#13. PESAN ERICK

Beberapa saat berkendara, Wulan dan Danar pun telah sampai di butik tempat Wulan bekerja.

"Gak mau cium tangan Aku gitu?" Tanya Danar setelah Wulan melepas helm dan memberikan pada nya.

Wulan tampak ragu padahal Danar hanya meminta mencium tangan nya, bukan mencium pipi seperti yang ia lakukan pada Erick setiap kali kekasihnya itu mengantar.

"Loh kok diam sih? Apa perlu Aku jelaskan lagi!"

"Tidak perlu Aku masih ingat kok. Semangat dan ketenangan seorang Suami terletak pada kening Istrinya, sedangkan sumber ketenangan dan kekuatan seorang Istri terletak pada punggung tangan suaminya."

"Nah itu ingat, terus kenapa diam saja? Aku tahu jika Kamu belum terbiasa, maka dari itu Aku selalu mengatakan untuk kita sering-sering melakukan berbagai hal agar kita saling terbiasa satu sama lainnya. Contoh kecilnya ya seperti, Istri cium tangan Suaminya dan Suami mencium kening Istrinya."

Wulan menanggapinya dengan senyum tipis di bibirnya. Ia pun meraih tangan Danar lalu menciumnya.

"Nah gitu dong." Dan kini giliran Danar yang mencium kening Istrinya itu.

Semua itu tak lepas dari perhatian seorang wanita yang berdiri tak jauh dari sana. Dia adalah teman Wulan yang juga bekerja di butik tersebut.

"Gila! Siapa lagi tuh yang nganterin Wulan? Kalau cowok yang biasa nganterin Wulan paling cuma dapet ciuman di pipi doang. Lah ini pake cium tangan dan cium kening segala, kayak suami istri aja. Eh tapi cowok yang ini lebih ganteng sih dari yang kemarin." Wanita itu mengulas senyum sembari menggeleng-geleng kepala, ia tak menyangka jika Wulan ternyata suka bergonta-ganti pasangan.

Setelah laki-laki yang mengantar Wulan itu pergi, wanita itupun menghampiri Wulan.

"Hem, gebetan baru nih?" Tanyanya sambil tersenyum-senyum masam.

Wulan sedikit tersentak kaget karena kedatangan temannya itu yang tiba-tiba.

Wulan memutar bola matanya, raut wajahnya seketika kesal melihat temannya itu. Karena temannya ini suka bertanya-tanya tentang Erick, entah apa motifnya dan Wulan yakin kali ini temannya ini pasti ingin bertanya-tanya tentang Danar.

Karena Wulan tidak menjawab, wanita itupun bertanya lagi. "Yang tadi itu gebetan baru Kamu ya?"

"Bukan urusan Kamu!" Jawab Wulan lalu membalikkan badannya masuk kedalam butik.

.

.

.

Danar baru saja sampai di cafe, para pegawainya menyambutnya dengan hangat serta senyuman menghiasi wajah mereka.

"Bagaimana keadaan pelayan yang dihajar sama Erick kemarin?" Tanya Danar, ia belum sempat menjenguk pegawainya itu namun, semua biaya rumah sakit ia yang menanggung sebagai kompensasi kecelakaan kerja.

"Sudah baikan, Pak. Sudah diperbolehkan pulang juga sama Dokter tapi mungkin untuk beberapa hari belum bisa masuk bekerja Pak."

Danar menganggukkan kepalanya, "Lalu dimana Erick, apa Dia sudah datang?" Tanyanya kemudian.

"Tadi pagi-pagi sekali Erick datang, Pak. Dia mengundurkan diri dan juga menitipkan sesuai untuk Pak Danar, Saya sudah menaruh nya di atas meja Pak Danar."

Danar mengucapkan terima kasih lalu segera bergegas ke ruangannya. Entah apa yang dititipkan Erick untuknya?"

Sesampainya di dalam ruangannya, tatapan Danar langsung tertuju pada sebuah amplop berukuran sedang berwarna coklat di atas mejanya.

Dengan perasaan yang sulit diartikan, Danar meraih amplop itu lalu membukanya dengan pelan.

Kedua mata Danar membulat melihat didalam amplop itu ada sebuah kartu ATM dan juga buku tabungan. Danar meletakkan dua benda yang ia tahu apa kegunaannya itu lalu kembali memeriksa amplop itu dan ternyata ada selembar kertas yang dilipat.

Dengan gerakan pelan, Danar membuka kertas yang terlipat itu.

'Hai Danar, sebelumnya Aku minta maaf atas perbuatan ku kemarin yang sudah merusak wajah tampanmu. Tapi Kau tidak rugi bukan? Wulan pasti sudah merawat mu dengan baik.

Wulan memintaku untuk bertemu tapi Aku rasa tidak sanggup untuk menemuinya, Aku takut akan semakin berat untuk melepasnya jika Aku kembali menemuinya.

Sejak semalam Aku memikirkan kata-kata mu kemarin, bahwa cinta tak selalu harus memiliki. Kau benar Danar, terkadang melihat orang yang kita cintai bahagia saja itu sudah lebih dari cukup. Dan Aku mohon padamu buatlah Wulan selalu bahagia, jangan sampai kabar kesedihan Wulan terdengar di telingaku, jika tidak Aku akan kembali merebutnya dari mu.

Aku titip kartu ATM dan buku tabungan untuk Wulan, itulah adalah tabungan kami berdua yang rencananya akan kami pakai untuk modal nikah. Tapi sayangnya Tuhan berkehendak lain. Seperti yang Kau katakan, Wulan tidak ditakdirkan untukku.

Aku titip Wulan sampaikan salam ku padanya. Hari ini Aku akan pergi ke luar kota mencoba mencari peruntungan di sana, dan siapa tahu Aku bertemu jodohku yang sesungguhnya seperti yang Kau katakan.

~Erick~

Kedua mata Danar berkaca-kaca setelah membaca pesan yang ditulis oleh Erick. Ada kelegaan karena ternyata Erick mendengar nasihatnya kemarin namun, ia tidak menyangka jika selama ini besar perjuangan Erick dan Wulan untuk menikah sampai-sampai menabung bersama.

Ada sedikit rasa bersalah dihatinya, seketika ia merasa telah menjadi orang jahat karena telah memisahkan sepasang kekasih yang sedang berjuang. Namun, ia menghalau pemikiran itu setelah mengingat pengorbanannya juga yang telah mengakhiri hubungannya dengan Dinda, padahal dulu ia juga sudah berencana untuk menikahi Dinda.

Danar hanya bisa mengusap wajahnya seiring nafas panjang yang terhembus. Danar pun memasukkan kembali Kartu ATM dan buku tabungan serta kertas yang berisi pesan Erick, kedalam amplop.

Terpopuler

Comments

ning sora

ning sora

erick mantap.. salut untukmu yg ikhlas melepaskan dan menerima keadaan.. 👍

2024-12-21

0

Sarah Hani

Sarah Hani

hati ku rasa sakit sekli..sulit bla harus brpisah..😞

2023-11-22

0

💜🌷halunya jimin n suga🌷💜

💜🌷halunya jimin n suga🌷💜

kirain bakalan sulit... teryta semudah itu erik pergiiiii

2023-04-14

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!