Tempat pukul empat sore, Arga dan Shereena menjemput Arshen di salah satu Day care, tempat dimana Arshen dititipkan. Ini adalah hari pertama Arshen masuk ke tempat penitipan anak sekaligus tempat belajarnya. Memang terasa berbeda seperti saat dia masih berada di Jerman, tetapi Arsen bisa menyesuaikan diri dengan baik. bahkan di hari pertamanya masuk, dirinya sudah mendapatkan banyak teman. Bukan karena dia tampan dan menggemaskan, tetapi karena wajahnya yang telah masuk di televisi. Semua teman Arshen merasa sangat senang bisa bertemu dengan Arshen secara langsung.
"Apakah kamu titipkan Arshen disini? Apakah kamu yakin jika tempat ini bagus untuk Arshen?" tanya Arga setelah mereka sampai di Dayb Care tempat Arshen berada.
"Aku tidak tahu Tapi yang aku baca di internet tempat ini sangat rekomend, jadi aku yakin kalau Day Care ini bagus," ucap Shereena sebelum turun dari mobil.
Arga hanya mengangguk pelan. Dia memastikan jika ini adalah hari pertama dan terakhir Arshen berada ditempat itu, karena besok Arga tidak akan mengizinkan Arshen kembali lagi ketempat ini.
Sesampainya di dalam, Shereena harus menunggu 10 menit, karena sebelum pulang para anak yang dititipkan harus dalam keadaan sudah mandi dan terlihat rapi.
"Wah, pantas saja Arshen ganteng, ternyata bibirnya lebih ganteng, ya," ucap salah satu miss yang ada tempat itu.
"Sudah pasti, karena semua barang cetakan tergantung pada pabriknya. Kalau pabriknya bagus pasti hasil cetakannya juga akan sangat bagus," celetuk salah satu miss yang hendak mengantar Arshen pada Shereena.
Keduanya sangat terpesona dengan penampilan Arga yang terlihat sangat cool.
Saat Arshen telah bertemu dengan Mommy-nya, ia terkejut dengan pria yang ada di sampingnya Mommy-nya. Bahkan matanya juga menangkap tangan tersebut sedang menggandeng tangan sang Mommy m Dengan cepat, Arshen langsung melepaskan genggaman tangan keduanya dengan kasar
"Kenapa tangan Mommy mau di pegang sama Uncle ini?" protes Arshen dengan bibir yang telah mengerucut.
Shereena dan Arga saling berpandangan tetapi ia tak ingin memberitahu Arshen mengapa tangannya mau digandeng oleh Arga ditempat ini.
"Mommy punya kejutan untuk Arshen, tapi Mommy tidak bisa mengatakan di tempat ini. Kalau di dalam mobil, bagaimana?" tawar Shereena.
Mata Arshen menatap lekat pada Arga yang hanya tersenyum padanya. "Uncel jangan macam-macam dengan Mommy Arshen, ya!" ancamnya pada Arga.
Arga mengangguk pelan. "Oke, Daddy minta maaf," ucap Arga.
Mata Arshen langsung mendelik saat mendengar ucapan Arga yang menyebut Daddy.
"Shen, kita ke mobil dulu, ya," ajak Shereena agar Arshen tak memprotes di tempat itu.
"Mommy, jelaskan mengapa Uncel itu menyebut dirinya Daddy? Apakah Uncel ini akan menjadi Daddy-nya Arshen? Kenapa harus dia Momm?"
Karena tak ingin hal buruk dengarkan telinga yang sedang bersembunyi, Shereena langsung menggandeng Arshen untuk keluar. Bahkan saat digandeng oleh Shereena, mata Arshen masih menatap Arga yang ada di sampingnya.
"Reen, apakah anak ini pemberontak?" tanya Arga tiba-tiba.
"Tidak. Dia anak yang penurut."
"Baguslah."
"Apakah kalian berdua sedang membicarakanku? Mommy, aku tidak suka Mommy dekat-dekat dengan Uncel ini!"
"Kenapa?" tanya Shereena dengan alis yang menaut.
"Karena Arshen tidak mau Daddy Arshen tergantikan oleh orang lain!"
Mendengar jika Arshen tak ingin posisi Daddy-nya tergantikan, Arga langsung menyunggingkan. Setidaknya ia bersyukur jika anaknya tidak menginginkan pria lain untuk menjadi Daddy-nya.
Sesampainya di dalam mobil, Arshen masih menatap Arga yang sejak tadi mengumbar senyumnya sehingga membuatnya sedikit kesal.
"Meskipun Arshen memang sedang mencari keberadaan Daddy Arshen, bukan berarti Uncel bisa menjadi Daddy untuk Arshen!" Lagi-lagi bocah itu berceloteh.
"Arshen, dengerin Mommy dulu!" kata Shereena sambil mengelus rambut anaknya yang sedang dipangkunya. Sementara Arga melakukan mobilnya dengan pelan.
"Mommy punya kejutan untuk Arshen. Selama ini Arshen selalu tanya bagaimana wajah Daddy bahkan Arshen selalu merindukan Daddy kan? Sekarang Mommy sudah ingat wajah Daddy dan sudah menemukan Daddy," ujar Shereena.
"Serious, Momm? Quickly meet us!" kata Arshen yang dengan wajah yang berbinar.
"Kak, menepi sebentar!" pinta Shereena.
Arga pun langsung menepikan mobilnya sesuai keinginan Shereena.
"Arhsen look Uncle!" titah Shereena.
Dengan patuh Arshen menatap Arga yang tersenyum lebar kepada dirinya. "Gak usah senyum! Senyum Uncle jelek!"
Shereena hanya bisa menahan tawanya. Entah apa jadinya jika Arshen mengetahui bahwa Arga adalah Daddy-nya. Sudah dipastikan jika wajah itu akan memprotesnya.
"He is your daddy," ucap Shereena.
"What? Why should he? Is nothing else, Momm?" ( Apa? Mengapa harus dia? Apakah tidak ada yang lain, Momm? )
Alis Shereena menaut. "Kok Arshen ngomong seperti itu? Bukannya Arshen ingin bertemu dengan Daddy?"
"Iya, tapi mengapa harus dia, Momm? Tidak bisakah Mommy memberikan kejutan yang lebih spektakuler lagi? Aku sudah pernah melihat Uncle ini sebelumnya. Padahal Arshen maunya Daddy Arshen itu misterius, ternyata hanya dia," keluh Arshen sedikit kecewa karena harapan tak sesuai dengan angan-angannya.
"Jadi apakah kamu menyesal ternyata aku adalah Daddy-mu? Ya sudah cari saja Daddy yang sesuai dengan keinginanmu," celetuk Arga.
"Untuk apa menyesal? Toh Arshen terlanjur udah dicetak."
...🌸🌸🌸...
...BERSAMBUNG...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 38 Episodes
Comments
Atika Shafa
oh ya ampun arshen🤣🤣
2023-02-12
0
Siti Nurjanah
arshen arshen bikin ngakak emangnya kue kok di cetak segala
2023-02-06
0
Indah Rahayu
lha udah terlanjur jadi trus di masukin lagi apa gimana,,lucu banget
2023-01-11
1