"ehhh mmm...bukan apa apa Adit tadi Ayu ngawur aja kok" Ucap Sindy gelagapan
"Ayu, Sindy jangan coba untul membohongiku, jawablah dengan jujur!!!" ucap Adit dengan penuh penegasan
" hmmm...Baiklah Adit kami tidak bisa lagi menutupi hal ini padamu...dan ya apa yang dikatakan Ayu benar adanya" ucap Sindy pasrah
"Nissa telah menikah" sejenak Adit termenung
"Dan ya tadi kau bilang Suami Nissa punya pacar?? kenapa bisa begitu?" tanya Adit lagi
"sebenarnya pernikahan Nissa dan suaminya bernama Ikhsan ada sebuah perjodohan...mereka tidak mencintai satu sama lain, namun Nissa menerimanya karena tak mau membuat ummi dan abinya bersedih"...
"dan sebelum mereka menikah ikhsan sudah lebih dulu memiliki pacar. Bahkan saat mereka sudah resmi menjadi sepasang suami dan istri, Ikhsan belum juga memutuskan hubungannya dengan pacarnya.
ntah berapa banyak penderitaan yang Nissa hadapi...kami hanya bisa membantunya dengan tetap menutupi kabar pernikahan nya ini...karena Ikhsan sendiri yang tidak ingin khalayak tau tentang pernikahan nya itu." ucap Ayu menjelaskan
diamm...suasana hening sejenak
"aku tau perasaanmu saat ini Adit, tapi kamu harus menerima semua ketetapan ini...mencoba merelakan dan mendoakan untuk kebaikan Nissa" nasihat Sindy yang coba menguatkan Adit
"Aku tidak pernah memaksa taqdir bahwa suatu saat Nissa harus menjadi milikku...aku akan jauh bahagia jika dia menjadi milik orang yang mencintainya dan dapat membimbingnya dengan baik.
tapi setelah mendengar semua kebenaran ini hatiku menjadi sakit tak rela rasanya melihat Nissa yang harus menerima sedemikian penderitaan itu sendiri...dan yah benar apa katamu sindy,, aku hanya bisa mendoakan untuk kebaikannya." ucapnya menatap kosong ke depan dan mengusap wajahnya.
"Bukan hanya kamu saja yang tak rela dengan semua yang menimpa Nissa...aku pun dan Ayu ikut merasakan sakit itu...jadi kamu yang sabar ya Adit" ucap Sindy
"percayalah dibalik semua ini pasti ada hikmah dan pembelajaran nya...Allah tidak akan menguji suatu kaum di luar batas kemampuan nya..." sedikit nasehat dari Ayu.
.
.
"Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarokatuh ucap Ummi dan Abi dan di ikuti oleh Ikhsan juga yang baru tiba"
"Wa'alaikumussalam warohmatullah ummi Abi" jawab Sindy, Ayu dan Adit bersamaan.
"ohh ada Ikhsan juga toh" ucap sindy sinis memutarkan kedua matanya malas..
Ikhsan hanya mengabaikan dan menatap ke arah lain.
"Gimana keadaan Nissa" Tanya ummi
"Nissa Masih dalam pemeriksaan ummi" jawab Ayu
Tiba tiba keluarlah dokter yang memeriksa Nissa.
"Maaf disini siapa orang tuanya Nissa"??
tanya dokter
"saya dokter dan ini istri saya...dan yang disebelah saya ini suami dari anak kami" jawab abi
"oiyaa...begini saya ingin menyampaikan bahwa kondisi Nissa saat ini kritis,,maka kami akan memindahkan ruangannya lain pak Bu.."
"anak kami kritis dok"
"apa yang anda katakan ini dokter... istri saya kritis??" ucap Ikhsan cemas,, entah secara sontak dia bersikap begitu
"Iya pak ibu...Nissa sekarang kritis tapi kami akan berusaha melakukan yang terbaik...ibu dan bpk bantu do'anya... semoga Allah segera memulihkan putri bpk dan ibu dan istri anda pak" kata dokter
"Baik dokter... terimakasih sudah membantu"kata Abi
"Sudah tugas saya pak" ucapnya senyum lalu meninggalkan tempat
Ikhsan hanya diam seribu bahasa,, seperti ada rasa penyesalan dalam hatinya tapi masih ditutupi kabut keegoisan dirinya yang membuatnya tertekan.
"Sindy ayu ayok ikut ummi dan Abi untuk mengambil keperluan selama Nissa dirumah sakit." ajak ummi
"Baik ummi" mereka pun pergi dan menuju rumah untuk mengambil beberapa keperluan.
Adit yang kini menatap intens ke arah Ikhsan membuat Ikhsan Risih diperhatikan...
"kenapa kau menatapku seperti itu,, siapa kamu?" tanya Ikhsan
"Aku Adit teman Nissa" jawabnya
"apa kau yang membawa Nissa kemari?" tanya ikhsan lagi
" yaa...dan disaat Nissa kecelakaan suaminya sendiri malah sedang asik berdua bersama pacarnya, suami seperti apa kau ini??" ucap Adit dengan penuh emosi
"apa urusanmu huh?? atau jangan-jangan kau menyukai Nissa, kasian sekali nasibmu mencintai istri orang!!!" kata ikhsan meledek dengan memicingkan matanya
"Aku memang jauh mengagumi Nissa sebelum dia menikah, tapi aku tidak memakai nafsu sehingga ingin memacarinya. dan Nissa pun perempuan yang baik, sekalipun dia tidak pernah mau di ajak jalan, bersentuhan dan pacaran dengan lelaki manapun.
"aku dapat mengikhlaskan Nissa dengan siapapun..aku tidak mengharap dia menjadi milikku. Asal dia mendapatkan orang yang tepat...sosok yang mencintainya tulus yang dapat menjadi imam yang menuntunnya ke jalan kebenaran.
"tetapi setelah aku mengetahui tentang bagaimana perlakuanmu kepada Nissa membuatku muak melihatmu...aku hanya bisa mendoakan semoga Allah mengampunimu karena telah menyakiti seorang hamba yang taat dan membuat gadis baik seperti Nissa menitihkan air mata atas perlakuanmu." ucap Adit kepada Ikhsan
"hehhh...udah jangan sok iyee loe...Nissa itu istri gue dan loe ga berhak sama sekali atasnya!!!....ini urusanku jangan ikut campur kau paham??!!!" ucap Ikhsan merendahkan Adit...
Adit tak mau berdebat memilih meninggalkan Ikhsan
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 137 Episodes
Comments
hf
gk ada malu & rasa bersalahx ya ikhsan tuh jengkelx ai aq 😤
2021-04-24
0
Shafira Syifa
lanjut donk
2021-02-01
1
Sri Kurniati
thor buat nisa amesia
2020-12-26
0