Rapat Darurat

# Arisan Bodong Keluarga Suami

Pov Diki

Ah si\*l Novia menolak permintaanku untuk menyicil uang arisannya. Aku sudah menduga kalau ini tidak akan berhasil.

Bagaimana aku menyampaikannya pada Amah. Pasti bakal ceramah panjang lebar seperti gerbong kereta.

Kenapa juga Novia mengatakan kalau dia merasa dipojokan di grup keluarga, apa ada hal yang ngga aku tau ya.

Karena penasaran aku pun membuka hp ku untuk melihat grup keluarga. Ku scroll keatas karena sudah banyak pesan yang menumpuk.

Aku memang jarang membuka grup keluarga, isinya memang membosankan. Yang kulihat hanya Cantika dan Ayu yang sering memposting kegiatannya.

Entah itu makanan, beli barang baru atau acara liburan keluarga mereka. Sisanya paling komenan amah yang memuji muji mereka.

Jarang sekali kulihat Novia ikut nimbrung untuk komen. Mungkin dia juga malas isinya unfaedah.

Gerakanku terhenti di obrolan chatting kemarin siang, sepertinya mereka sedang menyindir seseorang. Apa ini yang dimaksud Novia ya?

Sepertinya sih iya karena ini menyangkut tentang berbagi. Mungkin Robi sudah menceritakan kejadian kemarin di rumah amah pada Cantika. Sehingga mereka beramai ramai memojokan Novia.

Ah dasar emang ya punya saudara gini amat sih ente emang kadang kadang ente, bikin tambah kusut saja.

Gak liat situasi, pantaslah Novia meradang. Mending kuhubungi Amah supaya cari solusi lain. Sebaiknya ku WA saja supaya tidak perlu mendengar omelan nya.

[ Assalammu alaikum, mah aku sudah menyampaikan ide amah kemarin. Novia sudah menolaknya, dia tetep keukeuh ingin uangnya kembali utuh ] send

Ting

Tak perlu menunggu lama Amah langsung membalas.

[ Kapan kamu ketemu dia, gimana kamu menyampaikannya? Sombong sekali dia. Suruh dia ikut kamu pulang kesini biar Amah yang bicara sama dia ]

[ Gak bisa mah dia gak mau ikut pulang bersamaku padahal sudah kubujuk pakai alasan anak anak ] send

Ting

Sepertinya Amah kembali membalas pesanku .

[ Ah sudah lah, memang kamu tuh tidak bisa diandalkan. Sebaiknya nanti pulang cepat kita kumpul semua untuk membicarakan masalah ini ]

Salah terus, gak ada benarnya aku dihadapan Amah. Sudahlah lebih baik kufikirkan nanti aku gak mau sampai pekerjaanku terganggu.

***************

Pukul 5 sore sudah jam nya pulang, aku bergegas menunggu Novia. Buru buru aku menuju tempat parkir karyawan, biasanya Novia kalau pulang lewat sini.

Setelah menunggu lama aku tak melihat Novia lewat apa dia sudah pulang ya. Sudah setengah jam aku menunggu tapi aku tak melihat Novia lewat, bahkan hampir semua karyawan sudah pulang.

Mau telepon pun percuma Novia pasti tak akan mau mengangkatnya. Lebih baik aku pulang saja.

Hanya butuh waktu 15 menit aku sudah sampai di rumah, lihat pagar rumah saja aku sudah malas. Amah pasti mencecarku.

" Assalammu alaikum " aku masuk ke dalam rumah sambil mengucap salam. Kulihat amah sudah duduk dengan wajah ditekuk

" Kamu tuh masa gak bisa bujuk istrimu supaya ikut kesini. Harusnya kamu sebagai suami bisa bersikap tegas sama istri " Amah bicara gak bercermin bapak saja sampai kalah sama Amah kalau berdebat.

" Kalau sudah gini kan jadi susah, mana sekarang dia tinggal di rumah keluarganya. Kita sudah gak bisa maksa dia supaya menuruti kemauan kita lagi " Amah melanjutkan bicaranya.

" Ya gimana lagi mah, aku kan udah usaha. Lagian Novia tersinggung dengan obrolan di grup gak seharusnya Cantika dan Ayu memojokan dia.

Mana Robi dan keenan ikut ikut an lagi sudah kayak emak emak gang sini aza yang suka ghibah di warung " kujawab Amah dan menceritakan obrolan di grup.

" Itu sih istrimu saja yang baper, baru di omong gitu aza marah " Lah emang ya emak emak gak mau ngalah kalau debat percuma diterusin.

" Ah sudahlah aku jadi pusing, jadi gimana ini mah solusinya aku gak mau sampai rumah tanggaku sampai hancur.

Aku sayang anak anakku dan novia. Jangan sampai aku kehilangan mereka " kusampaikan kekhawatiranku pada amah supaya Amah mengerti dan memberi solusi yang tidak merugikan novia.

" Kita lihat nanti sajalah, aAmah sudah menghubungi adik adikmu supaya datang malam ini kesini. Mungkin mereka dalam perjalan.

Kita cari solusi bareng bareng. Bapakmu juga lagi di rumah bibimu sebentar lagi pulang " Sepertinya ini rapat darurat semoga saja hasilnya win win solution jangan sampe aku merasakan kepedihan seorang diri.

Pukul 7 malam Robi datang bersama Ayu dan Chila dalam gendongannya.

" Ada apalagi sih amah manggil manggil kita kesini, urusan kita juga banyak " Robi terlihat protes karena dipanggil Amah untuk datang.

Dasar gak sopan sudah masuk gak pake salam datang datang langsung protes. Emang gak punya adab.

" Ngapain kamu protes ini semua juga gara gara kalian pake duit arisan istriku jadi aku yang kena getahnya.

Pake sok sibuk segala emangnya aku gak tau jam ngajar guru SD honorer sepertimu. Lagipula ini sudah malam memangnya masih ada jam mengajar " kujawab dengan ketus, harusnya aku yang protes ini malah terbalik.

" Halahh gitu aza sewot, kamu gak ikhlas ya bantu aku? sama sodara sendiri perhitungan. Pasti ketularan istrimu "

" Sudah sudah gak usah berisik, belum apa apa sudah ribut. Kamu juga Robi harusnya gak usah protes dipanggil kesini duitnya kan kamu yang pake " belum sempat aku menjawab ucapan Robi, Amah keburu melerai kami.

" Tapi kan amah yang punya ide " Robi tetap saja tak mau disalahkan.

Tok tok tok..

" Assalammu alaikum " ucap Cantika disusul keenan suaminya.

" Waalaikum salam " kami menjawab dengan kompak.

" Mana cucu amah, kok pada gak dibawa padahal amah udah kangen? " amah bertanya pada Cantika.

" Gak ada mereka lagi di rumah ibunya Mas Keenan mah. Sudah 2 hari mereka menginap disana. Rencananya kami juga mau liburan sama keluarga Mas Keenan minggu depan ya kan mas ?" ucap Cantika dan diangguki Keenan.

Sekarang kami semua sudah berkumpul di ruang tamu, bapak pun sudah pulang dari rumah bibi tadi sebelum maghrib.

" Jadi gimana mah, sebenernya ada masalah apa sampai sampai kita harus berkumpul disini " Cantika memulai pembicaraan.

" Ini loh masalah adikmu si Robi yang pakai duit arisannya si Novia. Katanya si Novia minta di ganti full, padahal usulan amah kemarin supaya dicicil saja tapi dia nolak mentah mentah" amah menceritakan permasalahannya.

" Kok ditolak sih, sombong amat. Mungkin dia gak pernah pegang duit banyak ya makanya pengen pegang duit banyak " ah dasar gak nyambung bukannya ngasih solusi.

Kulihat Ayu pun mengangguk angguk. Dasar perempuan sebelas dua belas. Coba kalau duit mereka yang dipake mungkin sudah seperti gunung meletus.

" Dari siang amah sama bapak nyari solusi, mungkin ada beberapa pilihan salah satunya kalian semua harus ikut patungan membayar uang tersebut, bagaimana apa kalian bersedia? " Amah memaparkan rencananya yang dibuat bersama bapak.

" Apa aku harus ikut membayar? enggak enggak aku gak mau. Dia yang enak kok aku yang kena getahnya " Cantika langsung bereaksi sambil menunjuk Robi.

Terpopuler

Comments

TUTI NOVILAWATI

TUTI NOVILAWATI

lanjut thor... semangat...

2023-02-02

1

lihat semua
Episodes
1 Drama Arisan
2 Prolog
3 Sarapan pagi
4 Bahan gosip di pagi hari
5 Serba Salah
6 Bertemu mantan
7 Bertemu Mnatan 2
8 Novia Nabila
9 Minta Bantuan
10 Oh Ternyata...
11 Kedatangan Paman
12 Keputusan Paman Arif
13 Keputusan Untuk Novia
14 Rencana Amah
15 Rencana Yang Jadi Bencana
16 Kabar dari Lori
17 Status WA Ayu
18 Kelakuan Keenan
19 Bertemu Diki
20 Rapat Darurat
21 Keputusan Rapat Keluarga
22 Kedatangan Manda
23 Rombongan Keluarga Diki
24 Novia Menolak Pulang
25 Kesedihan Diki
26 Ide Licik Ayu
27 Mengecek Kondisi Warung
28 Mendatangi Bu Ningsih
29 Perasaan Iri Ayu
30 Uang Sewa Ningsih
31 Bertemu di Toko Kelontong Ningsih
32 Manda VS Ayu
33 Ancaman Penjara
34 Ancaman Balik
35 Ide Robi
36 Panik
37 Meluluhkan Hati Novia
38 Kekecewaan Pak Imam
39 Kegigihan Bu Murni
40 Amah dan Ayu Meminta Maaf
41 Gosip Novia
42 Usaha Perdamaian
43 Tidak Ada Titik Temu
44 Keresahan Cantika
45 Pertengkaran Cantika Dan Keenan
46 46. Rencana Menjual Warung
47 Cerai
48 Tetangga Julid
49 Bertemu Rival
50 Pesta Kejutan
51 Diki Membuat Ulah
52 Pertengkaran Di Pabrik
53 Bersimpati
54 Masalah Bertubi
55 Hot Gosip
56 Diki VS Robi
57 Rebutan Motor
58 Demi Gengsi
59 Kabar Dari Bu Siti
60 Panas Panas Panas
61 Motor Baru
62 Rencana Usaha
63 Restu Amah
64 Diki Selingkuh?
65 Kepergok Manda
66 Pamer Motor Baru
67 Dasar Riya
68 Janda Muda
69 Acara Lamarankah?
70 Acara Pengajian
71 Opening Keyla Fashion
72 Keyla Collection
73 Keluarga Lebay
74 Kencan Terpaksa
75 Jadi Beneran?
76 Surat Dari Pengadilan
77 Final
78 Tuntutan Di Sidang Perceraian
79 Bujukan Amah
80 Sidang Pertama
81 Gosip Cerai
82 Fokus Novia
83 Sama Sama Julid
84 Rengekan Ayu
85 Bersaing Dengan Novia
86 Merayu Amah
87 Akhirnya Ada Kucuran Dana
88 Sidang Perceraian Kedua
89 Cari Perkara
90 Keributan Di Tempat Parkir
91 Masih Di Lapang Parkir
92 Kalah Perang
93 Mencari Tahu
94 Tentang Nuri
95 Gagal
96 Kejutan Dari Amah
97 Melepas Novia
98 Mencari Karyawan
99 Makan Malam
100 Kecewa
101 Manda Dan Candra
102 Sidang Terakhir
103 Kalung Ayu
104 Curiga
105 Pembagian Nasi Kotak
106 Gara Gara Nasi Kotak
107 Nasib Nasi Kotak
108 Kejutan Tentang Adrian
109 Opening Cantik Fashionable
110 Modal Toko
111 Status Di Facebook
112 Membalas Komentar
113 Melabrak Tetangga
114 Siapa Yang Mulai
115 Ganti Rugi
116 Hukuman
117 Ide Siapa?
118 Persaingan Novia Dan Cantika
119 Jalan Tikus
120 Mencari Pemilik Toko
121 Lamaran Adrian
122 Membalas Novia
123 Drama Robi
124 Bertemu Pemilik Bangunan Toko
125 Bukti Kebohongan Robi
126 Perjanjian Robi Dan Warso
127 Cantika Mengamuk
128 Ayu Jadi Sandera
129 Cantika Mengamuk
130 Ayu Jadi Sandera
131 Robi Terusir
132 Tangisan Bu Murni
133 Diki Bertemu Adrian
134 Adrian Melamar Novia
135 Diki Patah Hati
136 Obrolan Di Meja Makan
137 Pesona Mantan
138 Bagai Luka Di Siram Garam
139 Hadiah Dari Adrian
140 Ancaman Nuri
141 Kasihan Diki hahaaa
142 Mencoba Motor Baru
143 Rumah Untuk Novia
144 Pilihan Adrian
145 Ngeri Ngeri Sedap
146 Dapat Ganti Sultan
147 Mantan Aneh
148 147. Kedatangan Keluarga Adrian
Episodes

Updated 148 Episodes

1
Drama Arisan
2
Prolog
3
Sarapan pagi
4
Bahan gosip di pagi hari
5
Serba Salah
6
Bertemu mantan
7
Bertemu Mnatan 2
8
Novia Nabila
9
Minta Bantuan
10
Oh Ternyata...
11
Kedatangan Paman
12
Keputusan Paman Arif
13
Keputusan Untuk Novia
14
Rencana Amah
15
Rencana Yang Jadi Bencana
16
Kabar dari Lori
17
Status WA Ayu
18
Kelakuan Keenan
19
Bertemu Diki
20
Rapat Darurat
21
Keputusan Rapat Keluarga
22
Kedatangan Manda
23
Rombongan Keluarga Diki
24
Novia Menolak Pulang
25
Kesedihan Diki
26
Ide Licik Ayu
27
Mengecek Kondisi Warung
28
Mendatangi Bu Ningsih
29
Perasaan Iri Ayu
30
Uang Sewa Ningsih
31
Bertemu di Toko Kelontong Ningsih
32
Manda VS Ayu
33
Ancaman Penjara
34
Ancaman Balik
35
Ide Robi
36
Panik
37
Meluluhkan Hati Novia
38
Kekecewaan Pak Imam
39
Kegigihan Bu Murni
40
Amah dan Ayu Meminta Maaf
41
Gosip Novia
42
Usaha Perdamaian
43
Tidak Ada Titik Temu
44
Keresahan Cantika
45
Pertengkaran Cantika Dan Keenan
46
46. Rencana Menjual Warung
47
Cerai
48
Tetangga Julid
49
Bertemu Rival
50
Pesta Kejutan
51
Diki Membuat Ulah
52
Pertengkaran Di Pabrik
53
Bersimpati
54
Masalah Bertubi
55
Hot Gosip
56
Diki VS Robi
57
Rebutan Motor
58
Demi Gengsi
59
Kabar Dari Bu Siti
60
Panas Panas Panas
61
Motor Baru
62
Rencana Usaha
63
Restu Amah
64
Diki Selingkuh?
65
Kepergok Manda
66
Pamer Motor Baru
67
Dasar Riya
68
Janda Muda
69
Acara Lamarankah?
70
Acara Pengajian
71
Opening Keyla Fashion
72
Keyla Collection
73
Keluarga Lebay
74
Kencan Terpaksa
75
Jadi Beneran?
76
Surat Dari Pengadilan
77
Final
78
Tuntutan Di Sidang Perceraian
79
Bujukan Amah
80
Sidang Pertama
81
Gosip Cerai
82
Fokus Novia
83
Sama Sama Julid
84
Rengekan Ayu
85
Bersaing Dengan Novia
86
Merayu Amah
87
Akhirnya Ada Kucuran Dana
88
Sidang Perceraian Kedua
89
Cari Perkara
90
Keributan Di Tempat Parkir
91
Masih Di Lapang Parkir
92
Kalah Perang
93
Mencari Tahu
94
Tentang Nuri
95
Gagal
96
Kejutan Dari Amah
97
Melepas Novia
98
Mencari Karyawan
99
Makan Malam
100
Kecewa
101
Manda Dan Candra
102
Sidang Terakhir
103
Kalung Ayu
104
Curiga
105
Pembagian Nasi Kotak
106
Gara Gara Nasi Kotak
107
Nasib Nasi Kotak
108
Kejutan Tentang Adrian
109
Opening Cantik Fashionable
110
Modal Toko
111
Status Di Facebook
112
Membalas Komentar
113
Melabrak Tetangga
114
Siapa Yang Mulai
115
Ganti Rugi
116
Hukuman
117
Ide Siapa?
118
Persaingan Novia Dan Cantika
119
Jalan Tikus
120
Mencari Pemilik Toko
121
Lamaran Adrian
122
Membalas Novia
123
Drama Robi
124
Bertemu Pemilik Bangunan Toko
125
Bukti Kebohongan Robi
126
Perjanjian Robi Dan Warso
127
Cantika Mengamuk
128
Ayu Jadi Sandera
129
Cantika Mengamuk
130
Ayu Jadi Sandera
131
Robi Terusir
132
Tangisan Bu Murni
133
Diki Bertemu Adrian
134
Adrian Melamar Novia
135
Diki Patah Hati
136
Obrolan Di Meja Makan
137
Pesona Mantan
138
Bagai Luka Di Siram Garam
139
Hadiah Dari Adrian
140
Ancaman Nuri
141
Kasihan Diki hahaaa
142
Mencoba Motor Baru
143
Rumah Untuk Novia
144
Pilihan Adrian
145
Ngeri Ngeri Sedap
146
Dapat Ganti Sultan
147
Mantan Aneh
148
147. Kedatangan Keluarga Adrian

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!