ummi memasuki kamar Nissa. tampak Nissa sedang duduk di balkon kamarnya menatap langit di luar
"Nak dibawah sudah ada ibu Siti dan anaknya datang untuk mengkhitbahmu"
menghampiri anaknya
"Ehh iyaa ummi." sejenak terdiam
dalam benak ia berkata (haruskah cintanya berakhir dengan perjodohan dengan lelaki yang sama sekali belum ia kenal, impiannya menikah dengan orang yang ia cintai dan mencintainya hancur seketika, ia tak menyalahkan takdir namun ia hanya takut apakah rumah tangganya nanti bisa bertahan tanpa adanya ikatan cinta didalamnya) tak sadar air matanya berlinang membasahi pipinya.
umminya sontak menghapus air mata anaknya dan bertanya
"kenapa menagis nak? apa kamu tidak setuju dengan perjodohan ini? Ucap Ummi Lirih
"tidak ummi Nissa hanya belum siap berpisah dengan ummi dan Abi, akankah ada sosok yang akan mencintai Nissa seperti cinta ummi dan Abi kepada Nissa? yang membimbing Nissa menuju jalanNya?".Ucapnya dengan tangisan pecah saat memeluk ummi.
"sayang kamu akan menjadi mantu dari seorang sahabat ummi yang dimana sangat menyayangimu, dan akan bersuami kan anak dari sahabat ummi. InsyaaAllah dia anak yang paham agama tentu saja dia tau gimana cara agar bisa membimbingmu menuju JannahNya." nampak wajah ummi yang sendu menatap anaknya memberi motivasi.
Nissa pun mengangguk tanda mengerti.
"ya sudah nak sekarang besiap siaplah para tamu sudah menunggu." mengelus pipi anaknya yang lembab.
"Iyaa ummi, Nissa akan segera turun". sahut Nissa mencoba tersenyum.
Nissa pun turun dari anak tangga menuju ruang tamu. nampak lah ibu Siti dan seorang lelaki dengan wajah tampan, tinggi, alis tebal, mata yang indah tajam yang kini menatap Nissa lekat, membuat Nissa semakin gugup dibuatnya.
"Saya langsung ke intinya saja, jadi saya bersama ibu saya datang kemari bermaksud untuk mengkhitbah putri bapak. ucap lantang lelaki dihadapan Nissa
"Alhamdulillah dengan sgala niat baiknya. Abi mau bertanya kamu sudah menghafal berapa juz nak Ikhsan? tanya Abi
"InsyaaAllah 15 juz Abi. jawabnya
"Abi sangat senang melihat pemuda seperti kamu Ikhsan yang taat agama dan sayang ibunya. mengenai diterimanya khitbah ini Abi serakan kepada anak Abi." sambil melirik kearah anaknya Nissa.
Semua orang dalam ruangan itu menatap ke arah Nissa menunggu jawaban dari gadis itu.
"Bismillah dengan ini saya menerima khitbah dari mas Ikhsan." entah darimana keberanian dana kata kata itu lolos saja dari mulutnya. yang membuatnya kaget sendiri karena bgtu santainya ia menjawab.
"Alhamdulillah" kalimat hamdalah bergema dalam ruang tamu , namun terbesit rasa sedih antara kedua calon pengantin ini..karena pernikahan mereka yang masing masing tak berlandaskan cinta.
akhirnya mereka mulai menentukan tanggal pernikahan dan acara yang akan di selenggarakan
setelah sepakat Ahad depan mereka akan segera menikah dan dengan desain pernikahan yang sederhana dan syar'i.
Ikhsan menerima telfon dari Tasya pacarnya. dan segera meminta izin untk kedapur alasan ke toilet.
sedangkan beberapa saat Nissa disuruh ibunya mengambil cemilan didapur. sesampainya Nissa di dapur terdengar jelas ikhsan sedang telfonan dengan seorang wanita
Tasya : apa kamu akan menikah lalu bagaimana dengan aku sayang?
ikhsan : aku tak bisa menolak permintaan ibuku sayang!
Tasya : tapi aku sayang sama kamu, kenapa tega ninggalin aku, apa kamu sudah suka sama calonmu itu?
Ikhsan : "akupun begitu Tasya tapi aku hanya ga mau buat mamaku kecewa, jelas tidak karena akupun sama sekali belum mengenalnya. tampak suaranya frustasi
Tasya : hiks hiks kamu jahat...
Ikhsan :maaf kan aku Tasya, tapi aku ga bakal putusin kamu. aku janji akan tetap bersama mu.
Tasya : beneran sayang.. terima kasih sudah mau berjuang untukku, lalu bagaimana dengan istrimu nanti?
Ikhsan : Iya sayang, aku akan tetap menafkahinya sebagai istriku.
Tasya : berjanji lah hatimu hanya untukku
Ikhsan : iyaa sayang itu udah pasti, ya udah aku tutup dulu ya sayang
Tasya : Iyaa sayang daa...love you
Ikhsan :Love u to
Nissa yang mendengar perbincangan sepasang kekasih itu yang tak lain calon suaminya sendiri merasa begitu sakit hatinya. dan tiba tiba air matanya menetes namun segera ia hapus karena tak ingin ada yang melihatnya.
Ikhsan keluar dari toilet pun kaget, mendapati Nissa berada dihadapannya yang menunduk dan kemudian memalingkan wajahnya.
"apakah dia mendengar semua perbincangan ku tadi?"
benak Ikhsan sembari menatap ke arah Nissa.
"Nissa" teriakan ummi dari luar...segera Nissa menyahut dan menuju kembali ke ruang tamu dan meninggalkan ikhsan yang berdiri mematung sejak tadi.
Sakit bagai tersayat sayat sebilah pisau yang ia rasakan, bagaimana tidak perjodohan ini sebenarnya sudah cukup membuatnya sedih ditambah lagi kenyataan yang harus diterima bahwa calonnya memiliki seorang kekasih.
bersambung....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 137 Episodes
Comments
reina
5 like hadir kak
2021-07-28
0
hf
ktx lulusan pesantren tp kok malah niat gk bener sblm nikah.
2021-04-24
0
Naya Imuoet
agak kecewa Thor,,,anak pesantren yg msh pacaran
2021-03-20
1