Jam menunjukkan pukul 5 sore
Ikhsan telah pulang dari kantor, dan langsung memasuki kamarnya.
ia mendapati Nissa yang sibuk berkutat dengan laptopnya dan tidak menyadari kehadirannya.
seketika Nissa terlonjak mendengar suara air keran dikamar mandi di kamarnya. barulah Dia menyadari bahwa dia tidak sendiri diruangan itu, ya yang tak bukan dia sudah dapat memastikan Ikhsan sudah pulang dari tempat kerjanya.
Ikhsan dibuat penasaran, dengan apa yang sedang dilakukan Nissa yang sejak tadi sibuk dengan laptopnya.
"Kamu lagi ngapain?" suasana hening menjadi pecah dengan suara dari Ikhsan
" lagi melihat dan mempersiapkan file file untuk mendaftar kuliah aku mas". dengan senyum getir menatap Ikhsan kilat.
"ohh iya" ucapnya singkat, suasana kembali hening. (sebenarnya ia merasa canggung mengingat kejadian siang tadi)
selesai dengan urusanya Nissa kembali membuka suara.
"Mas mau aku buatin kopi apa teh?" Tanya Nissa pelan
"Tidak usah." Jawab Ikhsan ketus
Nissa hanya mengangguk pelan. Dan kembali bersuara.
"Mas aku besok sore mau izin pergi kegiatan Liqo'... kegiatan nya rutin setiap Sabtu sore."
ujar Nissa meminta izin tanpa menatap ke arah Ikhsan
"yaa boleh, sudah selesai langsung pulang!"
perintah Ikhsan dengan memperhatikan raut wajah Nissa yang sejak tadi tidak bersahabat.
"Baik mas, terima kasih." dengan senyum terpaksa. terlihat sorot matanya yang menyimpan kesedihan mengingat kejadian di kantor suaminya tadi.
"ohh ya ibu kemana?" tanya Ikhsan
"Ibu lagi ke rumah ummi, mas". jawab nya tak mau banyak bicara
Dalam benak Ikhsan diliputi dengan berbagai dugaan, pasti Nissa sudah melaporkan kejadian tadi di kantor kepada ibu. matilah riwayatmu Ikhsan.
Adzan magrib berkumandang dan kedua insan ini pun melaksanakan sholat berjamaah. setelah sholat Nissa mengambil mushaf dan melantunkan ayat-ayat nya dengan sangat indah.
Ikhsan sekejab terkesima dengan lantunan demi lantunan ayat yang Nissa baca. begitu damai ia rasa.
beberapa menit kemudian terdengar Isak tangis Nissa ditengah tengah kegiatan membaca Kalam ilahi. dalam hatinya dipenuhi rasa sakit karena sikap suaminya kepadanya yang membuatnya sakit tapi sakitnya mampu ia tahan karena Iman dan cintanya kepada Robb nya yang membawanya semakin dekat denganNya.
sejenak ia Menarik nafas dan berdzikir "
لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ العَلِيِّ العَظِيْمِ
Lā haula wa lā quwwata illā billāhil 'aliyyil azhīmi
Artinya: "Tiada daya dan upaya kecuali dengan kekuatan Allah yang maha tinggi lagi maha agung."
begitu ucapnya sampai ia merasa hatinya tenang dan melanjutkan bacaan Al Qur'an nya..
Ikhsan yang mendengar Isak tangis Nissa bingung dan heran kenapa sosok wanita itu menangis saat membaca Al Qur'an. apa karena saking menghayati jadi dia terbawa perasaan..
"Agghh sudahlah kenapa kau jadi memikirkan dia, yang jelas nanti kau akan siap menerimanya hukuman karena aduan dari Nissa kepada ibu.." Gumamnya dalam hati
Tok tok tok...
"Nissa...Ikhsan..."suara ibu terdengar yang menandakan ibu sudah tiba di rumah.
Cekrekkk...
"Eh ibu udah datang ya" Tnya Ikhsan kik kuk
"Iya nak, kamu kenapa nak, kenapa mukanya tegang gitu atuh" Tanya ibu terkekeh
"Loh ibu.. kenapa tidak memarahiku, apa Nissa tidak memberitahu kepada ibu indisen tadi siang." Gumamnya dalam hati.
"Astaghfirullah kamu kenapa nak, ditanya kok malah bengong" sahut ibu
"Ehh ga apa apa kok Bu, Ikhsan hanya banyak kerjaan aja di kantor makanya suka gagal fokus." Dustanya
"Selesai kan dengan tanggung jawab dan bijak syg, ohh ya kemana istrimu?" Tanya ibu
"Ehh ibu..maaf Bu Nissa baru selesai ngaji." katanya sambil mencium tangan ibu mertuanya.
"Tidak apa apa nak, kalau bisa nanti kita ngajinya tiap hari bareng yah" ucap ibu
"Boleh tuh Bu" Nissa manggut dengan semangat. Sedangkan Ikhsan hanya mengangguk pelan.
"Oh ya Ikhsan Gimana masakan istrimu, Ibu senang saat melihat Nissa tadi pulang dengan tempat bekal yang udah ludes, ibu tanya, katanya kamu habisin dengan lahap. Nissa sendiri loh yang masak tadi, pasti kamu suka kan dengan masakan istrimu Shan. Buktinya sampai ludes ga tersisa." senyum ibu kepada Ikhsan
Ikhsan melirik ke arah Nissa.
"Dia berbohong?? kenapa dia berbohong??" Gumam nya dalam hati
"Emm iya Bu masakanya enak" Dusta Ikhsan lagi.
"Syukurlah, ibu senang mendengar nya semoga Allah menumbuhkan kecintaan diantara kalian yang tak pudar sampai syurgaNya." ucap ibu dengan tatapan hangat
Ikhsan dan Nissa hanya mengangguk dan tersenyum sembari mengatakan "Aamiin" secara bersamaan..
yang membuat Nissa menatap heran kearah ikhsan. ada debaran di jantungnya apakah Nissa mulai mencintai Ikhsan.
"Ya udah kalian sholat isya dulu sesudah itu kita makan malam bersama ya" perintah ibu
"Baik ibu" balas mereka bersama lagi.
"ekhemm daritadi jawabnya kompak banget, ibu jadi gemess deh sama anak dan mantu ibu". ucap Ibu menatap jahil kepada anak dan menantunya.
membuat Nissa menunduk malu dan Ikhsan yang hanya diam tanpa ekspresi.
.
.
.
.
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 137 Episodes
Comments
Ernawati Smc
nesek rasanya.
2020-12-21
0
Nengk Fheraa
haah kalok saya ada di posisi nissa saat melihat suaminya makan bersama wanita lain, mungkin saya tidak akan menahan tangis dimana pun itu,
2020-12-03
0
Nengk Fheraa
sungguh sangat menyesak kan dada, hiks hiks... 😭😭
2020-12-03
0