Bertemu Mnatan 2

Pov novia

Pak Candra menghampiri mejaku dan aku lekas berdiri untuk berkenalan, aku belum melihat jelas wajahnya karena pak candra menyebut namaku yang otomatis aku melihat ke arah pak candra " Novia, perkenalkan ini pak Adrian Permana tim audit perwakilan dari pusat"

degh..

kenapa nama itu terasa tak asing, lalu aku mengalihkan pandanganku dari pak candra untuk melihat tamu tersebut.

Haaahh mataku membulat seketika melihat tamu tersebut Loh ini kan mantanku dulu zaman pas sekolah SMA dulu. Ya allah kok bisa ketemu disini.

Ah dia juga ternyata sama kagetnya pas melihat wajahku, dan kita saling memandang. Btw kok makin ganteng aza nih adrian makin tambah keliatan matang, jadi minder nih ketemu hahaaayy..

"Eheeemm udah dong bu novia jangan dipandangin aza pak adrian nya ingat suami sama anak dirumah hehee" ujar pak candra.

" Eh iya pak maaf hehee" aku pun tersenyum malu malu. Maafkan pak ini surprise banget bisa ketemu mantan batinku.

" Perkenalkan pak adrian, ini ibu novia kepala admin di gudang kami. Dan ini pak Adrian ya bu novia perwakilan audit dari pusat. Seperti hasil meeting kemarin untuk beberapa minggu ke depan pak adrian akan berada disini untuk audit " aku dan adrian pun saling mengulurkan tangan dan menyebutkan nama masing masing.

" Adrian "

" Novia "

Dih adrian ini masih aza seperti dulu sedingin kulkas gak ada ramah ramahnya. Senyum dikit napa pelit amat ucapku dalam hati.

" Nah untuk selanjutnya bu novia akan mendampingi bapak untuk berkeliling di departemen kami. Bu novia akan menjelaskan SOP { SOP : langkah langkah atau urutan dimana pekerjaan tersebut dilakukan bagaiamana melakukan, dimana melakukan dan siapa yang melakukan } dan sistem pelaporan yang ada di sini.

Apabila ada pertanyaan atau hal apapun yang kurang jelas silahkan bertanya pada bu novia ya pak " pak candra berkata kembali, dan adrian pun mengangguk.

Setelah cukup perkenalannya aku pun pamit pada pak candra untuk berkeliling di gudang dan mempersilahkan adrian untuk berjalan " Iya pak, kalau begitu saya permisi mau mendampingi pak adrian".

" Iya silahkan" jawabnya. Aku pun berjalan bersama adrian. entah kenapa setelah beberapa menit berjalan lidahku terasa kelu tak bisa berucap saking gak percayanya kok bisa ketemu adrian disini.

Perlu reader tau ya adrian ini salah satu mantanku, kita memang beda sekolah. Dulu kami bertemu di acara tanding persahabatan basket disekolahku.

Adrian ini salah satu pemain idola para kaum hawa. Semua anak perempuan sampai memenuhi lapangan hanya untuk melihat adrian bertanding. Kadang aku mikir ini mau nonton basket atau mau temu idola hahaaa.

Kami bertemu ketika kami sama sama di kelas 3. Walaupun kami tidak lama pacaran, tapi adrian begitu perhatian dan selalu ada jika aku butuhkan.

Ah andai saja setelah lulus adrian tidak pindah ke luar kota mungkin kami masih bersama. Waktu itu keadaan yang membuat adrian harus pindah karena mengikuti ayahnya yang seorang PNS yang harus berpindah tugas.

" Bu novia udah ngelamunnya? ini kita udah jalan loh dari tadi tapi ibu malah ngelamun tidak ada yang dijelaskan " tiba tiba adrian berkata, seketika lamunanku pun langsung buyar.

" Eh iya maaf pak " jawabku malu malu. Ah sudah lah jadi melamun terus, profesional dulu lah kerja ngapain sibuk mikirin adrian lagipula hanya masa lalu.

Lalu aku pun berjalan kembali berkeliling di gudang dan menerangkan SOP di sini dari A sampai Z.

Setelah setengah jam berkeliling akhirnya kami pun selesai. Dari semua yang aku jelaskan tidak banyak yang adrian tanya.

Hanya dia menyampaikan andaikata ada hal yang kurang jelas maka dia akan bertanya kembali dan menghubungi tim kami. Mungkin terlalu banyak yang aku jelaskan sehingga isi kepalanya jadi kepenuhan.

Lagipula rasanya begitu canggung, apalagi kami berpisah karena lost contact.

Setelah dirasa cukup Adrian pun berniat kembali ke ruangan tempat dia bekerja yang disediakan pihak manajemen. Setelah dia pamit lalu dia berjalan ke arah pintu gerbang.

Aku lihat dia berpapasan dengan pak candra dan mereka ngobrol sebentar. Aku pun berlalu menuju mejaku melanjutkan pekerjaanku sebelumnya.

" Udah beres teh ajak tamunya keliling, apa aku bilang tamunya ganteng kan? " aku tersenyum dalam hati aku bilang belum tau dia kalau tamunya itu mantanku kalau tau bisa menjerit jerit hahaaa. " Iya iya deh ganteng ".

" Oh iya teh kok aku perhatiin tadi pas teteh ngajak tamunya keliling kayak beda gitu gak kayan biasanya bawa tamu yang lain. Kayak keliatan gugup gitu tapi sering keliatan senyum senyum sendiri. Teteh udah kenal sama tamu nya ya?"

Duh jangan jangan lori curiga lagi, apa sejelas itu ya keliatan gugupnya aku, wah bisa gawat nih ntar di interogasi lori " ah nggak kok, cuma mungkin lagi banyak fikiran aja gara gara masalah kemarin d rumah ".

" Oh gituu kirain hehee. Oh iya teh nanti sore aku sama anak anak yang lain mau jalan, teteh mau ikut? udah lama nih kita gak makan makan bareng. Ada cafe baru loh sapa tau teteh mau ikutin nongkrong "

" Kayaknya ngga deh ri, teteh mau buru buru pulang mau bahas soal kemarin di rumah amah. Paling mau mampir bentar ke indomei mau beli susu buat keyla sama althaf seperti nya stocknya udah mau abis" aku menolak ajakan lori. Sebenernya pengen sih ikut biar fikiran sedikit fresh tapi kayaknya waktunya gak tepat.

" Ya udah teh gapapa lain kali aza kita jalan berdua ya. Lagian lebih enak jalan berdua lebih enak ngobrolnya " Lalu kami melanjutkan pekerjaan kembali.

Tepat jam 5 sore aku pulang, tapi aku berniat pulang sendiri tanggung ribut lah sm a'diki. Lagian kan mau mampir dulu ke indomei beli susu untuk anak anak.

Jarak Indomei dari tempatku bekerja cukup dengan bisa dengan jalan kaki, aku bergegas ke rak yang aku tuju. Aku hanya belanja sedikit saja karena sekarang bukan jadwal bulanan, kebetulan stock susu althaf habis sekalian aku ambil coklat dan sedikit cemilan untuk keyla serta buah buahan untuk ibu. Tiba tiba hp ku berbunyi

drrttt drrttt...

Ku baca ada wa dari ibu menyuruhku segera pulang.

[ Assalammualaiku neng cepetan pulang ya! ]

[ waalaikum salam, Iya bu neng lagi beli susu buat ade ]

Saking asiknya aku membaca pesan aku tak melihat jalan di tambah keranjang belanjaan terasa menghalangi

Buugghh, sepertinya aku menabrak seseorang.

" Aduh maaf ya, saya gak sengaja " kilahku.

" Ok gapapa " jawabnya

degh..

Eh kok suaranya gak asing ya, aku mendongakkan wajahku. Ya ampun ternyata adrian. Tapi kok sekarang dia tersenyum ya.

" Mmhhh maaf pak saya gak sengaja " aku menunduk sambil memungut barang belanjaanku.

" Gak papa via, disini gak usah panggil bapa panggil az ryan seperti dulu " ujarnya sambil membantu memunguti belanjaanku yang terjatuh. " sendirian az vi ?"

" mmmhh iya, kebetulan aza sekalian pulang. Maaf ya aku mau buru buru pulang anak anakku sudah menunggu " aku buru buru pamit, jangan sampe ada yang liat rasanya gak nyaman az.

" Ok gapapa, kamu udah menikah vi? " dia menatapku sendu.

" Iya, maaf ya aku buru buru " aku mengakhiri obrolanku agar secepatnya keluar dari minimarket ini. Walau kakiku terasa berat entah kenapa ada sedikit rasa rindu.

" Ya sudah hati hati ya, salam buat ibu bilang aku kangen masakannya. Vi bolehkan aku minta no hp kamu? "

Duhhh kasih jangan ya ???

Episodes
1 Drama Arisan
2 Prolog
3 Sarapan pagi
4 Bahan gosip di pagi hari
5 Serba Salah
6 Bertemu mantan
7 Bertemu Mnatan 2
8 Novia Nabila
9 Minta Bantuan
10 Oh Ternyata...
11 Kedatangan Paman
12 Keputusan Paman Arif
13 Keputusan Untuk Novia
14 Rencana Amah
15 Rencana Yang Jadi Bencana
16 Kabar dari Lori
17 Status WA Ayu
18 Kelakuan Keenan
19 Bertemu Diki
20 Rapat Darurat
21 Keputusan Rapat Keluarga
22 Kedatangan Manda
23 Rombongan Keluarga Diki
24 Novia Menolak Pulang
25 Kesedihan Diki
26 Ide Licik Ayu
27 Mengecek Kondisi Warung
28 Mendatangi Bu Ningsih
29 Perasaan Iri Ayu
30 Uang Sewa Ningsih
31 Bertemu di Toko Kelontong Ningsih
32 Manda VS Ayu
33 Ancaman Penjara
34 Ancaman Balik
35 Ide Robi
36 Panik
37 Meluluhkan Hati Novia
38 Kekecewaan Pak Imam
39 Kegigihan Bu Murni
40 Amah dan Ayu Meminta Maaf
41 Gosip Novia
42 Usaha Perdamaian
43 Tidak Ada Titik Temu
44 Keresahan Cantika
45 Pertengkaran Cantika Dan Keenan
46 46. Rencana Menjual Warung
47 Cerai
48 Tetangga Julid
49 Bertemu Rival
50 Pesta Kejutan
51 Diki Membuat Ulah
52 Pertengkaran Di Pabrik
53 Bersimpati
54 Masalah Bertubi
55 Hot Gosip
56 Diki VS Robi
57 Rebutan Motor
58 Demi Gengsi
59 Kabar Dari Bu Siti
60 Panas Panas Panas
61 Motor Baru
62 Rencana Usaha
63 Restu Amah
64 Diki Selingkuh?
65 Kepergok Manda
66 Pamer Motor Baru
67 Dasar Riya
68 Janda Muda
69 Acara Lamarankah?
70 Acara Pengajian
71 Opening Keyla Fashion
72 Keyla Collection
73 Keluarga Lebay
74 Kencan Terpaksa
75 Jadi Beneran?
76 Surat Dari Pengadilan
77 Final
78 Tuntutan Di Sidang Perceraian
79 Bujukan Amah
80 Sidang Pertama
81 Gosip Cerai
82 Fokus Novia
83 Sama Sama Julid
84 Rengekan Ayu
85 Bersaing Dengan Novia
86 Merayu Amah
87 Akhirnya Ada Kucuran Dana
88 Sidang Perceraian Kedua
89 Cari Perkara
90 Keributan Di Tempat Parkir
91 Masih Di Lapang Parkir
92 Kalah Perang
93 Mencari Tahu
94 Tentang Nuri
95 Gagal
96 Kejutan Dari Amah
97 Melepas Novia
98 Mencari Karyawan
99 Makan Malam
100 Kecewa
101 Manda Dan Candra
102 Sidang Terakhir
103 Kalung Ayu
104 Curiga
105 Pembagian Nasi Kotak
106 Gara Gara Nasi Kotak
107 Nasib Nasi Kotak
108 Kejutan Tentang Adrian
109 Opening Cantik Fashionable
110 Modal Toko
111 Status Di Facebook
112 Membalas Komentar
113 Melabrak Tetangga
114 Siapa Yang Mulai
115 Ganti Rugi
116 Hukuman
117 Ide Siapa?
118 Persaingan Novia Dan Cantika
119 Jalan Tikus
120 Mencari Pemilik Toko
121 Lamaran Adrian
122 Membalas Novia
123 Drama Robi
124 Bertemu Pemilik Bangunan Toko
125 Bukti Kebohongan Robi
126 Perjanjian Robi Dan Warso
127 Cantika Mengamuk
128 Ayu Jadi Sandera
129 Cantika Mengamuk
130 Ayu Jadi Sandera
131 Robi Terusir
132 Tangisan Bu Murni
133 Diki Bertemu Adrian
134 Adrian Melamar Novia
135 Diki Patah Hati
136 Obrolan Di Meja Makan
137 Pesona Mantan
138 Bagai Luka Di Siram Garam
139 Hadiah Dari Adrian
140 Ancaman Nuri
141 Kasihan Diki hahaaa
142 Mencoba Motor Baru
143 Rumah Untuk Novia
144 Pilihan Adrian
145 Ngeri Ngeri Sedap
146 Dapat Ganti Sultan
147 Mantan Aneh
148 147. Kedatangan Keluarga Adrian
Episodes

Updated 148 Episodes

1
Drama Arisan
2
Prolog
3
Sarapan pagi
4
Bahan gosip di pagi hari
5
Serba Salah
6
Bertemu mantan
7
Bertemu Mnatan 2
8
Novia Nabila
9
Minta Bantuan
10
Oh Ternyata...
11
Kedatangan Paman
12
Keputusan Paman Arif
13
Keputusan Untuk Novia
14
Rencana Amah
15
Rencana Yang Jadi Bencana
16
Kabar dari Lori
17
Status WA Ayu
18
Kelakuan Keenan
19
Bertemu Diki
20
Rapat Darurat
21
Keputusan Rapat Keluarga
22
Kedatangan Manda
23
Rombongan Keluarga Diki
24
Novia Menolak Pulang
25
Kesedihan Diki
26
Ide Licik Ayu
27
Mengecek Kondisi Warung
28
Mendatangi Bu Ningsih
29
Perasaan Iri Ayu
30
Uang Sewa Ningsih
31
Bertemu di Toko Kelontong Ningsih
32
Manda VS Ayu
33
Ancaman Penjara
34
Ancaman Balik
35
Ide Robi
36
Panik
37
Meluluhkan Hati Novia
38
Kekecewaan Pak Imam
39
Kegigihan Bu Murni
40
Amah dan Ayu Meminta Maaf
41
Gosip Novia
42
Usaha Perdamaian
43
Tidak Ada Titik Temu
44
Keresahan Cantika
45
Pertengkaran Cantika Dan Keenan
46
46. Rencana Menjual Warung
47
Cerai
48
Tetangga Julid
49
Bertemu Rival
50
Pesta Kejutan
51
Diki Membuat Ulah
52
Pertengkaran Di Pabrik
53
Bersimpati
54
Masalah Bertubi
55
Hot Gosip
56
Diki VS Robi
57
Rebutan Motor
58
Demi Gengsi
59
Kabar Dari Bu Siti
60
Panas Panas Panas
61
Motor Baru
62
Rencana Usaha
63
Restu Amah
64
Diki Selingkuh?
65
Kepergok Manda
66
Pamer Motor Baru
67
Dasar Riya
68
Janda Muda
69
Acara Lamarankah?
70
Acara Pengajian
71
Opening Keyla Fashion
72
Keyla Collection
73
Keluarga Lebay
74
Kencan Terpaksa
75
Jadi Beneran?
76
Surat Dari Pengadilan
77
Final
78
Tuntutan Di Sidang Perceraian
79
Bujukan Amah
80
Sidang Pertama
81
Gosip Cerai
82
Fokus Novia
83
Sama Sama Julid
84
Rengekan Ayu
85
Bersaing Dengan Novia
86
Merayu Amah
87
Akhirnya Ada Kucuran Dana
88
Sidang Perceraian Kedua
89
Cari Perkara
90
Keributan Di Tempat Parkir
91
Masih Di Lapang Parkir
92
Kalah Perang
93
Mencari Tahu
94
Tentang Nuri
95
Gagal
96
Kejutan Dari Amah
97
Melepas Novia
98
Mencari Karyawan
99
Makan Malam
100
Kecewa
101
Manda Dan Candra
102
Sidang Terakhir
103
Kalung Ayu
104
Curiga
105
Pembagian Nasi Kotak
106
Gara Gara Nasi Kotak
107
Nasib Nasi Kotak
108
Kejutan Tentang Adrian
109
Opening Cantik Fashionable
110
Modal Toko
111
Status Di Facebook
112
Membalas Komentar
113
Melabrak Tetangga
114
Siapa Yang Mulai
115
Ganti Rugi
116
Hukuman
117
Ide Siapa?
118
Persaingan Novia Dan Cantika
119
Jalan Tikus
120
Mencari Pemilik Toko
121
Lamaran Adrian
122
Membalas Novia
123
Drama Robi
124
Bertemu Pemilik Bangunan Toko
125
Bukti Kebohongan Robi
126
Perjanjian Robi Dan Warso
127
Cantika Mengamuk
128
Ayu Jadi Sandera
129
Cantika Mengamuk
130
Ayu Jadi Sandera
131
Robi Terusir
132
Tangisan Bu Murni
133
Diki Bertemu Adrian
134
Adrian Melamar Novia
135
Diki Patah Hati
136
Obrolan Di Meja Makan
137
Pesona Mantan
138
Bagai Luka Di Siram Garam
139
Hadiah Dari Adrian
140
Ancaman Nuri
141
Kasihan Diki hahaaa
142
Mencoba Motor Baru
143
Rumah Untuk Novia
144
Pilihan Adrian
145
Ngeri Ngeri Sedap
146
Dapat Ganti Sultan
147
Mantan Aneh
148
147. Kedatangan Keluarga Adrian

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!