Hidden Baby 2 | Bab 18

Saat ini Arga dan Shereena sudah sampai di sebuah apartemen mewah milik warga. Saat pertama kali Shereena masuk ke dalam apartemen itu dadanya langsung berdegup dengan kencang. Bagaimana tidak, bayangan malam panas tiba-tiba muncul kembali dalam ingatan Shereena. Malam penuh cinta dan gai.rah yang akhirnya membuat Shereena diasingkan oleh Daddy-nya.

"Kak Arga tinggal disini?" tanya Shereena dengan gugup.

"Iya. Setelah kepergianmu aku memilih untukmu dapat di sini, karena tempat ini penuh dengan kenangan kita," jawab Arga.

Mata Shereena menyapu seluruh ruangan yang tak sedikitpun berubah dan masih sama seperti 6 tahun yang lalu. Bahkan foto Shereena yang mengenakan seragam putih dan abu-abu masih terbingkai tapi diatas nakas. Bibirnya tersenyum kecil saat ia masuk kedalam kamar yang ditempati Arga.

"Kak, tempat apa ini?" tanya Shereena saat melihat kamar Arga layak sebuah tempat pencucian foto, dimana banyak terpampang foto dirinya semasa sekolah.

"Tempat terindah dalam hidupku, karena di kamar ini kita pernah menghabiskan malam panas."

"Iya, aku tahu Tapi mengapa kamar ini penuh dengan fotoku? Bahkan ada topeng wajahku." Shereena mendekat ke arah boneka besar yang telah dipasang topeng berbentuk wajahnya.

"Karena aku sangat merindukanmu, Reen. Bahkan aku hampir gila karenamu. Beruntung saja aku tidak gila."

"Ini maksudnya apa, Kak?" Shereena telah berhasil mengambil boneka yang memakai topeng wajahnya. Arga yang sedang melepaskan kemejanya langsung menoleh kearah Shereena.

"Anggap saja itu kamu yang selalu menemaniku sepanjang malam. Tapi, berhubung saat ini kamu sudah pulang, sepertinya aku sudah tidak membutuhkan boneka itu lagi, karena kamu yang akan menemaniku dan menghangatkanku setiap malamku," celetuk Arga dengan bibir yang menyinggung.

Pipi Shereena telah merona, terlebih saat Arga tak mengenakan baju.

"Kak, pakaian bajumu!"

Arga langsung menautkan alisnya. "Kenapa? Apakah ada yang salah? Bukankah kita sudah pernah saling melihat ketoplesan tubuh kita dan sudah pernah merasakannya? Lalu untuk apa malu? Toh sebentar lagi kamu juga akan menjadi milikku dan akan menikmati pemandangan tubuh ini setiap hari."

"Iya, tapi sekarang belum waktunya, Kak. Kak Arga mau pakai baju atau aku akan pergi!" ancam Shereena.

Arga langsung tertawa kecil saat melihat wajah Shereena sudah ditekuk. "Reen, aku mau mandi. Mana mungkin aku mandi menggunakan baju. Oke, kamu tunggu disini, aku mau mandi dulu. Tapi ngomong-ngomong, apakah kamu berminat untuk mandi lagi?" goda Arga saat hendak ke kamar mandi.

"Kak Arga!" pekik Shereena dengan rasa kesal.

🌸🌸

Ini adalah hari kedua Arga acuh pada pekerjaan. Bahkan ia terus mengabaikan panggilan telepon yang masuk kedalam ponselnya. Ia tidak peduli bagaimana Janu menangani pekerjaannya.

"Kak, kapan kita berangkat ke kantornya? Ini udah jam delapan, lho. Masa iya aku gak masuk kerja lagi? Apa kata para senior nanti?" Shereena memprotes Arga yang tak kunjung berangkat ke kantor. Bahkan pria itu malah menggunakan pakaian santainya dan tak ada tanda-tanda akan pergi ke kantor.

"Kamu gak usah pikirkan masalah kantor, karena semua pekerjaan sudah di handle baik oleh Janu. Satu lagi, kamu sudah dipecat dari kantor," ucap Arga dengan santai.

"Apa? Mengapa dipecat? Apa salahku? Bukankah aku belum bekerja? Mengapa aku sudah dipecat, Kak?" tanya Shereena dengan terheran-heran. Padahal dia belum menunjukkan kemampuannya untuk bekerja, tetapi sudah dipecat.

"Aku tahu kamu punya lulusan yang bagus. Tentu perusahaan sangat membutuhkan orang-orang sepertimu, tapi untuk apa lagi kau bekerja, Reen? Kamu takut aku tidak bisa membiayai hidup kalian berdua? Saat ini aku yang bertanggung jawab atas kalian berdua. Jadi untuk apa kamu bekerja? Aku sangat melarang keras ibu dari anakku bekerja. Cukup aku saja yang bekerja. Tugas kalian hanya untuk menghabiskan. Apakah kamu tidak mau?"

Shereena terbelalak, bahkan ia hampir tak percaya jika Arga mampu untuk mengatakan semua itu padanya. Untuk kesekian kalinya Shereena merasa sangat terharu.

"Tentu saja dengan senang hati aku dan Arshen akan menghabiskan uang Kak Arga," kata Shereena dengan senyum yang mengukir di bibirnya.

Mungkin ini adalah buah kesabaran Shereena selama enam tahun menanggung kesedihannya seorang diri. Mungkin Tuhan telah menyiapkan sesuatu yang indah untuk Shereena sebagai pengganti penderitanya selama ini. Dan ternyata selama enam tahun lamanya, Tuhan masih menjaga Arga untuk dirinya, meskipun saat ini Arga sudah dijodohkan oleh orang tuanya.

Karena Arga ingin membuktikan tanggung jawabnya kepada Shereena, ia meminta agar Shereena pindah ke apartemen miliknya. Arga juga berjanji tidak akan mengulang malam panas itu sebelum pada waktunya tiba.

🌸🌸

Siang ini setelah menjemput Arshen, Arga langsung aja anaknya untuk mengunjungi sebuah Mall terbesar di kotanya. Ia berencana mengajak Arshen untuk menjelajahi permainan yang tersedia di dalam Mall. Sepertinya sebuah artikel yang ia baca tentang bagaimana cara menjinakkan seorang anak sangatlah bermanfaat.

"Dadd, apakah kamu sedang mengambil hatiku agar aku bisa menerimamu dengan lapang?" tanya Arshen saat hendak menuju lantai tempat permainan.

Arga sedikit terkejut dengan tebakan yang dilontarkan oleh Arshen. Entah mengapa Arshen bisa tahu apa yang sedang direncanakan olehnya untuk menaklukkan Arshen.

"Tidak. Daddy hanya ingin mengajakmu bermain saja. Bukankah selama ini kamu belum pernah main bersama dengan Daddy?"

"Aku memang belum pernah bermain bersama dengan Daddy. Kalau begitu ayo kita main sepuasnya, bagaimana?" celetuk Arshen dengan riang.

Karena sejak tadi Shereena menahan rasa ke anak kecil, akhirnya setelah sampai di lantai tempat permainan, Shereena langsung menuju ke toilet. Namun, sebelum pergi Shereena memberitahu Arga terlebih dahulu agar tak mencari nikmatnya.

"Kak, aku ke toilet dulu ya Jagain Arshen yang bener," pesan Shereena.

"Tanpa kamu ingatkan, aku sudah tahu bagaimana cara menjaga bocah ini. Pergilah, tapi jangan lama-lama, karena kamu juga harus ikut main," kata Arga.

"Oke." Shereena pun langsung bergegas menuju ke toilet.

Karena hanya buang air kecil, Shereena tak berlama-lama didalam toilet. Namun, saat hendak keluar dan akan menuju ke tempat permainan, dadanya bergetar tak karuan saat mata Shereena menatap seseorang yang ada dihadapannya saat ini.

Lidahnya terasa kelu saat ingin memanggil wanita yang berada di hadapannya dengan sebutan Mommy.

Ya, wanita yang sedang berada di hadapan Shereena saat ini adalah Daisy— Mommy Shereena.

Jangan ditanya lagi bagaimana terkejutnya Diasy saat melihat sosok Shereena yang dirindukannya selama ini telah berada di hadapannya. Entah angin apa yang membuat keduanya saling bertemu ditempat yang tak diinginkan.

"Reena," ucap Daisy berharap Shereena bisa mengenali dirinya.

...🌸🌸...

...BERSAMBUNG...

Terpopuler

Comments

Arif Muzakki

Arif Muzakki

pasti nyesek banget di saat dekat dengan anak cucu tp tidak bisa merangkul, memeluknya mendingan tinggalin aja Daddy nya sherena dan ikut pergi dengan sherena biar nyadar biar kapok tuh Daddy nya sherena 😠

2023-01-09

2

Benazier Jasmine

Benazier Jasmine

akhirnya arga bahagia ktm reena sm arshen, semoga mama daisy tdk suaminya klo ktm reena

2023-01-09

1

tiara

tiara

akhirnya sheerena bertemu denan mommy yang selalu dirindukan

2023-01-09

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!