Hidden Baby 2 | Bab 12

Tak ada rasa yang bisa disembunyikan lagi diantara keduanya, karena  saat ini mereka telah mengetahui jika keduanya masih sama-sama, menyendiri. Cinta yang dibangun sejak kecil akan tumbuh selamanya tumbuh dalam hati  karena mereka saling mencintai. Kekuatan cinta mereka mampu menjadi benteng terkuat untuk menjaga hati agar tak tergoyahkan akan orang ketiga dalam kisah cintanya. Keduanya yakin kekuatan cintanya mampu meruntuhkan kerasnya hati Daddy-nya Shereena.

Hampir setengah hari Shereena menghabiskan waktunya di dalam

ruangan Arga. Pertemuan pertama setelah sekian purnama membuat Arga tak ingin

melepaskan Shereena begitu saja. Bahkan Arga juga tak menyentuh pekerjaannya sama sekali.

TOKK… TOKK

Suara ketukan pintu membuat Arga mendesah dengan kasar.

“Masuk!” ucapnya dengan kesal.

Arga sudah tahu siapa yang datang untuk mengacaukan waktunya bersama dengan Shereena. Siapa lagi jika bukan Juna.

Mendengar kata masuk, Janu langsung membuka pintu ruangan Arga. Baru saja ingin masuk, langkahnya tertahan diambang pintu saat melihat seorang  wanita yang berada didalam ruangan Bosnya.

"Apakah saya menggangu?" tanya Janu.

"Sebenarnya menganggu , tapi sudah terlambat. Masuklah! Ada apa?" tanya Arga.

"Seperti biasa, meskipun Anda bukan artis, tetapi saya membutuhkan tanda tangan Anda," ujar Janu.

Arga pun bangkit dari sofa dan berjalan ke meja kerjanya. "Jangan dilihat-lihat!' Arga memberi peringatan pada Janu saat matanya terus menatap kearah Shereena.

"Maaf, Bos."

Sebenarnya Janu merasa sangat penasaran dengan sosok wanita cantik yang sedang duduk di sofa. Karena Bosnya sudah memberikan peringatan keras, Juna pun tak ada keberanian lagi untuk bertanya siapa wanita itu, meskipun dalam hati menyimpan seribu pertanyaan.

"Sudah selesai. Sekarang pergilah! Oh iya, satu lagi. Kosongkan semua jadwalku hari ini dan traktir semua karyawan yang ada!" ucap Arga dengan senyum yang mengembang luas di bibirnya sambil menatap kearah Shereena yang juga sedang tersenyum kepada dirinya.

"Apakah Anda sedang merayakan ulang tahun? Ah, tidak mungkin! Sejak kapan Anda mau merayakan ulang tahun?" ucap Juna yang masih bingung dengan sikap Arga yang tiba-tiba bermurah hati ingin menraktir semua karyawan yang ada.

"Cepat pergi  atau menungguku berubah pikiran!" ancam Arga.

"Baik Bos, saya akan segera keluar," ujar Janu yang langsung melangkah pergi keluar dengan segudang pertanyaan yang mengganjal di dalam pikirannya.

Sepeninggal Janu, Arga langsung menuju ke sofa lagi untuk melanjutkan waktunya bersama dengan Shereena.

"Apakah Kak Arga selalu bersikap dingin  kepada karyawan?" tanya Shereena dengan alis yang menaut.

"Tidak. Aku tidak pernah dingin kepada karyawan. Aku selalu ramah. Bukankah kamu juga mendengar jika aku akan menraktir semua karyawan?"

"Iya, aku tahu. Tapi kak Arga itu terkesan dingin. Nanti kalau para karyawan gak betah dan pada bubar gimana? Kan Kak Arga juga yang repot," ujar Shereena.

"Kamu tenang saja. Itu tidak akan terjadi."

Karena menghabiskan watu bersama Arga, Shereena telah  melewatkan hari pertamanya untuk bekerja. Arga sama sekali tak memberikan sedikit pun celah Shereena untuk keluar dari ruangannya.

"Reen, jawab dengan jujur!" Tiba-tiba wajah Arga terlihat serius.

"Apa itu, Kak."

"Apakah malam panas yang pernah kita lewatkan membuahkan hasil?"

Shereena tercengang dengan ucapan Arga. Sungguh diluar dugaan jika Arga akan mengingat malam panasnya saat itu. Ingin sekali rasanya Shereena memberitahu yang sebenarnya kepada Arga tetapi masih dilarang oleh teh ijo untuk mengatakan sekarang. Shereena hanya bisa menelan kasar salivanya. Saat ini dirinya benar-benar sangat bimbang.

"Reen?" panggil Arga lagi.

Kepala Shereena menggeleng dengan pelan sebagai jawaban jika pergulatan malam itu tidak membuahkan hasil.

"Maksud kamu tidak membuahkan hasil atau tidak salah?"

Mata Shereena terbelalak degan dua pilihan dari Arga. Bibirnya sangat kelu saat ingin menjawab jika tidak salah, tetapi dirinya belum siap.

"Kenapa Kak Arga bertanya seperti itu?" tanya Shereena dengan gugup.

"Tidak ada. Aku hanya ingin tahu saja, karena aku tidak mau suatu saat ada anak yang datang kepadaku dan meminta pertanggung jawaban dariku," ujar Arga.

Sejenak Shereena terdiam. Apakah Arga sudah bertemu dengan Arshen?

"Kok Kak Arga ngomong seperti itu?"

"Aku hanya ingin tahu aja, Reen. Oh iya, coba kamu perhatikan foto ini!" Arga segera menyerahkan ponselnya dan menunjukan sebuah foto Arshen pada Shereena. "Bukankah ini sangat mirip denganku? Aku pikir ini anak kita."

Lagi-lagi Shereena hanya bisa menelan kasar salivanya dan ingin mengatakan bahwa itu memang anaknya.

"Reen. Kamu sedang tidak menyembunyikan sesuatu dariku, kan? Kita sudah bersama sejak kecil, jadi aku tahu kapan saat kamu bohong dan kapan saat kamu jujur. aku tahu saat ini kamu sedang menyembunyikan sesuatu dariku. Iya kan?"

Terpopuler

Comments

Atika Shafa

Atika Shafa

ngomong aja lah renaa

2023-02-12

1

ipit

ipit

😂😂😂😂😂

2023-02-10

0

Anisul Mukaromah

Anisul Mukaromah

ayo dong thor bolehin shereena ngomong aja biar berjuang bersama arga dan shereena serta arshen biar sembunyi2 dulu gak apa2 yang penting arga tahu kenyataan sebenarnya

2023-01-06

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!