''Kalian berdua selalu saja begini. Selalu memaksakan kehendak kalian kepada kami semua. Termasuk pada Abang! Apakah Papa Tidak ingat betapa kecewanya Abang saat mengetahui jika tunangan nya dulu memilih lelaki lain dibandingkan dengan dirinya? Tidakkah Papa lihat jika kak Zahra juga terluka karena tentangan dari Papa agar Tidak berteman dengan Bang Dimas?! Lalu sekarang aku?''
''Kalian sengaja memaksakan kehendak kalian terhadapku tanpa kalian tau apa yang menjadi keinginan ku!''
Deg!
Papa Reza dan Mama Rani menatap Kezia. ''Keinginan ku hal yang kecil kok bagian kalian berdua? Bukan berat hingga membuat kalian berdua kepayahan dalam memberikannya! Aku hanya meminta izin dan restu kalian berdua agar aku bisa menikah dengan bang Dimas sesuai dengan amanah dari Kak Zahra enam tahun yang lalu. Aku hanya memenuhi keinginan nya. Apa itu salah? Hingga kalian berdua tidak merestui kami untuk menikah? Kenapa??'' tanya Kezia dengan bibir bergetar
Keanu mendekati Kezia. Ia memeluk adik bungsunya itu. Di susul Kenan dan Kenta. Mereka bertiga saling berpelukan. Kezia terisak.
Kezia mendongak dan menatap Keanu, Kenan dan Kenta bersamaan. Air mata itu terus bercucuran.
''Apa adek salah Bang? Meminta restu pada kedua orang tua kita? Kalau misalnya adek nggak izin dan minta restu dulu, apakah mereka juga akan melakukan hal seperti ini? Adek hanya minta restu dan kemurahan hati mereka berdua untuk menikahkan kami berdua sebelum semuanya terlambat. Adek tau adek salah. Tetapi bukan dengan memaksakan kehendak kepada putri sendiri itu dibenarkan?? Jangan salahkan adek, kalau adek menentang semua perkataan Papa dan Mama! Semua ini keinginan mereka kan? yang sengaja menahan kami dan membiarkan kami dalam kubangan dosa yang tiada habisnya!''
Dddduuuuaaaaarrrrrrrrr...
Papa Reza dan Mama Rani terdiam tanpa kata. Kali ini mulut keduanya terkunci rapat tidak bisa berbicara lagi.
Sementara Kenan masih terisak di dalam pelukan ketiga Abangnya. Puas dengan menangis, Kezia mengurai pelukannya.
''Adek pamit kembali ke rumah sakit. Ada tugas jaga malam ini. Maafkan kesalahan ku yang telah melukai hati kalian berdua. Jika kalian tetap tidak mengizinkan kami menikah, tak apa. Kami akan menikah sendiri di KUA nanti. Jika sakah satu dari Abang ku ingin menikahkan kami, silahkan. Tetapi jika tidak. Juga tidak apa-apa. Maka selamanya kami akan berkubang dalam dosa. Dan nerakalah tempat kami berdua! Adek pamit. Assalamualaikum!''
Dddduuuuaaaaarrrrrrrrr...
Tersentak Mama Rani dan Papa Reza mendengar nya. Mereka menatap nanar pada putri bungsunya itu.
Kini mereka baru sadar, kini Kezia kecil mereka sudah dewasa. Selama ini mereka berdua tidak pernah melihat Kezia begitu marah kepada mereka dalam hal restu.
Tapi hari ini? Semua itu terlihat begitu nyata di mata kedua paruh baya yang telah menghadirkan nya kedunia ini.
Sedangkan ketiga saudaranya menatap nanar pada adik bungsunya yang kini sudah besar itu.
''Waalaikum salam...'' sahut ketiga pemuda kembar itu.
Mereka menatap sendu pada Kezia. Terlebih Kenan. Ia ingin bisa hadir dan merestui pernikahan Kezia dengan sahabatnya itu. Tetapi dirinya pun saat ini sedang terbelit masalah.
''Maafkan Abang, dek. Abang akan berusaha secepat mungkin untuk menyelesaikan masalah Abang. Nanti setelahnya Abang akan hadir di pernikahan mu. Abang sendiri yang akan menikahkan kalian berdua.. Abang tidak berjanji. Tetapi Abang akan berusaha untuk datang. Bersabarlah.'' Gumam Kenan dalam hati.
Ia menatap nanar pada sang adik yang kini sudah berlalu pergi. Sementara kedua paruh baya itu masih mematung melihat kepergian putri bungsunya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 42 Episodes
Comments