Pagi ini di kediaman Papa Reza sudah bersiap-siap akan pergi ke bandara. Kezia dan Dimas sudah berada di Bandung saat ini. Tadi, Kezia sempat menghubungi Zidan dan mengabarkannya.
Kenan, Keanu dan Kenta duduk terdiam di dalam mobil. Pikiran ketiganya berkecamuk tidak karuan.
Apalagi Kenan. Pemuda tampan tetapi playboy itu wajahnya sebab dan kebiruan karena ulah Papa Reza yang memukul hingga mencekiknya lantaran masalah yang ia perbuat di tempat orang.
Walau berbeda provinsi tetapi Papa Reza mempunyai seseorang yang selalu mengawasi ke empat anaknya saat kuliah di Jakarta.
Papi Reza kalap hingga hampir saja Kenan mati jika tidak dihalangi oleh Zidan. Abang sulung Kenan saudara kembar Zahra.
Tiba di bandara seluruh keluarga Gilang Bhaskara sudah menunggu mereka disana. Mereka berangkat bersama setelah pesawat mengumumkan akan segera lepas landas.
Dua jam lebih dua puluh menit, mereka Tian di bandara Halim Perdanakusuma Jakarta. Disana sudah menunggu jemputan untuk Papi Gilang dan juga bang Rayyan.
Semua itu atas permintaan Papa Rian. Papanya Dimas. dan Kezia untuk ikut andil di dalamnya.
Ali dan Kinara tidak ikut kerumah sakit, mereka harus ke Bandung saat ini karena Abi Husen sudah menunggu mereka bersama ummi Siti yang saat ini langsung berlari ketika melihat si kembar.
Si kembar pun begitu. Mereka kesenangan. Ali dan Kinara pamit untuk pulang ke Bandung. Sedang kak Ira ia menuju ruang sakit yang saat ini sedang menunggu mereka untuk sebuah seminar.
Masing-masing berpisah di bandara. Keluarga Papa Reza menuju kerumah sakit dimana Papa Rian dirawat.
Cukup satu jam saja dari bandara mereka sudah tiba dirumah sakit Papa Rian yang saat ini sedang dirawat oleh dokter karena kasus kecelakaan yang menimpanya.
Rayyan berjalan terburu-buru hingga tanpa sadar mengarak seseorang. Seorang dokter berhijab bersneli putih bertebaran dengan Rayyan hingga tubuh keduanya jatuh di lantai dengan dokter itu menimpa Rayyan.
Terlihat jika Rayyan sedang memegang ponsel dengan berjalan terburu-buru hingga ..
Brrruukkk..
Brrraaaakkk
Praaaangggg..
''Allahu Akbar!!!''
Deg!
Deg!
Rayyan dan gadis itu sama-sama mematung. Tubuh mereka saling bersentuhan karena gadis itu jatuh menimpa tubuh tegap Rayyan.
Deg, deg, deg..
Mata keduanya membeliak saat mengenali siapa yang mereka tabrak. Mulut mereka berdua menganga.
''Abang??''
''Cinta??''
''Ngapain kamu disini sayang??'' tanya Rayyan pada Cinta.
Seseorang yang sedang berdiri dibelakang Mami Alisa mengepalkan kedua tangannya. ''Hehehe.. adek lagi koas disinilah Bang. Abang sendiri ngapain disini??'' tanya Cinta balik pada Rayyan.
Keduanya berusaha bangun dan duduk. Seorang perawat datang membantu Cinta untuk mengambil semua alat yang sudah bertaburan di lantai itu.
Semua yang ada disana masih tertegun melihat Cinta. ''Abang mau jenguk Papa Rian.'' jawab Rayyan sedikit meringis karena sikunya berdarah mengenai alat yang dibawa Cinta tadi.
''Astaghfirullah! Siku Abang!'' pekik Cinta begitu panik.
Rayyan terkekeh. ''Abang tidak apa-apa sayang .. Abang baik-baik saja. Udah ah. Kok nangis sih?'' tanya Rayyan pada Cinta yang saat ini sedang terisak
Rayyan terkekeh geli. ''Sayang! Lihat Abang!''
''Hiks. Enggak! Abang terluka! Semua ini gara-gara aku! Hiks .. kak Zahra pasti marah padaku karena sudah membuat Abang terluka! Hiks.. maaf..''
Rayyan tersenyum, kemudian ia memeluk tubuh chubby Cinta dengan sayang. Semua itu tidak luput dari perhatian semua orang.
'''Sudah... Abang tidak apa-apa. Jangan nangis ih. Kamu jelek kalau nangis!'' seloroh Rayyan hingga di hadiahi tepukan maut ala Cinta.
Plak.
Plak.
''Hahaha... ayo ih! Bangun dulu. Abang nggak bisa bangun ini ..'' keluh Rayyan karena Cinta memeluknya begitu erat hingga susah untuk bernafas.
Semua yang ada disana mematung melihat Rayyan dan Cinta. Terutama Papa Reza dan Mama Rani. Kedua mata paruh baya itu berkaca-kaca saat melihat kemiripan Cinta begitu mirip dengan Zahra.
Bahkan cara berbicaranya pun sangat mirip dengan Zahrani. Putri mereka yang sudah lebih dulu menghadap Allah SWT karena melahirkan dua buah hati nya.
''Zahra....''
Deg!
Cinta menoleh dan tersenyum. ''Mama? Papa? Kalian kesini juga??''
Deg!
Deg!
Semua yang ada disana terpaku melihat Cinta. ''Sayang? Kamu kenal dengan mertua Abang??'' selidik Rayyan pada Cinta.
Cinta terkekeh. ''Ya kenal atuh Abang! Mereka berdua ini orang tuaku! Orang yang telah menghadirkan ku ke dunia ini dua puluh tahun yang lalu! Eh, bukan! Dua puluh tiga tahun yang lalu bukan begitu Kak Rayyan??''
Deg!
Deg!
Deg!
Rayyan terpaku pada Cinta. Ia menatap terkejut pada Cinta. ''Zahraaaaa....'' bisik Rayyan dalam hati.
''Iya Kak. Ini aku! Aku kembali dalam wujud yang baru! Hemm.. ayo ih! kita kesana dulu. Nggak enak ini halangin jalan. Ayo Bang! Tanganmu terluka! Kalau Mama Vita tau putra nya terluka bisa habis aku dimarahi olehnya! Belum lagi Papa Kevin! Beliau selalu mendikte kalau aku harus selalu berada di dekat Abang sampai kapanpun! Emang dia pikir aku ini satpam Abang apa?! Yang harus jaga Abang dua puluh empat jam begitu?!'' sewot Cinta tiba-tiba.
Hingga mengalihkan atensi mereka semua dari Cinta. Keanu, Kenta dan Kenan masih terpaku pada wajah Zahra. Belum lagi Mama Rani dan Papa Reza. Mereka semua seakan shock kala melihat wajah Cinta yang memang sangat mirip dengan Zahra mereka yang telah tiada.
''Sini Bang! Abang apa kabar? Lama banget ya nggak jumpa Abang? Terakhir sebelum adek kecelakaan enam tahun yang lalu!''
Deg!
Deg!
''Kecelakaan?? Kecelakaan karena apa??'' tanya Mama Rani pada Cinta.
Cinta tersenyum, dengan tangan nya terus bergerak mengobati siku Rayyan yang terluka mengenai pisau bedah miliknya tadi. ''Ya, kecelakaan yang hampir merenggut nyawa ku. Kecelakaan karena seseorang yang meminta kehadiran tubuhku agar ia bisa masuk ke dalamnya!''
Deg!
'Sayang...'' lirih Rayyan dengan menggelengkan kepalanya.
''Maksudnya??'' tanya Kenan. Kali ini Kenan yang bertanya
''Aku sudah dianggap mati setelah koma selama satu bulan lamanya. Nafasku tidak ada lagi waktu itu. Denyut jantung pun sudah tiada. Tapi entah apa yang terjadi aku akhirnya hidup kembali. Yang anehnya aku tidak ingat dengan diriku. Yang aku ingat saat itu hanya satu orang.''
''Siapa??'' selidik Kenta sambil menatap penuh tanya pada Cinta adik sepupu Rayyan.
Cinta tersenyum. ''Bang Rayyan! Bang Rayyan yang ku ingat saat pertama kali bangun dari koma ku. Aku ingat pada saat itu, bang Rayyan sedang menangis meraung memanggil kak Zahra Kan ya? Mana Kak Zahra? Kak Zahra tidak ikut??'' tanya Cinta sembari melihat ke seluruh orang yang kini sedang menatapnya dengan tatapan yang entah seperti apa.
Rayyan mengusap kepala Cinta yang tertutup hijab. ''Zahra sudah pulang ke pangkuan Allah. Ini dia kedua anaknya!'' tunjuk Rayyan pada Raka dan Zarra.
Kedua bocah kecil itu seakan terhipnotis oleh mata Cinta, mereka berdua mendekat dan..
''Mami??? Mami pulang?? Kenapa nggak nemuin kita??''
Deg!
Cinta tersenyum. ''Bukan Mami nggak nemuin kalian sayang.. hanya waktunya saja belum tepat.'' Jawab Cinta semakin membuat semua orang terkejut. Terutama Rayyan. Wajah itu terkejut bukan main saat melihat dan mendengar ucapan Cinta kepada kedua anaknya.
''Cinta!''
''Saya Bang!'' sahut Cinta dengan tersenyum lembut sama seperti Zahra dulu tersenyum padanya.
''Kenapa??'' tanya Cinta persis seperti suara Zahra.
Semua yang ada disana terkejut bukan main. ''Enggak! Nggak mungkin! Kamu Cinta! Bukan Zahra!'' seru Kenan dengan panik.
Kaki itu mundur beberapa langkah ke belakang. Cinta tertawa. ''Lah... yang bilang aku ini Zahra siapa?? Aku cinta loh Bang! Abang ngacok ih! Ya kan sayang??'' tanya Cinta pada bocah kembar yang saat ini berdiri menatap Cinta dengan tatapan polosnya.
''Bukan! Mami adalah Mami Zahra! Yang ada di dalam tubuh Mami Cinta!''
Dddduuuuaaaaarrrrrrrrr...
💕💕💕💕
Jika kalian pernah baca part ini, skip aja ya? Cerita Fiksi dan ini memang saling menyambung menjadi satu! 🤣🤣🤣
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 42 Episodes
Comments