Hidden Baby 2 | Bab 6

"Kalian darimana?" tanya Shereena saat melihat Naomi dan Arshen muncul dari balik pintu.

Kini Shereena sudah melipat tangan di depan dada sambil menatap ke arah dua orang yang baru saja masuk dalam apartemen.

"Kami dari kantor Aunty Nom-Nom, Momm," jawab Arshen apa adanya.

Mata Shereena langsung menatap kearah Naomi. "Bukankah kamu tadi mengatakan jika hari ini sedang libur? Apakah ada masalah di kantormu, Nom?" tanya Shereena.

"Maafkan aku, Reen. Tadi ada sedikit masalah di kantor. Maaf juga karena telah membawa Arshen ke kantor," ucap Naomi seakan merasa bersalah karena telah membuat Shereena khawatir.

Shereena mende.sah dengan kasar. "Tapi setidaknya kamu kasih tau aku biar aku nggak khawatir. Kamu tahu nggak aku takut kalau ada yang Arshen. Kamu tahu kan saat ini aku belum siap untuk bertemu dengan keluargaku. Please, tolong jaga privasi ini."

Naomi merasa sangat bersalah. Memang tak seharusnya dia mengabaikan pesan dan panggilan dari Shereena. Namun keadaan yang membuatnya takut saat ingin menjawab pesan dari Shereena, karena tadi Naomi sempat mengira bahwa Arshen bilang.

"Tolong jangan diulangi lagi ya. Ya sudah kalian cuci tangan dan kaki dan kita makan siang. Kebetulan aku tadi singgah di supermarket dan belanja sayuran segar. Sudah lama aku tidak makan makanan lokal."

Naomi dan Arshen pun langsung menuju ke kamar mandi untuk membersihkan tangan dan kaki mereka. Mulai saat ini Naomi akan menjalani hidup tertib kebersihan. Karena ternyata Shereena menerapkan kebiasaannya seperti di luar negeri, dimana selalu tertib dengan aturan.

Sepanjang waktu Naomi berusaha untuk mengatakan jika sebenarnya Arshen sempat mengikuti pemotretan dan jika iklan Arshen bagus, kemungkinan besar Arshen akan langsung dikontrak untuk syuting iklan selanjutnya.

Suasana meja makan terdengar sunyi tanpa ada satu percakapan. Naomi bener-bener merasa bersalah sehingga terasa canggung saat ingin memulai sebuah percakapan. Namun, sebisa mungkin Naomi berusaha untuk tetap terlihat baik-baik saja agar Shereena tidak merasa curiga.

"Oh iya, Reen. Bagaimana dengan interview tadi, apakah lolos?" tanya Naomi untuk menghilangkan rasa gugupnya.

"Mudah-mudahan lolos. Lusa baru pengumuman. Ternyata banyak juga yang melamar, ya."

Untuk malam ini Arshen tak banyak bicara. Pikiran hanya fokus pada hasil penjualan produk yang diiklankan. Jika hasil bagus, ia akan segera menjadi bintang kecil. Dan harapan untuk mengetahui siapa Daddy-nya akan segera terwujud. Ia pun tak sabar untuk melewati malam yang terasa panjang.

Sebuah mimpi dan harapan dari seorang anak untuk mencari tahu siapa ayahnya. Tidak mungkin jika ia terlahir tanpa seorang ayah. Kali ini Arshen mengambil langkah tanpa ingin memberitahu Mommy-nya, karena sudah pasti sang Mommy akan melarangnya dengan keras.

🌸🌸

Pagi di sebuah rumah besar, tetapi terasa sangat sepi. Dua anak yang telah dewasa sudah memiliki kehidupannya sendiri. Anak sulung jarang pulang dan lebih sering menghabiskan waktunya di apartemen miliknya sedangkan anak bungsu sudah menikah dan tinggal bersama dengan suaminya.

Seperti biasa, pagi hari Dirga akan melihat berita yang tayang di televisi sambil menemani istrinya memasak di dapur. Bukan karena tidak memiliki asisten rumah tangga, tetapi karena dia ingin menjamu suaminya dengan tangannya sendiri.

Meskipun beberapa tahun Arga larut dalam perasaannya, bukan berarti dia tidak bisa menjalankan perusahaan dengan baik. Terbukti dalam beberapa tahun setelah kehancuran hatinya ia mulai bangkit dan memilih untuk mengembangkan perusahaannya sendiri. Dengan senang hati Dirga mendukung Arga untuk berkembang, meskipun tak sejalan dengan keinginannya.

Berita pagi ini mampu menyita perhatiannya, karena memunculkan sosok yang membuatnya mata tak berkedip. Sosok bocah yang hampir menyerupai wajah Arga semasa kecilnya.

"Sayang …," teriak Dirga memanggil istrinya.

"Apa sih Mas, teriak-teriak! Ini rumah, bukan hutan!" jawab istrinya dari dapur.

"Sini dulu!" Dirga masih berteriak.

Karena geram, Vie langsung menghampiri suaminya yang sedang menonton televisi.

"Ada apa?" tanyanya dengan ketus.

"Lihat itu! Bukankah itu hampir mirip dengan Arga semasa kecil?" Dirga menunjuk ke arah televisi.

Mata Vie langsung mengarah ke televisi untuk memastikan lebih jelas. Matanya terperangah saat melihat iklan sebuah produk milik anaknya di televisi. Memang benar jika bocah yang muncul di layar televisi itu mirip dengan Arga semasa kecilnya. Meskipun mirip, bukan berarti itu adalah anaknya Arga. Vie tahu betul bagaimana hancurnya Arga selama beberapa tahun terakhir ini. Tidak mungkin dengan mudahnya ia menjalin hubungan terlarang bersama dengan wanita lain, karena sampai saat ini sosok Shereena tak akan pernah tergantikan.

"Apakah kamu akan menganggap jika itu adalah anaknya Arga? Kamu tahu sendiri kan bagaimana anak itu menutup pintu hatinya. Dan hanya ada Shereena saja. Tidak mungkin dia akan membuat anak dengan wanita lain. Mas, di dunia ini banyak orang yang mirip. Kamu tahu gak kalau anaknya mama Gigi itu juga mirip dengan artis Korea. Apakah kamu juga akan menganggap jika anak itu adalah anak dari hubungan mama Gigi dan artis Korea itu? Tidak kan?"

Dirga terdiam seribu bahasa ketika satu katanya bisa mendapat pencerahan panjang lebar dari mulut istriknya. "Aku hanya memberitahumu saja, bukan berarti aku mengakui bahwa dia adalah anaknya Arga," lirih Dirga setelah Istrinya berlalu.

Ternyata bukan hanya Dirga saja yang merasa terkejut saat melihat sosok Arshen yang tiba-tiba muncul di layar televisi. Shereena sebagai ibunya saja merasa sangat terkejut saat melihat anaknya bisa masuk di televisi. Saat Shereena ingin meminta penjelasan dari Naomi, sahabatnya itu terlihat sedang buru-buru karena telah mendapatkan panggilan dari kantornya. Satu-satunya cara hanya menunggu Arshen bangun dan menanyakan mengapa Arshen bisa masuk ke televisi dengan mengiklankan sebuah produk dari perusahaan ternama.

"Bagaimana mungkin Arshen bisa langsung menjadi bintang iklan dengan usia dua hari disini. Jika sampai ada yang mengenali Arshen, apa yang akan aku katakan pada mereka. Pasti Daddy akan sangat marah saat aib yang disembunyikan selama bertahun-tahun tercium juga. Oh, astaga … mengapa bisa jadi seperti ini?" Shereena terlihat frustasi dengan kabar berita yang menghiasi layar televisinya.

...🌸🌸...

...BERSAMBUNG...

Terpopuler

Comments

Arif Muzakki

Arif Muzakki

good arshen,semoga kebenaran tentang siapa Daddy u bakalan terungkap,untuk Arga semoga setelah melihat foto arshen dia mencari tau tentang arshen,biar kebenaran cepat terungkap,biar sheren ma Arga bisa bersatu lg,dan berjuang bersama untuk mendapatkan restu papa nya sheren🤭

2023-01-03

2

ana

ana

menunggu Arga bertemu arshen dan tau bahwa itu anaknya

2023-01-03

1

mariammarife

mariammarife

Ini maksud nya mama Gigi siapa yah?
apakah gigi istri nya Raffi Ahmad?

2023-01-03

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!