Novia Nabila

# Arisan Bodong Keluarga Suami ( Novia Nabila )

Buugghh, sepertinya aku menabrak seseorang.

" Aduh maaf ya, saya gak sengaja " kilahku.

" Ok gapapa " jawabnya

degh..

Eh kok suaranya gak asing ya, aku mendongakkan wajahku. Ya ampun ternyata adrian. Kok bisa ketemu lagi disini. Tapi kok sekarang dia tersenyum ya.

" Mmhhh maaf pak saya gak sengaja " aku menunduk sambil memungut barang belanjaanku.

" Gak papa vi, makanya jangan melamun aja. Kalau bukan dia area kantor gak usah panggil bapa panggil az ryan seperti dulu " ujarnya sambil membantu memunguti belanjaanku yang terjatuh. " sendirian az vi ?" ujarnya lagi

" mmmhh iya, kebetulan aza sekalian pulang. Maaf ya aku mau buru buru pulang anak anakku sudah menunggu " aku buru buru pamit, jangan sampe ada yang liat rasanya gak nyaman az.

" Ok gapapa, kamu udah menikah vi? " dia menatapku sendu.

" Iya, maaf ya aku buru buru " aku mengakhiri obrolanku agar secepatnya keluar dari minimarket ini. Walau kakiku terasa berat entah kenapa ada sedikit rasa rindu.

" Ya sudah hati hati ya, salam buat ibu bilang aku kangen masakannya. Mmmhhh Vi bolehkan aku minta no hp kamu? "

Duhhh kasih jangan ya ???

" Mmmhhh maaf hp ku ketinggalan aku juga gak hafal sama nomornya, maaf ya aku pulang dulu udah kesorean nih. Byeee " aku buru buru pulang tanpa menunggu jawabannya takutnya malah khilaf terus diculik babang ganteng kan repot. Mau dong bang ade diculik hahaaa.

Aku segera berlari mencari angkot kalau nunggu Ojol takut kelamaan takutnya adrian keburu keluar lagi. Lagian jarak pabrik ke rumah deket gak akan makan waktu lama.

------------------------------------------

Pov Adrian

NOVIA NABILA

Rasanya nama itu gak pernah hilang dalam ingatanku. Gadis manis ceria dan pintar, lahir dari keluarga sederhana menjadikannya tumbuh menjadi gadis mandiri.

Aku mengenalnya ketika ada pertandingan basket persahabatan antar sekolah. Dia terlihat berbeda dari yang lain, biasanya gadis lain setiap melihatku mereka akan bersikap menggoda, kecentilan dan hal menyebalkan lainnya.

Ketika pertandingan berlangsung dia menjadi salah satu panitia yang bertugas membagikan minuman. Novia terlihat ceria namun penampilannya sederhana dan sopan. Rambut panjang berponi dan selalu di kuncir dan wajah yang natural tanpa make up. Terlihat seperti gadis polos.

Semenjak acara tanding persahabatan itu, aku sering mencari cara agar bisa sering berkunjung kembali ke sekolah novia dan kebetulan salah satu pamanku adalah staf pengajar di sekolah novia.

Entah bagaimana caranya pamanku bisa mendapatkan nomor novia, aku pun mencoba memberanikan dulu untuk berkenalan. Waktu itu cukup sulit juga untuk mendekatinya, butuh beberapa minggu kami bisa dekat. Itu pun setiap pulang sekolah aku selalu sengaja menunggunya pulang agar bisa mengantarnya.

Walaupun awalnya aku berpura pura memakai alasan ketemu paman, tak apalah namanya juga perjuangan hahaaa.

Sebenarnya aku gak sekaku seperti kelihatannya, orang kadang menilai aku jutek dan terkesan sombong. Sebenarnya aku hanya membatasi diri terutama menghindari anak anak perempuan yang sering cari perhatian.

Dan setelah sebulan PDKT akhirnya novia mau membuka diri, dia bersedia diajak pulang dan terkadang aku mengajaknya jalan jalan di akhir pekan, itu pun wajib meminta izin pada ibu nya.

Kami pun berpacaran dalam tahap wajar hanya sebatas jalan jalan saja seperti nonton, ke toko buku, ke cafe untuk sekedar nongkrong, lagipula aku lebih sering berkunjung ke rumah novia. Ibu nya berpesan untuk tidak pulang malam, beliau mengingatkan kalau anak gadis gak baik sering keluar sama pacarnya apalagi kalau sampai pulang malam hari.

Tak terasa beberapa bulan berjalan kami pun harus mengikuti ujian akhir, aku pun mengurangi intensitas pertemuan kami selain kami sama sama mengerti butuh belajar lebih keras ayahku yang seorang kepala sekolah cukup ketat mengawasiku. Karena beliau ingin anaknya meraih nilai terbaik. Dan novia sangat memahaminya.

Menurutku itu hal yang wajar mengingat posisi ayahku sebagai Kepala Sekolah tentu saja harus menjadi contoh. Tapi ayah juga bukan orang yang selalu memaksakan kehendaknya.

Beliau selalu memberi pengertian atas keinginannya sehingga kami anak anaknya tidak merasa tertekan. Hanya saja untuk masalah pacaran ayahku sangat membatasi karena beliau berharap kami lebih fokus belajar. Makanya sampai sekarang aku belum memperkenalkan novia pada keluargaku. Hanya pamanku yang mengajar di sekolah novia saja yang tau hubungan kami.

Beberapa minggu sebelum kelulusan ayah memberitahuku bahwa beliau akan berpindah tugas keluar kota dan jaraknya cukup jauh. Kalaupun aku meminta tetap tinggal disini sepertinya ayah tidak akan mengizinkan. Karena dikota ini kami tidak punya saudara.

Ayah dan ibuku bukan berasal dari kota ini, mereka berpindah kesini dikarenakan tugas. Aku pun tidak bisa menolak ketika ayah menginginkan pindah setelah kelulusanku.

Flash back on

Hari itu sepulang dari acara perpisahan disekolah aku menghubungi novia untuk bertemu. Niatku ingin menyampaikan kalau kami sekeluarga akan segera pindah.

Mungkin ini terasa mendadak, walau sebenarnya rencana ini sudah beberapa minggu kebelakang. Aku bingung untuk menyampaikan pada novia bahwa aku akan segera pindah.

Kami janjian di cafe biasa kami makan, aku datang lebih awal. 15 menit kemudian via sudah sampe kulihat dia berjalan ke arahku dan kemudian duduk di depanku

" Hai rian, maaf ya telat. Tadi aku harus membantu ibu dulu. Oh iya selamat ya kamu berhasil meraih juara umum di sekolahmu. Ayahmu pasti bangga " dia tersenyum manis sekali sambil mengacungkan jempolnya.

" Ah iya gak masalah, makasih ya ini kuga berkat dukungan kamu agar aku selalu giat belajar. Ayo vi kita pesan makanan dulu " kami pun memesan dan menyantap pesanan kami. Sampai selesai makan pun aku masih belum sanggup menyampaikan maksudku. Karena aku gak sanggup melihat kesedihan novia. Kami sudah sangat dekat.

Selesai makan kami ngobrol ngobrol sebentar, kemudian kami segera pulang. Diperjalan pulang pun tidak ada obrolan apapun. Aku mengantar novia ke rumahnya dan mungkin ini terakhir kami bertemu.

" Maafkan aku vi, aku tak sanggup melihatmu menangis. Andai kan kita ditakdirkan untuk berjodoh kita pasti bertemu kembali " aku hanya bisa berucap dalam hati sambil memandangnya ketika masuk ke dalam rumahnya.

Flash back off

" Novia Nabila, akhirnya kita bertemu kembali. Kamu masih orang yang sama, terlihat ceria dan menyenangkan " aku terus memperhatikannya dari kejauhan ketika dia berjalan sambil setengah berlari untuk menghindariku.

Aku tau vi kamu sudah berkeluarga dan memiliki anak, mungkin aku terlambat untuk kembali padamu. Aku hanya bisa mendo'akanmu agar kamu selalu bahagia dengan pilihanmu.

Andaikan saja waktu itu aku berani berbicara padamu agar mau menungguku mungkin semuanya akan berbeda.

Novia Nabila, ada ruang khusus untukmu dihatiku...

Episodes
1 Drama Arisan
2 Prolog
3 Sarapan pagi
4 Bahan gosip di pagi hari
5 Serba Salah
6 Bertemu mantan
7 Bertemu Mnatan 2
8 Novia Nabila
9 Minta Bantuan
10 Oh Ternyata...
11 Kedatangan Paman
12 Keputusan Paman Arif
13 Keputusan Untuk Novia
14 Rencana Amah
15 Rencana Yang Jadi Bencana
16 Kabar dari Lori
17 Status WA Ayu
18 Kelakuan Keenan
19 Bertemu Diki
20 Rapat Darurat
21 Keputusan Rapat Keluarga
22 Kedatangan Manda
23 Rombongan Keluarga Diki
24 Novia Menolak Pulang
25 Kesedihan Diki
26 Ide Licik Ayu
27 Mengecek Kondisi Warung
28 Mendatangi Bu Ningsih
29 Perasaan Iri Ayu
30 Uang Sewa Ningsih
31 Bertemu di Toko Kelontong Ningsih
32 Manda VS Ayu
33 Ancaman Penjara
34 Ancaman Balik
35 Ide Robi
36 Panik
37 Meluluhkan Hati Novia
38 Kekecewaan Pak Imam
39 Kegigihan Bu Murni
40 Amah dan Ayu Meminta Maaf
41 Gosip Novia
42 Usaha Perdamaian
43 Tidak Ada Titik Temu
44 Keresahan Cantika
45 Pertengkaran Cantika Dan Keenan
46 46. Rencana Menjual Warung
47 Cerai
48 Tetangga Julid
49 Bertemu Rival
50 Pesta Kejutan
51 Diki Membuat Ulah
52 Pertengkaran Di Pabrik
53 Bersimpati
54 Masalah Bertubi
55 Hot Gosip
56 Diki VS Robi
57 Rebutan Motor
58 Demi Gengsi
59 Kabar Dari Bu Siti
60 Panas Panas Panas
61 Motor Baru
62 Rencana Usaha
63 Restu Amah
64 Diki Selingkuh?
65 Kepergok Manda
66 Pamer Motor Baru
67 Dasar Riya
68 Janda Muda
69 Acara Lamarankah?
70 Acara Pengajian
71 Opening Keyla Fashion
72 Keyla Collection
73 Keluarga Lebay
74 Kencan Terpaksa
75 Jadi Beneran?
76 Surat Dari Pengadilan
77 Final
78 Tuntutan Di Sidang Perceraian
79 Bujukan Amah
80 Sidang Pertama
81 Gosip Cerai
82 Fokus Novia
83 Sama Sama Julid
84 Rengekan Ayu
85 Bersaing Dengan Novia
86 Merayu Amah
87 Akhirnya Ada Kucuran Dana
88 Sidang Perceraian Kedua
89 Cari Perkara
90 Keributan Di Tempat Parkir
91 Masih Di Lapang Parkir
92 Kalah Perang
93 Mencari Tahu
94 Tentang Nuri
95 Gagal
96 Kejutan Dari Amah
97 Melepas Novia
98 Mencari Karyawan
99 Makan Malam
100 Kecewa
101 Manda Dan Candra
102 Sidang Terakhir
103 Kalung Ayu
104 Curiga
105 Pembagian Nasi Kotak
106 Gara Gara Nasi Kotak
107 Nasib Nasi Kotak
108 Kejutan Tentang Adrian
109 Opening Cantik Fashionable
110 Modal Toko
111 Status Di Facebook
112 Membalas Komentar
113 Melabrak Tetangga
114 Siapa Yang Mulai
115 Ganti Rugi
116 Hukuman
117 Ide Siapa?
118 Persaingan Novia Dan Cantika
119 Jalan Tikus
120 Mencari Pemilik Toko
121 Lamaran Adrian
122 Membalas Novia
123 Drama Robi
124 Bertemu Pemilik Bangunan Toko
125 Bukti Kebohongan Robi
126 Perjanjian Robi Dan Warso
127 Cantika Mengamuk
128 Ayu Jadi Sandera
129 Cantika Mengamuk
130 Ayu Jadi Sandera
131 Robi Terusir
132 Tangisan Bu Murni
133 Diki Bertemu Adrian
134 Adrian Melamar Novia
135 Diki Patah Hati
136 Obrolan Di Meja Makan
137 Pesona Mantan
138 Bagai Luka Di Siram Garam
139 Hadiah Dari Adrian
140 Ancaman Nuri
141 Kasihan Diki hahaaa
142 Mencoba Motor Baru
143 Rumah Untuk Novia
144 Pilihan Adrian
145 Ngeri Ngeri Sedap
146 Dapat Ganti Sultan
147 Mantan Aneh
148 147. Kedatangan Keluarga Adrian
Episodes

Updated 148 Episodes

1
Drama Arisan
2
Prolog
3
Sarapan pagi
4
Bahan gosip di pagi hari
5
Serba Salah
6
Bertemu mantan
7
Bertemu Mnatan 2
8
Novia Nabila
9
Minta Bantuan
10
Oh Ternyata...
11
Kedatangan Paman
12
Keputusan Paman Arif
13
Keputusan Untuk Novia
14
Rencana Amah
15
Rencana Yang Jadi Bencana
16
Kabar dari Lori
17
Status WA Ayu
18
Kelakuan Keenan
19
Bertemu Diki
20
Rapat Darurat
21
Keputusan Rapat Keluarga
22
Kedatangan Manda
23
Rombongan Keluarga Diki
24
Novia Menolak Pulang
25
Kesedihan Diki
26
Ide Licik Ayu
27
Mengecek Kondisi Warung
28
Mendatangi Bu Ningsih
29
Perasaan Iri Ayu
30
Uang Sewa Ningsih
31
Bertemu di Toko Kelontong Ningsih
32
Manda VS Ayu
33
Ancaman Penjara
34
Ancaman Balik
35
Ide Robi
36
Panik
37
Meluluhkan Hati Novia
38
Kekecewaan Pak Imam
39
Kegigihan Bu Murni
40
Amah dan Ayu Meminta Maaf
41
Gosip Novia
42
Usaha Perdamaian
43
Tidak Ada Titik Temu
44
Keresahan Cantika
45
Pertengkaran Cantika Dan Keenan
46
46. Rencana Menjual Warung
47
Cerai
48
Tetangga Julid
49
Bertemu Rival
50
Pesta Kejutan
51
Diki Membuat Ulah
52
Pertengkaran Di Pabrik
53
Bersimpati
54
Masalah Bertubi
55
Hot Gosip
56
Diki VS Robi
57
Rebutan Motor
58
Demi Gengsi
59
Kabar Dari Bu Siti
60
Panas Panas Panas
61
Motor Baru
62
Rencana Usaha
63
Restu Amah
64
Diki Selingkuh?
65
Kepergok Manda
66
Pamer Motor Baru
67
Dasar Riya
68
Janda Muda
69
Acara Lamarankah?
70
Acara Pengajian
71
Opening Keyla Fashion
72
Keyla Collection
73
Keluarga Lebay
74
Kencan Terpaksa
75
Jadi Beneran?
76
Surat Dari Pengadilan
77
Final
78
Tuntutan Di Sidang Perceraian
79
Bujukan Amah
80
Sidang Pertama
81
Gosip Cerai
82
Fokus Novia
83
Sama Sama Julid
84
Rengekan Ayu
85
Bersaing Dengan Novia
86
Merayu Amah
87
Akhirnya Ada Kucuran Dana
88
Sidang Perceraian Kedua
89
Cari Perkara
90
Keributan Di Tempat Parkir
91
Masih Di Lapang Parkir
92
Kalah Perang
93
Mencari Tahu
94
Tentang Nuri
95
Gagal
96
Kejutan Dari Amah
97
Melepas Novia
98
Mencari Karyawan
99
Makan Malam
100
Kecewa
101
Manda Dan Candra
102
Sidang Terakhir
103
Kalung Ayu
104
Curiga
105
Pembagian Nasi Kotak
106
Gara Gara Nasi Kotak
107
Nasib Nasi Kotak
108
Kejutan Tentang Adrian
109
Opening Cantik Fashionable
110
Modal Toko
111
Status Di Facebook
112
Membalas Komentar
113
Melabrak Tetangga
114
Siapa Yang Mulai
115
Ganti Rugi
116
Hukuman
117
Ide Siapa?
118
Persaingan Novia Dan Cantika
119
Jalan Tikus
120
Mencari Pemilik Toko
121
Lamaran Adrian
122
Membalas Novia
123
Drama Robi
124
Bertemu Pemilik Bangunan Toko
125
Bukti Kebohongan Robi
126
Perjanjian Robi Dan Warso
127
Cantika Mengamuk
128
Ayu Jadi Sandera
129
Cantika Mengamuk
130
Ayu Jadi Sandera
131
Robi Terusir
132
Tangisan Bu Murni
133
Diki Bertemu Adrian
134
Adrian Melamar Novia
135
Diki Patah Hati
136
Obrolan Di Meja Makan
137
Pesona Mantan
138
Bagai Luka Di Siram Garam
139
Hadiah Dari Adrian
140
Ancaman Nuri
141
Kasihan Diki hahaaa
142
Mencoba Motor Baru
143
Rumah Untuk Novia
144
Pilihan Adrian
145
Ngeri Ngeri Sedap
146
Dapat Ganti Sultan
147
Mantan Aneh
148
147. Kedatangan Keluarga Adrian

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!