5

"Oky layla tetap bekerja, buk tolong bawa koper saya dan Layla dikamar saya"ucap Albrian dan pembantu itu pun mengangguk dan berlalu pergi, tidak beberapa lama pembantu itu sudah membawa kedua koper itu.

"Ma, pa, kami pergi dulu"ucap Al dan lyra pun mengikuti sambil juga mengendong bayi itu, mereka pun menyalam kedua orang tua itu.

Setelah selesai bersalaman, mereka pun pergi meninggalkan rumah itu menuju mansion yang sudah dibangun oleh Albrian.

Sesampainya mereka disana, lyra tampak terkagum melihat rumah itu, mereka pun memasuki mansion rumah itu dan terlihat pembantu ada dya dan baby sister juga ada dua serta satpam juga dua, pekerja rumah itu pun memberi hormat dengan membungkuk.

Lyra pun diantar oleh pembantu rumah itu, dia berusaha diam karna takut membuat kesalahan lagi, sesampainya dikamar, kamar yang memang tidak terlalu besar tapi disana sudah ada kamar bayi, laptop, iPad yang dia ketahui untuk peranya menjadi sekretaris.

Lyra pun menidurkan putrinya itu ketempat tidur bayi, disana dia langsung menyusun baju nya dan bayinya.

Lyra pun kemudian melihat sebuah foto dia dengan Zeef

"zeef andai kau tau semua ini, apa kau masih mau menerima ku?"ucap lyra lirih, tiba-tiba orang yang dia rindukan pun menghubungi nya dengan video call, lyra pun langsung mengangkat nya.

"Hallo sayang"ucap Zeef

"Hallo Zeef, ada apa?"tanya lyra

"Bagaimana kabar mu?"tanya Zeef

"Aku baik, bagaimana dengan mu?"tanya Zeef balik

"Aku baik sayang"ucap lyra

"Apa, katakan sekali lagi"ucap Zeef yang sanagt senang akhirnya lyra mengatakan sayang

"Udah ah Zeef, aku mau tidur"ucap lyra

"Emm baiklah sayangku, tapi sepertinya itu bukan bentuk kamar mu?"tanya Zeef

"Iya, aku sedang ada di Indonesia, Jakarta"ucap lyra

"Oh, baiklah, dahh, I Love you, jawab sayang"ucap Zeef

"Tidak"ucap lyra malu-malu

"Baiklah, aku tidak akan mematikan telpon nya

"Oky, I love you to Tuan Zeef Angeles"ucap lyra

"Thank you and byeee"ucap Zeef dan video call itu pun berakhir.

Tidak terasa sudah satu Minggu lyra berperan menjadi ibu, hari ini juga sudah satu Minggu dia menjadi sekretaris untuk Albrian.

Hari ini pacar Albrian akan pulang ke Indonesia, tepat pukul 02:00 Albrian mendapat telpon, siapa lagi jika bukan pacarnya, Jesika.

"Sayang, aku sudah di bandara Soekarno Hatta, kau dimana sayang?"tanya Jesika

"Oky, aku akan segera kesana"ucap Albrian dan entah kenapa dia merasa tidak senang dengan kepulangan Jessica. Albrian pun menyuruh Revan menjemput Jesica dan Revan pun langsung pergi menuju bandara, dibandara Jesica sudah melihat mobil Albrian dan dia langsung menaiki nya, tapi saat melihat yang menyetir bukan Albrian seketika dia menjadi kesal.

"Dimana Albrian?"tanya Jesica

"Nona, tuan sedang sibuk"ucap Revan

"Baiklah, sekarang antar saya kesana"ucap Jesica dan Revan pun membawa Jesica kekantor.

Disana, lyra sedang membaca jadwal Albrian tapi tiba-tiba Albrian menarik lyra untuk duduk dipangkuan nya sekaligus memastikan apakah dia Lidya asli.

Albrian pun kemudian ingin menyentuh paha putih lyra tapi lyra langsung berdiri dan berlari. Melihat kepergian lyra, Albrian jadi semakin yakin bahwa dia bukan Lidya asli, sibuk dengan lamunanya, tiba-tiba Jesica datang, gadis itu pun langsung duduk dipangkuan Albrian.

"Sayang, kenapa tidak kau yang menjemput ku"ucap Jesica

"Aku sibuk"ucap Albrian

"Oky, hari ini aku ingin diner denganmu"ucap Jesika

"Iya sayang, nanti aku jemput"ucap Albrian

"Hari ini aku ingin belanja"ucap Jesica

"Baiklah"ucap Albrian, tiba-tiba lyra datang.

Tok...tok...tok

"Pak, saya lupa, hari ini..."ucapan lyra terhenti saat melihat keberadaan Jesika

"maaf pak, apa ini nona Jesika?"tanya lyra

"Benar, kenapa?"tanya Jesika

"saya adiknya, Layla"ucap lyra tersenyum

"Jesika, adik ipar"ucap Jesica, merasa bersyukur karena keluarga Albrian masih ada yang menerima nya.

"Ehemmm, ada apa?"tanya Albrian

"Pak, hari ini ada meeting dengan tuan verel dari perusahaan Pramaja"ucap lyra

"Oky, tapi maaf, kau yang cancel, karna aku dan Jesika akan shopping"ucap Albrian

"Baiklah pak"ucap lyra, melihat hal itu Albrian tanpak semakin curiga, Albrian pun menyuruh Jesika menunggu dimobil dan Jesika pun menurut.

Albrian pun kemudian menghubungi lyra untuk keruangan nya.

Tok...tok..tok

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!