Dari rumah Elder yang berada di kawasan Fatih, perlu setidaknya 45 menit bagi Beyza untuk sampai di Menderes. Kawasan dengan banyak gedung-gedung perkantoran sederhana yang masih dalam provinsi Istanbul.
Berbekal informasi dari salah seorang preman yang dia hubungi tadi siang, Beyza datang sambil membawa kartu ATM yang diberikan Elder.
Taxi berhenti di depan sebuah gedung 3 lantai dengan cat berwarna cream. Tidak ada papan nama yang terpampang di sana. Namun supir taxi menjelaskan, jika bangunan itu sudah sesuai dengan alamat yang diberikan Beyza.
Namun Beyza tidak langsung mendatangi gedung tersebut, setelah turun dari taxi. Dia justru mendatangi sebuah toko buah yang ada di sudut jalan sambil mencoba bertanya.
"Ada urusan apa, Nona?" tanya seorang wanita paruh baya pemilik toko buah.
"Oh, saya hanya ingin bertemu dengan seseorang. Dia memberiku alamat ini."
"Seseorang?" Wanita penjual buah itu terlihat heran. Dia bahkan memandang Beyza dari atas hingga ke bawah dengan teliti. Lalu, dia mendekatkan diri, dan bertanya dengan lirih.
"Apa dia pria dengan bekas luka di atas alis?"
Beyza mencoba mengingat kejadian satu minggu yang lalu. Dari beberapa preman yang mendatangi rumahnya dulu, memang ada 1 orang dengan luka di kening. Orang itu juga yang melemparkan secarik kertas bertuliskan nomor ponsel.
"Nak, apa dia menawarkan pekerjaan untukmu?" tanyanya lagi.
"Oh, tidak, bukan!" Beyza menggeleng dengan cepat.
Belum sempat wanita penjual buah itu bertanya lagi, dua orang pria berjalan ke arah mereka. Tanpa basa-basi, mereka langsung bertanya pada Beyza.
"Hei, Nona! Kau cari aku?"
Beyza langsung menoleh, menatap dua orang yang tidak asing di ingatannya. Benar, mereka adalah orang yang mengeroyok ayahnya minggu lalu.
"Ya, aku datang untuk membayar!" ketus Beyza.
"Kau datang dua hari lebih cepat rupanya. Kemari, ikut denganku!" Pria itu memberi isyarat agar Beyza mengikutinya masuk ke dalam bangunan.
Beyza yang merasa tidak nyaman dan sedikit was-was, merogoh saku dan menyodorkan kartu ATM.
"Tidak perlu, aku hanya datang menyerahkan ini!" tegas Beyza.
Dua pria itu saling memandang untuk sesaat. Sebelum akhirnya, salah seorang pria menjelaskan maksud mereka.
"Kau tetap harus masuk untuk menandatangani sesuatu, Nona!"
"Kalau begitu, bawa saja kemari."
Tindakan keras kepalanya membuat dua preman menjadi sedikit geram. Pria dengan bekas luka itu coba mendekati Beyza dan berbisik.
"Apa kau ingin mereka yang ada disini tahu, jika ayahmu punya hutang judi?"
Mendengar itu, Beyza seolah tidak punya cara lain untuk ikut dengan mereka masuk ke dalam. Namun sebelum mengikuti mereka, Beyza yang sempat melihat pisau kecil di antara buah-buahan, langsung mengambil dan menaruhnya di dalam tas.
Wanita si penjual buah itu jelas melihat pisaunya diambil, tetapi ia tidak menghentikan Beyza atau pun berteriak. Ekspresi wajahnya justru terlihat cemas. Sepertinya, dia tahu jika pria yang ada di seberang tokonya bukan orang baik.
Bangunan tiga lantai dengan cat cream yang terlihat cerah di luar, nyatanya tidak seperti bayangan Beyza. Begitu dia masuk, bau alkohol tercium begitu pekat, membaur bersama asap rokok yang mengepul.
Ruangan tanpa pendingin udara dan hanya ada beberapa kipas, membuatnya semakin pengap. Beyza yang baru saja masuk, langsung merasa tidak nyaman.
"Bos, dia datang!" ucap salah seorang yang membawa Beyza masuk.
Manik mata Beyza langsung tertuju pada salah seorang pria bertubuh kecil. Ya, dia ingat dengan baik, pria yang membuat ibu dan adiknya bersimpuh, untuk menjadikannya korban.
"Maaf, saya tidak punya banyak waktu," ucap Beyza mencoba berbicara dengan sopan, meski ada gejolak amarah dalam hati.
"Di dalam sini ada 200 ribu. Jadi, tolong beri saya surat lunasnya," lanjut Beyza sambil menyodorkan kartu.
Pria bertubuh kecil yang sedang duduk santai di atas sofa, hanya memandang kartu di tangan Beyza sesaat. Dia menyunggingkan bibirnya, lalu berkata dengan nada ketus.
"200 ribu hanya pokok. Kau masih harus membayar bunganya sebesar 50 ribu."
Mendengar itu, Beyza tidak bisa lagi menahan emosinya. Dia menyeruak, mengutarakan sebuah ancaman kepada mereka.
"Konyol! Hutangnya hanya 100 lyra. Dan Anda meminta 200 ribu minggu lalu. Bagaimana bisa meminta 50 ribu lagi?" Beyza menjadi kesal lantaran di permainkan.
"Ambil 200 ribu ini dan berikan aku tanda lunasnya. Atau … masalah ini akan sampai di kepolisian!"
Ancaman Beyza langsung membuat salah seorang dari mereka mengulurkan tangan dan meraih lehernya. Dia pun langsung melawan dengan menendang perut pria itu. Hingga akhirnya, dia berhasil bebas dari cekikan.
Setelah bebas, Beyza mencoba kabur. Dia berlari secepat mungkin menuju pintu, tetapi seseorang berhasil menarik rambutnya.
Tubuh Beyza terpelanting ke belakang dengan cukup keras. Tubuh yang menghantam lantai membuatnya kesulitan untuk berdiri dengan cepat.
Pria yang sempat mendapat tendangan dari Beyza, langsung membalas dendam dengan menarik paksa baju yang dia kenakan. Satu persatu dari kesepuluh orang mendekat, mencoba bertindak kasar.
Beyza teringat akan pisu di tasnya, tapi belum sempat ia mengambil, salah seorang membekap mulutnya. Lalu, dua orang memegangi kedua tangan dan dua orang lagi memegangi kakinya, sambil merentangkannya selebar mungkin.
"Bos, mau mencobanya dulu tidak? Sepertinya dia masih gadis?"
Beyza berusaha memberontak. Namun kelima orang yang memegangi tubuhnya terlalu kuat.
"Baiklah, ayo kita mencobanya."
Pria yang sejak tadi duduk dan menonton, perlahan bangkit berdiri. Dia berjalan dengan santai mendekati Beyza yang tidak berdaya sambil membawa sebuah tongkat kecil di tangannya.
Tongkat itu dia mainkan dan mulai menyentuh tubuh Beyza. Dimulai dari leher, lalu semakin turun dan turun lagi. Sesampainya di kaki, tongkat itu ditarik naik ke atas dengan pelan, hingga membuat rok Beyza ikut terangkat.
Namun, tiba-tiba …
BRAK!!!
"Wah, wah, wah. Sedang bermain apa kalian?"
...☆TBC☆...
Tebak menebak, apa bang El yang dateng?
Jeng jeng jeng ....
Sajennya jangan lupa ye guys 💋💋
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 162 Episodes
Comments
Radi
adduuhh Thor.. blingsatan aku baca nya. deg deg jantung ku
2024-01-29
0
🍭ͪ ͩ𝕸y💞 |ㄚ卂卄 ʰⁱᵃᵗᵘˢ
Elder Dateng nih
2024-01-14
6
𝕸y💞 ﺃꪗꪖꫝ ᵏᵉᵐᵇᵃʳᵃⁿ
Abang El Dateng
2024-01-06
2