“Tolong Pak, aku nggak mau nikah sama laki- laki ini!” Khanza memohon.
Kaisar memutar mata dengan jengah, menganggap Khanza sedang berakting. Jelas- jelas gadis itu yang menjebak dengan memasuki kamarnya entah dengan cara apa. Tapi sekarang pura- pura menolak saat dinikahkan dengan pria tampan.
“Seharusnya aku yang bicara begitu!” ucap Kaisar dingin.
“Intinya, keuputusan sudah bulat. Dan ini tidak bisa diubah. Sudah peraturan yang diterapkan begitu,” ucap Pak Kades.
“Beri saya waktu!” ucap Kaisar.
“Heh, kamu mau nikah sama aku? Mau melihat mukaku setiap bangun tidur? Nggak mau kan? Kenapa malah minta waktu? Kalau bisa, sekarang kamu cari cara untuk menggagalkan semua ini,” ketus Khanza.
“Diam dan jangan banyak bicara!” geram Kaisar menatap Khanza tajam.
“Crazy!” Khanza menggemeletuk.
“Pak Kades, beri saya waktu untuk masalah ini!” pinta Kaisar.
“Saya tidak bisa mengulur waktu, takutnya warga malah mengamuk. Pemuda di sini beringasan loh. Begini saya, sehubungan Nak Kaisar ini orangnya sopan, maka saya akan kasih tantangan. Kamu dan Khanza berjualan mie ayam di pasar. Nanti anak laki- laki saya juga akan berjualan mie ayam di tempat yang sama dengan gerobak yang berbeda. Nah, siapa yang duluan habis, maka itu pemenangnya. Kalau mie ayam milik kalian yang duluan habis, maka saya akan perpanjang waktu hingga tiga minggu ke depan. Tapi kalau kalian kalah, maka kalian tidak punya waktu banyak. Pekan depan kalian harus sudah menikah supaya warga tenang. Silakan kalian pulang ya!” Pak Kades mempersilakan dengan senyum.
Kaisar bergegas meninggalkan rumah itu, otaknya terus berputar mencari ide. Bagaimana ia akan menemukan bukti- bukti akurat dalam waktu beberapa hari sebelum pernikahan paksa itu dilangsungkan. Dia secepatnya harus menemukan bukti bahwa ini hanyalah penjebakan, supaya nama baiknya akan kembali pulih dan ia pun terlepas dari pernikahan gila itu.
Tak pernah tertulis dalam kamus hidupnya bahwa ia akan menikah dengan wanita bar- bar yang jauh dari kata baik. Jangan sampai itu terjadi!
***
Hari itu, Kaisar melaksanakan tugas dari Pak Kades, yaitu berjualan Mie ayam. Semua bahan sudah dipersiapkan. Kaisar hanya tinggal menjual saja. Meracik, merebus mie dan membungkus.
Awalnya sangat kikuk, ia sama sekali tidak terbiasa melakukan hal itu. Bahkan untuk membuka tutup dandang besar berisi air panas saja ia mesti sedikit menjauh. Beberapa kali tangannya kepanasan saat mengikat plastik berisi kuah panas.
Belum lagi ia mesti harus menderita kecipratan air panas saat menuangkan kuah ke mangkuk, melayani pembeli yang makan di tempat.
Hanya disediakan satu meja dan satu kursi panjang tanpa senderan untuk pembeli. Di atasnya ada payung yang menyatu dengan atap gerobak.
Kaisar benar- benar memulai pengalaman baru saat itu. Melayani pembeli yang lumayan ramai. Lumayan keteteran. Sedangkan Khanza? Apa kabar gadis itu? Dia malah tidak datang. Sangat menyebalkan.
Seharusnya hukuman ini dijalani berdua, tapi Kaisar malah menjalaninya sendirian. Awas saja jika bertemu dengan gadis itu, maka Kaisar akan mencincang upilnya eh kukunya. Kesabaran Kaisar benar- benar diuji.
Setelah gadis itu melakukan kesalahan dan membuat Kaisar terjerumus ke dalam masalah konyol itu, sekarang gadis itu pun tidak mau bekerja sama.
Entah berapa porsi mie ayam yang disediakan Pak Kades, sepertinya banyak sekali. Kalau begini caranya, ini sama saja Kaisar sedang membantu Pak Kades berjualan mie ayam. Pak Kades mencari keuntungan dengan menyewa jasa gratis.
Bersambung
Emma udah crazy up loh. bilang apa untuk emma? 😁😁😁 kasih semangat dwongs biar rajin crazy up gini setiap hari.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 108 Episodes
Comments
Ezphyzzz
lucu juga ni saran pa kades jualan mie
2024-05-09
0
G@mbru_Afi
jiaaan pinter tenan toh pak kades..memanfaatkan kaisar untuk mendapatkan keuntungan tanpa harus capek2 jualan sendiri 😂😂😂😂
2023-03-16
1
Badardi Badardi76
semangat jualan nya khaisar
2023-02-24
1