Ara hilang

Ara manatap sumber suara dimana seorang gadis seusianya tengah menatapnya tajam."Areta...?",gumam Ara.Sebuah senyuman terbit dibibir wanita itu melihat sahabat yang ia rindukan.

Areta berjalan menuju Ara dengan menatap tajam sahabat yang telah melupakannya itu."Kesambet apa kamu datang kerumah ini.Masih ingat kalau kamu punya Bibi yang selalu merindukanmu",ucap Areta dengan wajah di buat buat garang.

"Ta...

"Dan kamu memblokir nomorku agar apa ha?biar aku gak ganggu kau dan suami kamu?", timpal Areta yang cukup kecewa dengan sahabatnya yang sudah dianggapnya saudaranya sendiri.

"Kamu salah paham Areta",jawab Ara.

"Salah paham gimana?",tanya Areta.

"Kamu duduk dulu biar kau jelaskan",ujar Areta.

Areta menurut saja kau duduk disebelah sahabatnya itu.

"Ta...aku minta maaf.Sungguh bukan aku yang blokir kamu tapi Mas Harun",jawab Ara jujur.

"Hufff...dasar pria posesif",gerutu Areta.

"Bibi ke belakang dulu ya.Kalian lanjutkan temu kangenya",ujar Bibi undur diri membiarkan kedua sahabat itu untuk saling bicara.

"Ada apa,hum?",tanya Areta melihat wajah sendu sang sahabat.

"Aku dalam Mas Harun sudah pisah Ta",lirih Ara.

"Yang benar Ra?.Tapi syukurlah kamu lepas juga dari pria tak setia sepertinya",ucap Areta.

"Maksudnya?",balas Ara menatap sahabatnya itu lebih selidik.

"Bukan apa apa",jawab Areta gelagapan.

"Kamu menyembunyikan sesuatu dariku Ta?"tanya Ara.

"Gak...

"Aku sudah tau semuanya Ta,jadi gak sembunyikan apapun dariku",ujar Ara.

"Jadi?...

"Mas Harun selingkuh tapi gak tau sama siapa",jawab Ara.

"Jujur aku udah tau lama Ra.Mungkin ini juga alasan si Harun itu memblokir nomorku diponselmu",ujar Areta.

"Gimana kita malam ini bersenang senang agar kamu bisa melupakan pria bajingan itu", timpal Areta.

"Hah?"

"Ayo ikut!",Areta menarik Ara yang terlihat bengong.

"Bi...kita keluar dulu ya",teriak Areta pada Bibi.

"Ya...",jawab Bibi dari belakang.

Areta membawa Ara menuju mobilnya,wanita itu hanya menurut saja.Saat di dalam mobil keduanya saling diam terutama Ara.Entah kemana sahabatnya ini membawanya.

"Kita mau kemana Ta?",tanya Ara yang melihat sahabatnya begitu antusias.

"Bersenang-senang",jawab Areta.

"Iya tapi kemana?",tanya Ara.

"Udah...kamu diam dan ikut saja!",balas Areta yang fokus pada jalanan.

"Kamu mah suka gitu Ta",kesal Ara membuat sahabatnya itu terkekeh geli karena Ara masih saja suka ngambekan.

"Gemas aku sama kamu Ra",kekeh Areta.

"Tau ah",jawab Ara memalingkan wajahnya kearah jendela.

"Aku yakin kamu setelah ini pasti have fun",ujar Areta.

"Terserah...",jawab Ara yang kesal dengan sahabatnya itu.

"Ayo turun kita sudah sampai!",ujar Areta setelah memarkirkan mobilnya.

Ara tampak melotot kemana sahabatnya itu membawanya.Sungguh ia tak menyangka jika sahabatnya itu suka dunia malam.

"Ayo Ra....eh malah bengong",ujar Areta yang sudah turun dari mobil.

"Ta...kamu yakin kita kesini?",tanya Ara.

"Iya...ayo turun!",desak Areta pada sahabatnya itu.

Dengan ragu Ara turun dari mobil menatap bangunan yang bertulisan "Club".Seumur hidup belum pernah ia mendatangi tempat ini.

Areta yang gemas melihat sahabatnya itu hanya diam langsung menariknya masuk ke dalam.Suara memekakkan telinga langsung terdengar.

Ara melongo melihat lautan manusia berjoget dengan pakaian minim.Tampak juga beberapa tempat dengan tak tau malunya pasangan manusia asyik bercumbu.

Ara memegang erat tangan sahabatnya itu,ia takut hilang ditengah tengah lautan manusia itu.Semua laki laki memandanginya dengan tatapan lapar.Ara bergidik ngeri melihat tatapan pria hidung belang yang menyorot nya seakan akan menelanjanginya.

"Ta...pulang aja yuk!",bisik Ara pada sahabatnya itu.

"Tangggung Ra...kita udah masuk gini",teriak Areta karena suara bising musik.

"Hai Ta.Siapa?", seorang pria tampan menghampiri mereka alay menunjukkan Ara yang terlihat seperti orang kebingungan.

"Jangan macam macam Lo,ini sahabat gue",jawab Areta menatap tajam pria itu.

"Wes...santai Ta",ujar pria itu menatap Ara dengan tatapan tak berkedip.

"Mau gue colok tu mata ha?.Dasar buaya gak bisa lihat barang bening dikit aja",gerutu Areta.

"Ayo Ra...!",Areta menarik sahabatnya itu kesalah satu meja meninggalkan pria yang menghadangnya tadi.

Areta menuangkan segelas vodka dan memberikan akses sahabatnya itu."Ayo minum...aku jamin kamu akan lupa dengan semuanya",ujar Areta mendapatkan gelengan dari Ara.

"Aku gak mau Ta,lagian aku belum pernah minum ini",jawab Ara.

"Udah kamu coba aja dulu,aku janji gak bakalan ninggalin kamu jika kamu mabuk",janji Areta.

Dengan ragu Ara mengambil minuman itu dan meneguknya pekan.Rasa panas membasahi tenggorokannya.Gadis itu memejamkan matanya menikmati rasa minuman yang baru pertama kali ia teguk seumur hidupnya.

"Gimana?",tanya Areta.

"Gak enak Ta",jawab Ara.

"Hahaha gak enak tapi habis juga kamu minum",gelak Areta melihat kelakuan polos sang sahabat.

Ara merasakan kepalanya mulai pusing dan begitu berat.Pandangannya mulai mengabur dan mulai mengoceh tak jelas.

"Mau tambah?",tanya Areta dan diangguki oleh Ara.Wanita kembali meneguk minuman itu dengan sekali teguk.

Areta tersenyum melihat sahabatnya sudah teler.Itu tujuannya agar sahabatnya itu bisa melupakan masalah rumah tangganya.

Seorang pria tampan duduk disebelah Ara dengan raut wajah dinginnya.Areta yang menyadari itu hanya cuek saja.Namun tiba tiba ponselnya berdering membuatnya harus keluar sebentar mengangkat telfon dari sang ibu.Areta menitipkan Ara pada pria itu sebentar.Pria itu hanya diam dan tak menjawab ucapan Areta.

Ara yang sudah hampir kehilangan kesadarannya menatap pria tampan disampingnya.Entah setan dari mana wanita itu langsung duduk diatas pangkuan pria itu.Mungkin efek minuman yang membuat tubuhnya terasa panas.

Sang pria terkejut dengan kelakuan wanita yang duduk diatas pangkuannya itu.Sebagai pria normal tentu saja ia tera****** oleh ulah Ara yang bergerak diatas pangkuannya.

"Shiit...umpat pria itu saat sesuatu dibawah sana terbangun.

Tanpa banyak kata pria itu menggendong tubuh mungil Ara menuju mobilnya."Kau harus bertanggung jawab gadis yang malang",desis pria itu tersenyum iblis.

Seseorang yang tak jauh dari mereka duduk tersenyum penuh kemenangan.Akhirnya rencananya berhasil juga.

Areta yang baru saja selesai menerima telfon dikejutkan karena sahabat dan pria tadi tak ada ditempat terakhir ia meninggalkan Ara.

Areta mencari segala tempat termasuk bertanya pada mucikari yang dikenal Areta siapa tau sahabatnya itu dilelang sepeninggalnya.Namun jawaban mereka membuat Areta kecewa.

"Ra... kamu kemana sih?,aku tinggal cuma beberapa menit aja udah menghilang",gumam Areta menghela nafas panjang.

"Gimana menjelaskan pada Bibi ya",batin Areta yang mulai tak tenang.

...****************...

Terpopuler

Comments

Ray Aza

Ray Aza

dr smp sampe kuliah aq sll msk di genk yg minim cewe, plg banter hny ada 2 atau 3 cewenya. di genk itu jg isinya macam2, ada yg sealim ustad, ada yg peminum ada yg pemadat ada jg tukang pukul alias hobi tawur. but..... tak satu pun dr mrka yg berusaha utk mempengaruhi satu sm lain. anehnya genk itu solid bgt dan saling melindungi. jd ga ada ceritanya tmn merusak tmn. ga tau sih kl kids jaman now ya...

2025-03-12

2

AXYs

AXYs

Sahabat kok gitu..

2025-03-23

0

~v

~v

adechh katanya sahabat kok gitu kelakuannya,, seharusnya kalau beher2 sahabat dan tulus gk harus hibur di ajak ke tempat kayak gitu 🤦🤦🤦

2024-10-16

1

lihat semua
Episodes
1 Pergi
2 Ara hilang
3 Bersama pria asing
4 Kekalutan Ara
5 Gadis mana yang Lo hamilin?
6 Positif
7 Tempat tinggal baru
8 Mulai mencari
9 Bertemu
10 Dia pewarisku
11 Wanita keras kepala
12 Morning sicknes
13 Pergi
14 Aku mau Daddy ku Mommy
15 Ingin bertemu Daddy
16 Bertemu kembali.
17 Tunggu sebentar lagi
18 Yeay...Daddy pulang
19 Terima kasih
20 Kebingungan Ara
21 Permohonan Kevin
22 Salah tingkah
23 Kebahagiaan Ara
24 Kolam renang impian Kanza
25 Fiiting
26 Bertemu Harun
27 Permintaan Ara
28 Fakta sebenarnya
29 Harapan Ara
30 Takut kehilangan
31 Pindah ke Paviliun
32 Berusaha mencintainya
33 Cerewetnya Kanza
34 Harapan Bibi Helena
35 Pernikahan.
36 Resepsi
37 Merasa devaju
38 Akhirnya...
39 Bulan madu
40 Aku mencintaimu
41 pengumuman
42 Kamu tujuan hidupku
43 Tamu tak diundang
44 Ancaman Kevin
45 Ulah Harun
46 Terimakasih
47 Kue buatan Ara
48 Positif
49 Tiba tiba mual
50 Kebahagiaan Kevin
51 Kedatangan Cleo
52 Rencana Kevin untuk Ralin
53 Berkunjung ke rumah Bibi Helena
54 Bertemu Areta
55 Kevin vs Vicky
56 Gombal kamu Mas
57 #57
58 Daddy we love you
59 Lepas kendali
60 Bertemu Laras
61 Cemburu
62 Periksa kandungan
63 Ngidam
64 Temani aku
65 Ulet Keket
66 Pingsan
67 Baik baik saja
68 Anya semakin berulah
69 Amarah Kevin
70 Daddy pahlawanku
71 Dirawat
72 Pulang
73 Badres
74 Permintaan Anya
75 Tamu di malam hari
76 Cleo lagi
77 Baik baik saja
78 Manjanya bumil
79 Keluarga Argadana
80 Jangan kegenitan,Kanza
81 Kekacauan di loby kantor
82 Perkara warna kuning
83 Rencana baby moon
84 Kalian hidupku
85 Kedatangan Andika
86 Cubby
87 Ancaman Kevin
88 Percobaan penculikan
89 Katakan...!
90 Dalang penculikan
91 Trauma
92 Siapa Mas?
93 #93
94 Nasi kebuli
95 #95
96 Kedatangan Bibi Helena
97 Permintaan Bibi Helena
98 Rencana Nyonya Argadana
99 Aku merindukanmu
100 Siapa kau sebenarnya?
101 Pemimpin sebenarnya
102 Pembalasan Kevin
103 #103
104 Kamu segalanya untukku
105 Beruntung memilikimu
106 Bangkrut
107 Ancaman Bibi Helena
108 Istana pasir
109 Mommy yang terbaik
110 Meninggal
111 #111
112 Memanipulasi
113 Pengumuman
114 Terbongkar
115 Aku membencimu
116 Kamu itu istriku
117 Kontraksi
118 Ending
119 pengumuman
120 pengumuman
Episodes

Updated 120 Episodes

1
Pergi
2
Ara hilang
3
Bersama pria asing
4
Kekalutan Ara
5
Gadis mana yang Lo hamilin?
6
Positif
7
Tempat tinggal baru
8
Mulai mencari
9
Bertemu
10
Dia pewarisku
11
Wanita keras kepala
12
Morning sicknes
13
Pergi
14
Aku mau Daddy ku Mommy
15
Ingin bertemu Daddy
16
Bertemu kembali.
17
Tunggu sebentar lagi
18
Yeay...Daddy pulang
19
Terima kasih
20
Kebingungan Ara
21
Permohonan Kevin
22
Salah tingkah
23
Kebahagiaan Ara
24
Kolam renang impian Kanza
25
Fiiting
26
Bertemu Harun
27
Permintaan Ara
28
Fakta sebenarnya
29
Harapan Ara
30
Takut kehilangan
31
Pindah ke Paviliun
32
Berusaha mencintainya
33
Cerewetnya Kanza
34
Harapan Bibi Helena
35
Pernikahan.
36
Resepsi
37
Merasa devaju
38
Akhirnya...
39
Bulan madu
40
Aku mencintaimu
41
pengumuman
42
Kamu tujuan hidupku
43
Tamu tak diundang
44
Ancaman Kevin
45
Ulah Harun
46
Terimakasih
47
Kue buatan Ara
48
Positif
49
Tiba tiba mual
50
Kebahagiaan Kevin
51
Kedatangan Cleo
52
Rencana Kevin untuk Ralin
53
Berkunjung ke rumah Bibi Helena
54
Bertemu Areta
55
Kevin vs Vicky
56
Gombal kamu Mas
57
#57
58
Daddy we love you
59
Lepas kendali
60
Bertemu Laras
61
Cemburu
62
Periksa kandungan
63
Ngidam
64
Temani aku
65
Ulet Keket
66
Pingsan
67
Baik baik saja
68
Anya semakin berulah
69
Amarah Kevin
70
Daddy pahlawanku
71
Dirawat
72
Pulang
73
Badres
74
Permintaan Anya
75
Tamu di malam hari
76
Cleo lagi
77
Baik baik saja
78
Manjanya bumil
79
Keluarga Argadana
80
Jangan kegenitan,Kanza
81
Kekacauan di loby kantor
82
Perkara warna kuning
83
Rencana baby moon
84
Kalian hidupku
85
Kedatangan Andika
86
Cubby
87
Ancaman Kevin
88
Percobaan penculikan
89
Katakan...!
90
Dalang penculikan
91
Trauma
92
Siapa Mas?
93
#93
94
Nasi kebuli
95
#95
96
Kedatangan Bibi Helena
97
Permintaan Bibi Helena
98
Rencana Nyonya Argadana
99
Aku merindukanmu
100
Siapa kau sebenarnya?
101
Pemimpin sebenarnya
102
Pembalasan Kevin
103
#103
104
Kamu segalanya untukku
105
Beruntung memilikimu
106
Bangkrut
107
Ancaman Bibi Helena
108
Istana pasir
109
Mommy yang terbaik
110
Meninggal
111
#111
112
Memanipulasi
113
Pengumuman
114
Terbongkar
115
Aku membencimu
116
Kamu itu istriku
117
Kontraksi
118
Ending
119
pengumuman
120
pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!