Harus Menikah

“Aku nggak mungkin pergi dari sini, di sini tuh rumahku,” celetuk Khanza.

“Baiklah Pak Subrata, maaf saya harus mengambil tindakan untuk kasus ini.  Jangan sampai saya dianggap tidak adil oleh warga karena tidak mau mengambil tindakan.” Pak Kades meminta ijin pada Pak Subrata supaya terkesan sopan.

“Tapi kan kami tidak melakuakn apa- apa.  Ini hanya salah paham, jadi kami tidak perlu sampai dinikahkan,” ungkap Kaisar.

“Apa kamu ada bukti untuk ucapanmu ini?  Sedangkan para warga jelas- jelas sudah memergoki kalian berada di dalam satu kamar,” sahut Pak Kades membuat Kaisar tak dapat berkata- kata lagi.  

Situasi memang sudah membuat Kaisar terpojok.  Ia tidak punya bukti apa- apa untuk membela diri.  Dan jika sampai nama baiknya tidak pulih, maka kehirmatannya pun akan runtuh.  Andai saja dilakukan visum atau bahkan tes USG pada Khanza, kemudian ditemukan bukti bahwa ada janin di kandungna gadis itu, maka nama baik Kaisar benar- benar hancur.  Penjebakan itu sempurna merusak nama baiknya.

“Anak saya ini saya kuliahkan tinggi- tinggi bahkan sampai ke negeri seberang sana karena supaya menjadi sosok yang dihormati,” ucap Subrata sambil mendengus.  “Saya pinginnya dia bekerja dan memiliki gaji besar, juga mapan.  Kemudian dia pun memiliki suami yang terpandang.  Tapi bagaimana keinginan saya itu akan terwujud kalau kejadiannya malah begini?”  Tatapan Subrata tertuju ke wajah Kaisar, menatap wajah maskulin yang sangat eksotik.  Dengan garis wajah yang tegas dan hidung mancung, dia tampak berkharisma.

Kaisar membalas tatapan Subrata dengan tenang.

“Hei anak muda!  Asal- usulmu dari mana?  Siapa bapakmu?  Apakah dia orang terpandang?  Tapi kalau melihatmu mengontrak dengan harga murah begitu, mana mungkin kau berasal dari silsilah keluarga terpandang,” cibir Subrata dengan tegas.

“Aku dari Jakarta Selatan.  Ayahku bernama Calvin, dia berjualan,” jawab Kaisar.  Ia tidak berbohong.  Ayahnya adalah seorang pengusaha, memiliki perusahaan yang bergerak di bidang perkebunan dan pabrik minyak.  Iya, maksudnya berjualan minyak goreng.

“Haduh, itu maksudnya jualan apa?”  Subrata mengernyit.

“Minyak goreng.”  Kaisar benar- benar terlihat tenang sekali.

Subrata melepas napas panjang.  “Bagaimana mungkin aku menyerahkan anakku kepada pria tidak jelas asal usulnya begini, bahkan berasal dari keluarga penjual minyak goreng ketengan.  Mau dikasih makan apa anakku nanti?”  Subrata mengusap wajah kasar.  

“Tapi mau bagaimana lagi?  Warga tidak akan tinggal diam jika sampai Kaisar dan Khanza tidak dinikahkan?” sahut Pak Kades. "Mulai dari sekarang, saya sudah harus mencari wali hakim untuk menikahkan Kaisar dan Khanza. Lha wong Pak Subrata ini kan jelas tidak bisa menikahkan anak sulung bapak toh? Khanza adalah anak hasil di luar nikah, jadi Pak Subrata tidak mungkin bisa menjadi wali nikahnya."

"Masalah itu jangan dibicarakan juga di depan orang lain begini." Subrata setengah berbisik, malu aibnya dijadikan topik pembahasan.

Pak Kades melirik Kaisar karena merasa sudah keceplosan hingga membuat pria muda itu mengetahui kesembronoan Subrata di masa lalu.

Kaisar menghela napas panjang. Oh.. pantesan perilaku anaknya tidak sopan dan liar, rupanya hasil dari perbuatan zina. Jika memang bertaubat, seharusnya Pak Subrata bisa mendidik putrinya supaya akhlaknya menjadi baik, tapi malah begini.

“Pak Kades, kita runding manis saja bagaimana?  Kita ulur saja permasalahan ini sampai warga lupa dengan kasus ini," ucap Subrata dengan gaya bujuk rayu yang aduhai hebatnya. "Kita buat kasus baru yang jauh lebih viral hingga membuat warga lebih fokus pada kasus baru.  Warga pasti lupalah kalau sudah ada kasus lain yang lebih viral.  Ini menyangkut silsilah keluarga saya nantinya.  Saya kasih uang lima juta, bagaimna?”

Wah, nyogok dia!  Kaisar geleng- geleng kepala.

“Tidak bisa, pak.  Mohon maaf sekali.  Ini sudah komitmen.  Saya nanti malahan yang didemo warga dan diusir kalau tidak menjalankan keadilan.”  Pak Kades menolak dengan sopan.

“Keterlaluan!”  Subrata menggebrak meja keras, membuat Pak Kades kaget sampai hampir terjungkal dari kursi.

Subrata kemudian melenggang pergi dengan raut merah padam, berlalu menyetir mobil.

Pak kades mengelus dada.  Ia kemudian menatap Kaisar dan Khanza.  “Apa pun alasannya, kalian tetap harus menikah. Ini sudah ketetapan bulat.”

Bersambung

Terpopuler

Comments

Edy Sulaiman

Edy Sulaiman

Kades nyo oon. harusnya ditanya juga warganya, libatkan tuh tetua adat dan perangkat Desa ,tokoh masyarakat dan pemuka Agama baru ambil keputusan.

2024-07-26

0

Nani Rahayu

Nani Rahayu

pak kades gumussssssh deh

2023-03-14

2

Nurjen Nurjen

Nurjen Nurjen

pak kades ailopeyu

2023-02-11

1

lihat semua
Episodes
1 Gadis di Kamarku
2 Kepergok
3 Kekayaan Tersembunyi
4 Sidang
5 Ada Main
6 Demi Nama Baik
7 Harus Menikah
8 Hukuman
9 Kalah
10 Hari Terakhir
11 Ketemuan Dengan Khanza
12 Galak
13 Berdebat
14 Kesepakatan
15 Sah
16 Digigit
17 Pengumuman Dari Kaisar
18 Seperti Terakwa
19 Tak Peduli
20 Berkabung
21 Di Kamar Khanza
22 Satu Kamar
23 Berpamitan
24 Besan
25 Membawa Pergi
26 Jimat
27 Keluyuran
28 Ikut Mandi?
29 Susah
30 Salah Wali
31 Frustasi
32 Racun
33 Menyesal
34 Kalah
35 Tolong
36 Disekap
37 Goresan Pisau
38 Sia-sia Belaka
39 Cukup Sudah
40 Pergi
41 Kembali
42 Deg- degan
43 Pesan
44 Angkuh
45 Kangen
46 Heran
47 Suamiku
48 Bos
49 Lemas
50 Pernyataan Buruk
51 Tak Mau Menjanda
52 Rumit
53 Pemaksaan
54 Luka Tak Berdarah
55 Notifikasi
56 Rela
57 Pisah
58 Kartu Undangan
59 Pertunangan
60 Terbongkar
61 Salah Paham
62 Hampa
63 Titip Kaisar
64 Perdebatan
65 Pergi
66 Teringat
67 Pulang
68 Kembali Seperti Dulu
69 Iri
70 Untuk Papa
71 Bukti
72 Syarat
73 Klarifikasi
74 Double K
75 Pembelaan
76 Penghakiman
77 Permintaan Subrata
78 Dimana Khanza
79 Club
80 Darah
81 Kamu Nanyea?
82 Minta Rujuk?
83 Menata Hati
84 Seharusnya Ungkapkan Cinta
85 5 Tahun
86 Mangsa
87 Jangan Lari
88 Mengejutkan
89 Masa Lalu
90 Hidayah Dadakan
91 Kejujuran Khanza
92 Plong
93 Calon Menantu
94 Pernikahan Sesungguhnya
95 Akad
96 Happy Weekend
97 Hangat
98 Santai
99 Pengajian
100 Ngambek
101 Pembunuh
102 Ditangkap
103 Panik
104 Suara Tidak Asing
105 Kembali
106 Perjuangan Terbesar
107 Suami Idaman
108 Tidur
Episodes

Updated 108 Episodes

1
Gadis di Kamarku
2
Kepergok
3
Kekayaan Tersembunyi
4
Sidang
5
Ada Main
6
Demi Nama Baik
7
Harus Menikah
8
Hukuman
9
Kalah
10
Hari Terakhir
11
Ketemuan Dengan Khanza
12
Galak
13
Berdebat
14
Kesepakatan
15
Sah
16
Digigit
17
Pengumuman Dari Kaisar
18
Seperti Terakwa
19
Tak Peduli
20
Berkabung
21
Di Kamar Khanza
22
Satu Kamar
23
Berpamitan
24
Besan
25
Membawa Pergi
26
Jimat
27
Keluyuran
28
Ikut Mandi?
29
Susah
30
Salah Wali
31
Frustasi
32
Racun
33
Menyesal
34
Kalah
35
Tolong
36
Disekap
37
Goresan Pisau
38
Sia-sia Belaka
39
Cukup Sudah
40
Pergi
41
Kembali
42
Deg- degan
43
Pesan
44
Angkuh
45
Kangen
46
Heran
47
Suamiku
48
Bos
49
Lemas
50
Pernyataan Buruk
51
Tak Mau Menjanda
52
Rumit
53
Pemaksaan
54
Luka Tak Berdarah
55
Notifikasi
56
Rela
57
Pisah
58
Kartu Undangan
59
Pertunangan
60
Terbongkar
61
Salah Paham
62
Hampa
63
Titip Kaisar
64
Perdebatan
65
Pergi
66
Teringat
67
Pulang
68
Kembali Seperti Dulu
69
Iri
70
Untuk Papa
71
Bukti
72
Syarat
73
Klarifikasi
74
Double K
75
Pembelaan
76
Penghakiman
77
Permintaan Subrata
78
Dimana Khanza
79
Club
80
Darah
81
Kamu Nanyea?
82
Minta Rujuk?
83
Menata Hati
84
Seharusnya Ungkapkan Cinta
85
5 Tahun
86
Mangsa
87
Jangan Lari
88
Mengejutkan
89
Masa Lalu
90
Hidayah Dadakan
91
Kejujuran Khanza
92
Plong
93
Calon Menantu
94
Pernikahan Sesungguhnya
95
Akad
96
Happy Weekend
97
Hangat
98
Santai
99
Pengajian
100
Ngambek
101
Pembunuh
102
Ditangkap
103
Panik
104
Suara Tidak Asing
105
Kembali
106
Perjuangan Terbesar
107
Suami Idaman
108
Tidur

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!