Ara menatap sendu punggung tegap Randi yang berjalan menjauh dari pandangannya.Bukan dia bermaksud menolak pinangan pria lajang itu namun hatinya telah mati untuk yang namanya cinta setelah hancurnya rumah tangga yang ia bina.
"Mommy...jangan menatap Om Randi seperti itu.Aku tak ingin memiliki Daddy cukup kita bertiga saja",ujar Kenzo dengan bahasa bocahnya.
"Tidak sayang...kamu benar kita bertiga saja selamanya",jawab Ara mensejajarkan tubuhnya dengan sang anak yang begitu sangat mirip dengan pria yang telah menidurinya waktu itu.
"Hmmm"
"Oh ya sayang.Mommy boleh bertanya?",ucap Ara menatap sang putra.
"Ya Mom..."
"Dari mana Kenzo dengar kata kata "Daddy kandung",tanya Ara.
"Teman Kenzo ada yang bertanya dimana Daddy kandung Kenzo Mommy",jawab Kenzo dengan polosnya.
"Lalu anak pintar Mommy ini menjawab apa?",tanya Ara mengusap lembut rambut pirang Kenzo.
"Kenzo hanya diam Mommy,memang Daddy Kenzo dimana Mommy?",tanya Kenzo.
Ara terdiam mendengar pertanyaan sang anak.Ia tau saat ini pasti tiba dimana sang anak menanyakan tentang keberadaan Daddy-nya.
"Daddy Kenzo ada kok,dia lagi kerja cari uang yang banyak untuk Kenzo dan Kanza",bohong Ara.
"Benaran Mommy...kapan Daddy akan kembali?.Aku tak sabar ingin mengenalkan pada teman temanku jika aku juga punya Daddy",ucap Kenzo membuat hati Ara tercubit.
"Ya...sayang.Tapi Kenzo harus jadi anak yang baik dan tidak boleh nakal,oke",ucap Ara.
"Oke Mommy",jawab bocah itu dengan senyuman marekah dibibir nya.
"Maafkan Mommy nak",batin Ara melihat senyuman yang tak pernah Ara lihat selama ini.
Sementara diwaktu yang sama Kevin sedang berada di kamarnya untuk mempersiapkan pakaian yang akan ia bawa esok ke luar kota.
Pria itu lebih nyaman tinggal di apartemen miliknya dibandingkan dirumah kedua orangtuanya.Sejak kejadian hari itu dimana ia dan Papanya berselisih paham yang membuatnya harus kehilangan Ara yang membawa kedua anak yang dikandungnya.
"Kalian pasti sudah besar nak",batin Kevin.
Ting tong...
Kevin beranjak dari duduknya untuk membukakan pintu apartemennya karena mendengar suara bel.
"Vin..."
"Masuk!"
"Ck...datar sekali", gerutu Dennis.
"Ada apa?",tanya Kevin mendudukkan bokongnya disofa ruang tamu.
"Aku ingin menginap disini",jawab Dennis.
"Apa Lo jatuh miskin sekarang?",ejek Kevin pada sahabatnya itu.
"Gak...gue takut ketiduran dan Lo ninggalin gue",jawab Dennis yang merebahkan tubuhnya diatas sofa panjang.
"Makanya kalau tidur jangan kebo",ujar Kevin.
"Hmmm",jawab Dennis memejamkan matanya.
"Ini masih petang dan Lo udah datang ke apartemen gue?",kesal Kevin.
"Ya..malas dirumah direcoki kapan nikah terus sama nyokap",jawab Dennis.
"Makanya buruan nikah jangan kawin mulu", sindir Kevin.
"Ck...iya gue tau Lo udah tobat",kesal Dennis.
"Hmmm..."
***
"Mommy..."
"Ya sayang...Kanza dari mana sayang?",tanya Ara memeluk putri kecilnya itu.
"Palingan recokin Kak Mela",ucap Kenzo.
"Kenco sok tau,huh",jawab gadis itu membuang muka seraya bersidekap di dada.
"K-e-n-z-o,Kenzo bukan Kenco Kanza",ralat bocah itu pada saudara kembarnya.
"Suka suka aku dong",jawab Kanza dengan cadelnya.
"Hufff... dasar",umpat Kenzo.
"Ken...",ujar Ara menatap putranya itu dengan gelengan kepala.
"Ya Mom...,maaf",lirih Kenzo.
"Kalian itu saudara jadi saling menyayangi satu sama lain", ujar Ara.
"Ya Mommy...",jawab Kenzo.
"Putri Mommy udah makan?",tanya Ara beralih menatap putrinya..
"Sudah Mom,makan dengan Kak Mela", jawab Kanza.
"Sayang Kak Mela nya gak kenyang dong jika kamu minta makanannya",yang Ara pada sang putri.
"Kenyang kok Mommy...",jawab Kanza dengan logat cadelnya.
Ara tersenyum baru kemarin rasanya ia melahirkan kedua anak kembarnya tapi kedua anaknya telah menjadi anak yang lucu dan cerdas diusia mereka yang masih 4 tahun.
"Mommy..."
"Ya sayang...,ada apa,hum?",tanya Ara kepada sang putri yang begitu cerewet itu.
"Besok Mommy akan bekelja di kantol lagi?",tanya Kanza dengan wajah sendunya.
"Iya...dong sayang kalau enggak gimana caranya kita mau beli rumah kalau cuma mengandalkan uang kita dari toko",jawab Ara memberi pengertian pada putrinya itu.
Meski Ara memiliki toko baju namun ia tak mau bergantung hanya disana saja apalagi toko kadang ramai kadang sepi pembeli.Oleh karena itu dia harus bekerja di salah satu perusahaan yang tidak begitu besar karena hanya perusahaan cabang.
"Kita mau beli lumah ya Mommy,asyik...aku mau lumah yang ada kolam lenangnya ya Mommy",pekik Kanza begitu senangnya.
"Jangan membebani Mommy Kanza dengan permintaanmu itu karena rumah yang ada kolam renangnya itu sangat mahal",ujar Kenzo yang pusing mendengar betapa cerewetnya saudari kembarnya itu.
Seketika senyuman Kanza memudar mendengar ucapan Kenzo."Gak apa apa kalau lumahnya gak ada kolam lenang Mommy tapi halamannya halus luasnya bial nanti kita buat sendili kolam lenanngnya",ucap Kanza kemudian.
"Doakan semoga uang Mommy cepat terkumpul dan kita bisa beli rumah,oke",ucap Ara kepada keduanya anaknya.
"Oke Mommy...",jawab mereka serempak.
"Kenzo...makan dulu sayang kamu belum makan dari tadi siang loh",ucap Ara pada putranya yang asyik bermain ponsel.
"Iya Mommy....",jawan Kenzo meletakkan ponselnya lalu berjalan menuju meja kerja Mommy-nya mengambil makanan yang telah disiapkan Ara untuk kedua anaknya.
"Putri Mommy mau makan lagi sayang, hum?",tanya Ara.
"Udah kenyang Mommy",jawab Kanza menepuk perutnya.
"Kenzo...makanya pelan pelan sayang...atau mau Mommy suapkan",ujar Ara melihat putranya yang makan dengan tergesa-gesa.
"Aku sudah besar Mommy", jawab Kenzo yang fokus pada makanannya.
"Baiklah sayang...",jawab Ara yang kembali fokus pada laporan keuangan toko.Ia hanya bisa mengeceknya diakhir pekan karena libur dari kantor.Hari hari biasa ia percayakan pada Mela orang kepercayaannya sekaligus kasirnya ditoko itu.
...****************...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 120 Episodes
Comments
Rai
mela kawin sama Dennis aja
2024-07-18
1
Leng Loy
Kayaknya kantornya Kevin
2024-04-16
3
Ita rahmawati
jgn² kantornya kevin juga
2023-12-12
6