Janu sudah yakin jika model dadakannya bisa memecah pasaran. Terbukti bukan? Mungkin itulah adalah malaikat yang diutus untuk menyelamatkan projectnya. Saat ini tugas Janu harus segera memberitahu Naomi, jika ternyata Arshen bisa memecahkan pasaran dan mengundang orang tua Arshen untuk bertemu dengan bosnya.
"Apakah kamu melihat Nom-Nom?" tanya Janu pada salah satu karyawan yang satu ruangan dengan Naomi.
"Nom-Nom?" Beberapa mata saling berpandangan karena mereka tidak tahu siapa Nom-Nom yang dimaksud.
Seketika Janu baru menyadari jika dirinya telah salah mengucap. Lidahnya begitu cepat untuk mengikuti Arshen.
"Maksudku Naomi," ucapannya lagi.
Mendengar namanya disebut, Naomi langsung menyahut dari belakang Janu.
"Bapak mencari saya?" tanyanya.
Janu menoleh. "Iya. Ada yang ingin aku bicarakan kepadamu. Tapi sebaiknya kita tidak bicara disini. Ayo ikut aku!"
Naomi tidak tahu ada masalah apa sehingga Janu mengajaknya untuk berbicara secara privat. Mungkinkah ini ada masalah dengan project yang ia tangani? Atau masalah pemotretan Arshen yang tidak menguntungkan? Jika memang itu masalahnya tentu itu bukan salahnya, karena yang memilih Arshen untuk menjadi model adalah Janu, bukan dirinya.
"Ada apa, Pak?" tanya Naomi sesampainya diluar ruangan. "Apakah terlalu serius?"
Janu mende.sah sambil menatap kearah Naomi. Wanita yang selalu menggetarkan hatinya sejak pertama kali ia bergabung di perusahaan WS group.
"Sebenarnya—" Janu menjeda. Dadanya terus bergemuruh membuatnya sangat gugup.
"Sebenarnya apa, Pak?" Naomi sudah tidak bersabar untuk mendengar penjelasan Janu.
"Siang ini pak Bos menginginkan bertemu dengan orang Arshen karena bocah itu mampu memecahkan pasaran hanya dalam waktu 12 jam setelah fotonya diunggah di website," jelas Janu.
Mata Naomi semakin membulat dengan sempurna saat mendengar ucapan Janu. "Seriusan, Pak?" tanyanya tak percaya.
"Iya. Kamu hubungi saja orang tuanya untuk bertemu dengan Bos. Aku sudah menentukan tempatnya."
"Siap, Pak!" kata Naomi yang tak sabar untuk memberitahukan kabar baik ini kepada Shereena.
"Arshen, berjuanglah!"
🌸🌸🌸
Shereena yang sedang membersihkan apartemen tiba-tiba harus menghentikan kegiatannya karena harus mengangkat sebuah panggilan yang masuk ke ponselnya.
Alisnya menaut ketika nama Naomi mengambang di layar ponselnya. Dengan Shereena langsung menekan tombol berwarna hijau.
"Halo, Nom." Kata Shereena saat mengangkat panggilan teleponnya.
"Halo juga, Reen! Reen aku punya kabar baik untukmu. Siang ini bos besar ingin bertemu denganmu. Dia berniat untuk mengontrak Arshen model iklan produk kami. Gimana, kamu mau kan?"
Shereena terdiam untuk sesaat. Sebenarnya ia belum siap untuk menunjukkan diri didepan umum, terlebih menunjukkan Arshen kepada publik. Namun, saat ia melihat pada bocah yang sedang bermain gadget, ada rasa nyeri di dadanya ketika sampai saat ini dirinya belum bisa memberikan kebahagiaan yang sempurna untuk Arshen.
"Halo, Reen! Kamu dengar kan aku ngomong apa?"
Shereena langsung tersentak dari lamunannya.
"Iya aku dengar."
"Jadi bagaimana jawabannya? Jangan keputusan yang kamu ambil melukai hati Arshen. Kamu tahu kan bagaimana reaksi Arshen saat dirinya muncul di televisi? Aku tahu kamu tidak akan mematahkan semangat Arshen."
"Ya, kamu bener. Aku tidak akan mematahkan semangat Arshen. Cukup aku saja yang merasakannya. Baiklah, katakan dimana bos besar itu akan bertemu."
"Baiklah, aku akan share look. Selamat ya. Belum apa-apa Arshen sudah akan menjadi artis. Memang sebuah keberuntungan yang tak terduga. Ya sudah, aku tutup teleponnya, ya."
Saat itu juga penggilan terputus. Shereena mende.sah kasar. Mungkin setelah kemunculan Arhsen keberadaannya akan segera diketahui oleh keluarganya?
"Tidak! Mereka tidak boleh mengetahui jika Arshen adalah anakku, terlebih Daddy. Pasti Daddy akan sangat murka jika sampai aib keluarga terbongkar. Aku harus bagaimana?" Kini Shereena bingung untuk menghadapi kenyataan. Keputusannya pulang ke Indonesia sangatlah mendadak, tanpa pemikiran yang panjang. Mungkin karena Shereena terlalu merindukan Mommy-nya. Namun, pada kenyataannya Shereena belum siap dan belum berani untuk menemui keluarganya.
"Apakah aku harus meminta bantuan Naomi saja?" Shereena menimang-nimang pikiran sebelum bertemu dengan bos yang hendak mengontrak Arshen.
"Ya, aku akan meminta bantuan Naomi." Akhirnya Shereena memutuskan meminta bantuan pada Naomi untuk menemui bos besar. Untuk saat ini Shereena belum siap untuk menunjuk dirinya di depan publik.
🌸🌸🌸
Arshen merasa sangat bahagia ketika mendengar jika dirinya bisa menjadi artis tanpa harus mengikuti sebuah audisi khusus.
Bersama dengan Naomi, Arhsen mendatangi sebuah restoran untuk bertemu dengan bos yang akan mengontrak dirinya. Meskipun tidak ditemani oleh Mommy-nya, tetap tidak mengurangi semangatnya. Sungguh Arshen sudah tidak sabar untuk bertemu dengan bos besar dan ingin mengucapkan kata terima kasih padanya.
Tepat di salah satu meja, seorang pria sedang menunggu kedatangan Arshen. Namun ia harus terkejut saat dirinya disapa oleh Naomi.
"Kenapa dia bersama denganmu? Dimana orang tuanya?" tanya Arga yang masih celingukan.
Saat ini mata Arshen menatap Arga tanpa berkedip sedikitpun. Namun, ia tidak berani untuk mengungkapkan isi hatinya saat ini.
"Maaf pak Bos. Sebenarnya orang tua Arshen masih berada di luar negeri. Karena niat awal Arshen hanya ingin berlibur saja. Dia tidak tahu jika akan langsung mendapatkan hoki seperti ini," kilah Naomi dengan gugup. Berharap Arga mempercayainya.
Mendengar pernyataan dari Naomi yang berbeda dengan kenyataan, Arshen segera membantahnya.
"Aunty bohong! Sejak kapan orang tua Arshen berada di luar negeri? Bukankah Mommy sedang mencari pekerjaan disini?" celotehnya.
Naomi mendelik. Susah payah ia menelan salivanya. Bahkan saat ini wajah Naomi sudah memerah saat Arshen membuka kartunya.
Mata Arga silih berganti untuk menatap Naomi dan Arga secara bergantian. Merasa tertarik dengan dua perbedaan, Arga segera menyuruh mereka untuk duduk.
"Silahkan duduk, sepertinya aku sudah mencium aroma tidak sedap. Jadi aku harus percaya kepada siapa?" tanya Arga dengan santai.
"Apakah anak kecil akan terlihat seperti seorang pembohong?" tanya Arhen dengan mata yang masih menatap ke Arga.
Seuntai senyum mengembang di bibir Arga. Ternyata bukan hanya wajahnya saja yang hampir mirip dengannya, sifat dan gaya bicaranya hampir sebelas dua belas dengannya semasa kecil.
"Oke, aku percaya denganmu. Tapi sebelum kita berbicara kepada intinya, bagaimana kalau kita makan siang terlebih dahulu, bagaimana? Kamu pasti lapar kan?"
"Tentu saja," jawab Arshen dengan cepat.
"Bagus! Ngomong-ngomong siapa sama kamu?"
Arshen yang ditanya segera mengulurkan tangannya untuk memperkenalkan diri. "Introduce my name Arshen. I moved from Germany," ucap Arshen dengan bahasa Inggris.
"Woww … amazing. Kecil-kecil kamu jago bahasa Inggris yang?" puji Arga.
"Karena itu adalah bahasa yang sering aku gunakan di sana. Tetapi Mommy-ku tetap mengajarkanku bahasa Indonesia, karena Mommy cinta Indonesia."
Arga menggeleng tak percaya dengan penuturan anak kecil yang luar biasa. Tidak salah lagi jika Arshen menjadi bintang iklan untuk produknya.
Pertemuan antara Arshen dan Arga yang baru berjalan dalam hitungan menit, tetapi keduanya sudah terlihat sangat akrab. Bahkan Naomi yang statusnya sebagai pengganti Shereena hanya dianggap sebagai obat nyamuk. Namun, dalam diam Naomi berpikir keras kepada dua orang yang ada di hadapannya saat ini. Dua orang yang memiliki wajah hampir mirip, tetapi mereka tidak mempunyai hubungan keluarga. Sejenak Naomi berpikir apakah bosnya adalah ayah kandung yang sedang dicari oleh Arshen? Mungkinkah saat ini Tuhan sedang mempertemukan antara anak dengan ayahnya.
Tiba-tiba saja jantung Naomi bertekuk dengan kencang. Untuk kesekian kalinya dia tetap memperhatikan wajah Arga dan Arshen secara bergantian.
"Arga, Arshen, Arga, Arshen. Apakah mungkin jika Arshen adalah Arga-Shereena?" Batin Naomi dengan dada naik turun.
"Tidak mungkin!" Tiba-tiba Naomi mangga berat meja membuat Arga dan Arshen sangat terkejut. Bahkan orang-orang di sampingnya menatapnya dengan penuh tanda tanya.
Menyadari keteledorannya, Naomi langsung duduk dan meminta maaf.
...BERSAMBUNG...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 38 Episodes
Comments
Arif Muzakki
😭😭😭😭😭Arga gk jd ketemu sheren,kakak othor sungguh terlalu 🤭🤣🤣🤣
2023-01-05
1
tiara
betul iti arhen itu singkatan nama arga dan sherena,lanjuuut thor
2023-01-05
1
Benazier Jasmine
lanjut thooor
2023-01-05
1