jari telunjuknya di bibir. Memberi Elder sebuah kode agar tidak berisik.
Ketika ia berjalan mendekat, barulah ia melihat sosok Aishe yang sedang tidur sambil bersandar di pundak Diego.
"Aaahhh …."
Melihat sang ibu tertidur, barulah ia mengerti, kenapa keadaan rumahnya begitu hening. Hal ini seolah sudah berlaku sejak dulu. Diego akan langsung menyuruh anak-anaknya untuk diam, ketika sang ibu tertidur.
Elder pun hanya bisa berjalan mengendap, pergi ke kamarnya. Namun sebelum dia bisa mengambil langkah jauh, Aishe sudah lebih dulu terbangun.
"Elder?" panggilnya lirih dengan suara sedikit serak.
Suara sang ibu yang terdengar samar, membuatnya menoleh seketika. Melihat kedua mata ibunya terbuka, Elder hanya bisa menghela napas kasar sembari memamerkan dua baris giginya.
"Bagaimana tidur Anda?" tanya Elder sambil berjalan ke arah Diego dan Aishe.
"Tidak nyenyak. Aku mendengar langkah kaki pencuri!"
Elder langsung tersadar dengan kata 'pencuri' yang dikatakan sang ibu. Sudah pasti, itu merujuk pada dirinya. Dia sendiri sedikit heran, sudah dari dulu, telinga sang ibu sangat peka dengan langkah kaki anaknya, meski matanya sedang tertutup.
"Dari mana saja? Sekretaris Gu bilang, kau pulang sejak tadi," tanya Aishe mulai mengintimidasi anak pertamanya.
"Ibu menghubunginya?" Nada Elder sedikit meninggi.
"Kenapa, tidak suka? Aku cuma penasaran dengan aktivitas anakku yang katanya sudah dewasa, tapi belum juga menikah!" sindir Aishe lagi.
"Ibu, ayolah! Aku bosan mendengar tentang hal itu," keluh Elder menatap Aishe.
"Ayah, tolong jelaskan pada ibu. Ayah dulu juga tidak buru-buru menikah bukan?" Elder menatap ke arah Diego, berharap sang ayah bisa membelanya.
Namun perkataan Elder, justru langsung membuat Aishe menoleh menatap wajah sang suami. Dari ekspresinya, bisa terlihat dengan jelas, jika Aishe sedang mencoba mencari tahu sesuatu
"Memang, apa yang Ayahmu ini katakan padamu?" tanya Aishe langsung melempar pandangannya pada Elder.
Elder mengedarkan manik matanya, menatap wajah sang ayah yang tampak gugup. Salivanya pun ditelan dengan kasar, lantaran menyadari, bahwa ia sudah salah bicara.
Secara kebetulan, aroma harum dari hidangan yang baru saja matang, tercium dari arah dapur. Aroma semerbak yang langsung membuat Elder terpikirkan hal untuk mengubah topik.
Pria muda itu buru-buru bangkit berdiri, sambil mengubah topik pembicaraan. "Apa kalian sudah makan malam? Masakan pengurus rumah disini juga tak kalah enak dibandingkan Bibi Ruby."
"Jangan mengalihkan pembicaraan!" ketus Aishe.
Harapan Elder pada saat itu hanyalah sang ayah. Hanya pria tua itu yang bisa membuat Aishe luluh dan menyelamatkan dirinya dari desakan sang ibu. Elder pun mengalihkan matanya ke arah Diego, berharap sang ayah akan membantunya.
"Sudahlah, Sayang. Umurnya masih begitu muda, dia masih ingin mengurus perusahaannya." Diego mencoba membujuk Aishe.
"Aku pasti menikah, tapi tidak sekarang. Pahamilah sedikit, Ibu."
Mendengar ayah dan anak saling membela, membuat Aishe lemah tak berdaya. Dia hanya bisa menghela napas kasar, lalu bangkit berdiri dan berjalan menuju ke arah dapur. Namun sebelum langkahnya menjauh, Aishe sempat berpesan.
"Aku tidak lagi memaksamu. Kenalkan saja seseorang padaku, agar semua pikiran negatif hilang."
Aishe melanjutkan langkahnya, pergi ke arah dapur untuk melihat hidangan yang para maid sajikan. Sedangkan Elder, hanya bisa menghela napas lega. Setidaknya, hari ini sang ibu tidak lagi membahas tentang pernikahan.
Diego yang melihat wajah lesu anak pertamanya, langsung berjalan mendekat. Dia menepuk pundak sang anak, berusaha menenangkannya.
"Ibu hanya mengkhawatirkan dirimu, Nak. Kamu hidup sendirian di kota yang berbeda, juga mebangun perusahaan sendiri. Dia takut, tidak ada yang mengurus hidupmu," ucap Diego.
"Aku tahu, Ayah. Hanya saja, pernikahan bukan hal mudah. Aku tidak ingin asal memilih dan menjadikannya istri. Percayalah, aku baik-baik saja."
Diego mengangguk, mencoba percaya dengan perkataan sang putra. Meski, hatinya terselip sedikit keraguan akan kesenjangan hidup Elder.
Siapa yang menyangka. Pembicaraan mereka tanpa sengaja di dengan oleh Beyza. Pembicaraan dari awal, hingga akhir. Tentang nyonya dan tuan besar yang memaksa sang anak untuk segera menikah.
Selain itu, Beyza yang sejak tadi berdiri di tangga, sempat melihat wajah Elder yang tampak tertekan ketika Aishe membahas tentang pernikahan.
Hal ini membuat Beyza terpikirkan dengan phobia Elder. Hingga akhirnya, ia merogoh saku untuk mengambil ponsel, dan mencari penjelasan tentang phobia yang dialami sang majikan.
"Jadi, namanya Philemaphobia. Semacam rasa takut dengan kuman atau bakteri yang ada di mulut," gumam Beyza setelah membaca sebuah artikel tentang phobia yang mungkin dialami oleh Elder.
Tapi, kenapa dia tidak bereaksi ketika menciumku? Apa yang menyebabkan hal itu terjadi?
Beyza terdiam dan berpikir sejenak. Tentang banyak hal yang melibatkan dirinya dengan phobia sang tuan muda. Hingga akhirnya, dia menarik satu kesimpulan.
Apakah ini alasan, Tuan Elder meminta bantuanku untuk menghilangkan phobianya?
...☆TBC☆...
Mapkan neng Be ya bang El. Dia emang agak kurang responsif 😅 udah kissing, malah baru cari tau 😌
Tembus 200 like, langsung UP 😎
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 162 Episodes
Comments
Radi
bang El ..tatapanmu senyuman mu tiada pernah aku lupakan...aahh nyanyi deh gue jadinya Thor 🤣🤣
2024-01-29
0
komalia komalia
ternyata kanjutan dari tuan lumpuh
2024-01-15
0
Zahza Snack
pencuri hati beyza... hahaha
2023-02-22
1